Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.21831/pep.v21i1.11812
ginoo. Menurut (Taniguchi, 2001, p. 35) gengo analisis isi adalah metodologi penelitian
ginoo ini dikategorikan menjadi dua aspek yang memanfaatkan seperangkat prosedur
yaitu: aspek keterampilan berbahasa bersifat untuk menarik kesimpulan yang sahih dari
produktif atau menghasilkan (sanshutsuteki) sebuah buku atau dokumen. Adapun model
dan aspek keterampilan bahasa bersifat re- evaluasi yang digunakan adalah evaluasi ber-
septif atau menerima (juyooteki). Kategori basis tujuan atau (Objective Oriented Evalua-
pembagian keterampilan berbahasa terang- tion) untuk mengukur dan menilai kualitas
kum pada Tabel 1. buku teks pelajaran bahasa Jepang. Menurut
Wirawan (2012, p. 81), model evaluasi ber-
Tabel 1. Empat Keterampilan Berbahasa basis tujuan memokuskan pada pengumpul-
an informasi yang bertujuan mengukur pen-
Aktif Pasif
capaian tujuan kebijakan, program, dan pro-
(Sanshutsuteki) (Juyooteki) yek untuk pertanggungjawaban dan peng-
Media Berbicara Menyimak ambilan keputusan.
Pendengaran (hanasu) (kiku) Dengan demikian, penilaian buku teks
Media Menulis Membaca bahasa Jepang dengan menggunakan teknik
Penglihatan (kaku) (yomu) analisis isi dianggap sesuai dalam rangka me-
narik kesimpulan melalui usaha menemukan
Buku teks bahasa asing terutama di- karakteristik pesan buku teks yang dilaku-
harapkan dapat mengembangkan kompe- kan secara objektif dan sistematis. Berda-
tensi komunikatif supaya siswa berani ber- sarkan hasil penilaian responden dalam wu-
komunikasi sesuai dengan situasi dan kon- jud skor dan penilaian kualitatif terhadap
disi yang dihadapinya. Jika tujuan pembel- buku teks akan diketahui kesesuaian buku
ajaran adalah menjadikan siswa memiliki teks dengan kriteria evaluasi buku teks. De-
berbagai kompetensi, siswa perlu untuk ngan menggunakan model evaluasi berbasis
menempuh pengalaman dan latihan serta tujuan akan dinilai dan dianalisis keadaan
mencari informasi. Alat yang efektif untuk buku teks pelajaran seri “Minna no Nihongo”
itu adalah buku teks pelajaran sebab peng- berdasarkan kriteria evaluasi yang ditetap-
alaman dan latihan yang perlu ditempuh dan kan dalam penelitian ini.
informasi yang perlu dicari, begitu pula cara
Evaluasi Buku Teks
menempuh dan mencarinya, disajikan dalam
buku teks pelajaran secara terprogram. Oleh Evaluasi merupakan kegiatan siste-
karena itu, buku teks yang dipakai perlu matis yang dilaksanakan untuk membantu
dievaluasi secara periodik. Tujuan pengeva- audiensi agar dapat mempertimbangkan dan
luasian adalah untuk memutuskan apakah isi meningkatkan nilai suatu program atau
buku teks masih sesuai atau tidak dengan kegiatan. McGrath (2002, p. 22) membeda-
kurikulum dan perkembangan ilmu penge- kan antara analisis dan evaluasi buku. Ana-
tahuan dewasa ini. lisis adalah suatu proses menuju pendes-
Berdasarkan uraian yang telah disam- kripsian yang bersifat obyektif dan dapat
paikan tersebut, maka penelitian ini bertuju- dipercaya, sedangkan evaluasi meliputi mak-
an untuk menentukan dan memperoleh pe- na pengambilan keputusan (judgement making).
mahaman tentang kualitas buku teks Jepang Analisis dilakukan untuk menyelidiki apa
“Minna no Nihongo”. yang ada di buku itu sedangkan evaluasi
lebih ditujukan pada apakah yang dicarinya
Metode Penelitian ada atau tidak di buku itu. Jika ditemukan
apa yang dicari, diberikanlah nilai atas
Metode penelitian yang diterapkan temuan tersebut.
dalam penelitian ini adalah metode evaluasi Langkah dalam penelitian ini adalah: (1)
dengan teknik analisis isi (content analysis). pengumpulan konsep/teori tentang buku
Menurut Weber (Moleong, 2011, p. 220), teks; (2) penyusunan Instrumen penilaian
buku teks; (3) validasi pakar (Expert Judgement); standar yang telah ditentukan. Instrumen
(4) pengumpulan data angket/kuesioner dan berfungsi sebagai alat dalam mengumpulkan
wawancara; (5) pengolahan data: (a) mencatat data yang diperlukan. Peneliti berdasarkan
data, (b) memilah dan memeriksa data, (c) landasan teoretis menyusun instrumen peni-
menganalisis dan menginterpretasi data, (d) laian buku teks bahasa Jepang. Instrumen
mengadakan diskusi kelompok terarah/Focus dalam penelitian ini berupa daftar pertanya-
Group Discussion (FGD); (6) penulisan laporan. an atau pernyataan secara tertulis yang harus
dijawab atau diisi oleh responden sesuai de-
Kriteria Evaluasi Buku Teks ngan petunjuk pengisiannya.
Menyusun instrumen pada dasarnya Pada Tabel 2 diuraikan kisi-kisi in-
adalah menyusun alat evaluasi, karena meng- strumen sesuai dengan komponen dan aspek
evaluasi adalah memperoleh data tentang yang akan dievaluasi. Kisi-kisi instrumen ber-
sesuatu yang diteliti, dan hasil yang diper- isi komponen, indikator, danbobot untuk
oleh dapat diukur dengan menggunakan setiap komponen yang dievaluasi.
Dalam pengevaluasian buku teks pel- menjalankan pembelajaran di kelas. Hal ini
ajaran seri “Minna no Nihongo” ini, respon- sesuai dengan pendapat Cunningsworth,
den diminta menuliskan skor. Skor didasar- (1995, p. 7) yang menyebutkan bahwa ma-
kan atas skala pengukuran rating-scale. De- teri merupakan sumber aktivitas bagi pemel-
ngan rating-scale data mentah yang diperoleh ajar dalam praktik dan komunikasi inter-
berupa angka kemudian ditafsirkan dalam aktif. Keterampilan berbahasa menempati
pengertian kualitatif. Hal yang penting bagi urutan kedua karena dalam pengajaran
penyusun instrumen dengan rating-scale ada- bahasa asing keterampilan ditujukan untuk
lah dapat mengartikan setiap angka yang memenuhi kebutuhan kemahiran berbahasa
diberikan di setiap butir instrumen.Validasi yang disajikan dalam satu kesatuan yang
instrumen dilakukan dengan meminta bebe- terpadu yaitu: menyimak, berbicara, mem-
rapa orang pakar dalam bidangnya untuk baca, dan menulis sesuai dengan situasi dan
menilai instrumen yang disusun oleh pene- kondisi yang dihadapinya. Penyajian me-
liti. Pakar yang terlibat dalam penelitian ini nempati urutan ketiga karena penyajian yang
adalah pakar perbukuan (satu orang) dan baik dapat melengkapi kesempurnaan sebuah
pakar bahasa Jepang (dua orang). Dalam hal buku. Adapun keterbacaan menempati urutan
ini, pakar diminta pendapatnya sehubungan keempat karena keterbacaan berkaitan dengan
dengan aspek-aspek yang akan diukur ber- kemudahan bahasa bagi siswa level yang
landaskan teori tertentu. Hal ini disebut dituju. Kesesuaian tingkat keterbacaan buku
dengan pendapat dari ahli (Expert Judgment). teks berpengaruh terhadap motivasi dan
Dalam penelitian ini skor didasarkan minat siswa untuk membacanya. Berdasarkan
atas skala 1-2 (tidak terdapat kesesuaian); 3- pertimbangan tersebut di atas, komponen
5 (kurang lebih di bawah 50% sesuai); 6-8 materi diberikan persentase 40%, komponen
(di atas 50% sesuai); 9-10 (seluruhnya sesu- keterampilan berbahasa diberikan persentase
ai); dan untuk pertanyaan yang dapat lang- 30%, komponen penyajian diberikan persen-
sung dijawab dengan „ya‟ atau „tidak‟ diberi- tase 20%, dan komponen keterbacaan diberi-
kan dua pilihan jawaban yaitu: jika tidak ter- kan persentase 10%. Kualitas buku teks ber-
dapat kesesuaian diberikan skor 1 dan jika gantung pada persentase penilaian yang di-
terdapat kesesuaian diberikan skor 10. Un- capai dari kriteria yang ditetapkan yaitu: 76-
tuk bobot, umumnya berlaku seperti yang 100 % (Baik); 51-75 % (Kurang baik); 26-50
tertulis dalam instrumen penilaian buku % (Tidak baik); 0- 25 % (Sangat tidak baik).
teks. Namun, untuk komponen keterampil- Data mentah yang diperoleh berupa angka
an berbahasa jumlah bobot sangat bergan- ditafsirkan dalam pengertian kualitatif, ini
tung pada jumlah keterampilan yang terda- disebut dengan rating-scale (Sugiyono, 2010, p.
pat dalam buku teks. Jika buku teks memi- 141). Dalam penelitian ini penentuan kualitas
liki empat keterampilan, di bagian „materi‟ buku teks didasarkan atas rating-scale untuk
setiap butir komponen keterampilan diberi- mengukur persepsi responden terhadap buku
kan bobot 1, dan bagian „latihan‟ diberikan teks.
bobot 1,5. Jika buku hanya mengandung
satu buah keterampilan, di bagian „materi‟ Hasil Penelitian dan Pembahasan
diberikan bobot 4,5 dan „latihan‟ diberikan
bobot 5,5 (lihat appendiks). Berdasarkan hasil angket jawaban de-
Persentase setiap komponen ditetap- lapan orang responden diketahui kualitas
kan secara berbeda. Komponen materi di- keempat buku teks pelajaran seri “Minna no
berikan persentase yang paling besar karena Nihongo” berdasarkan setiap komponen dan
materi/isi merupakan skenario pembelajar- empat komponen sekaligus. Hasil penilaian
an yang menjadi panduan bagi guru dalam buku teks terangkum pada Tabel 3 dan 4.
Keterangan:
76-100%: Baik 51-75 %: Kurang baik
26-50 %: Tidak baik 0-25 %: Sangat tidak baik
ini menyangkut keadaan riil masyarakat Je- ngandung budaya Barat ditujukan untuk
pang. Adapun buku inti yang berjudul “Min- memperkaya wawasan siswa. Hal ini sesuai
na no Nihongo Shokyu I Dai 2 Ban” karena dengan pendapat McGrath (2002, p. 156)
sudah memasuki edisi kedua yaitu tahun yaitu bahan ajar sebaiknya merefleksikan
2012, isinya dianggap sudah sesuai dengan dunia luar dalam hal keaslian teks dan tugas.
kondisi Jepang dewasa ini. Bagian yang Berdasarkan paparan dan kutipan di atas,
„kurang menampilkan kondisi sosiokultural diharapkan siswa dengan pengetahuan yang
bahasa asing yang sedang dipelajari‟ tersebut diperoleh dari buku, mereka dapat menye-
dapat dikembangkan dengan referensi lain rap, membandingkan, dan mengkaji nilai-
yang mendukung sesuai kebutuhan di kelas nilai positif yang terkandung di dalamnya.
dan target yang hendak dicapai dalam pem- Bagi masyarakat Jepang, saat pergi
belajaran. makan bersama dengan teman adalah hal
Berdasarkan empat buku teks pela- yang umum untuk membayar menu pesan-
jaran bahasa Jepang tingkat dasar “Minna no an masing-masing. Hal ini tercermin dalam
Nihongo” tersebut diketahui bahwa penggu- cuplikan percakapan (kaiwa) yang dikutip
naan sumber-sumber yang sesuai dengan dari buku inti “Minna no Nihongo Shokyu I
kondisi di luar bahasa yang dipelajari diang- Dai 2 Ban” pelajaran 13.
gap kurang maksimal. Hal ini karena sum-
ber-sumber di luar bahasa yang dipelajari すみません。別々にお願いします。
sifatnya hanya sebagai pelengkap sehingga Sumimasen. Betsu-betsu ni onegaishimasu.
bagian tersebut ditampilkan berdasarkan (3A Network, 2012)
kebutuhan. Adapun jika pengajar ingin
mengadakan pengayaan materi tentang hal- Terjemahan:
hal di luar kondisi bahasa yang dipelajari, Maaf. Tolong (bayarnya) dihitung masing-
dapat memaksimalkan materi yang sedikit masing.
tersebut dengan mengompilasi dari rererensi
pendukung lainnya seperti: informasi dari Namun, bagi orang Timur, seperti
internet, program televisi Jepang maupun orang Indonesia mentraktir makan teman
surat kabar Jepang yang dianggap dapat dianggap sebagai suatu keramahan untuk
menunjang pembelajaran. Hal di atas sesuai mengakrabkan diri dengan lawan bicara.
dengan pendapat Garinger (2002, p. 2) yaitu: Adapun jika ingin membayar masing-ma-
latihan dan kegiatan sebaiknya disajikan da- sing, umumnya hal tersebut tidak terucap-
lam format yang bervariasi sehingga secara kan secara langsung kepada lawan bicara.
terus menerus dapat memotivasi siswa. Sebenarnya di masyarakat Jepang ada juga
Buku teks perlu mempertimbangkan konsep mentraktir orang lain di kesempatan
aspek budaya pembelajaran. Buku teks ba- tertentu asalkan sudah disepakati oleh si
hasa Jepang yang digunakan oleh pemelajar pembicara sebelumnya, misalnya dinyatakan
di Indonesia sebaiknya bukan hanya berisi dengan ungkapan „konkaiwa boku ga ogoru yo‟
budaya Jepang semata, tetapi sebaliknya juga (This round’s on me).Sehubungan dengan pen-
berisi muatan budaya lokal maupun budaya tingnya nilai sosiokultural, maka dalam
Barat. Bahan yang berisi budaya dari negeri pengevaluasian buku teks bahasa asing, un-
pengguna bahasa Jepang akan ber-manfaat sur ini dimasukkan pada bagian komponen
untuk memperkaya wawasan siswa dan materi butir 4 dan 5. Dalam pembelajaran
memberikan gambaran sesungguhnya ten- bahasa asing seorang anggota masyarakat
tang penggunaan bahasa Jepang dalam ke- perlahan-lahan belajar mengenal adat istia-
hidupan nyata sehari-hari. Bahan ajar yang dat, tingkah laku, dan tata krama masya-
mengandung budaya lokal seperti Indonesia rakatnya. Oleh karena itu diperlukan sikap
akan membuat siswa merasa akrab dan tidak harmoni terhadap budaya bahasa sasaran un-
asing dengan hal-hal yang dijadikan topik tuk menghindari adanya benturan budaya.
dalam pembelajaran. Bahan ajar yang me- Dalam hal ini, guru diharapkan berperan
untuk menanamkan dan mengembangkan dengan media belajar berupa kaset, CD, dan
sikap siswa dalam prinsip menghargai dan DVD sehingga sangat menunjang pembel-
memberi ruang untuk menerima adanya ajaran khususnya dalam rangka mengasah
perbedaan. kemampuan berkomunikasi secara lisan.
Berdasarkan empat buku teks pela- Dari empat buku teks pelajaran baha-
jaran bahasa Jepang tingkat dasar “Minna no sa Jepang tingkat dasar “Minna no Nihongo”
Nihongo” diketahui bahwa jika ditinjau dari tersebut diketahui bahwa hanya buku inti
segi penyajian butir ketiga yaitu pengem- yaitu: “Minna no NihongoShokyu I Dai 2 Ban”
bangkan nilai spiritual dan sosial, dianggap yang dilengkapi dengan buku khusus pe-
masih kurang karena pada hakikatnya empat gangan guru yang berjudul “Minna no
buku tersebut merupakan buku keterampil- Nihongo Shokyu I Oshiekata no Tebiki”. Buku
an berbahasa asing yang lebih menekankan keterampilan menyimak “Minna no Nihongo
pada kemampuan menggunakan bahasa Je- Shokyu I Chookai Tasuku 25” tidak disertai
pang. Namun, bagian yang dianggap kurang dengan buku khusus pegangan untuk guru.
dapat mengembangkan nilai spiritual dan Namun, di bagian awal buku yaitu setelah
sosial tersebut dapat dioptimalkan dengan kata pengantar dilampirkan „bagi para guru
cara mengkaji secara mendalam isi yang yang menggunakan materi bahan ajar ini
terkandung di dalamnya sambil dikompilasi (kono kyoozai o otsukai ni naru senseigata e)‟
dengan referensi lain yang menunjang ma- yang berisi: keistimewaan materi bahan ajar,
teri pembelajaran. Nilai spiritual dan sosial cara penggunaan pada umumnya, dan
sangat penting dihadirkan dalam buku teks langkah penggunaan sebanyak dua halaman.
pelajaran bahasa asing seperti: menolong Buku keterampilan membaca “Minna no
orang tidak mampu dan orang sakit dengan Nihongo Shokyu I Shokyu de Yomeru Topikku
bantuan keuangan, pendidikan, maupun 25” tidak disertai dengan buku khusus pe-
kasih sayang terhadap sesama. Hal ini perlu gangan untuk guru. Namun, melalui lembar
diteladani sebagai sikap yang mulia. Tujuan „cara penggunaan buku ini (kono hon no
pendidikan bukan hanya membentuk indi- tsukaikata)‟ yang terdapat di bagian halaman
vidu yang cerdas tetapi juga membentuk depan buku dan delapan lembar halaman
pribadi yang berkepribadian atau berkarak- terpisah „petunjuk bagi guru (kyooshiyoo
ter. Individu yang cerdas tersebut diharap- gaido)‟ dapat dipelajari cara menggunakan
kan mampu mengembangkan potensinya buku keterampilan membaca tersebut. Buku
yaitu kekuatan spiritual keagamaan, pengen- keterampilan menulis “Minna no Nihongo
dalian diri yang baik, dan memiliki akhlak Shokyu I Kanji Eigoban” tidak dilengkapi de-
yang mulia. Oleh karena itu, walaupun se- ngan buku khusus pegangan guru. Namun,
dikit dalam buku teks pelajaran bahasa asing buku ini dilengkapi dengan booklet referensi
perlu dimasukkan nilai-nilai luhur yang terpisah yang berisi target kanji, kosakata
dapat diteladani oleh para siswa. kanji, dan indeks.
Berdasarkan empat buku teks pelajar- Berdasarkan empat buku teks pel-
an bahasa Jepang tingkat dasar “Minna no ajaran bahasa Jepang tingkat dasar “Minna
Nihongo” diketahui bahwa dua buku di anta- no Nihongo” tersebut diketahui bahwa empat
ranya yaitu buku keterampilan membaca buku tersebut dilengkapi dengan bahan
“Minna no NihongoShokyu I Shokyu de Yomeru bergambar. Adapun buku yang dilengkapi
Topikku 25” dan keterampilan menulis dengan kartu baca (flashcards) adalah buku
“Minna no Nihongo Shokyu I Kanji Eigoban” “Minna no NihongoShokyu I Dai 2 Ban” yang
tidak disertai dengan media belajar seperti: merupakan buku inti dari buku teks pela-
kaset, CD, dan DVD. Buku inti yang jaran seri “Minna no Nihongo”.
mengandung empat keterampilan berbahasa
yaitu: “Minna no Nihongo Shokyu I Dai 2 Ban”
dan buku menyimak “Minna no Nihongo
Shokyu I Chookai Tasuku 25” dilengkapi