Data Umum
1. NAMA KEPALA KELUARGA : BPK. H
: JL. PERWIRA NO. G4 ASRAMA KODIM BELAKANG BALOK BUKITTINGGI
3. KOMPOSISI KELUARGA
4. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn. R adalah tipe keluarga tradisional dengan The Nuclear Family yaitu tipe
keluargga yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak.
5. Suku Bangsa
Keluarga Bpk. H adalah suku Jawa. Kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang sakit berobat
ke klinik ataupun langsung membeli obat ke apotik
6. Agama
Keluarga menganut agama Islam dan menjalankan kewajiban shalat 5 waktu, semua aktivitas
yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama.
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Penghasilan keluarga Tn. R diperoleh dari penghasilan Tn. R sendiri yaitu Rp 1.000.000,
00 –Rp 1.500.000, 00 setiap bulan.
Ny M di peroleh 500.0000-1.000.000
Pendapatan KK setiap bulan antara Rp 500.000, 00/bulan sampai Rp 1.000.000, 00/bulan
mampu memenuhi kebutuhan rata-rata keluarga Rp 1.500.000,/bulan. Dilihatdari
penghasilan dan pengeluaran keluarga serta harta benda yang dimiliki dalam keluarga,
keluarga tersebut mempunyai status sosial ekonomi rendah.
.
8. Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi untuk pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi selalu
diusahakan setiap 1 bulan sekali, selain itu keluarga selalu menyempatkan berkumpul
bersama untuk menonton televisi dan makan malam, serta mengasuh anak berdua saat
hari libur.
DENAH RUMAH
V. Fungsi Keluarga
21. Fungsi Afektif
Semua Anggota keluarga Bpk H saling menyayangi satu sama lain. Dan apabila ada yang
sakit mereka saling membantu
22. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Bpk H menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain. Mereka
membiasakan anak – anak mareka bermain denga temannya.
23. Fungsi Perawatan Kesehatan
Ibu. H mengatakan An, R serng demam dan batuk. Apabila demam biasanya dikompres dan
bila kondisi panas tidak turun maka Ibu H menebus obat penurun panas yang diresepkan
dokter.
Ibu mengatakan An R sudah diimunisasi lengkap pada waktu bayi. Ibu H mengatakan An P
belum lengkap imunisasinya. Imunisasi yang belum adalah, hepatitis B3, campak, BCG. Ibu
mengatakan An P pernah dibawa keklinik karna sedang demam, sehingga tidak jadi imunisasi
dan hanya diberi obat. Ibu mengakui sejak itu tidak jadi membawa anaknya lagi untuk
diimunisasi dengan alasan takut. Ibu H mengatakan belum mengetahui secara jelas manfaat
imunisasi.
Ibu H mengatakan bahwa Bpk H pernah mengalami kecelakaan dan tangan Bpk H patah. Ibu
mengatakan bapak berobat ke tukang urut karena Bpk H takut dengan tindakan medis seperti
injeksi, tetapi Bpk H mau minum obat.
mudah
3. Potensial masalah 2/3 x 1 Masalah masih bias dicegah agar tidak berlanjut
untuk dicegah : mengingat ispa merupakan penyakit yang mudah
untuk dicegah. Tetapi ibu masih ragu – ragu
dalam merawat anaknya.
cukup
Total 41/6
2. Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An. P ( 3 bln )
dikeluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian imunisasi pada An. P (
3 bln ).
INTERVENSI
Setelah
dilakukan
intervensi
selama 1x 45
menit
pertemuan
diharapkan
keluarga
mampu :
Pada kunjungan
yang tidak
5.3 direncanakan
memanfaatkan keluarga
fasilitas mampu
pelayanan Afektif menunjukan
kesehatan kartu berobat
atau obat –
obatan yang
diresepkan dari
fasilitas
pelayanan
kesehatan
A : masalah teratasi.
P : ingatkan kembali
ibu untuk membawa
An. P ke yankes bila
tidak dapat
ditangani dirumah
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
Dengan adanya pengkajian maka dapat pula dilakukan pengumpulan data, kemidian
data tersebut dianalisa dan dikelompokan untuk menegakan diagnosa keperawatan
2. Perencanaan
Perencanaan merupakan penyusunan rencana tindakan sesuai masalah yang
ditemukan pada saat melakukan pengkajian. Rencana tindakan dilakukan unutk mengurangi
gejala dan keluhan pada pasien dan dapat memberikan rasa aman dan nyaman.
3. Implementasi
Implementasi adallah pelaksanaan t8indakan keperawatan secara nyata pada pasien,
dengan perencanaan yang telah dibuat.
4. Evaluasi
Evaluasi keperawatan terhadap klien dengan diagnosa ISPA . dilakukan sejauh mana
criteria dan tujuan yang telah dapat dicapai. Adanya kerjasama keluarga, perawat dan tenaga
medis lainnya ternyata tindakan keperawtan dapat dilakukan dengan utjuan dan criteria yang
ada pada perencanaan dapat dicapai. Hasil evaluasi An. P sembuh.
B. Saran
1. Keluarga perlu diberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit klien dengan tujuan
kecemasan keluarga dapat berkurang dan keluarga tahu tentang proses penyakit yang diderita
klien.
2. Kepada teman – teman apabila melakukan perawatan keluarga dapat berpedoman pada proses
keperawatan. Dengan memeperhatikan aspek bio, psiko, dan spiritual.