Anda di halaman 1dari 4

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS

Definisi Peradangan telinga tengah dengan perforasi membrane timpani yang disertai discharge atau tidak lebih dari 3 bulan terus menerus atau
hilang timbul.
Faktor resiko Infeksi virus /bakteri, gangguan fungsi tuba, alergi, kekebalan tubuh, lingkungan, dan sosial ekonomi.
Penyebab Pseudomonas Aeuriginosa (terbanyak).
Klasifikasi OMSK Tipe Jinak (benigna)/tipe tubotimpani Tipe Ganas (Maligna)/tipe atiko-
OMSK benigna Safe OMSK benigna Unsafe antral
OMSK benigna Aktif OMSK benigna Inaktif
Gejala - Keluar cairan pada - Penurunan pendengaran - Keluar cairan pada telinga > 3 bln - Keluar cairan pada telinga > 3 bln
telinga > 3 bln - Sudah tidak keluar cairan - Cairan berwana - Cairan berwana kuning/kehijauan
- Cairan berwana lagi selama 3 bulan. kuning/kehijauan - Cairan berbau
kuning/kehijauan - Tidak terdapat nyeri - Cairan berbau - Penurunan pendengaran.
- Cairan berbau kepala, pusing berputar, - Penurunan pendengaran. - Bisa disertai dengan keluhan
- Penurunan pendengaran. dan telinga berdenging, - Bisa disertai dengan keluhan nyeri kepala, pusing berputar,
- Tidak terdapat nyeri wajah perot. nyeri kepala, pusing berputar, telinga berdenging, dan wajah
kepala, pusing berputar, - Riwayat keluar cairan dan telinga berdenging. perot.
dan telinga berdenging, pada telinga sebelumnya - Disertai riwayat keluar cairan - Disertai riwayat keluar cairan
wajah perot. sebelumnya hilang timbul telinga sebelumnya hilang timbul telinga sebelumnya hilang timbul
- Disertai riwayat keluar atau terus menerus. atau terus menerus atau terus menerus
cairan telinga sebelumnya -
hilang timbul atau terus
menerus
Tanda Pemeriksaan otoskopi Pemeriksaan otoskopi Pemeriksaan otoskopi Pemeriksaan otoskopi
- Tampak discharge - Tampak perforasi - Tampak discharge - Tampak discharge
- Tampak perforasi membrane timpani bisa - Tampak perforasi membrane - Tampak perforasi membrane
membrane timpani bisa perforasi sentral <25% timpani bisa perforasi sentral timpani dibagian atik (pars
perforasi sentral <25% atau subtotal >25% atau <25% atau subtotal >25% atau flacida) atau marginal
atau subtotal >25% atau lebih dari 2 kuadran. lebih dari 2 kuadran. Perforasi - Ditemukan masa warna putih
lebih dari 2 kuadran. Perforasi di pars tensa di pars tensa kesan kolesteatoma (harus di
Perforasi di pars tensa - fungsi tuba bisa baik bisa - Bisa terjadi perforasi total PA)  bau kolesteatoma kas.
- fungsi tuba bisa baik bisa tidak (tetes - Bisa ditemukan jaringan - Bisa terjadi perforasi total
tidak (tetes chloramphenicol) granulasi tampak merah bila - Bisa ditemukan jaringan
chloramphenicol) disenggol mudah berdarah granulasi tampak merah bila
- fungsi tuba bisa baik bisa disenggol mudah berdarah.
tidak(tetes chloramphenicol) - fungsi tuba bisa baik bisa
tidak(tetes chloramphenicol)
Audiometri Jenis Tuli Konduksi Jenis Tuli Konduksi Jenis Tuli SNHL - Jenis tuli SNHL berat atau
AC > 25 db AC > 25 db profound
- MHL berat.
Ronsen Mastoid Mastoiditis Mastoiditis Mastoiditis Mastoiditis, kolesteatoma
Penatalaksanaan Lihat Algoritma
Komplikasi Intratemporal Intrakranial
Abses subperiosteal Abses ekstradura
Labirinitis Abses perisinus
Paresis Facial Tromboflebitis sinus lateral
Petrositis Menigitis
Abses otak
Meningitis Optikus
Indikasi Rujuk Ke 1. Pengobatan yang tidak ada perbaikan
Spesialis THT 2. Adanya tanda-tanda mengarah komplikasi : pada
anamnesis ada keluhan demam, nyeri telinga hebat,
sakit kepala, pusing berputas atau vertigo,bengkak
disekitar telinga.
3. Pada pemeriksaan otoskopi harus teliti. Adakah perforasi
atik atau perforasi marginal. Adakah terdapat
kolesteatoma.
Indikasi Operasi 1. Tidak ada perbaikan dengan pengobatan yg adekuat. (pengobatan yg berdasarkan Kultur sensitivitas)
2. Sudah ada gejala mengarah komplikasi (bisa dari keluhan seperti pusing berputar, telinga berdenging, nyeri kepala hebat, nyeri
telinga, wajah perot)
3. Pada pemeriksaan otoskopi didapatkan discharge atau perforasi membran timpani yang menetap dengan pengobatan tang
adekuat.
4. Pemeriksaan audiometri didapatkan Tuli SNHL (yang menandakan adanya kerusakan telinga dalam)
5. Pada pemeriksaan mastoid didapatkan mastoiditis atau tanda kolesteatoma
Edukasi Operasi 1. Tidak menjajikan pendengaran berfungsi baik seperti semula
2. Tujuan dari operasi adalah mengeradikasi penyakit agar tidak menimbukan komplikasi.
PROTOKOL PENATALAKSANAAN PASIEN OMSK DENGAN
Algoritma KECURIGAAN KOMPLIKASI INTRA KRANIAL 16
Rawat inap
4 Periksa sekret telinga
Antibiotik dosis tinggi intravena 7-15 hari, obat ajuvan
Konsul spesialis saraf/saraf anak
CT scan+kontras

CT scan tidak dapat dilakukan


Abses intrakranial
Hidrosefalus otitik - Abses intrakranial
Hidrosefalus otitik
+ Pengobatan medikamentosa bersama
spesialis Bedah Saraf

Keadaan Keadaan Konsul


Umum Umum Bedah Saraf KU Mastoidekto- KU Mastoidekto-
baik buruk baik mi dalam buruk mi dalam
bius umum bius lokal
Mastoidekto- Pertimbangkan
mi dalam mastoidektomi Bedah Saraf tidak operasi
bius umum dalam bius
lokal
Medikamentosa 1-2 bln, monitor
Bedah Saraf: operasi perkembangan komplikasi
dengan CT scan tiap 1 – 2 minggu

KU baik KU buruk
Mastoidektomi Mastoidekto- Pertimbangkan
bersama bedah Mastoidektomi mi dalam mastoidektomi
saraf kemudian bius umum dalam bius
lokal

Anda mungkin juga menyukai