Anda di halaman 1dari 4

Andreas Fabian Pramuditya

55117120153
Business Ethic and Good Governance
Diampu oleh: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Forum dan Kuis Minggu Ke-12: Ethical Decision Making in Business

27 November - 3 Desember 2018

Kuis Minggu ke-12: Apa yang dapat saudara resumekan tentang Ethical Decision Making in
Business
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS

Pengambilan keputusan merupakan kunci kepemimpinan (Gore, 1959). Higgins (1979).


Menyatakan, bahwa pengambilan keputusan adalah faktor yang paling penting dari semua
kegiatan karena melibatkan manajer. Menurut Hoy dan Miskel (1978), pengambilan keputusan
merupakan tanggung jawab utama dari semua administrator. Kompleksitasnya pengambilan
keputusan maka di perlukan semua disiplin ilmu dari berbagai bidang karena itu seorang
pimpinan atau manajer haruslah dengan teliti dan cermat serta menganalisis apa dampak dari
pengambuilan keputusan yang dibuat agar di belakang hari tidak terjadi kerusakan-kerusakan
yang berakibat merugikan banyak pihak atau kemunduran suatu perusahaan.

Pengambilan keputusan itu sangat penting, terutama dalam manajemen yang paling kompleks
sekalipun dalam suatu organisasi. Bukan hanya keputusan-keputusan mengenai kebijaksanaan
yang rumit, tetapi juga pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan program,
penempatan, dan penganggaran. (Gortner et al dalam Salusus. 200).

Membuat keputusan etik yang baik membutuhkan kepekaan terhadap masalah etika dan metode
yang dipraktekkan untuk menjelajahi aspek etika dari suatu keputusan dan menimbang
pertimbangan yang seharusnya mempengaruhi pilihan kita terhadap suatu tindakan. Memiliki
metode dalam pengambilan keputusan etis sangatlah penting.

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat membantu dalam mengambil keputusan secara etis:

1. MENGENALI MASALAH ETIKA


Mengenali suatu masalah etika mengharuskan Anda untuk bertanya kepada diri sendiri. Kami
dapat mengajukan pertanyaan seperti apakah keputusan atau situasi ini dapat merusak
seseorang atau kelompok tertentu atau apakah keputusan ini melibatkan pilihan antara alternatif
yang baik dan buruk.
2. DAPATKAN FAKTA
Pengusaha mengambil fakta-fakta berbeda menjadi pertimbangan yang mungkin mempengaruhi
keputusan atau mencoba mengumpulkan fakta yang tidak diketahui. Kemudian menyortir fakta-
fakta mana yang relevan dari kasus tersebut atau fakta mana yang tidak diketahui. Apa saja
pilihan untuk bertindak? Sudahkah dikonsultasikan dengan semua orang dan kelompok yang
relevan (stakelholder)? Sudahkah perusahaan membuat rencana cadangan?

3. EVALUASI TINDAKAN ALTERNATIF


Perusahaan melakukan evaluasi terhadap berbagai kemungkinan keputusan yang mungkin ingin
diambil dan kemudian memutuskan tindakan yang paling tepat. Tindakan ini melibatkan:
• Pilihan mana yang paling baik dan paling merugikan?
• Pilihan mana yang paling menghargai hak semua orang yang memiliki kepentingan?
• Pilihan mana yang memperlakukan orang secara setara atau proporsional?
• Pilihan mana yang mengarahkan saya untuk bertindak sebagai tipe orang yang saya
inginkan?

4. MEMBUAT KEPUTUSAN DAN PENGUJIAN ITU


Dalam membuat keputusan, perushaan mengevaluasi berbagai pendekatan yang berbeda yang
kemudian akan dipilih yang paling sesuai dengan situasi yang terjadi. Akan timbul pertanyaan
kepada diri sendiri ketika mempertimbangkan semua pendekatan ini, pendekatan mana yang
paling baik untuk mengatasi situasinya saat ini?

5. BERTINDAK DAN MENCERMINKAN PADA HASIL


Ini adalah langkah yang harus diambil setelah membuat keputusan yaitu bagaimana keputusan
yang saya ambil dapat diimplementasikan dengan memperhatikan kepentingan semua
pemangku kepentingan.

Forum Minggu ke-12:

Pengambilan keputusan adalah proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode
yang efisien sesuai situasi. Proses tersebut untuk menemukan dan menyelesaikan masalah
organisasi. Suatu aturan kunci dalam pengambilan keputusan ialah sekali kerangka yang tepat
sudah diselesaikan, keputusan harus dibuat (Brinckloe, 1977). Dengan kata lain, keputusan
mempercepat diambilnya tindakan, mendorong lahirnya gerakan dan perubahan (Hill, 1979).
Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai proses memilih tindakan dari beberapa
alternatif untuk mencapai tujuan/sasaran (proses mengakhiri suatu masalah).
Suatu keputusan ada unsur prosedur. Pertama pembuatan keputusan harus mengidentifikasikan
masalah, mengklarifikasi tujuan-tujuan khusus yang diinginkan, memperhitungkan berbagai
kemungkinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan mengakhiri proses itu dengan
menetapkan pilihan untuk. Jadi suatu keputusan sebenarnya didasarkan atas fakta dan nilai (facts
and values).

Nokia berasal dari sebuah perusahaan papermill di Finlandia Barat Daya yang didirikan Fredrik
Idestam pada tahun 1865. Tak jauh dari tempat itu pada 1898 berdiri perusahaan Finnish Rubber
Works Ltd. dan kemudian pada 1912 beroperasi Finnish Cable Works. Pada tahun 1967 ketiga
perusahaan tersebut merger membentuk Nokia Corporation. Markas besar Nokia terletak di
Keilaniemi, Espoo, Finlandia.

Pada 1970-an Nokia terlibat dalam industri telekomunikasi dengan mengembangkan Nokia DX
200, sebuah digital swith untuk peralatan telepon. Nokia kemudian memperkuat posisinya pada
era 1980-an dalam telekomunikasi dan peralatan elektronika dengan mengakuisisi Mobira,
Salora, Televa dan Luxor dari Swedia.

Nokia juga menawarkan computer PC bernama Mikro Mikko tetapi kemudian menjualnya ke
International Computer Ltd (ICL) yang kemudian menjadi bagian dari Fujitsu, di bawah
pengelolaan Fujitsu-Siemens AG. Nokia kemudian mengembangkan telepon seluler untuk NMT
Network, sayangnya, perusahaan mengalami masalah keuangan tahun 1990-an sehingga
akhirnya memutuskan berkonsentrasi ke bisnis telepon seluler dan melakukan divestasi di bisnis
televisi dan komputer PC.

Tahun 1987 Nokia menguasai operasi dan bagian bisnis komponen dari German Standard Elektrik
Lorenz begitu pula perusahaan elektronik Perancis Oceanic. Pada tahun itu juga Nokia membeli
perusahaan mesin kabel Swiss bernama Maillefer. Pada akhir 1980-an Nokia menjadi perusahaan
teknologi informasi terbesar di Skandinavia dengan mengakuisisi divisi system data milik
Ericsson. Kemudian pada 1989 Nokia melakukan ekspansi di industri kabel ke benua Eropa
dengan menguasai pabrik kabel Belanda NKF.

Pada tahun 1992 Jorma Ollila, CEO Nokia, menetapkan strategi yang mereka sebut sebagai “an
all-out strategy” dengan melakukan fokus pada bisnis telekomunikasi. Ollila kemudian
menetapkan untuk menggenjot produksi telepon seluler GSM. Pada 1994 Nokia masuk ke bursa
saham New York.

Nokia memiliki budaya perusahaan yang dikenal sebagai Nokia Way yang didalamnya
memasukkan kecepatan dan fleksibilitas dalam pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi
jaringan yang ramping. Nokia memberikan kesempatan yang sama serta keterbukaan disamping
kepemimpinan manajemen dan partisipasi karyawan.
Langkah sukses Nokia diawali dengan menjual Total GSM System (mobile phone dan
infrastructure base station). Nokia pun menjadi satu dari dua besar pemasok GSM based celluler
networks. Pada tahun 1997 ia menjadi produsen telepon seluler terbesar kedua di dunia dengan
total penjualan bersih 1997 mencapai US$ 9,8 miliar serta menjadi pabrikan di tiga benua di lebih
dari 10 negara.

Referensi:

• Lestari, Meisa Puji, 2015. https://meisapujilestari.wordpress.com/2015/12/26/contoh-


kasus-mengenai-strategi-pengambilan-keputusan-dalam-organisasi/. (diakses pada 3
Desember 2018, 15.00)

• Ali, Hapzi, 2016. Modul Perkuliahan Business Ethic & GG: Corporate Social
Responsibilities. Universitas Mercu Buana.

Anda mungkin juga menyukai