Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN SPIRITUAL MUSLIM

PADA Tn.W DI RUANG ZAMZAM III


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AL-IHSAN PROVINSI JAWA BARAT

Disusun Oleh :
Suryadi Alamsah
402018036

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH BANDUNG


PRODI PROFESI KEPERAWATAN (NERS)

Bandung
ASUHAN KEPERAWATAN SPIRITUAL MUSLIM PADA…………………
A. BIODATA PASIEN

1. Inisial Pasien : Tn.W


2. Usia : 65 tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan terakhir : SMA
6. Pekerjaan : Pensiunan
7. Alamat :Kp. Ciwalengke 02/09 Des.Sukamaju Kec.
Majalaya Kab. Bandung
8. Diagnosa medis : Gastritis
9. Tanggal masuk RS : 19 November 2018
10. Tanggal pengkajian : 19 November 2018

B. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU DAN SEKARANG.


Klien datang kerumah sakit dengan keluhan nyeri ulu hati, disertai dengan
nyeri kepala, pada saat dikaji klien mengatakan nyeri pada ulu hati
bertambah saat klien tidur dengan posisi terlentang dan nyeri berkurang
saat klien tidur dengan posisi miring, skala nyeri yang dirasakan klien 5
(0-10), nyeri dirasakan oleh klien secara terus menerus.
Klien mengatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak 10 tahun
yang lalu dan memiliki riwayat penyakit gastritis sejak masih 20 tahun
yang lalu. 1 hari sebelum datang kerumah sakit klien sempat melakukan
pengobatan di klinik namun klien tidak mengalami perubahan.

C. PENGKAJIAN SPIRITUAL
1. Hubungan kesehatan dengan spiritual
Pada saat dikaji klien terlihat tenang, klien mengatakan bahwa sakit
yang dialami oleh klien merupakan bentuk salah satu musibah yang
diberikan oleh allah agar klien bisa lebih dekat dengan allah, klien
mengatakan kondisi klien yang paling mengganggu adalah saat klien
merasakan nyeri pada bagian ulu hati. Untuk pelayanan dan
pengobatan yang diberikan oleh dokter dan perawat di rumah sakit
umum al-ihsan tidak ada yang bertentangan dengan kepercayaan yang
klien miliki.

2. Konsep ketuhanan
Klien mengatakan bahwa sakit yang klien alami saat ini merupakan
sebuah musibah yang diberikan oleh allah agar klien dapat terus
mengingat allah, klienpun pasrah dan menerima sakit yang saat ini
klien alami dan mencoba terus berdoa agar diberikan.

3. Kebiasaan praktik ibadah di rumah


Klien mengatakan untuk ibadah praktik dirumah klien selalu
melaksanakaan solat wajib tepat pada waktunya, selain itu klien
terkadang melakukan solat sunnah sebelum solat wajib dilaksanakan
dan klienpun selalu meluangkan waktu untuk berdoa setelah
melakukan ibadah solat wajib. Klien juga mengatakan selalu
melakukan puasa wajib seperti puasa idul fitri dan terkadang juga
melakukan puasa sunah senin kamis.

4. Kebiasaan praktik ibadah ketika sakit


Klien mengatakan meski dalam keadaan sakit klien tetap berusaha
untuk melaksanakan sholat wajib tepat pada waktunya meski dengan
cara melalukan solat ditempat tidur, selain itu klienpun tidak lupa
berdoa dan berdzikir agar klien bisa terus mengingat allah, selain itu
klien mengatakan bahwa klien mengalami hambatan saat ingin
berwudhu langsung dengan air karena klien sedang terpasang infus
sehingga klien melakukan tayammum.
5. Support system dan dukungan
Klien mengatakan mendapat dukungan dari keluarga terutama istri dan
tetangga, meski istri klien tidak dapat menjaga klien dirumah sakit
dikarenakan barusaja melakukan operasi namun istri klien selalu
memberikan semangat dan juga doa agar klien dapat cepat sembuh.
Selain itu anak-anak klienpun selalu bergantian untuk menjaga klien
dan memberikan semangat serta doa kepada klien agar cepat sembuh.

Anda mungkin juga menyukai