Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TEKNIK PENULISAN ILMIAH

ME-REVIEW JURNAL ILMIAH

Disusun Oleh

Iqbal Ramadhan
061630400298

Dosen Pengampuh
Ir. Jaksen M. Amin, M.Si

JURUSAN TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA DIII


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2018
REVIEW JURNAL
PENINGKATAN KADAR GERANIOL DALAM MINYAK SEREH
WANGI DAN APLIKASINYA SEBAGAI BIO ADDITIVE GASOLINE

Judul : PENINGKATAN KADAR GERANIOL DALAM MINYAK


SEREH WANGI DAN APLIKASINYA SEBAGAI BIO
ADDITIVE GASOLINE
Jurnal : Jurnal Bahan Alam Terbarukan
Penerbit : JBAT UNNES “Konversi”
Download : Http://download.portalgaruda.org
Kode Publikasi : ISSN 2303-0623
Penulis : Widi Astuti, Nur Nulandri Putra
Tahun : Juni 2014
Reviewer : Iqbal Ramadhan
Institusi : Politeknik Negeri Sriwijaya
Tahun : Desember 2018
Email : ramadhan.iqbal099@gmail.com

Abstrak Jurnal penelitian dengan judul “ Peningkatan Kadar


Geraniol Dalam Minyak Sereh Wangi Dan Aplikasinya
Sebagai Bio Additive Gasoline” memiliki tujuan untuk meneliti
potensi kadar geraniol dalam minyak sereh wangi sebagai
bahan addtive (bahan tambahan) pada gasoline. Tujuan
penggunaan bahan additive pada gasoline sendiri yakni sebagai
alternatif dalam menghasilkan bahan bakar yang berkualitas
dan efisien. Kadar geraniol sendiri ditingkatkan dengan
destilasi uap pada suhu 120o C. Kadar geraniol yang dihasilkan
pada proses tersebut dapat ditingkatkan hingga 21,78%.
Aplikasinya pada bahan bakar sendiri dapat meningkatkan
efisiensi mesin sebesar 10,7% dengan peforma mesin sebesar 8
Hp.
Penulisan abstrak yang ditulis oleh penulis sendiri
menggunakan 2 bahasa yakni bahasa Inggris dan bahasa
Indonesia. Gaya penulisan yang digunakan oleh penulis pada
abstrak sangat jelas dan dapat dipahami. Gambaran secara
ringkas mengenai isi jurnal telah dimuat dalam abstrak tersebut
sehingga pembaca dapat memahami secara langsung isi dari
jurnal tersebut.
Pendahuluan Penelitian ini memiliki latar belakang dimana di era industri
saat ini banyak riset yang telah dilakukan oleh para ahli dalam
mencari teknologi terbaru dan sumber energi terbaru. Banyak
ahli dari berbagai negara telah menawarkan beberapa
teknologinya terutama pada bidang sumber energi terbarukan.
Dalam menghasilkan peforma mesin yang baik tentunya
diperlukan suatu bahan bakar yang efisien dimana bahan bakar
tersebut mampu memberikan kinerja mesin yang efisien. Salah
satu alternatif dalam menghasilkan bahan bakar yang efisien
adalah dengan penambahan bahan tambahan/ bahan additive
pada bahan bakar. Penambahan ini dapat meningkatkan
karakteristik bahan bakar sekaligus memberikan peforma yang
baik pada mesin. Di era saat ini, bahan additive yang banyak
diminati untuk diteliti adalah bahan additive yang diolah dari
tanaman sehingga memberikan efek ramah lingkungan. Salah
satu bahan tersebut adalah kadar geraniol dalam minyak sereh
wangi.
Rumusan masalah yang diangkat oleh penulis adalah pada
minyak sereh wangi sendiri memiliki kadar geraniol yang
rendah sehingga dibutuhkan suatu metode untuk meningkatkan
kadar geraniol dalam minyak sereh wangi. Kemudian masalah
selanjutnya adalah pengujian hasil yang didapatkan dan
pengaruhnya pada bahan bakar dan mesin yang diuji.
Berdasarkan rumusan masalah dan latar belakang maka
dapat diketahui bahwa tujuan dari penelitian ini sesuai dengan
judul yang diangkat. Penggunaan bahasa yang digunakan oleh
penulis dalam menggambarkan latar belakang penelitian
tersebut sangat jelas dan sistematik.
Namun, penulis memberikan studi pustaka yang kurang
mengenai beberapa sumber yang dijadikan sebagai dasar teori
dari judul yang diangkat. Penulis hanya memberikan sumber
mengenai penelitian yang telah dilakukan pihak lain dimana
berhasil mengekstrak minyak sereh wangi dengan kadar
geraniol yang maksimum namun tidak memberikan suatu
sumber dimana alasan mengapa kadar geraniol tersebut sangat
dibutuhkan dan perlu untuk diteliti.

Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini secara


ringkasnya terdiri dari beberapa tahapan yakni:
1. Pengambilan minyak dari sereh wangi, dimana
minyak atsiri dari sereh wangi diambil/ diekstrak
dengan destilasi uap. Destilasi ini digunakan karena
cukup efektif untuk menghasilkan minyak sereh wangi.
Bahan baku yang digunakan yakni minyak sereh wangi
sebanyak 5 kg dan penyulingan dilakukan selama 2-3
jam. Air yang dihasilkan dari proses dipisahkan dengan
prinsip dekantasi
2. Peningkatan kadar geraniol, dimana kadar geraniol
dalam minyak sereh wangi ditingkatkan dengan destilasi
vakum. Destilasi vakum yang digunakan memiliki 2
suhu yakni pada suhu 110o C dan 120o C dengan lama
proses yang sama yakni 2 jam. Berdasarkan perlakuan
yang berbeda tersebut maka didapatlah hasil dimana
kadar geraniol tertinggi pada distilasi vakum bersuhu
120o C.
3. Pengujian minyak sereh wangi pada gasoline, dimana
dilakukan pencampuran antara gasoline dengan minyak
sereh wangi. Perbandingan yang digunakan adalah
perbandingan volume dari masing-masing bahan
terhadap volume totalnya. Bahan sampel gasoline yang
digunakan sebanyak 1000 ml dan minyak sereh wangi
yang telah mengandung kadar geraniol yang tinggi
divariasikan yakni 0,5 ml, 1 ml, 1,5 ml, dan 2 ml serta
satu sampel merupakan gasoline murni. Masing-masing
bahan dimasukkan ke dalam 5 botol yang berbeda dan
diaduk agar homogen. Pengujian yang dilakukan adalah
uji peforma mesin dan efisiensi konsumsi bahan bakar.

Berdasarkan metode penelitian tersebut maka peningkatan


kadar geraniol dalam minyak sereh wangi dapat dilakukan
dengan menggabungkan 2 metode yang telah digambarkan
sebelumnya oleh penulis yakni metode destilasi uap dan
destilasi vakum. Penulis telah memberikan metode yang jelas
dalam menghasilkan minyak sereh wangi secara sistematik.
Namun penulis kurang dalam menggambarkan penggunaan
alat/rangkaian alat yang digunakan pada metode tersebut.
Disamping metode yang telah digambarkan oleh penulis
mampu memberikan pemahaman yang mudah oleh pembaca,
penggunaan rangkaian sistematik alat akan mempermudah
pembaca dalam memahami perbedaan antara destilasi uap dan
destilasi vakum.
Variabel yang digunakan oleh penulis sebaiknya lebih
digambarkan pada bagian metode. Hal ini untuk mendukung
variabel mana yang terikat dan variabel mana yang bebas.
Namun secara keseluruhan variabel tersebut telah digambarkan
secara tulisan meskipun tidak disampaikan secara pointnya.

Pembahasan Berdasarkan metode yang telah dilakukan pada penelitian


didapatlah hasil dimana rendemen yang dihasilkan sebanyak 31
ml dan 38 ml dengan kadar geraniol sebesar 5,36%. Setelah
dilakukan peningkatan kadar geraniol dengan destilasi uap,
kadar geraniol yang didapatkan maksimumnya pada destilasi
vakum dengan suhu 120o C dimana kadar yang dihasilkan
sebesar 21,78%. Meskipun distilasi vakum pada suhu 110o C
menghasilkan kadar dengan jumlah yang hampir sebanding
yakni 20,6 %.
Hasil yang didapatkan pada pengujian dengan pencampuran
antara gasoline dan minyak sereh wangi dengan variasi
perbandingan yang digunakan pada metode yakni 1000:0,
1000:0,5, 1000:1, 1000:1,5, dan 1000:2 telah menunjukkan
bahwa kadar optimum penambahan minyak sereh wangi pada
gasoline pada perbandingan 1000:2 dimana peforma power
mesin meningkat dari 7,8 Hp menjadi 8,6 Hp. Kemudian secara
efisiensi konsumsi bahan bakar, penambahan minyak sereh
wangi sebanyak 2 ml memiliki efisiensi yang sangat baik pada
konsumsi bahan bakar pada mesin. Sehingga secara garis
besarnya didapatlah hasil dimana penambahan 2 ml minyak
sereh wangi pada 1000 ml gasoline merupakan kondisi
optimum dalam meningkatkan peforma mesin dan efisiensi
konsumsi bahan bakar.
Pembahasan yang dilakukan oleh penulis telah sistematik
dimana hasil yang didapatkan dijelaskan oleh penulis dengan
penggunaan metode yang digunakan. Namun hasil tersebut
tidak dapat dibandingkan dengan hasil penelitian orang lain
yang terkait. Tentunya pembaca akan dapat memahami dengan
baik dari hasil yang didapatkan oleh penulis dengan penelitian
terkait sebelumnya.
Hasil yang didapatkan dan dibahas oleh penulis sangat
menunjukkan hasil yang memuaskan. Tetapi ada beberapa
bagian yang belum ditunjukkan oleh penulis yakni mengenai
komposisi bahan bakar sebelum dan sesudah penambahan
minyak sereh wangi. Selain itu pengujian dengan beberapa
variabel lanjutan akan mendukung tentang hasil yang
didapatkan oleh penulis yang mana 2 ml minyak sereh wangi
dengan kadar geraniol 21,78% dapat dijadikan sebagai bahan
bio additive gasoline.
Penulis juga kurang dalam memberikan hasil pengaruh
lainnya terhadap penambahan minyak sereh wangi pada
gasoline seperti pengaruh karakteristik dan komposisi pada
bahan bakar sehingga dapat menghasilkan penyebab mengapa
kadar geraniol dapat meningkatkan karakteristik bahan bakar.

Kesimpulan Penelitian ini menarik sebuah kesimpulan dimana penambahan


minyak sereh wangi dengan kadar geraniol 21,78% sebanyak 2
ml pada 1000 ml gasoline mampu meningkatkan peforma
mesin menjadi 8,6 Hp dan efisiensi konsumsi bahan bakar
sebesar 10,6%. Metode yang digunakan untuk menghasilkan
kadar geraniol 21,78% pada minyak sereh wangi menggunakan
metode destilasi uap dan destilasi vakum pada suhu 120o C.
Kesimpulan yang ditarik oleh penulis sesuai dengan tujuan
yang diambil oleh penulis pada penelitian ini namun letak
kekurangannya adalah penulis tidak menampilkan pengaruh
lainnya pada hasil dan pembahasan mengenai penambahan
minyak sereh wangi pada gasoline seperti pada karakteristik
bahan bakar dan komposisi bahan bakar

Kelebihan 1. Penulis menggunakan bahasa yang mudah dimengerti


oleh pembaca dimulai dari penulisan abstrak sampai
penjelasan pada pendahuluan, metode yang digunakan,
hasil dan pembahasan, serta kesimpulan
2. Metode yang dilakukan pada penelitian ini sangat
mudah dengan variabel yang masih sedikit yakni
variabel perbandingan campuran antara minyak sereh
wangi dan gasoline. Variabel perlakuan lain yang
digunakan adalah perlakuan pada peningkatan kadar
geraniol dalam minyak sereh wangi
3. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini telah
membuka peluang untuk meneliti bahan lainnya yang
mengandung kadar geraniol dalam aplikasinya pada
bahan bakar sehingga jurnal ini dapat digunakan
sebagai landasan pada penelitian selanjutnya
4. Penelitian ini telah membuka jalan bagi para ahli untuk
menghasilkan bahan bioadditve lainnya yang dapat
meningkatkan efisiensi bahan bakar

Kekurangan 1. Penulis kurang dalam memberikan sumber mengenai


penelitian terkait sebelumnya sebaiknya pada penelitian
selanjutnya penulis dapat memberikan hasil penelitian
orang lain sehingga dapat dibandingkan dengan hasil
yang didapatkan.
2. Penulis kurang dalam memberikan gambaran
/rangkaian alat yang digunakan dalam penelitian ini
sebaiknya pada penelitian selanjutnya penulis
memberikan rangkaian gambar mengenai alat yang
digunakan
3. Penulis tidak menampilkan variabel lain yang
sebaiknya untuk diteliti agar mendukung hasil yang
didapatkan seperti pengujian lainnya terhadap sampel
yang diteliti
4. Tidak adanya pengaruh lain atau dampak lain dari
penggunaan minyak sereh wangi pada bahan bakar akan
dapat menimbulkan pertanyaan apakah minyak sereh
wangi cukup efisien untuk digunakan atau merupakan
bahan bioadditive yang tidak ramah lingkungan.
Saran Pada penelitian selanjutnya dengan judul yang terkait pada
jurnal ini sebaiknya tinjauan pustaka ditambahkan mengenai
pengaruh geraniol pada bahan bakar seperti apa yang
menyebabkan kadar geraniol dapat meningkatkan efisiensi
bahan bakar, bagaimana komposisi setelah penambahan kadar
geraniol, dan sebagainya. Kemudian pada penelitian dengan
bahasan yang sama sebaiknya jurnal ini tetap digunakan
sebagai pembanding dari hasil yang didapatkan.

Anda mungkin juga menyukai