Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Volume 21, No 1, June 2017 (11-20)


Online: http://journal.uny.ac.id/index.php/jpep

EVALUASI BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA JEPANG TINGKAT DASAR


“MINNA NO NIHONGO ”
(Studi Evaluasi di Universitas Darma Persada)
Hani Wahyuningtias
Universitas Darma Persada
Jl. Raden Inten II, Pd. Klp., Duren Sawit, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13450, Indonesia
Email: haniwahyu37@gmail.com
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan dan memperoleh pemahaman tentang kualitas
buku teks Jepang “Minna no Nihongo”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
evaluasi dengan teknik analisis isi. Model evaluasi yang digunakan adalah Evaluasi Berbasis Tujuan
(Goal Based Evaluation) untuk mengukur dan menilai kualitas buku teks pelajaran bahasa Jepang.
Dalam penelitian ini, dasar teoretis dari buku pelajaran yang dijelaskan oleh para ahli dieksplorasi
dan dikembangkan oleh peneliti dalam bentuk konstruk instrumen untuk mengevaluasi buku teks
bahasa asing. Instrumen ini terdiri dari empat komponen, yaitu: materi/isi, keterampilan
berbahasa, penyajian, dan keterbacaan. Instrumen ini telah divalidasi oleh pakar perbukuan dan
pakar bahasa Jepang, serta diujikan pada empat buku teks pelajaran seri “Minna no Nihongo” yang
digunakan di Fakultas Sastra Jurusan Jepang Universitas Darma Persada. Berdasarkan hasil
evaluasi, diketahui bahwa kualitas empat buku ditinjau dari empat komponen sekaligus dianggap
baik. Namun, buku keterampilan membaca dan menulis ditinjau dari segi penyajian dianggap
kurang baik. Instrumen ini diharapkan menjadi pelopor dalam mengevaluasi buku teks pelajaran
bahasa asing yang digunakan di Indonesia.
Kata kunci: evaluasi, buku teks pelajaran bahasa asing, instrumen penilaian buku teks pelajaran bahasa asing

THE EVALUATION OF JAPANESE TEXTBOOK BASIC LEVEL


“MINNA NO NIHONGO ”
(Evaluation Study at Darma Persada University)
Abstract
The purpose of this study is to determine and gain an understanding of the quality of Japanese
textbooks “Minna no Nihongo”. The method applied in this study is the evaluation method with
content analysis techniques. Evaluation model used is Goal Based Evaluation (Objective Oriented
Evaluation) to measure and assess the quality of Japanese lesson textbook.In this study, the
theoretical basic of the textbooks described by the experts is explored and developed by researcher
in the form of instruments construct on evaluating foreign language textbook. This instrument
consists of four components, namely: the material/content, language skills, presentation, and
readability. This instrument has been validated by book expert and Japanese Language experts, as
well as tested in four textbooks series “Minna no Nihongo” used in the Faculty of Literature
Japanese Department in University of Darma Persada. Based on the results of the evaluation, it is
determined that the quality of four textbooks observed in terms of four components all at once is
clarified favorable. But reading and writing skills books observed in terms of presentation only are
considered unfavorable. This instrument is expected to be a pioneer in evaluating foreign language
text books used in Indonesia.
Keywords: evaluation, foreign language textbooks, assessment instruments of foreign language textbooks

Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.21831/pep.v21i1.11812

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan


ISSN 1410-4725 (print) ISSN 2338-6061 (online)
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Pendahuluan umumnya, buku teks disertai dengan terje-


Buku teks merupakan salah satu me- mahan dan penjelasan gramatikal. Namun
dia belajar yang berperan penting dalam du- dalam buku teks dengan huruf alphabet,
nia pendidikan. Pemilihan buku teks pela- adakalanya disertai dengan huruf kana dan
jaran bahasa Jepang di Universitas Darma kanjisebagai referensi siswa untuk belajar
Persada Fakultas Sastra Jepang tempat bahasa Jepang.
peneliti bekerja sampai saat ini ditentukan Di Universitas Darma Persada Fakul-
melalui rapat jurusan dan ditetapkan oleh tas Sastra Jepang, buku teks pelajaran “Min-
Ketua Jurusan Jepang tanpa adanya proses na no Nihonggo” telah digunakan mulai tahun
evaluasi. Para guru sebaiknya diberikan pe- 2004 sampai saat ini. Dalam masa yang cu-
ngetahuan dan keterampilan yang dibutuh- kup panjang ini buku digunakan secara ber-
kan untuk mengevaluasi dan mengadaptasi kelanjutan tanpa adanya proses evaluasi bu-
buku teks. Mereka juga harus dipersiapkan ku teks. Mengingat buku teks sebagai sum-
untuk menggunakan buku teks sebagai sum- ber pelajaran, diharapkan mengandung ma-
ber untuk mengajar secara kreatif. Oleh ka- teri yang jelas, akurat, dan mutakhir. Oleh
rena itu dalam penetapan buku teks yang karena itu perlu dilakukan evaluasi buku
akan digunakan di suatu lembaga pendidik- teks untuk mengetahui kesesuaian isi buku
an diperlukan suatu pedoman yang dapat teks dengan kurikulum yang berlaku. De-
membantu para pendidik dalam memilih ngan memperhatikan fungsi buku teks seba-
buku teks pelajaran yang sesuai untuk digu- gai media dan sumber pembelajaran, peneliti
nakan dalam proses pembelajaran di tempat- akan mengevaluasi apakah buku teks pelajaran
nya bekerja. seri “Minna no Nihongo” yang digunakan di
Menurut Cunningsworth (1995, p. 7) Universitas Darma Persada Fakultas Sastra
buku teks adalah “a resource in achieving aims Program Studi Sastra Jepang telah memenuhi
and objectives that have already been set in terms of syarat sebagai buku pelajaran bahasa asing
learner needs”. Kutipan ini menunjukkan bah- yang berkualitas sehingga layak digunakan
wa buku teks merupakan sumber (resource) dalam proses kegiatan belajar mengajar di
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang kelas.
sudah ditentukansebelumnya terkait dengan Menurut (McGrath, 2002, p. 22) eva-
kebutuhan pelajar. Dengan demikian dapat luasi buku teks meliputi apakah yang dicari
disimpulkan bahwa buku teks pelajaran dalam buku teks tersebut ada atau tidak.
yang berkualitas adalah buku yang dapat Ketika yang dicari itu ditemukan maka perlu
menunjang kegiatan pembelajaran di kelas. untuk memberikan nilai pada temuan ter-
Padanan kata „textbook‟ dalam bahasa sebut. Dengan demikian, evaluasi menyirat-
Jepang adalah „kyookasho‟ yang berarti buku kan pengambilan keputusan (judgment making)
pelajaran; buku teks. Menurut Takamizawa yang cenderung bersifat subjektif. Cunning-
(2004, p. 46) buku teks pelajaran bahasa Je- sworth (1995, p. 14) menjelaskan bahwa
pang secara umum dibagi dua jenis yaitu: evaluasi menekankan pada kelebihan dan
kanji kana majiri bun tekisuto dan romaji teki- kelemahan khusus dalam buku teks yang
suto. Kanji kana majiri bun tekisuto adalah buku sudah digunakan sehingga kelebihannya da-
teks yang ditulis dengan perpaduan huruf pat dimanfaatkan secara optimal. Adapun
kana dan kanji, sedangkan romaji tekisuto ada- kekurangan dari buku teks dapat diperkuat
lah buku teks yang ditulis dengan huruf melalui adaptasi.
romaji (alphabet) yang digunakan pada masa Tujuan pengajaran bahasa Jepang di
awal pembelajaran. Buku teks bahasa Je- perguruan tinggi yaitu menumbuhkan ke-
pang yang ditulis dengan huruf alphabet mampuan berbahasa yang komunikatif yang
(romaji) ditujukan bagi siswa yang berasal meliputi keterampilan menyimak (kiku), ber-
dari negara Eropa-Barat. Umumnya buku bicara (hanasu), membaca (yomu) dan menulis
teks dengan huruf alphabet banyak diguna- (kaku). Dalam bahasa Jepang empat jenis
kan pada buku percakapan (kaiwa). Pada keterampilan di atas ini disebut dengan gengo

12 − Volume 21, No 1, June 2017


Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Volume 21, No 1, June 2017

ginoo. Menurut (Taniguchi, 2001, p. 35) gengo analisis isi adalah metodologi penelitian
ginoo ini dikategorikan menjadi dua aspek yang memanfaatkan seperangkat prosedur
yaitu: aspek keterampilan berbahasa bersifat untuk menarik kesimpulan yang sahih dari
produktif atau menghasilkan (sanshutsuteki) sebuah buku atau dokumen. Adapun model
dan aspek keterampilan bahasa bersifat re- evaluasi yang digunakan adalah evaluasi ber-
septif atau menerima (juyooteki). Kategori basis tujuan atau (Objective Oriented Evalua-
pembagian keterampilan berbahasa terang- tion) untuk mengukur dan menilai kualitas
kum pada Tabel 1. buku teks pelajaran bahasa Jepang. Menurut
Wirawan (2012, p. 81), model evaluasi ber-
Tabel 1. Empat Keterampilan Berbahasa basis tujuan memokuskan pada pengumpul-
an informasi yang bertujuan mengukur pen-
Aktif Pasif
capaian tujuan kebijakan, program, dan pro-
(Sanshutsuteki) (Juyooteki) yek untuk pertanggungjawaban dan peng-
Media Berbicara Menyimak ambilan keputusan.
Pendengaran (hanasu) (kiku) Dengan demikian, penilaian buku teks
Media Menulis Membaca bahasa Jepang dengan menggunakan teknik
Penglihatan (kaku) (yomu) analisis isi dianggap sesuai dalam rangka me-
narik kesimpulan melalui usaha menemukan
Buku teks bahasa asing terutama di- karakteristik pesan buku teks yang dilaku-
harapkan dapat mengembangkan kompe- kan secara objektif dan sistematis. Berda-
tensi komunikatif supaya siswa berani ber- sarkan hasil penilaian responden dalam wu-
komunikasi sesuai dengan situasi dan kon- jud skor dan penilaian kualitatif terhadap
disi yang dihadapinya. Jika tujuan pembel- buku teks akan diketahui kesesuaian buku
ajaran adalah menjadikan siswa memiliki teks dengan kriteria evaluasi buku teks. De-
berbagai kompetensi, siswa perlu untuk ngan menggunakan model evaluasi berbasis
menempuh pengalaman dan latihan serta tujuan akan dinilai dan dianalisis keadaan
mencari informasi. Alat yang efektif untuk buku teks pelajaran seri “Minna no Nihongo”
itu adalah buku teks pelajaran sebab peng- berdasarkan kriteria evaluasi yang ditetap-
alaman dan latihan yang perlu ditempuh dan kan dalam penelitian ini.
informasi yang perlu dicari, begitu pula cara
Evaluasi Buku Teks
menempuh dan mencarinya, disajikan dalam
buku teks pelajaran secara terprogram. Oleh Evaluasi merupakan kegiatan siste-
karena itu, buku teks yang dipakai perlu matis yang dilaksanakan untuk membantu
dievaluasi secara periodik. Tujuan pengeva- audiensi agar dapat mempertimbangkan dan
luasian adalah untuk memutuskan apakah isi meningkatkan nilai suatu program atau
buku teks masih sesuai atau tidak dengan kegiatan. McGrath (2002, p. 22) membeda-
kurikulum dan perkembangan ilmu penge- kan antara analisis dan evaluasi buku. Ana-
tahuan dewasa ini. lisis adalah suatu proses menuju pendes-
Berdasarkan uraian yang telah disam- kripsian yang bersifat obyektif dan dapat
paikan tersebut, maka penelitian ini bertuju- dipercaya, sedangkan evaluasi meliputi mak-
an untuk menentukan dan memperoleh pe- na pengambilan keputusan (judgement making).
mahaman tentang kualitas buku teks Jepang Analisis dilakukan untuk menyelidiki apa
“Minna no Nihongo”. yang ada di buku itu sedangkan evaluasi
lebih ditujukan pada apakah yang dicarinya
Metode Penelitian ada atau tidak di buku itu. Jika ditemukan
apa yang dicari, diberikanlah nilai atas
Metode penelitian yang diterapkan temuan tersebut.
dalam penelitian ini adalah metode evaluasi Langkah dalam penelitian ini adalah: (1)
dengan teknik analisis isi (content analysis). pengumpulan konsep/teori tentang buku
Menurut Weber (Moleong, 2011, p. 220), teks; (2) penyusunan Instrumen penilaian

Evaluasi Buku Teks Pelajaran Bahasa Jepang Tingkat ... − 13


Hani Wahyuningtias
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

buku teks; (3) validasi pakar (Expert Judgement); standar yang telah ditentukan. Instrumen
(4) pengumpulan data angket/kuesioner dan berfungsi sebagai alat dalam mengumpulkan
wawancara; (5) pengolahan data: (a) mencatat data yang diperlukan. Peneliti berdasarkan
data, (b) memilah dan memeriksa data, (c) landasan teoretis menyusun instrumen peni-
menganalisis dan menginterpretasi data, (d) laian buku teks bahasa Jepang. Instrumen
mengadakan diskusi kelompok terarah/Focus dalam penelitian ini berupa daftar pertanya-
Group Discussion (FGD); (6) penulisan laporan. an atau pernyataan secara tertulis yang harus
dijawab atau diisi oleh responden sesuai de-
Kriteria Evaluasi Buku Teks ngan petunjuk pengisiannya.
Menyusun instrumen pada dasarnya Pada Tabel 2 diuraikan kisi-kisi in-
adalah menyusun alat evaluasi, karena meng- strumen sesuai dengan komponen dan aspek
evaluasi adalah memperoleh data tentang yang akan dievaluasi. Kisi-kisi instrumen ber-
sesuatu yang diteliti, dan hasil yang diper- isi komponen, indikator, danbobot untuk
oleh dapat diukur dengan menggunakan setiap komponen yang dievaluasi.

Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Buku Teks Bahasa Jepang


No Komponen Indikator Bobot
1 Materi/Isi 1. Mendukung kurikulum dan SAP 10
2. Orisinal, tidak mengandung diskriminasi gender
dan tidak menimbulkan masalah SARAP
3. Memiliki kebenaran keilmuan, mutakhir, sahih,
akurat
4. Menampilkan kondisi Jepang dewasa ini dan erat
dengan konteks ke-jepang-an
5. Memaksimalkan kondisi yang sesuai dengan kondisi
di luar Jepang
2 Keterampilan 1. Menyimak 10
berbahasa 2. Berbicara Materi
3. Membaca Latihan
4. Menulis
3 Penyajian 1. Runtut, bergradasi, bersistem, lugas dan didukung 10
ilustrasi
2. Seimbang dan berkesinambungan
3. Mengembangkan sikap spiritual dan sosial
4. Mengembangkan keterampilan berbahasa dan
menumbuhkan motivasi untuk berkreasi dan
berinovasi
5. Dilengkapi dengan buku pegangan guru
6. Dilengkapi dengan tes dan lembar kerja siswa
7. Dilengkapi dengan media belajar
8. Dilengkapi dengan bahan bergambar
4 Keterbacaan 1. Kemudahan membaca instrumen dan materi 10
2. Bahasa yang digunakan etis, komunikatif,
fungsional, kontekstual, efektif, dan efisien.
3. Memiliki kandungan gramatikal dan kosakata yang
sesuai dengan level, minat, dan kognisi siswa

14 − Volume 21, No 1, June 2017


Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Volume 21, No 1, June 2017

Dalam pengevaluasian buku teks pel- menjalankan pembelajaran di kelas. Hal ini
ajaran seri “Minna no Nihongo” ini, respon- sesuai dengan pendapat Cunningsworth,
den diminta menuliskan skor. Skor didasar- (1995, p. 7) yang menyebutkan bahwa ma-
kan atas skala pengukuran rating-scale. De- teri merupakan sumber aktivitas bagi pemel-
ngan rating-scale data mentah yang diperoleh ajar dalam praktik dan komunikasi inter-
berupa angka kemudian ditafsirkan dalam aktif. Keterampilan berbahasa menempati
pengertian kualitatif. Hal yang penting bagi urutan kedua karena dalam pengajaran
penyusun instrumen dengan rating-scale ada- bahasa asing keterampilan ditujukan untuk
lah dapat mengartikan setiap angka yang memenuhi kebutuhan kemahiran berbahasa
diberikan di setiap butir instrumen.Validasi yang disajikan dalam satu kesatuan yang
instrumen dilakukan dengan meminta bebe- terpadu yaitu: menyimak, berbicara, mem-
rapa orang pakar dalam bidangnya untuk baca, dan menulis sesuai dengan situasi dan
menilai instrumen yang disusun oleh pene- kondisi yang dihadapinya. Penyajian me-
liti. Pakar yang terlibat dalam penelitian ini nempati urutan ketiga karena penyajian yang
adalah pakar perbukuan (satu orang) dan baik dapat melengkapi kesempurnaan sebuah
pakar bahasa Jepang (dua orang). Dalam hal buku. Adapun keterbacaan menempati urutan
ini, pakar diminta pendapatnya sehubungan keempat karena keterbacaan berkaitan dengan
dengan aspek-aspek yang akan diukur ber- kemudahan bahasa bagi siswa level yang
landaskan teori tertentu. Hal ini disebut dituju. Kesesuaian tingkat keterbacaan buku
dengan pendapat dari ahli (Expert Judgment). teks berpengaruh terhadap motivasi dan
Dalam penelitian ini skor didasarkan minat siswa untuk membacanya. Berdasarkan
atas skala 1-2 (tidak terdapat kesesuaian); 3- pertimbangan tersebut di atas, komponen
5 (kurang lebih di bawah 50% sesuai); 6-8 materi diberikan persentase 40%, komponen
(di atas 50% sesuai); 9-10 (seluruhnya sesu- keterampilan berbahasa diberikan persentase
ai); dan untuk pertanyaan yang dapat lang- 30%, komponen penyajian diberikan persen-
sung dijawab dengan „ya‟ atau „tidak‟ diberi- tase 20%, dan komponen keterbacaan diberi-
kan dua pilihan jawaban yaitu: jika tidak ter- kan persentase 10%. Kualitas buku teks ber-
dapat kesesuaian diberikan skor 1 dan jika gantung pada persentase penilaian yang di-
terdapat kesesuaian diberikan skor 10. Un- capai dari kriteria yang ditetapkan yaitu: 76-
tuk bobot, umumnya berlaku seperti yang 100 % (Baik); 51-75 % (Kurang baik); 26-50
tertulis dalam instrumen penilaian buku % (Tidak baik); 0- 25 % (Sangat tidak baik).
teks. Namun, untuk komponen keterampil- Data mentah yang diperoleh berupa angka
an berbahasa jumlah bobot sangat bergan- ditafsirkan dalam pengertian kualitatif, ini
tung pada jumlah keterampilan yang terda- disebut dengan rating-scale (Sugiyono, 2010, p.
pat dalam buku teks. Jika buku teks memi- 141). Dalam penelitian ini penentuan kualitas
liki empat keterampilan, di bagian „materi‟ buku teks didasarkan atas rating-scale untuk
setiap butir komponen keterampilan diberi- mengukur persepsi responden terhadap buku
kan bobot 1, dan bagian „latihan‟ diberikan teks.
bobot 1,5. Jika buku hanya mengandung
satu buah keterampilan, di bagian „materi‟ Hasil Penelitian dan Pembahasan
diberikan bobot 4,5 dan „latihan‟ diberikan
bobot 5,5 (lihat appendiks). Berdasarkan hasil angket jawaban de-
Persentase setiap komponen ditetap- lapan orang responden diketahui kualitas
kan secara berbeda. Komponen materi di- keempat buku teks pelajaran seri “Minna no
berikan persentase yang paling besar karena Nihongo” berdasarkan setiap komponen dan
materi/isi merupakan skenario pembelajar- empat komponen sekaligus. Hasil penilaian
an yang menjadi panduan bagi guru dalam buku teks terangkum pada Tabel 3 dan 4.

Evaluasi Buku Teks Pelajaran Bahasa Jepang Tingkat ... − 15


Hani Wahyuningtias
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Tabel 3. Kualitas Buku Teks Pelajaran Seri “Minna no Nihongo”


Berdasarkan setiap Komponen
Judul Buku Teks Kualitas
Materi/Isi Keterampilan Penyajian Keterbacaan
Berbahasa
Minna no Nihongo Shokyu I 80,8% 86,9% 77,8% 80,8%
Chookai Tasuku 25 (Baik) (Baik) (Baik) (Baik)
Minna no Nihongo Shokyu I 82,8% 75,6% 82,3% 87%
Dai 2 Ban (Baik) (Baik) (Baik) (Baik)
Minna no Nihongo Shokyu I 81% 76,8% 65,6% 78.8%
Shokyu de Yomeru Topikku 25 (Baik) (Baik) (Kurang baik) (Baik)
Minna no Nihongo Shokyu I 81,3% 81,9% 66,5% 76,8%
Kanji Eigoban (Baik) (Baik) (Kurang baik) (Baik)

Tabel 4. Kualitas Buku Teks Pelajaran Seri “Minna no Nihongo”


Berdasarkan Empat Komponen
Keterampilan Berbahasa Judul Buku Teks Kualitas Buku Teks
Menyimak Minna no Nihongo Shokyu I 82%
Chookai Tasuku 25 (Baik)
Buku Inti (Empat Minna no Nihongo Shokyu I Dai 2 81%
keterampilan Berbahasa) Ban (Baik)
Membaca Minna no Nihongo Shokyu I 76,5%
Shokyu de Yomeru Topikku 25 (Baik)
Menulis Minna no Nihongo Shokyu I Kanji 78,1%
Eigoban (Baik)

Keterangan:
76-100%: Baik 51-75 %: Kurang baik
26-50 %: Tidak baik 0-25 %: Sangat tidak baik

Dengan demikian dapat disimpulkan Berdasarkan empat buku teks pela-


bahwa empat buku teks pelajaran seri “Min- jaran bahasa Jepang tingkat dasar “Minna no
na no Nihongo” ditinjau dari empat kompo- Nihongo” tersebut diketahui bahwa tiga di
nen sekaligus dianggap memiliki kualitas antaranya yaitu buku: keterampilan menyi-
baik. Namun, buku keterampilan membaca mak “Minna no NihongoShokyu I Chookai
dan menulis jika ditinjau hanya dari segi pe- Tasuku 25 (2003)”, keterampilan membaca
nyajian saja, dianggap kurang baik. Hal ini “Minna no Nihongo Shokyu I Shokyu de
disebabkan buku teks tersebut dianggap ku- Yomeru Topikku 25 (2000)”, keterampilan
rang dapat mengembangkan sikap spiritual menulis “Minna no Nihongo Shokyu I Kanji
dan sosial, tidak dilengkapi dengan buku Eigoban (2000)” ditinjau dari segi materi
khusus pegangan guru, dan tidak disertai khususnya butir keempat dianggap beberapa
dengan media belajar seperti: CD dan bagian yang terdapat di dalamnya kurang
DVD. menampilkan kondisi sosiokultural Jepang
dewasa ini. Kondisi sosiokultural dalam hal

16 − Volume 21, No 1, June 2017


Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Volume 21, No 1, June 2017

ini menyangkut keadaan riil masyarakat Je- ngandung budaya Barat ditujukan untuk
pang. Adapun buku inti yang berjudul “Min- memperkaya wawasan siswa. Hal ini sesuai
na no Nihongo Shokyu I Dai 2 Ban” karena dengan pendapat McGrath (2002, p. 156)
sudah memasuki edisi kedua yaitu tahun yaitu bahan ajar sebaiknya merefleksikan
2012, isinya dianggap sudah sesuai dengan dunia luar dalam hal keaslian teks dan tugas.
kondisi Jepang dewasa ini. Bagian yang Berdasarkan paparan dan kutipan di atas,
„kurang menampilkan kondisi sosiokultural diharapkan siswa dengan pengetahuan yang
bahasa asing yang sedang dipelajari‟ tersebut diperoleh dari buku, mereka dapat menye-
dapat dikembangkan dengan referensi lain rap, membandingkan, dan mengkaji nilai-
yang mendukung sesuai kebutuhan di kelas nilai positif yang terkandung di dalamnya.
dan target yang hendak dicapai dalam pem- Bagi masyarakat Jepang, saat pergi
belajaran. makan bersama dengan teman adalah hal
Berdasarkan empat buku teks pela- yang umum untuk membayar menu pesan-
jaran bahasa Jepang tingkat dasar “Minna no an masing-masing. Hal ini tercermin dalam
Nihongo” tersebut diketahui bahwa penggu- cuplikan percakapan (kaiwa) yang dikutip
naan sumber-sumber yang sesuai dengan dari buku inti “Minna no Nihongo Shokyu I
kondisi di luar bahasa yang dipelajari diang- Dai 2 Ban” pelajaran 13.
gap kurang maksimal. Hal ini karena sum-
ber-sumber di luar bahasa yang dipelajari すみません。別々にお願いします。
sifatnya hanya sebagai pelengkap sehingga Sumimasen. Betsu-betsu ni onegaishimasu.
bagian tersebut ditampilkan berdasarkan (3A Network, 2012)
kebutuhan. Adapun jika pengajar ingin
mengadakan pengayaan materi tentang hal- Terjemahan:
hal di luar kondisi bahasa yang dipelajari, Maaf. Tolong (bayarnya) dihitung masing-
dapat memaksimalkan materi yang sedikit masing.
tersebut dengan mengompilasi dari rererensi
pendukung lainnya seperti: informasi dari Namun, bagi orang Timur, seperti
internet, program televisi Jepang maupun orang Indonesia mentraktir makan teman
surat kabar Jepang yang dianggap dapat dianggap sebagai suatu keramahan untuk
menunjang pembelajaran. Hal di atas sesuai mengakrabkan diri dengan lawan bicara.
dengan pendapat Garinger (2002, p. 2) yaitu: Adapun jika ingin membayar masing-ma-
latihan dan kegiatan sebaiknya disajikan da- sing, umumnya hal tersebut tidak terucap-
lam format yang bervariasi sehingga secara kan secara langsung kepada lawan bicara.
terus menerus dapat memotivasi siswa. Sebenarnya di masyarakat Jepang ada juga
Buku teks perlu mempertimbangkan konsep mentraktir orang lain di kesempatan
aspek budaya pembelajaran. Buku teks ba- tertentu asalkan sudah disepakati oleh si
hasa Jepang yang digunakan oleh pemelajar pembicara sebelumnya, misalnya dinyatakan
di Indonesia sebaiknya bukan hanya berisi dengan ungkapan „konkaiwa boku ga ogoru yo‟
budaya Jepang semata, tetapi sebaliknya juga (This round’s on me).Sehubungan dengan pen-
berisi muatan budaya lokal maupun budaya tingnya nilai sosiokultural, maka dalam
Barat. Bahan yang berisi budaya dari negeri pengevaluasian buku teks bahasa asing, un-
pengguna bahasa Jepang akan ber-manfaat sur ini dimasukkan pada bagian komponen
untuk memperkaya wawasan siswa dan materi butir 4 dan 5. Dalam pembelajaran
memberikan gambaran sesungguhnya ten- bahasa asing seorang anggota masyarakat
tang penggunaan bahasa Jepang dalam ke- perlahan-lahan belajar mengenal adat istia-
hidupan nyata sehari-hari. Bahan ajar yang dat, tingkah laku, dan tata krama masya-
mengandung budaya lokal seperti Indonesia rakatnya. Oleh karena itu diperlukan sikap
akan membuat siswa merasa akrab dan tidak harmoni terhadap budaya bahasa sasaran un-
asing dengan hal-hal yang dijadikan topik tuk menghindari adanya benturan budaya.
dalam pembelajaran. Bahan ajar yang me- Dalam hal ini, guru diharapkan berperan

Evaluasi Buku Teks Pelajaran Bahasa Jepang Tingkat ... − 17


Hani Wahyuningtias
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

untuk menanamkan dan mengembangkan dengan media belajar berupa kaset, CD, dan
sikap siswa dalam prinsip menghargai dan DVD sehingga sangat menunjang pembel-
memberi ruang untuk menerima adanya ajaran khususnya dalam rangka mengasah
perbedaan. kemampuan berkomunikasi secara lisan.
Berdasarkan empat buku teks pela- Dari empat buku teks pelajaran baha-
jaran bahasa Jepang tingkat dasar “Minna no sa Jepang tingkat dasar “Minna no Nihongo”
Nihongo” diketahui bahwa jika ditinjau dari tersebut diketahui bahwa hanya buku inti
segi penyajian butir ketiga yaitu pengem- yaitu: “Minna no NihongoShokyu I Dai 2 Ban”
bangkan nilai spiritual dan sosial, dianggap yang dilengkapi dengan buku khusus pe-
masih kurang karena pada hakikatnya empat gangan guru yang berjudul “Minna no
buku tersebut merupakan buku keterampil- Nihongo Shokyu I Oshiekata no Tebiki”. Buku
an berbahasa asing yang lebih menekankan keterampilan menyimak “Minna no Nihongo
pada kemampuan menggunakan bahasa Je- Shokyu I Chookai Tasuku 25” tidak disertai
pang. Namun, bagian yang dianggap kurang dengan buku khusus pegangan untuk guru.
dapat mengembangkan nilai spiritual dan Namun, di bagian awal buku yaitu setelah
sosial tersebut dapat dioptimalkan dengan kata pengantar dilampirkan „bagi para guru
cara mengkaji secara mendalam isi yang yang menggunakan materi bahan ajar ini
terkandung di dalamnya sambil dikompilasi (kono kyoozai o otsukai ni naru senseigata e)‟
dengan referensi lain yang menunjang ma- yang berisi: keistimewaan materi bahan ajar,
teri pembelajaran. Nilai spiritual dan sosial cara penggunaan pada umumnya, dan
sangat penting dihadirkan dalam buku teks langkah penggunaan sebanyak dua halaman.
pelajaran bahasa asing seperti: menolong Buku keterampilan membaca “Minna no
orang tidak mampu dan orang sakit dengan Nihongo Shokyu I Shokyu de Yomeru Topikku
bantuan keuangan, pendidikan, maupun 25” tidak disertai dengan buku khusus pe-
kasih sayang terhadap sesama. Hal ini perlu gangan untuk guru. Namun, melalui lembar
diteladani sebagai sikap yang mulia. Tujuan „cara penggunaan buku ini (kono hon no
pendidikan bukan hanya membentuk indi- tsukaikata)‟ yang terdapat di bagian halaman
vidu yang cerdas tetapi juga membentuk depan buku dan delapan lembar halaman
pribadi yang berkepribadian atau berkarak- terpisah „petunjuk bagi guru (kyooshiyoo
ter. Individu yang cerdas tersebut diharap- gaido)‟ dapat dipelajari cara menggunakan
kan mampu mengembangkan potensinya buku keterampilan membaca tersebut. Buku
yaitu kekuatan spiritual keagamaan, pengen- keterampilan menulis “Minna no Nihongo
dalian diri yang baik, dan memiliki akhlak Shokyu I Kanji Eigoban” tidak dilengkapi de-
yang mulia. Oleh karena itu, walaupun se- ngan buku khusus pegangan guru. Namun,
dikit dalam buku teks pelajaran bahasa asing buku ini dilengkapi dengan booklet referensi
perlu dimasukkan nilai-nilai luhur yang terpisah yang berisi target kanji, kosakata
dapat diteladani oleh para siswa. kanji, dan indeks.
Berdasarkan empat buku teks pelajar- Berdasarkan empat buku teks pel-
an bahasa Jepang tingkat dasar “Minna no ajaran bahasa Jepang tingkat dasar “Minna
Nihongo” diketahui bahwa dua buku di anta- no Nihongo” tersebut diketahui bahwa empat
ranya yaitu buku keterampilan membaca buku tersebut dilengkapi dengan bahan
“Minna no NihongoShokyu I Shokyu de Yomeru bergambar. Adapun buku yang dilengkapi
Topikku 25” dan keterampilan menulis dengan kartu baca (flashcards) adalah buku
“Minna no Nihongo Shokyu I Kanji Eigoban” “Minna no NihongoShokyu I Dai 2 Ban” yang
tidak disertai dengan media belajar seperti: merupakan buku inti dari buku teks pela-
kaset, CD, dan DVD. Buku inti yang jaran seri “Minna no Nihongo”.
mengandung empat keterampilan berbahasa
yaitu: “Minna no Nihongo Shokyu I Dai 2 Ban”
dan buku menyimak “Minna no Nihongo
Shokyu I Chookai Tasuku 25” dilengkapi

18 − Volume 21, No 1, June 2017


Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Volume 21, No 1, June 2017

Simpulan (kyoozai bunseki), maupun metode pengajar-


an (kyoojuhoo).
Berdasarkan hasil evaluasi dan pem-
bahasan, peneliti menyimpulkan empat poin Ketebatasan Penelitian
berikut ini. Pertama, buku teks perlu dieva-
luasi secara periodik oleh pihak penyeleng- Penelitian ini telah diusahakan dan di-
gara pendidikan, pengajar, dan semua pihak laksanan sesuai prosedur ilmiah, namun de-
yang terkait mengingat esensi dari buku teks mikian masih memiliki ketebatasan yaitu
itu sendiri yaitu sebagai sumber pembel- sebagai berikut.
ajaran. Pertama, dari empat buku teks yang
Kedua, materi yang sangat padat da- mengandung empat keterampilan bahasa
lam empat buku tersebut dianggap dapat itu, buku edisi terbaru hanya pada buku inti
menimbulkan kesulitan pada guru maupun yaitu buku yang berjudul “Minna no Nihongo
siswa jika diterapkan pada kelas non inten- Shokyu I Dai 2 Ban” (2012), sedangkan tiga
sif. Bagi siswa SMA yang jam pelajaran ba- buku teks lainnya masih edisi yang lama.
hasa Jepang terbatas seminggu sekali atau Kedua, adanya keterbatasan penelitian
seminggu dua kali, sebaiknya tidak menggu- dengan menggunakan kuesioner yaitu terka-
nakan buku ini sebagai buku utama, tetapi dang jawaban yang dierikan responden ada
dapat menggunakannya sebagai materi tam- bagian yang kurang mendalam.
bahan atau pelengkap saja. Buku teks pela-
jaran bahasa Jepang untuk siswa SMA diha- Daftar Pustaka
rapkan buku yang lebih ringan kandungan
materinya dalam rangka pengenalan bahasa 3A Network. (2012). Minna no Nihongo
Jepang terhadap siswa pemula dan penum- Shokyu I Dai 2-Han Honsatsu Kanji-Kana
buhan minat pada siswa untuk belajar (2nd ed.). Tokyo: 3A Network.
bahasa Jepang. Cunningsworth, A. (1995). Choosing your
Ketiga, untuk siswa yang akan belajar coursebook. Oxford: Macmillan
secara intensif, baik mahasiswa Jurusan Heinemann English language teaching.
Sastra Jepang (S1), bahasa Jepang (D3),
Garinger, D. (2002). Textbook Selection for
maupun mereka yang akan belajar di Jepang
the ESL Classroom Steps in the
untuk melanjutkan pendidikan atau melaku-
Selection Process. Center for Applied
kan pelatihan (training) ke Jepang, empat bu-
Lingustics. Retrieved from
ku tersebut dapat digunakan secara terpadu
http://www.mcael.org/uploads/File/
dalam rangka melatih dan meningkatkan
provider_library/Textbook_Eval_CA
kemampuan siswa berbahasa Jepang. De-
L.pdf
ngan waktu belajar yang intensif, buku ini
akan lebih mudah untuk dipelajari dan diku- McGrath, I. (2002). Materials evaluation and
asai keterampilan bahasa yang terkandung design for language teaching (Edinburgh
di dalamnya. textbooks in applied linguistics).
Keempat, Japan Foundation (Kokusai Edinburgh: Edinburgh University
Kooryuu Kikin) Jakarta sebagai lembaga yang Press.
memiliki kegiatan utama untuk mengem- Moleong, L. J. (2011). Metodologi penelitian
bangkan bahasa Jepang di Indonesia diha- kualitatif. Bandung: PT Remaja
rapkan untuk terus mendorong dan mema- Rosdakarya.
jukan pendidikan bahasa Jepang di Indo-
nesia dengan mengenalkan buku teks karya Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan,
penutur asli Jepang yang berkualitas dan Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan
membantu mensosialisasikan isi buku teks R&D. Bandung: Alfabeta.
tersebut kepada pengajar bahasa Jepang Takamizawa, H. (2004). Shin hajimete no
orang Indonesia melalui kegiatan belajar nihongo kyouiku kihon yougo jiten. Tokyo:
bersama (benkyookai), analisis materi ajar Asuku.
Evaluasi Buku Teks Pelajaran Bahasa Jepang Tingkat ... − 19
Hani Wahyuningtias
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Taniguchi, S. (2001). Nihongo nouryoku to Wirawan. (2012). Evaluasi: teori, model,


wa nani ka. In Nihongo Kyouikugaku wo standar, aplikasi, dan profesi. Jakarta:
Manabu Hito no Tame ni. Kyoto: Rajawali Press.
Sekaishisosha.

20 − Volume 21, No 1, June 2017

Anda mungkin juga menyukai