55117120153
PEMBAHASAN
Konsumen adalah yang utama karena konsumen membutuhkan bisnis untuk memenuhi
kebutuhannya. Dalam hal ini hubungan harus bersifat saling menguntungkan (win-win
relationship), jangka panjang (long-term relationship), dan dilandasi oleh rasa saling
mempercayai (mutual trust) antar semua pihak. Dalam korporasi sebisa mungkin
menguntungkan semua pihak tanpa melanggar aturan dari pemerintah. Sebuah transaksi
bisnis dikatakan adil apabila masing-masing dari pihak mampu memberikan nilai dan tidak
ada unsur keterpaksaan. Hubungan saling menguntungkan (win-win relationship) menjadi
syarat hubungan jangka panjang dan terjalinnya kepercayaan antara bisnis dengan
konsumen yang semakin kuat. Dengan demikian bisnis dapat berlangsung lama apabila bisnis
tersebut mampu menjaga keseimbangan hak dan kewajiban serta betindak etis kepada
konsumennya.
Dalam rangka untuk menjaga trust dari konsumen, dapat dilakukan perlindungan konsumen
atau consumer protection seperti yang juga sudah diberlakukan oleh pemerintah.
Perlindungan konsumen adalah sekelompok undang-undang dan organisasi yang dirancang
untuk memastikan hak-hak konsumen serta perdagangan yang adil, persaingan dan informasi
yang akurat di pasar dan undang-undang yang dimaksud adalah UU Nomer 8 tahun 1999
merupakan bentuk peraturan pemerintah yang bertujuan untuk melindungi hak-hak
konsumen. UU Nomer 8 tahun 1999 yang berbunyi:
- Hak atas keyamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan jasa.
- Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan sesuai dengan nilai tukar dan
kondisi serta jaminan yang dijaminkan.
- Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan dan/atau
jasa.
- Hak untuk mendapatkan dan keluhan atas barang dan/atau barang yang digunakan.
- Hak untuk mendapatkan advikasi, perlindugnan, dan upaya penyelesaian sengkata
perlindungan konsumen secara pantas.
- Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen.
- Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar, jujur, dan tidak diskriminatif.
- Hak untuk mendapatkan kompensasi ganti rugi dan/atau penggatian apabila barang/jasa
yang diterima tidak sesuai dengan perjajian atau tidak sebagaimana mestinya.
Hukum perlindungan konsumen dianggap sebagai area hukum yang mengatur hubungan
hukum pribadi antara konsumen individu dan bisnis yang menjual barang dan jasa tersebut.
Perlindungan konsumen mencakup mencakup perlindungan atas hak privasi, praktik bisnis
yang tidak adil, penipuan, keliru, dan interaksi konsumen / bisnis lainnya.
Dengan adanya berbagai campur tangan dalam suatu praktik bisnis, akhirnya rekomendasi
yang dapat saya berikan adalah agar suatu bisnis dapat dirancang sebaik dan sejitu mungkin
sebelum dapat dijalankan. Diperlukan sebuah perencanaan yang matang yang dapat
menguntungkan berbagai pihak tanpa melanggar aturan-aturan yang berlaku. Menurut saya,
konsumen tetap yang paling utama hanya saja elemen-elemen yang lain pun tidak bisa
dikesampingkan.
Referensi:
• Ali, Hapzi, 2016. Modul Perkuliahan Business Ethic & GG: Ethics of Consumer
Protection. Universitas Mercu Buana.