Kondisi perusahaan saat ini dalam mengelola aset perusahaan masih mengalami
banyak masalah.Permasalahan pertama yang dihadapi oleh PT. Artistika Inkernas
yaitu pengelolaan data aset perusahaan masih manual menggunakan dokumen fisik.
Selain itu, PT. Artistika Inkernas belum dapat melakukan pengelolaan aset
perusahaan dengan baik karena PT. Artistika Inkernas belum melakukan dokumentasi
pengelolaan aset. Perhitungan depresiasi tidak dilakukan secara otomatis sehingga
perusahaan tidak tahu nilai aset saat ini. Kemudian permasalahan terakhir yang
dihadapi belum terstandarisasi data inventarisasi aset pada PT. Artistika Inkernas.
Untuk mengatasi beberapa masalah tersebut akan dibangun suatu sistem informasi
manajemen aset yang dapat membantu PT. Artistika Inkernas untuk melakukan
pengelolaan data aset tetap disana.
Hasil dari dibangunnya sebuah Sistem Informasi Manajemen Aset adalah sistem
dapat mengatasi masalah pengelolaan data yang secara otomatis dan standarisasi dari
datanya.
i
ABSTRACT
PT. Artistika Inkernas is one of the ceramic manufacture. The production process in
PT. Artitstika Inkernas are tillage into a ceramic. The wealth owned by PT. Artistika
Inkernas should be managed properly to support business process in the company.
Today, PT. Artistika Inkernas still has many problems in managing their assets. For
the first problem PT. Artistika Inkernas faced is they still using physical document.
Furthermore, PT. Artistika Inkernas can not manage the company’s assets well
because PT. Artistika Inkernas doesn’t have good asset documentation documentation.
Depreciation calculation is not done automatically so the company didn’t know the
current value of assets. And the last is they have not standardized assets data on PT.
Artistika Inkernas.
To deal with these problems, will be built an information system of asset management
that can help PT. Artistika Inkernas to manage their data assets.
The result after Information System of Asset Management built is the system can
handle the problem about managing data automatically and standarization of the
datas.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam, atas limpahan
rahmat, nikmat, dan karunia-Nya sehingga penulisan Tugas Akhir yang berjudul
“Membangun Sistem Informasi Manajemen Aset di PT. Artistika Inkernas dengan
Menggunakan Metode Waterfall” ini dapat terselesaikan dengan baik. Tugas akhir ini
disusun dan diajukan sebagai persyaratan dalam menyelesaikan studi strata satu dan
memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Intitut
Teknologi Telkom.
1. Bapak Waham dan Ibu Sri Shima selaku orang tua serta Mas Oriza atas semangat,
dukungan dan doanya.
2. Bapak Riza Agustiansyah, S.T, M.Kom., selaku pembimbing satu yang telah
mengarahkan, membimbing, memberi saran, serta motivasi selama penulis menjalani
penelitian dan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
3. Bapak Wahyu Wicaksono, S.T, M.T., selaku pembimbing dua, yang telah memberikan
banyak motivasi, saran dan bimbingan Tugas Akhir ini.
4. Bapak Avon Budiyono, selaku Kaprodi Sistem Informasi yang telah membimbing dan
memberikan visi pada seluruh mahasiswa Sistem Informasi.
5. Seluruh jajaran dosen dan staf Fakultas Rekayasa Industri yang telah memberikan
ilmunya selama perkuliahan maupun diluar perkuliahan di IT Telkom.
6. Aprillia Ema Fiftiana yang tidak pernah lelah untuk mengingatkan dan mendukung
penulis. Berkat dukungannya selama ini, tugas akhir ini dapat diselesaikan.
7. Endah Nur Sadrina dan Selma Wasleani yang telah membantu pengerjaan buku tugas
akhir. Serta, Rifqi yang telah membantu pengerjaan aplikasi.
8. Teman-teman satu atap, Rifqi, Rizal, Febri, Wahid, dan Soni, terima kasih atas
dukungan dan kebersamaan yang telah diberikan.
iii
9. Teman-teman Sistem Informasi angkatan 2008, terimakasih atas kebersamaan kalian.
Satu Hati Selalu di Depan!
11. Teman-teman sesama asisten Gedung C lantai 2, yaitu Lab. Prodase, Lab. ERP, dan
Lab. BIS, dan sesama asisten Gedung C lantai 3, yaitu Lab. SISPROMASI, Lab.
TEKMI, Lab. SIMBI, Lab. APK&E, Lab. GARTEK, dan Lab. PFT.
12. Keluarga HMTI, terima kasih atas kenangan dan kisah klasik selama perkuliahan,
serta berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.Khususnya HRD:
Mbeng, Eja, Lisa, Eka, Enop, Ayu, Putri dan Fajrin.
13. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan
bantuan kepada penulis baik langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak lepas dari kekurangan yang disebabkan oleh
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Namun berkat bimbingan,
semangat, dan doa yang diberikan dari berbagai pihak maka tugas akhir ini dapat
terselesaikan. Besar harapan Penulis agar tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi
pihak yang membutuhkan.
Antares Bugi
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................................ i
ABSTRACT............................................................................................................................... ii
vi
IV.3.2 Entity Relationship Diagram ......................................................................... 60
IV.3.3 Rancangan Interface Sistem........................................................................... 62
IV.3.4 Coding Summary ............................................................................................ 62
IV.3.5 Pengujian Aplikasi ......................................................................................... 63
BAB V Hasil dan Pengujian ................................................................................................ 64
LAMPIRAN........................................................................................................................... 73
vii
DAFTAR TABEL
Tabel I.1 Data Inventaris PT. Artistika Inkernas untuk tipe Kendaraan ................................... 2
Tabel II.1 Nilai Nk pada Tahun ke - k .................................................................................... 15
Tabel IV.1 Tabel Identifikasi Kebutuhan Sistem .................................................................... 43
Tabel IV.2 Hak akses user dalam Sistem Informasi Manajemen Aset ................................... 44
Tabel V.1 Hasil pengujian fungsional aplikasi ....................................................................... 65
Tabel V.2 Hasil User Acceptance Test .................................................................................... 67
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR SINGKATAN
SL Straight Line
DB Declining Balance
x
DAFTAR ISTILAH
Istilah Arti
Salvage Value Nilai yang diharapkan dari aset tetap pada akhir masa
kegunaan aset tetap, berdasar nilai mata uang sekarang.
Economical Life Time Umur dari suatu aset yang berakhir hingga secara ekonomi
penggunaan asset tersebut tidak menguntungkan lagi secara
ekonomi, walaupun secara teknis asset tersebut masih dapat
dipakai.
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I Pendahuluan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan
dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan,
penyebaran, dan penyajian informasi (Kementerian Negara Riset dan Teknologi,
2006:6). Pesatnya penggunaan teknologi informasi tidak lepas dari dukungan sistem
informasi yang membantu dalam pengelolaan proses bisnis dan menjadi kebutuhan
penting suatu perusahaan masa kini untuk bersaing. Pengertian sistem informasi
menurut Menurut Nash (1989), Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia,
fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud
menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu
dan rutin, membantu manajemen, pemakai intern, dan ekstern serta menyediakan
dasar pengambilan keputusan yang tepat. Sistem informasi merupakan salah satu
faktor yang menunjang kinerja perusahaan.
1
informasi yang.Penggunaan sistem informasi dalam mengelola aset yang ada di
perusahaan dapat mendukung kinerja perusahaan menjadi lebih efisien.
Tabel I.1 Data Inventaris PT. Artistika Inkernas untuk tipe Kendaraan
Namun kondisi PT. Artistika Inkernas saat ini dalam mengelola aset perusahaan
masih mengalami banyak masalah. Permasalahan pertama yang dihadapi oleh PT.
Artistika Inkernas yaitu pengelolaan data aset perusahaan masih manual
menggunakan dokumen fisik. Penyimpanan dokumen fisik sering mengalami
2
kesulitan dalam proses pencarian data bahkan tidak jarang terjadi kehilangan
dokumen. Hal ini sangat membahayakan apabila terjadi hilangnya dokumen aset
masa lampau karena dapat memperlambat pengelolaan aset. Data kehilangan
dokumen belum didapatkan karena dari PT. Artistika Inkernas pun tidak melakukan
pendataan terhadap data yang hilang.
Selain itu, PT. Artistika Inkernas belum dapat melakukan pengelolaan aset
perusahaan dengan baik karena PT. Artistika Inkernas belum melakukan dokumentasi
pengelolaan aset. Data aset perusahaan hanya diolah menggunakan Ms. Office Excel.
Penggunaan Ms. Office Exceldapat mempersulit dalam memperbaharui mengenai
kondisi aset. Filedata inventaris perusahaan sangat mudah terjadi duplikasi dan tidak
beraturan karena disimpan dalam satu folder yang sama. Dan tidak jarang
menyebabkan kebingungan untuk mengetahui mana file yang terbaru.
Berdasarkan uraian dari masalah yang ada, maka PT. Artistika Inkernas memerlukan
perbaikan pada pengelolaan manajemen aset. Karena aset pada PT. Artistika Inkernas
merupakan sarana pendukung bahkan penggerak bisnis pada perusahaan.
Solusi yang akan diberikan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi saat ini adalah
dengan perancangan sistem informasi manajemen aset. Pengembangan sistem
informasi tersebut akan dilakukan menggunakan metode pengembangan waterfall.
Metodologi pengembangan model waterfall merupakan metode pengembangan
3
dengan mempertimbangkan faktor waktu pengembangan yang singkat serta biaya
pengembangan sistem yang terbatas.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang muncul dan
dijadikan objek penelitian ini adalah:
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian dari tugas akhir ini
adalah membangun Sistem Informasi Manajemen aset dengan fungsi / fitur yang
dimiliki sebagai berikut:
Sistematika penelitian dan pengembangan tugas akhir dengan topik sistem informasi
manajemen aset di PT. Artistika Inkernas adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
5
tugas akhir yang dilakukan ini. Batasan masalah merupakan
batasan dan ruang lingkup yang terdapat dalam penelitian.
Bab V Pengujian
6
Bab VI Kesimpulan dan Saran
7
BAB II Landasan Teori
II.1 Aset
II.1.1 Definisi Aset
Aset merupakan sumber daya yang memiliki manfaat ekonomis masa datang yang
cukup pasti atau diperoleh dan dikuasai atau dikendalikan oleh suatu entitas akibat
transaksi atau kejadian masa lalu.
Karena manfaat ekonomis tidak membatasi bentuk dan / atau jenis sumber ekonomis
yang dapat dimasukkan sebagai kategori aset. Pada umumnya aset terbagi menjadi
dua yaitu:
1. Aset tetap, adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari
satu tahun untuk digunakan dalam kegiatan ekonomi sebuah institusi. Aset
tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam
aktivitas operasi entitas tanah, peralatan, gedung bangunan, jalan dan
sebagainya.
2. Aset tidak berwujud, adalah jenis aset yang tidak memiliki wujud fisik seperti
hak cipta, paten, atau franchise.
Maka diperlukanlah suatu pengelolaan aset yang baik yaitu manajemen aset.
8
Manajemen aset menyediakan informasi perjalanan aset secara menyeluruh, tidak
hanya untuk melihat aset mana saja yang harus dibeli dan berapa biayanya, aset
mana yang digunakan dan bagaimana pemanfaatannya, dimana lokasi aset, termasuk
dalam biaya apa, tetapi juga membantu mencegah hilangnya atau pencurian dari aset
itu agar dapat mengurangi biaya asuransi dan pembayaran pajak yang berlebih.
Asset Planning
Asset
Management Asset Creation
Review
Financial
Asset Disposal
Management
Asset Condition
& Performance
Dalam manajemen aset, terdapat siklus hidup yang disebut dengan Life Cycle Asset
Management, terdiri dari:
9
pemeliharaan, rehabilitasi, pembaruan, depresiasi dan pembuangan dan
pengambilan keputusan yang mendukung keefektifan biaya yang dikeluarkan.
d. Asset operation and maintenance (perawatan dan pengoperasian aset)
mempunyai fungsi yang berhubungan dengan kerja dan pengendalian aset
dari hari ke hari dan biaya yang berhubungan dengannya yang merupakan
komponen penting dalam aset yang dinamis atau berumur pendek.
e. Asset condition and performance (kondisi dan kinerja aset) dimana kinerja
aset berhubungan dengan pada kemampuan dari aset untuk memenuhi target
dari level layanan dan kondisi aset mencerminkan kondisi fisik dari aset.
f. Asset rehabilitation/replacement (rehabilitasi/penggantian aset) adalah
upgrade atau penggantian yang cukup signifikan dari sebuah aset atau
komponen aset untuk mengembalikan aset kepada kondisi dan kinerja yang
dibutuhkan.
g. Asset disposal/rasionalisation (pembuangan/rasionalisasi aset) adalah pilihan
ketika sebuah aset tidak diperlukan lagi, menjadi tidak ekonomis untuk
dirawat atau direhabilitasi.
h. Asset management review (review manajemen aset) melibatkan regulasi
internal dan audit independen untuk meyakinkan siklus peningkatan aset
manajemen yang berkelanjutan dan untuk mencapai atau memelihara praktik
terbaik bagi perusahaan.
Menurut Daryl Mather (2003), pengaruh pada pihak manajemen dengan aset
manajemen, diringkas dalam beberapa hal berikut:
10
Gambar II.2Diagram Manajemen Aset
Beberapa faktor yang mempengaruhi biaya penyusutan suatu aset adalah sebagai
berikut:
11
3. Umur ekonomis aset (Economical Life Time)
Secara umum, terdapat 2 jenis umur ekonomis suatu aset, yaitu:
1. Umur fisik, yaitu umur yang dikaitkan dengan kondisi fisik suatu aset.
Suatu aset dikatakan masih memiliki umur fisik apabila secara fisik aset
tersebut masih dalam kondisi baik walaupun fungsinya mungkin sudah
menurun.
2. Umur fungsional, yaitu umur yang dikaitkan dengan kontribusi aset
tersebut dalam penggunaanya. Suatu aset dikatakan masih memiliki umur
fungsional apabila aktiva tersebut masih memberikan kontribusi bagi
perusahaan. Walaupun secara fisik suatu aset masih dalam kondisi sangat
baik, akan tetapi belum tentu masih memiliki umur fungsional. Bisa saja
aset tersebut tidak difungsikan lagi akibat perubahan model atas produk
yang dihasilkan, kondisi ini biasanya terjadi pada aktiva mesin atau
peralatan yang dipergunakan untuk membuat suatu produk. Atau aset
tersebut sudah tidak sesuai dengan zaman (not fashionable), kondisi ini
biasanya terjadi pada jenis aset yang bersifat dekoratif misalnya:
furniture atau mebel, hiasan dinding dan lain sebagainya.
Dalam penentuan beban penyusutan, yang dijadikan bahan perhitungan
adalah umur fungsional yang biasa dikenal dengan umur ekonomis.
4. Pola penggunaan aset
Pola penggunaan aset berpengaruh terhadap tingkat penurunan fungsi aset,
dimana untuk mengakomodasi situasi ini biasanya dipergunakan metode
penyusutan yang paling sesuai.
Metode ini menganggap aktiva tetap akan memberikan kontribusi yang merata (tanpa
fluktuasi) disepanjang masa penggunaannya, sehingga aktiva tetap akan mengalami
tingkat penurunan fungsi yang sama dari periode ke periode hingga aktiva ditarik
dari penggunaannya.
12
Straight line method merupakan metode yang paling umum digunakan.Dalam
penerapan “Matching Cost Principle”, metode garis lurus dipergunakan untuk
menyusutkan aset-aset yang fungsionalnya tidak terpengaruh oleh besar kecilnya
volume produk atau jasa yang dihasilkan.
Rumus untuk menghitung punyusutan dengan Straight line method adalah sebagai
berikut:
𝐴𝐶 − 𝑆𝑉
𝐷=
𝑁
𝑘(𝐴𝐶 − 𝑆𝑉)
𝐷𝑘 = = 𝑘×𝐷
𝑁
𝐵𝑉𝑘 = 𝐴𝐶 − 𝐷𝑘
D = depresiasi
SV = nilai sisa
N = umur ekonomis
𝐷 = 𝑑% × 𝐴𝐶 − 𝑆𝑉
100%
𝑑% =
𝑁
Aset tetap dapat memberikan kontribusi terbesar pada periode awal masa
penggunaanya, dan akan mengalami tingkat penurunan fungsi yang semakin besar di
13
periode berikutnya seiring dengan semakin berkurangnya umur ekonomis atas aset
tersebut.
Perubahan teknologi yang cepat kadang mengakibatkan sebuah aset menjadi tidak
terpakai lagi. Dalam hal ini, menggunakan metode dengan percepatan cocok
digunakan karena mengalokaasikan depresiasi yang lebih besar diawal tahun
dibanding tahun berikutnya.
Declining balance method adalah metode percepatan yang biasa digunakan untuk
depresiasi. Dengan metode ini, depresiasi dihitung dengan menambahkan rate yang
tetap pada nilai terakhir dari aset tetap. Oleh karena itu, menghasilkan nilai
depresiasi yang besar pada awal tahun umur aset. Berbagai macam besar rate bisa
digunakan tapi rate yang paling sering digunakan adalah persentase yang setara atau
sampai dua kali dari persentase dari depresiasi dengan metode straight line. Ketika
menggunakan dua kali dari rate, metodenya biasa disebut dengan double declining
balance method.
100%
𝑑% = 2 ×
𝑁
𝐶𝐷 = 𝑑% × 𝐴𝐶
CD = nilai depresiasi
d% = Depreciation Rate
14
N = umur ekonomis
Digit yang digunakan pada metode SYD adalah sisa umur manfaat dari aset. Faktor
depresiasi adalah sisa umur aset dibagi dengan jumlah total digit.
Rumus untuk menghitung punyusutan dengan Sum of the Years Digit adalah sebagai
berikut dan diasumsikan bahwa aset dibeli pada tanggal 1 Januari:
(𝑁 + 1)
𝑆𝑌 = 𝑁 ×
2
𝑁𝑘
𝐷= × (𝐴𝐶 − 𝑆𝑉)
𝑆𝑌
Tahun ke - 1 2 3 4
Nk 4 3 2 1
D = depresiasi
SV = nilai sisa
N = umur ekonomis
Perhitungan penyusutan akan sedikit berubah ketika aset dibeli pada pertengahan
bulan, contoh sebuah aset dibeli pada tanggal 1 April maka penyusutan tahun
pertama akan dihitung mulai dari tanggal 1 April sampai 31 Desember.
15
𝐻𝑌1 𝑁𝑘−1
𝐷1 = × × (𝐴𝐶 − 𝑆𝑉)
12 𝑆𝑌
𝐻𝑌2 𝑁𝑘
𝐷2 = × × (𝐴𝐶 − 𝑆𝑉)
12 𝑆𝑌
Seperti yang diasumsikan sebelumnya, jika suatu aset dibeli pada tanggal 1 April,
maka nilai HY1 adalah 3 dan HY2 adalah 9. Atau dapat dilihat seperti pada gambar
berikut:
16
2. Penjualan Aset Tetap
Tujuan dari Manajemen Aset ini adalah dalam rangka meningkatkan control atau
pengawasan terhadap aktiva tetap dan revaluasinya yang berbasis nilai pasar. Atau
dapat dikatakan, untuk menolong perusahaan memantau dan menghitung aset mereka
seperti mesin produksi dari pembelian sampai disposal yang lebih efisien.
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk
yang lebih bergunadan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu
17
kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan
keputusan.
Sistem informasi adalah kumpulan subsistem yang saling berhubungan satu sama
lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan yaitu mengolah
data menjadi informasi yang berguna (Susanto, 2002).
Dari definisi sistem informasi tersebut dapat memberikan gambaran bahwa subsistem
dasar suatu sistem informasi adalah pengarsipan informasi dan pelayanan informasi.
Selain itu, sistem informasi berperan dalam mendukung proses koordinasi dan
pengambilan keputusan, serta membantu aktifitas operasional dan manajerial dalam
perusahaan.
Tujuan utama dari sistem informasi adalah untuk menyediakan informasi dan
pelayanan informasi kepada pemakainya. Suatu sistem informasi diharapkan
berisikan informasi yang lengkap, relevan, tepat waktu, dan akurat dalam bentuk
konteks organisasi serta menyediakan layanan yang menghadirkan informasi dalam
bentuk yang bermanfaat, cepat, dan mudah.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem yang terstruktur yang
digunakan untuk mengelola data secara terkomputersisasi (Budi Sutedjo Dharma
Oetomo, 2006). Didalam SIM terdapat beberapa fungsi yang dibutuhkan oleh sebuah
perusahaan, yaitu:
a. Pencarian data
b. Penginformasian data kepada user (dapat berupa report text, atau grafik)
c. Penyimpanan data
Bahasa pemrograman yang digunakan dalam perancangan SIM pada penelitian kali
ini adalah PHP: Hypertext Preprocessor. Sedangkan bahasa pendukung untuk
dabatase bagi program yang dibuat adalah SQL (Structure Query Language).
19
Fase metode Waterfall menurut Sommerville:
Requirements
Definition
System and
Software
Implementation
and Unit Testing
Integration and
System
Operational and
Maintenance
Kesuksesan suatu pemodelan piranti lunak ditentukan oleh tiga unsur, yang
kemudian terkenal dengan sebutan segitiga sukses (the triangle for success). Ketiga
unsur tersebut adalah metode pemodelan (notation), proses (process) dan tool yang
digunakan.
UML (Unified Modeling Language) adalah tool pemodelan secara visual sebagai
sarana untuk merancang dan atau membuat software berorientasi objek. Karena
UML ini merupakan bahasa visual untuk pemodelan bahasa berorientasi objek, maka
semua elemen dan diagram berbasiskan pada paradigma object oriented.
21
a. Use Case Diagrams
1. Use case
Use case dibuat berdasarkan keperluan actor mengenai hal yang dilakukan actor,
Use case diberi nama yang menyatakan apa hal yang dicapai dari hasil interaksinya
dengan actor. Use case dinotasikan dengan gambar (horizontal elipse), penamaan
use case biasanya menggunakan kata kerja.
2. Actor
22
3. Relationship
Menggambarkan bagaimana actor terlibat dalam use case. Ada 4 jenis relasi yang
bisa timbul pada diagram usecase, yaitu:
Alasan menggunakan use case diagram pada perancangan sistem informasi pada
penelitian kali ini adalah membantu memahami persyaratan fungsional sebuah sistem
serta mewakili gambaran eksternal sebuah sistem.
b. Class Diagrams
Class Diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam
hubungan statis yang ada diantara objek serta menunjukkan properti dan operasi
sebuah class dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek
tersebut.Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan
sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek.
Classdiagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek
beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-
lain.
Class diagram digunakan pada perancangan sistem informasi pada penelitian ini
karena merupakan alat terbaik dalam perancangan perangkat lunak. Class diagram
membantu pengembang mendapatkan struktur sistem dan menghasilkan rancangan
sistem yang baik.
c. Activity Diagrams
Menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses.
ActivityDiagram dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan
aktifitas proses bisnis. Struktur diagram ini mirip flowchart atau Data Flow Diagram
pada perancangan terstruktur. Activity Diagram sangat bermanfaat apabila kita
membuat diagram ini terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk
membantu memahami proses secara keseluruhan. Berikut gambar perancangan
sistem menggunakan activity diagram.
24
Gambar II.7 Contoh Activity Diagram
d. Sequence Diagrams
Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi antar obyek
dan mengindikasikan komunikasi antara obyek-obyek tersebut. Diagram ini
menunjukkan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh obyek-obyek yang
melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Kemudian obyek tersebut diurutkan dari
kiri ke kanan, aktor yang menginisiasi interaksi umunya diletakkan pada bagian
paling kiri diagram.
25
Penggunaan sequence diagram dalam perancangan sistem informasi pada penelitian
ini disebabkan untuk melihat tingkah laku beberapa objek didalam use case tunggal
(Martin Fowler:2005) serta mengkomunikasikan requirement karena diagram ini
dapat lebih mudah untuk dielaborasi menjadi model desain.
e. Deployment Diagrams
Diagram Deployment menerangkan bahwa konfigurasi fisik software dan hardware.
1. Entitas / Entity
Entitas merupakan suatu obyek yang dapat dibedakan secara unik dalam batasan
organisasi, dimana informasi yang berkaitan dengannya dikumpulkan. Ada beberapa
kategori kumpulan entitas yang sejenis (entity set), misalnya: orang (people), tempat
(places), organisasi (organization), sesuatu (thing), konsep (concepts), dan kejadian
(events).
2. Atribut / Attribute
Atribut adalah karakteristik dari suatu entitas atau relasi, yang menjelaskan entitas
atau relasi tersebut secara detail. Atribut disebut juga sebagai bagian terkecil dari
sistem informasi yang menjelaskan sebuah entitas.
Suatu entitas boleh diulang dalam diagram yang sama. Pengulangan ditujukan untuk
mengurangi kerumitan, terutama untuk menghindari relasi yang bersilangan.
26
4. Relasi / Relationship
Relasi adalah penghubung antara dua atau lebih entitas. Sedangkan batasan jumlah
entitas yang berhubungan melalui satu relasi disebut cardinality.
a. Satu-ke-satu (one-to-one)
b. Satu-ke-banyak (one-to-many)
c. Banyak-ke-banyak (many-to-many)
5. Nilai atau Isi Data
Nilai atau isi data adalah data atau informasi yang disimpan dalam atribut atau
elemen.
6. PrimaryKey
Primary key adalah atribut / elemen kunci yang dapat mengidentifikasi suatu entitas
atau kejadian secara unik dan spesifik, serta dapat mewakili atribut/elemen lain
dalam entitas tersebut.
II.5 Web
Web adalah sebuah sistem dari keterhubungan, dokumen hypertext yang berjalan
dalam Internet. Dengan browser web, seorang pengguna dapat melihat halaman-
halaman web yang berisi teks, gambar, dan multimedia, dan menghubungkan antara
mereka menggunakan hyperlink. World Wide Web adalah kombinasi dari empat hal:
1. Hypertext
2. Resource Identifiers
3. Model Client-Server
4. Markup Language
27
Dalam World Wide Web, aplikasi client menerima informasi, seperti halaman web
atau file komputer lainnya, dari web server menggunakan URL. Pengguna kemudian
dapat menggunakan hyperlink dalam tiap halaman web untuk navigasi ke informasi
dalam web lainnya.
II.6 Database
Sebuah database adalah sekumpulan data yang saling berkaitan. Data itu sendiri
dapat diartikan fakta yang diketahui yang dapat direkam dan mempunyai pengertian
yang implisit. Sebagai contoh adalah sekumpulan nama, nomor telepon, dan alamat
rumah dari orang-orang yang kita kenal. Data ini dapat dituliskan di atas buku alamat
berindeks, atau dituliskan pada sebuah file dengan perangkat lunak Microsoft Access
atau Excel. Ini adalah sekumpulan dari data yang saling berkaitan dengan makna
implisit maka disebut database.
Suatu database adalah suatu koleksi data terstruktur. Data tersebut dapat berupa apa
saja, dari list sederhana sampai sebuah galeri gambar. Menambah, mengakses, dan
memproses data yang tersimpan dalam sebuah database, dibutuhkan suatu sistem
manajemen database. Pada pengembangan ini, peneliti menggunakan MySQL
sebagai sistem manajemen database relasional.
28
MySQL adalah suatu sistem manajemen database relasional. Suatu database
relasional menyimpan data dalam tabel yang terpisah. Hal ini menambah kecepatan
dan fleksibilitas. Tabel-tabel tersebut terhubungkan oleh suatu relasi terdefinisi yang
memungkinkan memperoleh kombinasi data dari beberapa tabel dalam suatu
permintaan. SQL (Structured Query Language) adalah bahasa standar yang
digunakan untuk mengakses database. Administrasi database, seperti pembuatan
database, pembuatan tabel, dan sebagainya, dapat digunakan aplikasi berbasis web
seperti phpMyAdmin (Willy Bayuardi Suwarno, SP, Msi:2008).
Diagram di atas menunjukkan 3 komponen yang terdapat dalam pola MVC dan
interaksi yang terjadi dari:
29
1. Model
Pola MVC memiliki layer yang disebut dengan Model yang merepresentasikan data
yang digunakan oleh aplikasi sebagaimana proses bisnis yang diasosiasikan
terhadapnya. Dengan memilahnya sebagai bagian terpisah, seperti penampungan
data, persistence, serta proses manipulasi, terpisah dari bagian lain aplikasi.
Terdapat beberapa kelebihan dalam pendekatan ini. Pertama, membuat detail dari
data dan operasinya dapat ditempatkan pada area yang ditentukan (Model) dibanding
tersebar dalam keseluruhan lingkup aplikasi. Hal ini memberikan keuntungan dalam
proses maintenance aplikasi.
2. View
Layer ini mengandung keseluruhan detail dari implementasi user interface. Disini,
komponen grafis menyediakan representasi proses internal aplikasi dan menuntun
alur interaksi user terhadap aplikasi. Tidak ada layer lain yang berinteraksi dengan
user, hanya View.
3. Controller
Terakhir, arsitektur MVC memiliki layer Controller. Layer ini menyediakan detail
alur program dan transisi layer, dan juga bertanggung jawab akan penampungan
events yang dibuat oleh user dari View dan melakukan update terhadap komponen
Model menggunakan data yang dimasukkan oleh user.
30
BAB III Metodologi Penelitian
Model konseptual merupakan konsep pemikiran yang dapat membantu peneliti untuk
merumuskan pemecahan masalah dan membantu dalam merumuskan solusi dari
permasalahan yang ada. Model konseptual dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
31
informasi manajemen aset. Pendataan yang semula menggunakan kertas kerja
diusulkan dengan menggunakan sistem untuk mempercepat proses pengolahan data
hingga menjadi informasi yang dapat digunakan. Dokumentasi aset akan menjadi
lebih baik karena telah diakomodir oleh sistem informasi manajemen aset.
Dengan adanya dokumentasi yang baik dan informasi tentang kondisi aset, maka
dalam pengelolaan aset menjadi lebih baik dan tepat sasaran. Apabila ada kerusakan
yang sama, maka penanganannya pun menjadi lebih mudah dan cepat dilakukan
karena terdapat histori dari aset tersebut.
Hasil dari pengolahan sistem adalah berbagai macam laporan yang dapat dibuat
secara up to date. Berbagai bentuk laporan yang tersedia yaitu daftar aset
keseluruhan, berdasarkan kondisi aset, berdasarkan tipe aset, berdasarkan status aset,
dan detail aset.
Pada metode waterfall mempunyai 4 fase utama yaitu Analysis, Design, Coding, dan
Testing. Sistematika penelitian berdasarkan metode waterfall adalah sebagai berikut:
32
Gambar III.2Sistematika Pemecahan Masalah
33
III.3 Tahap Penelitian
Tahapan-tahapan pada penelitian ini akan dapat dilihat pada gambar III.2 sedangkan
penjelasan pada setiap tahapan dibagi berdasarkan tahap pengembangan sistem
waterfall.
Pada tahap identifikasi masalah akan ditentukan rumusan masalah berdasarkan latar
belakang, kemudian dari rumusan masalah dapat ditentukan tujuan penelitian dan
manfaat penelitian. Dari tujuan penelitian dapat dilakukan penentuan batasan
masalah agar penilitian ini tidak terlalu luas dan tidak menyimpang dari tujuannya.
Pada studi literatur dilakukan pencarian data dan paper yang mendukung penelitian
manajemen aset pada PT. Artistika Inkernas.Selain itu dilakukan juga studi lapangan
dengan melakukan wawancara di PT. Artistika Inkernas. Studi lapangan ini bertujuan
untuk mengambil data-data yang diperlukan untuk penelitian.
Aktivitas yang dilakukan pada tahap analisis diantaranya adalah analisis proses
bisnis, analisis kebutuhan user, analisis kebutuhan sistem, dan analisis kebutuhan
data.
Pada analisis proses bisnis dilakukan analisa mengenai proses bisnis yang layak dan
dapat dipakai pada sistem manajemen aset yang akan dibuat. Analisis ini dilakukan
dengan memafaatkan data-data yang telah didapatkan pada tahap sebelumnya. Hasil
analisis ini selanjutnya akan disesuaikan dengan kebutuhan user.
34
1. Identifikasi Input
2. Identifikasi Output
Identifikasi output bertujuan untuk mengetahui keluaran yang diinginkan dari Sistem
Informasi Manajemen Aset.
3. Identifikasi User
Proses pengidentifikasian user dilakukan untuk mengetahui siapa saja yang akan
mengakses Sistem Informasi Manajemen Aset pada PT. Artistika Inkernas.
Pada tahap identifikasi hardware ini akan menganalisis spesifikasi hardware yang
dibutuhkan untuk perancangan Sistem Informasi Manajemen Laboratorium.
Sedangkan identifikasi software dilakukan untuk mengetahui software-software yang
dibutuhkan dalam perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset.
Perancangan interface yang dibuat adalah struktur menu, dan interface sistem.
Struktur menu adalah pilihan menu yang terdapat pada antar muka untuk pengguna.
35
III.3.4 Tahap Coding
Pada tahap coding dilakukan pengkodean secara menyeluruh terhadap sistem yang
akan dibuat. Pengkodean akan dilakukan menggunakan framework PHP Codeigniter
dan RDBMS (Relational Basis data Management System) menggunakan MySQL.
Framework Codeigniter memiliki library yang bisa diturunkan, atau bisa langsung
dipakai fungsinya oleh modul-modul atau fungsi yang akan kita kembangkan.
Dengan menggunakan framework ini, aplikasi yang dibuat akan lebih mudah untuk
dikembangkan karena framework ini sudah memiliki pola kerja yang baku.
Setelah melakukan proses coding, sistem diuji untuk memastikan bahwa semua
kebutuhan dan persoalan dapat diselesaikan dan benar. Proses pengujian fokus pada
logika perangkat lunak, memastikan bahwa dari proses input, pemrosesan, hingga
output benar dan sesuai dengan yang diinginkan. Pengujian dilakukan dengan proses
black box testing.
Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis terhadap hasil penelitian yang terdiri dari
analisis hasil perancangan sistem, analisis hasil pengujian aplikasi, serta analisis
kelebihan dan kelemahan sistem.
36
III.3.7 Tahap Kesimpulan dan Saran
37
BAB IV Analisis dan Perancangan
a. Wawancara
Didirikan pada tahun 1972, PT. Artistika memproduksi heavy duty split tiles. Dengan
filosofi "kualitas adalah segalanya" yang dijalankan secara konsisten oleh seluruh
38
jajaran direksi, staff dan karyawan, produk keramik Artistika dapat bertahan di
pasaran domestik dan internasional.
Produk yang dihasilkan adalah keramik lantai dengan menggunakan system split
yang sangat tepat untuk memproduksi keramik heavy duty yang berkualitas tinggi
dan produk-produk pelengkap bangunan modern. Kapasitas per tahun yang
dihasilkan PT. Artistika adalah: 180.000 m² keramik lantai berbagai bentuk dan
design.
Pimpinan
Bagian
Bagian Bagian
Gudang Bahan
Produksi Maintenance
& Barang Jadi
Seluruh proses manajemen aset pada PT. Artistika Inkernas secara umum melibatkan
tiga komponen, namun hanya dua komponen yang akan terlibat langsung dengan
Sistem Informasi Manajemen Aset. Berikut gambaran proses bisnis manajemen aset
pada PT. Artistika Inkernas:
Karyawan Manager
pencatatan aset
penyimpanan dokumen
Proses service / maintenance, Manajer akan menentukan apakah sebuah aset perlu
dilakukan perbaikan atau tidak berdasarkan hasil kontrol aset yang dilakukan
Karyawan secara rutin. Jika telah ditentukan aset perlu diperbaiki atau service rutin,
maka Karyawan akan membuat dokumentasi service.
40
Karyawan Manager Vendor
perbaikan aset
pembayaran perbaikan
Proses report, Manajer akan meminta Karyawan untuk membuat dokumen report.
Kemudian Karyawan akan membuat report sesuai aset tertentu.
Karyawan Manager
meminta laporan
menerima laporan
pencatatan pembayaran
Kebutuhan sistem akan berfokus pada penyelesaian masalah yang terdapat pada
sistem eksisting. Berdasarkan masalah yang terdapat pada sistem eksisting, maka
sistem yang akan dirancang diharapkan dapat memberikan solusi sebagai berikut:
42
Tabel IV.1 Tabel Identifikasi Kebutuhan Sistem
No Kebutuhan Deskripsi
Pada Sistem Informasi Manajemen Aset ini memiliki tiga jenis user yang dapat
mengaksesnya secara default, yaitu karyawan, manajer, dan administrator. Dimana
karyawan adalah karyawan itu sendiri dari perusahaan.Manajer dapat diwakilkan
dengan pimpinan perusahaan. Dan, administrator diwakilkan oleh pimpinan
perusahaan atau bagian finansial.
43
Tugas dari karyawan adalah melakukan pengelolaan data aset perusahaan baik dari
segi input dan transaksi aset. Untuk manajer dapat melakukan cetak laporan dari data
aset.Sedangkan tugas dari administrator, sebagai user yang memiliki semua akses
terhadap sistem. Kelebihan lain dari administrator yaitu memiliki akses untuk
mengatur hak akses setiap user.
Adapun hak akses yang dimiliki oleh masing-masing user yang lebih lengkap dalam
penggunaan sistem ini digambarkan dalam Tabel IV.2.
Tabel IV.2 Hak akses user dalam Sistem Informasi Manajemen Aset
44
IV.2 Analisis Kondisi Usulan
IV.2.1 Analisis Proses Bisnis Usulan
Proses bisnis usulan yang dirancang diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang
terjadi pada proses bisnis saat ini. Pada proses bisnis usulan akan menggunakan
Sistem Informasi Manajemen Aset sebagai alat bantu dalam melakukan pengolahan
data aset dan penyimpanannya.
Proses pencatatan aset pada proses usulan dimana Manajer menentukan suatu barang
termasuk aset atau bukan, kemudian bersama Karyawan menentukan akan digunakan
atau disimpan. Lalu Karyawan akan memasukkan data aset tersebut ke sistem.
45
vendor. Lalu Manager akan melakukan pembayaran. Karyawan akan meng-update
data service aset.
perbaikan aset
pembayaran perbaikan
Pada proses bisnis report usulan, Manager dapat langsung mengakses report melalui
sistem. Tanpa meminta pembuatan report kepada Karyawan akan membuat waktu
lebih efisien.
46
Manager Sisfo Manajemen Aset
Proses bisnis disposal usulan tidak terlalu beda jauh dengan proses bisnis eksisting,
bedanya hanya pada proses bisnis usulan, data disposal aset disimpan di sistem.
receive asset
<<tidak>>
Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client.
Logika bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat menengah.
Lapisan layanan data berisi server database. Setiap tingkatan dalam model three-tier
berada pada komputer tersendiri. Konsep model three-tier adalah model yang
membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasi mendapatkan skalabilitas,
keterbaharuan, dan keamanan.
Arsitektur Three Tier merupakan inovasi dari arsitektur Client Server.Pada arsitektur
Three Tier ini terdapat Application Server yang berdiri di antara Client dan Database
Server. Arsitektur Three Tier ini banyak sekali diimplementasikan dengan
menggunakan Web Application. Karena dengan menggunakan Web Application,
Client Side (Komputer Client) hanya akan melakukan instalasi Web Browser. Dan
saat komputer client melakukan inputan data, maka data tersebut dikirimkan ke
Application Server dan diolah berdasarkan business process-nya. Selanjutnya
Application Serverakan melakukan komunikasi dengan database server.
48
2. Apabila terjadi kesalahan pada salah satu lapisan tidak akan menyebabkan
lapisan lain ikut salah,
3. Perubahan pada salah satu lapisan tidak perlu menginstalasi ulang pada
lapisan yang lainnya dalam hal ini sisi server ataupun sisi client,
4. Transfer informasi antara web server dan server database optimal,
5. Komunikasi antara sistem-sistem tidak harus didasarkan pada standar
internet, tetapi dapat menggunakan protocol komunikasi yang lebih cepat dan
berada pada tingkat yang lebih rendah,
6. Penggunaan middleware mendukung efisiensi query database dalam SQL di
pakai untuk menangani pengambilan informasi dari database,
7. Mudah untuk mengubah DBMS engine,
8. Memungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda,
9. Biaya jangka panjang yang rendah,
10. Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada
aplikasi keseluruhan,
11. Kemampuan untuk bereaksi terhadap perubahan bisnis dengan cepat, dengan
cara mengubah.
Client
Aplication Server
1. Software
1. Komputer Client
a. Sistem Operasi Windows 7
b. Web browser
49
2. Aplication Server
a. Sistem Operasi Windows 7
b. XAMPP 1.6.6a
3. DatabaseServer
a. Sistem Operasi Windows 7
b. XAMPP 1.6.6a
2. Hardware
1. Komputer Client
a. CPU dengan prosesor Intel Pentium 4, RAM minimal 1 Gb, dan
harddisk minimal 40 Gb
b. Monitor
c. Keyboard
d. Mouse
e. Wireless& LAN Adapter
2. Application Server
a. CPU dengan prosesor AMD Turion 64 x2, RAM minimal 2 Gb, dan
harddisk minimal 160 Gb
b. Monitor
c. Keyboard
d. Mouse
c. LAN Adapter
3. Database Server
a. CPU dengan prosesor AMD Turion 64 x2, RAM minimal 2 Gb, dan
harddisk minimal 160 Gb
b. Monitor
c. Keyboard
d. Mouse
e. LAN Adapter
50
IV.3 Desain Sistem
Pada tahap desain sistem perancangan desain dibagi menjadi tiga jenis desain sistem,
yaitu desain perancangan proses sistem, desain perancangan database sistem dan
desain perancangan interface sistem.
51
Manager
Create Report
Manage Role
Manage Location
Manage Service/Maintenance
karyawan
administrator
Manage Aset
Manage Vendor
Manage Type
52
IV.3.1.2. Activity Diagram
Activity diagram dalam sistem ini mendeskripsikan setiap aktivitas yang dilakukan
oleh setiap aktor. Activity diagram ini dibuat berdasarkan hasil use-case diagram
yang sebelumnya telah didefinisikan.
Pada use-case diatas terdapat 9 aktifitas yang dapat dilakukan oleh user, tetapi
keseluruhan aktifitas berupa aktifitas yang serupa. Jadi untuk masing-masing
aktivitas yang memiliki alur sama dibuat masing-masing satu activity diagram.
<<tidak>>
Valid
<<ya>>
Insert Database
53
2. Activity diagram untuk update data aset
<<tidak>>
valid
<<ya>>
Update Database
54
3. Activity diagram untuk delete data aset
<<ya>>
<<tidak>>
55
1. Sequence diagram untuk input data vendor
Input Vendor
Actor
request page
autoload.php
input.vendor() on admin.php
load view
page view
input data
add.vendor()
insert into db
validation
load view
page view
56
2. Sequence diagram untuk edit data vendor
Edit Vendor
Actor
request page
autoload.php
edit.vendor() on admin.php
load view
page view
pilih vendor
select() on edit.vendor()
select db
send data
load view
update into db
validation
load view
page view
57
3. Sequence diagram untuk delete data vendor
delete vendor
Actor
request page
autoload.php
delete.vendor() on admin.php
load view
page view
pilih vendor
select() on delete.vendor()
select db
send data
load view
delete() on delete.vendor()
delete on db
validation
load view
page view
Berdasarkan model-model yang ada akan dibuat class diagram disusun sesuai hirarki
package atau domain class. Class Diagram memberikan pandangan secara luas dari
suatu sistem dengan menunjukan kelas-kelasnya dan hubungan mereka. Class
Diagram bersifat statis, menggambarkan hubungan apa yang terjadi. Untuk detail
hubungan class diagram aplikasi ini dapat dilihat pada class diagram dibawah ini.
58
Model
muser 0..*
Model Controller 0..1
0..* 0..*
mupload 0..1 admin
0..1
0..* 0..1
0..1
0..1
0..1
0..1
0..1
0..1
0..1 0..1
0..1
0..*
0..* 0..*
0..* 0..*
listUser report serviceAll
listVendor asset
Gambar diatas adalah ringkasan mengenai class diagram, untuk class diagram
lengkap dapat dilihat pada Lampiran E.
<<server>>
Web Server
<<client workstation>> <<server>>
Generic PC Database Server
<<web server>>
XAMPP : Apache
<<browser>> HTTP SQL
<<database>>
Web Browser <<framework>> MySQL
CodeIgniter
59
Berdasarkan gambar IV.16, dapat dilihat arsitektur aplikasi pada penelitian ini
dipecah menjadi 3 bagian yaitu bagian client, web server dan database. Pada sisi
client hanya terdapat browser untuk mengakses halaman web. Pada sisi server
terdapat framework CodeIgniter yang telah dipasang pada web server Apache.File
tersebut berisi view, model dan controller. Server berhubungan langsung dengan
client dan database.Kemudian pada sisi database terdapat database yang digunakan
pada penelitian dengan menggunakan MySQL.
Perancangan Basis Data pada aplikasi ini menggunakan Entity Relationship Diagram
(Diagram Hubungan Entitas). ERD dari aplikasi ini digambarkan pada halaman
berikutnya.
60
sessper permission
sess Integer memiliki idPermisi <pi> Integer <M>
permission Integer namaPermisi Variable characters (50)
stat Variable characters (3) idPermisi <pi>
hak
sess user
sessionid <pi> Integer <M> nomorKaryawan <pi> Variable characters (10) <M>
sessionname Variable characters (50) role password Variable characters (20)
sessiondir Variable characters (100) fullName Variable characters (50)
phone Variable characters (16) logaset
pk_sessionid <pi>
email Variable characters (50) idAsetLog Variable characters (20)
status Integer tgl_update Date & Time
pic Variable characters (15) perubahan Variable characters (200)
pk_nomorKaryawan <pi>
itemperbaik
itemPerbaikID <pi> Integer <M>
itemPerbaikNama Variable characters (50)
menggunakan riwayat klasaset
pk_itemPerbaikID <pi>
klasID <pi> Integer <M>
klasName Variable characters (50)
diperbaiki itemaset tgl_update Date & Time
idAset <pi> Variable characters (20) <M> employee Variable characters (10)
namaAset Variable characters (50) termasuk keterangan Variable characters (200)
keterangan Variable characters (200) pk_klasID <pi>
perbaikaset
tgl_beli Date
perbaikID <pi> Integer <M> harga_beli Money
tanggal Date umurEkonom Integer
deskripsi Variable characters (200) status Integer vendor
status Integer perbaikan nilaiSisa Money
vendorID <pi> Variable characters (10) <M>
biaya Money kondisiAset Integer dari vendorNama Variable characters (50)
pk_perbaikID <pi> tgl_update Date & Time
alamat Variable characters (200)
petugasAset Variable characters (100)
phone Variable characters (16)
assetpic Variable characters (30)
email Variable characters (50)
assetcost Money
website Variable characters (50)
pk_idAset <pi> contactName Variable characters (50)
berada contactNo Variable characters (16)
pk_vendorID <pi>
dibuang
dengan
lokasiDept
idDept <pi> Integer <M>
namaDept Variable characters (50) disposal
keterangan Variable characters (200) disposalID <pi> Integer <M>
employee Variable characters (10) depasset
tanggal Date
tgl_update Date & Time status Integer idDepresiasi <pi> Integer <M>
pk_idDept <pi> hasil Money namaDepresiasi Variable characters (50)
pk_disposalID <pi> pk_idDepresiasi <pi>
61
IV.3.3 Rancangan Interface Sistem
Setelah tahap perancangan sistem menggunakan UML, tahap selanjutnya adalah perancangan
screen halaman aplikasi. Halaman aplikasi yang dirancang akan digunakan sebagai interface
umum dalam Sistem Informasi Manajemen Aset adalah sebagai berikut:
Header
Sidebar Content
Pada tahap ini dilakukan implementasi hasil rancangan ke dalam baris kode program yang
dapat dimengerti oleh komputer. Proses coding pada rancangan ini menggunakan bahasa
pemrograman PHP untuk sisi server, menggunakan bahasa pemrograman HTML, JavaScript,
CSS untuk sisi client atau tampilan, serta menggunakan bahasa pemrograman SQL untuk sisi
database. Berikut adalah coding summary yang dibagi berdasarkan package:
1. Model
Berisi kelas-kelas model yang bertugas untuk menampung data yang akan digunakan
dalam program. Pada kelas-kelas di package model ini merupakan kelas-kelas yang
berhubungan langsung dengan database.
2. View
Berisi tampilan-tampilan yang dibagi berdasarkan hasil dari setiap request dari user.
62
3. Controller
Berisi kelas Action yang bertugas untuk mengontrol hubungan antara tampilan (view)
dan data (model).
IV.3.5 Pengujian Aplikasi
Pengujian aplikasi ini menggunakan black-box testing yang terdiri dari pengujian fungsi yang
terdapat dalam sistem dalam melakukan pengolahan data. Pengujian aplikasi ini bertujuan
untuk memeriksa apakah aplikasi yang telah dibuat sudah memenuhi kebutuhan
fungsionalitas yang telah ditentukan. Pengujian ini dilakukan dengan cara menelusuri use-
case setiap aktor pada aplikasi dan kemudian memeriksa kebenaran perilaku perangkat lunak
dalam memenuhi kebutuhan fungsionalitasnya.
Selain black-box testing, pengujian yang akan dilakukan adalah pengujian penerimaan user
(User Acceptance Test) dimana aplikasi akan didemonstrasikan dan user tersebut memberikan
feedback dan saran aplikasi.
63
BAB V Hasil dan Pengujian
Sistem Informasi Manajemen Aset merupakan sistem yang dirancang untuk menunjang
pengelolaan data aset yang berada di PT. Artistika Inkernas. Sistem dapat mengakomodir
keseluruhan siklus hidup dari sebuah aset, mulai dari akuisisi aset hingga disposal aset.
Sistem ini mempunyai beberapa fungsi, diantaranya:
1. Login ke sistem
2. Kelola data pendukung untuk manajemen aset, seperti vendor, tipe aset, dan lokasinya
3. Kelola data aset dari akuisisi aset hingga disposal aset.
4. Kelola data aset yang sedang di service/maintenance.
5. Kelola data aset yang sedang di disposal.
6. Perhitungan depresiasi nilai aset.
7. Melihat grafik jumlah aset berdasarkan statusnya.
8. Kelola role.
V.2 Hasil Aplikasi
V.2.1 Screenshot Aplikasi
Pengujian yang akan dilakukan pada penelitian ini dengan menggunakan perangkat lunak
yakni:
64
3. Firefox dari Mozila sebagai browser tempat menjalankan kode program yang telah
dibuat.
4. CodeIgniter sebagai sarana merancang kode program dan mempermudah dalam
pengecekan apabila terdapat kode program yang salah yang salah
5. Data inputan nilai untuk mengetahui status penggatian secara otomatis.
6. Perangkat pengujian lain yang direncanakan.
V.3.2 Lingkungan Perangkat Keras Pengujian
Dalam pengujian yang akan dilakukan pada penelitian ini, perangkat keras yang digunakan
yakni:
1. Komputer server dengan spesifikasi AMD Turion64 x2, RAM 2 GB dan hardisk
160GB.
2. Jaringan Komputer, sebagai transmisi menggunakan kabel UTP.
3. LAN Card untuk koneksi ke intranet PT. Artistika Inkernas.
V.3.3 Pengujian Fungsional Aplikasi
Pengujian dari masing masing proses yang terdapat dalam aplikasi ini bertujuan untuk
menguji setiap fungsionalitas dari aplikasi ini. Hal ini dilakukan untuk melihat berhasil atau
tidaknya sistem dan berjalan sesuai dengan hasil yang diharapkan. Untuk melihat hasil dari
pengujian dapat dilihat dalam tabel berikut:
Hasil yang
Nama Aktor Nama Use-Case Output Hasil Evaluasi
diharapkan
65
hapus service.
66
data aset baik hasil report data
berdasarkan aset dengan
vendor atau benar
detail aset.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan terhadap user di PT. Artistika Inkernas.
Dokumen pengujian penerimaan user dilampirkan pada Lampiran D. Berikut ini beberapa
kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil user acceptance test.
Jawaban
Nama
Pertanyaan
Dimensi
Ya Tidak
Trust √
Apakah website dapat dipercaya sebagai media
67
dalam penyimpanan dan pengelolaan data aset?
1. Website Design
a. Tampilannya menarik.
b. Aplikasi mudah dimengerti.
c. Sistem telah menampilkan data yang dibutuhkan.
2. Reliability
68
BAB VI Penutup
VI.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari pengembangan Sistem Informasi Manajemen Aset di PT.
Artistika Inkernas adalah:
69
VI.2 Saran
Saran-saran yang dapat diberikan peniliti terkait dengan hasil penelitian yakni lebih kepada
saran untuk pembangunan dan tindak lanjut untuk penelitian selanjutnya. Adapun saran-saran
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Sistem dapat me-breakdown suatu aset, minimal untuk satu level berikutnya.
2. Pada sistem, fitur maintenance dapat dimasukkan lebih dari satu jenis perbaikan
dalam satu waktu.
3. Sistem dilengkapi perhitungan depresiasi yang lebih lengkap, karena masih ada
banyak perhitungan depresiasi.
4. Sistem dikembangkan untuk integrasi dengan sistem akuntansi.
70
Daftar Pustaka
72
LAMPIRAN
73
LAMPIRAN A
Skenario Black Box Testing
74
Skenario Black Box Testing
Hasil yang
Nama Aktor Nama Use-Case Output Hasil Evaluasi
diharapkan
Sistem dapat
mengelola aset, dari
Manage Asset
input aset, edit aset,
dan hapus aset.
Sistem dapat
mengelola service,
Manage Service /
dari input service,
Maintenance
edit service, dan
hapus service.
Sistem dapat
mengelola disposal,
Manage Disposal dari inputdisposal,
editdisposal, dan
hapus disposal.
Karyawan
Sistem dapat
mengelola tipe aset,
Manage Type dari input tipe aset,
edit tipe aset, dan
hapus tipe aset.
Sistem dapat
mengelola lokasi,
Manage Location dari input lokasi, edit
lokasi, dan hapus
lokasi.
Sistem dapat
mengelola vendor,
Manage Vendor dari input vendor,
edit vendor, dan
hapus vendor.
75
inputuser, edit user,
dan hapus user.
Sistem dapat
mengelola hak akses
Manage Role
dari role yang
tersedia.
Sistem dapat
mengolah setiap data
Manajer Create report aset baik berdasarkan
vendor atau detail
aset.
Tabel diatas adalah tabel isian untuk scenario black-box testing. Setiap use-case dari
masing-masing aktor akan dijalankan dan hasil yang tampil dari program untuk setiap use-
case akan dilampirkan di kolom isian hasil, lalu dilakukan evaluasi terhadap hasil yang
diharapkan dengan hasil yang terjadi. Apabila hasil sesuai dengan hasil yang diharapkan
maka pada kolom isian Hasil Evaluasi diisi “Berhasil”, apabila hasil tidak sesuai dengan hasil
yang diharapkan maka pada kolom isian Hasil Evaluasi diisi “Tidak Berhasil”.
76
LAMPIRAN B
Skenario User Acceptance Test
77
Jawaban
Nama
Pertanyaan
Dimensi
Ya Tidak
78
o Berikan checklist pada kolom Ya apabila pertanyaan tersebut memenuhi kriteria
berdasarkan asumsi user
o Berikan checklist pada kolom Tidak apabila pertanyaan tersebut tidak memenuhi
kriteria berdasarkan asumsi user
Setelah pengisian form selesai, user akan diminta untuk memberikan feedback dan saran
untuk Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Aset.
79
LAMPIRAN C
Screenshot Aplikasi
80
1. Tampilan Login
2. Tampilan Home
81
3. Tampilan Profile
4. Tampilan Role
82
5. Tampilan List
83
7. Tampilan Disposal
84
LAMPIRAN D
Dokumen User Acceptance Test
85
1. Hasil Scan Dokumen User Acceptance Test
86
2. LanjutanHasil Scan Dokumen User Acceptance Test
87
LAMPIRAN E
Class Diagram
88
Model Controller
adminFunc
login - web : Array
mlogin
0..* - web : Array + input_user () : void
- que : Array 0..1 + edit_user () : void
+ checkin () : void
+ checkdb () : void + logout () : void + delete_u () : void
muser
+ index () : void + cupload () : void
- hasil : Array + aupload () : void
- result : Array 0..*
+ input_vendor () : void
- query : Query 0..1 + edit_vendor () : void
+ get_user () : void admin + delete_v () : void
+ get_vendor () : void + input_klas () : void
Model
+ get_perbaik () : void - web : Array + edit_klas () : void
Controller
+ get_dispose () : void + index () : void + delete_k () : void
+ get_dep () : void 0..* + asset () : void + input_loc () : void
mupload + get_klas () : void 0..1 + homeservice () : void + edit_loc () : void
+ get_loc () : void + homedisposal () : void 0..1 + delete_l () : void
- konfigurasi : Array + menu_asset () : void
0..* + listklas () : void 0..*
+ do_upload () : void + listloc () : void 0..1
+ asset_upload () : void 0..1 + listvendor () : void
+ report () : void 0..1
0..1 + listuser () : void
0..1 + role () : void
0..1
0..1 0..1
0..1 0..1
0..* 0..*
View 0..* 0..*
0..*
listVendor asset report serviceAll
listUser
- sesyen : String - sesyenmenu_asset
get_perbaik
: String - sesyen : String - sesyen : String
- sesyen : String
- data : Array - data : Array - data : Array - data : Array
- data : Array
- title : String - title : String - title : String - title : String
- title : String
0..* 0..*
0..*
0..*
View role
listLoc
disposalAll
- title : String listKlas - sesyen : String
- data : Array - data : Array - sesyen : String
- sesyen : String
- sesyen : String - title : String - data : Array
- data : Array
- title : String
- title : String