Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAM ISLAM

IMPLEMENTASI IMTAQ DALAM MENGHADAPI KEHIDUPAN MODERN

DOSEN PENGAMPU : INDAH ROHMATUZ ZAHRO, S. Pd. I,. M. Pd. I

Kelompok 1:

Delvia Ilahi Wahdati (181710101065)

Ifan Muttaqin (181510501106)

M. Iqbal Barlaman

UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

JEMBER

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “IMPLEMENTASI IMTAQ DALAM MENGHADAPI KEHIDUPAN
MODERN”. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pendidikan Agama Islam. Kami berharap makalah ini juga bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari sebagai sarana pengembangan wawasan dan
pengetahuan.

Makalah ini dapat diselesaikan tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini izinkan saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bu Indah, selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam


2. Rekan-rekan mahasiswa
3. Semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas
ini.
Kami sadar bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, namun kami tetap berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan menambah wawasan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik-
kritik yang membangun dan dapat menyempurnakan makalah ini.

Jember, Agustus 2018

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………. i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………ii

BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………….

1.1 Latar Belakang ……………………………………….


1.2 Rumusan Masalah …………………………………
1.3 Tujuan Penulisan ……………………………………
1.4 Manfaat Penulisan ………………………………..

BAB 2 PEMBAHASAN ……………………………………………..

2.1 Pengertian Tuhan & Bagaimana Manusia Mengenal Tuhan

2.3 Konsep Ketuhanan dalam Islam…………………………

2.4 Keimanan dan Ketakwaan dalam Islam ……………….

2.5 Implementasi Imtaq dalam Kehidupan Modern….

BAB 3 PENUTUP ………………………………………………

3.1 Kesimpulan ………………………………………


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini, seiring bertambah modernnya pola hidup manusia, membawa
perubahan yang sangat signifikan terhadap pola keimanan dan ketaqwaan
manusia. Dalam kehidupan modern ini iman dan taqwa sangat diperlukan untuk
menguatkan landasan kehidupan manusia. Tetapi kenyataannya saat ini banyak
orang yang mengaku beriman tetapi mereka jarang sekali menerapkan iman dan
ketaqwaan mereka dalam kehidupannya. Banyak juga orang yang mengaku
beriman tetapi masih melanggar ketentuan agama, hal ini berarti kebanyakan dari
mereka belum mengerti dan memahami hakikat keimanan dan ketakwaan itu
sendiri. Disinilah iman dan taqwa harusnya berperan, manusia akan mulia disisi
Tuhannya jika ia bisa memperoleh derajat keimanan dan ketaqwaan dari amal
ibadah dan tingkah laku yang ia kerjakan sehari-hari. Iman dan taqwa sangat
penting bagi manusia agar mendekatkan diri kepada Tuhan. Untuk itu konsep
iman dan taqwa perlu dikaji. Dorong mari tambahi rekkkk

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian Tuhan dan bagaimana manusia mengenal Tuhan?
1.2.2 Bagaimana konsep ketuhanan dalam Islam?
1.2.3 Bagaimana konsep keimanan dan ketaqwaan dalam Islam?
1.2.4 Bagaimana implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan sehari-
hari?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk:
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian Tuhan dan cara manusia mengenal
Tuhannya.
1.3.2 Untuk mengetahui konsep ketuhanan dalam Islam
1.3.3 Untuk mengetahui konsep keimanan dan ketaqwaan dalam Islam
1.3.4 Untuk mengetahui cara pengimplementasian iman dan takwa dalam
kehidupan kehidupan seharihari di era modern ini.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tuhan dan Bagaimana Manusia Mengenal Tuhan

Berbicara tentang ketuhanan, berarti membicarakan sebuah konsep yang


umurnya seumur peradaban manusia itu sendiri. Kata Tuhan sendiri dalam bahasa
Melayu berasal dari kata Tuan dimana artinya atasan/penguasa/pemilik. Di dunia
tidak ada kesepakatan bersama mengenai konsep ketuhanan. Sehingga muncullah
beberapa paham mengenai konsep ketuhanan diantaranya teisme, deisme,
panteisme, dan lain-lain. Teisme sendiri berarti Tuhan merupakan pencipta
sekaligus pengatur segala di alam semesta. Deisme sendiri memiliki arti bahwa
Tuhan merupakan pencipta alam semesta akan tetapi Tuhan tidak ikut andil dalam
urusan alam semesta. Dan dalam pandangan panteisme Tuhan adalah alam
semesta itu sendiri.

2.2 Konsep Ketuhanan dalam Islam

Konsep ketuhanan dalam sudut pandang Islam, dalam Al-Qur’an setidaknya


menyebutkan kata Allah sebanyak 2072 kali. Setidaknya itu cukup menunjukkan
bahwa eksistensi Tuhan dalam Islam terbukti. Ada beberapa konsep Ketuhanan
dalam filsafat islam, diantaranya:

1. Konsep Ketuhanan Al-Farabi


Al-Farabi adalah ilmuwan dan filsuf Islam yang berasal dari Farab,
Kazakhstan dan merupakan salah seorang filsuf Muslim yang mengasimilasi
konsep ketuhanan Aristoteles. Menurut Al Farabi Tuhan itu adalah Allah. Dia
berpendapat bahwa Tuhan adalah al Maujud al Awwal. Menurutnya Allah
adalah sebab pertama bagi segala sesuatu di dunia ini.
2. Konsep Ketuhana Ibnu Sina
Ibnu Sina juga dipengaruhi Neo-Platonism lewat tangan al Farabi secara
umum tidak jauh berbeda. Ibnu Sina berpendapat dengan sebuah kelaziman
Allah yang menjadikan wujud itu wujud(ada). Dia juga menyatakan bahwa
ketiadaan adalah kondisi pertama yang dimiliki sebuah wujud sebelum ia
berwujud nyata.
2.3 Keimanan dan Ketakwaan dalam Islam
Kata iman berasal dari Bahasa Arab, yaitu amina-yukminu-imanan, yang
berarti yakin atau percaya. Dalam surat Al Baqarah 165, yang berbunyi
“Alladziina aamanuu Asyaddu hubban illaah” yang artinya orang yang beriman
sangat luar biasa cintanya kepada Allah Swt. Iman kepada Allah berarti percaya
dan cinta dengan adanya Allah, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Kata taqwa
berasal dari waqa-yaqi-waqoyah, yang artinya waspada,hati-hati,mawas
diri,memelihara dan melindungi. Taqwa berarti menjaga serta memelihara
keimanan yang diwujudkan dalam pengamalan ajaran agama islam secara utuh
dan konsisten.
1. Proses Terbentuknya Iman
Sejak awal seluruh Roh manusia telah mengambil kesaksian bahwa Rabb-
nya Allah Swt. Yang berarti setiap manusia telah memiliki benih iman (Qs.
Al A’eaf : 172). Perlu juga ditindaklanjuti dan yang paling berpengaruh
menumbuhkan potensi iman Islam tersebut ialah kedua orang tua.
2. Tanda-Tanda Orang Beriman
Adapun tanda-tanda orang beriman disebutkan di dalam Al-Qur’an seperti
bergetar hatinya ketika disebut nama Allah(QS. Al Anfal : 2), bertambah
keimanannya ketika dibacakan ayat-ayat Allah(QS. Al Anfal : 2), serta
mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rejeki(QS. Al Anfal : 3).
3. Korelasi antara Keimanan dan Ketaqwaan
Keimanan dan ketaqwaan tidak dapat dipisahkan karena keduanya saling
memerlukan. Semua bentuk ketaqwaan seperti shalat, puasa, zakat dan haji
adalah bagian dari kesempurnaan iman. Seseorang baru dinyatakan beriman
dan bertaqwa apabila telah memiliki keyakinan yang mantap dalam hati
kemudian mengucapkan kalimat tauhid dan kemudian diikuti dengan
mengamalkan semua perintah Allah dan meninggalkan semua larangan
Allah.
2.4 Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai