Anda di halaman 1dari 3

Andreas Fabian Pramuditya

55117120153

Business Ethic and Good Governance

Diampu oleh: Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

Forum dan Kuis Minggu Ke-13: Globalization and Business Ethics

4-10 December 2018

Kuis Minggu 13: Apa yang dapat saudara resumekan tentang Globalization and Business Ethics?

Bisnis merupakan sebuah kegiatan yang telah mendunia. Setiap negara pasti terlibat dalam proses bisnis
yang terjadi. Tiap-tiap negara memiliki karakteristik sumber daya tersendiri sehingga tidak mungkin
semua Negara merasa tercukupi oleh semua sumber daya yang mereka miliki.

Kemudian terjadilah globalisasi juga menjadi faktor pendorong terciptanya perdagangan internasional
yang lebih luas. Globalisasi mendorong integrasi internasional misalnya modal finansial dapat diperoleh
dalam satu pasar nasional dan digunakan untuk membeli bahan baku di tempat lainnya. Peralatan
produksi yang dibeli dari suatu negara ketiga dapat digunakan untuk menghasilkan barang yang kemudian
dijual di pasar keempat. Jadi globalisasi meningkatkan peluang yang tersedia bagi suatu perusahaan.
Meningkatnya saling ketergantungan antara negara industri, kebutuhan dari negara-negara berkembang,
disintegrasi, pembatas aliran uang, informasi dan teknologi antar batas negara memungkinkan globalisasi
dan integrasi pasar internasional. Kondisi-kondisi ini mendorong perusahaan-perusahaan global untuk
memikirkan secara serius mengenai strategi yang harus diterapkan untuk mengembangkan keunggulan
bersaing yang berkesinambungan. Sering kali strategi tersebut memungkinkan perusahaan untuk lebih
hebat, lebih fleksibel dan lebih terfokus dalam menyediakan barang dan jasa yang lebih efektif kepada
macam-macam konsumen di dunia.

Namun nyatanya tidak semua kesempatan bisnis global dapat langsung digunakan. Terdapat beberapa
halangan yang dapat menghadang perdagangan internasional seperti perbedaan sosial dan budaya,
perbedaan ekonomi dan perbedaan hukum dan politik. Perusahaan harus mampu menyikapi barrier
tersebut karena selain sosial budaya, ekonomi dan hukum-politik, yang perlu diperhatikan oleh
perusahaan adalah Etika Bisnis. Etika bisnis adalah perilaku baik atau buruk berdasarkan kepercayaan
perseorangan dan norma sosial dengan membedakan antara yang baik dan yang buruk. Kode Etik yang
ada bersumber dari pandangan anak-anak ke perilaku orang dewasa, pengalaman, perkembangan nilai
serta moral, dan pengaruh kawan.

Etika bisnis merupakan aspek penting dalam membangun hubungan bisnis dengan pihak lain. Sukses atau
gagalnya suatu bisnis sangat ditentukan oleh etika bisnis seseorang. Etika bisnis yang baik juga dapat
membangun komunikasi yang lebih baik dan mengembangkan sikap saling percaya antarsesama pebisnis.
Ada dua hal yang harus Anda perhatikan dalam berbisnis. Yang pertama adalah memerhatikan
kepentingan dan menjaga perasaan orang lain. Yang kedua adalah mencegah terjadinya salah paham
dengan orang lain, karena masing-masing budaya atau negara mempunyai etika bisnis yang berbeda.
Meski begitu, terdapat beberapa etika yang berlaku umum. Perilaku dan sikap Anda bisa mencerminkan
tentang diri Anda.

Dunia bisnis dalam era global ini dihadapkan pada proses perubahan yang begitu cepat dan rumit. Untuk
itu kebutuhan akan perubahan yang dinamis dalam berbagai hal seperti visi, misi, tujuan dan sistem
berpikir menjadi hal pokok yang harus dimiliki perusahaan. Dalam konteks organisasi belajar, setiap
individu organisasi bisnis harus memiliki komitmen dan kapasitas untuk belajar pada setiap tingkat apapun
dalam perusahaannya. Dengan kata lain setiap pekerjaan harus mengandung unsur pembelajaran yang
semakin aktif.

Globalisasi dan teknologi telah mendorong seleksi alamiah yang mengarah pada "yang terkuat yang
bertahan‟. Hukum rimba berlaku disini. Keberhasilan pasar akan didapat oleh perusahaan yang mampu
menyesuaikan diri dengan persyaratan lingkungan saat ini, yaitu mereka yang mampu memberikan apa
yang siap dan pantas untuk dibeli orang. Baik individu, bisnis, kota bahkan seluruh negara harus
menemukan cara menghasilkan nilai yang dapat dipasarkan (marketable value) yaitu barang dan jasa yang
menarik minat beli.

Referensi:

 Ali, Hapzi, 2016. Modul Perkuliahan Business Ethic & GG: Globalizaion and Business Ethics.
Universitas Mercu Buana.
 Rinna, 2016. http://rhynanana.blogspot.com/2013/10/etika-bisnis-di-era-globalisasi.html
(diakses pada 10 Desember 2018, 20.50)

Forum Minggu 13: Bagaimanakah Implementasi Globalization and Business Ethics


dan kendalanya pada Perusahaan saudara atau ada pada peruhsaan yang saudara amati atau secara
umum di Indonesia?

Etika bisnis adalah perwujudan dari nilai-nilai moral. Hal ini disadari oleh sebagian besar pelaku usaha,
karena mereka akan berhasil dalam usaha bisnisnya jika mengindahkan prinsip-prinsip etika bisnis. Jadi
penegakan etika bisnis penting artinya dalam menegakkan iklim persaingan usaha sehat yang kondusif.

Di sisi lain, Globalisasi adalah proses yang meliputi seluruh dunia dan menyebabkan system ekonomi serta
sosial negara-negara menjadi terhubung bersama, termasuk didalamnya barangbarang, jasa, modal,
pengetahuan, dan peninggalan budaya yang diperdagangkan dan saling berpindah dari satu negara ke
negara lain. Proses ini mempunyai beberapa komponen, termasuk didalamnya penurunan rintangan
perdagangan dan munculnya pasar terbuka dunia, kreasi komunikasi global dan system transportasi
seperti internet dan pelayaran global, perkembangan organisasi perdagangan dunia (WTO), bank dunia,
IMF, dan lain sebagainya.

Di Indonesia, penegakan etika bisnis dalam persaingan bisnis semakin berat. Kondisi ini semakin sulit dan
kompleks, karena banyaknya pelanggaran terhadap etika bisnis oleh para pelaku bisnis itu sendiri,
sedangkan pelanggaran etika bisnis tersebut tidak dapat diselesaikan melalui hukum karena sifatnya yang
tidak terikat menurut hukum.
Persaingan usaha yang sehat akan menjamin keseimbangan antara hak produsen dan konsumen.
Indikator dari persaingan yang sehat adalah tersedianya banyak produsen, harga pasar yang terbentuk
antara permintaan dan penawaran pasar, dan peluang yang sama rari setiap usaha dalam bidang industry
dan perdagangan. Adanya persaingan yang sehat akan menguntungkan semua pihak termasuk konsumen
dan pengusaha kecil, dan produsan sendiri, karena akan menghindari terjadinya konsentrasi kekuatan
pada satu atau beberapa usaha tertentu.

Tanpa kepastian hukum, maka mekanisme pasar akan terancam. Adanya hukum yang pasti akan
memelihara ketertiban dan menjamin transparasi pasar. Makalah ini bertujuan untuk mengkaji relevansi
etika bisnis dengan persaingan usaha di Indonesia.

Terdapat hubungan yang erat antara etika bisnis dan persaingan usaha. Terdapatnya aspek hukum dan
aspek etika bisnis sangat menentukan terwujudnya persaingan yang sehat. Dalam bisnis, terdapat
bersaingan yang ketat, yang kadang – kadang menyebabkan pelaku bisnis menghalalkan segala cara untuk
memperoleh keuntungan usaha dan memenangkan persaingan.

Etika bisnis merupakan suatu bidang ilmu ekonomi yang terkadang dilupakan banyak orang, padahal
melalui etika bisnis inilah seseorang dapat memahami suatu bisnis persaingan yang sulit sekalipun,
bagaimana bersikap manis, menjaga sopan santun, berpakaian yang baik sampai bertutur kata semua itu
ada maknanya. Bagaimana era global ini dituntut untuk menciptakan suatu persaingan yang kompetitif
sehingga dapat terselesaikannya tujuan dengan baik, kolusi, korupsi, mengandalkan koneksi,
kongkalikong menjadi suatu hal yang biasa dalam tatanan kehidupan bisnis, yang mana prinsip menguasai
medan dan menghalalkan segala cara untuk memenangkan persaingan menjadi suatu hal yang lumrah,
padahal etikanya tidak begitu.

Perusahaan multinasional adalah inti dari proses globalisasi dan bertanggung jawab dalam transaksi
internasional yang terjadi dewasa ini. Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang bergerak di
bidang yang menghasilkan pemasaran, jasa atau operasi administrasi di beberapa negara. Perusahaan
multinasional adalah perusahaan yang melakukan kegiatan produksi, pemasaran, jasa dan beroperasi di
banyak negara yang berbeda. Karena perusahaan multinasional ini beroperasi di banyak negara dengan
ragam budaya dan standar yang berbeda, banyak klaim yang menyatakan bahwa beberapa perusahaan
melanggar norma dan standar yang seharusnya tidak mereka lakukan.

Referensi:

 Ghaniyu, Naftalita, 2014. https://prezi.com/0trpu5mn0rkh/multinasional-dan-lingkugan-bisnis-


global/ (diakses pada 10 Desember 2018, 20.00)
 Ali, Hapzi, 2016. Modul Perkuliahan Business Ethic & GG: Corporate Social Responsibilities.
Universitas Mercu Buana.

Anda mungkin juga menyukai