Anda di halaman 1dari 6

SURAT KEPUTUSAN

PEMIMPIN
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH WONOSARINOMOR :
/ SK-RSUD PROV / X
/ 2016
TENTANG
PANDUAN PROSES EVALUASI KINERJA STAF MEDIS
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH WONOSARI

PEMIMPIN RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH WONOSARI

Menimbang :
a. Bahwa rumah sakit adalah lembaga yang memberikan pelayanan klinik dengan badan
dan jiwa manusia sebagai sasaran kegiatannya, maka mutu pelayanan medik menjadi
indicator penting untuk menilai baik buruknya pelayanan rumah sakit;
b. bahwa sesuai dengan pertimbangan butir a di atas, perlu adanya Keputusan Direktur
Rumah Sakit tentang Panduan Panduan Proses Evaluasi Kinerja Staf Medis.

Mengingat :
1. Undang Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
2. Peraturan Menteri Kesehatan No 129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
RS;
3. Peraturan Menteri Kesehatan No 1438 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan
Kedokteran;
4. Peraturan Menteri Kesehatan No 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1333./MenKes/SK/XII/1999
tahun 1999, tentang Standar Pelayanan RS;
6. Peraturan Gubernur DIY Nomor 27 Tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Minimum
Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Wonosari
7. Peraturan Gubernur DIY Nomor 28 Tahun 2013 tentang Pola Tata Kelola Rumah Sakit
Pku Muhammadiyah Wonosari
8. Keputusan Gubernur Provinsi DIY Nomor 697 tahun 2014 tanggal 9 Mei 2014
tentang Pengangkatan dan Penetapan Pemimpin Badan Layanan Umum Daerah Rumah
Sakit Pku Muhammadiyah Wonosari
9. Surat Keputusan Direktur RSU Provinsi DIY Nomor 178/ SK-RSUD Prov / VI / 2015
tentang Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Wonosari
10. Surat Keputusan Direktur RS PKU Nomor 846 / SK-RSUD Prov/ VI / 2016 tentang
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) Rumah Sakit Pku
Muhammadiyah Wonosari

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
SURAT KEPUTUSAN TENTANG PANDUAN PROSES EVALUASI KINERJA
STAF MEDIS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH WONOSARI

Kesatu :
Untuk mewujudkan suatu pelayanan medis yang bermutu sangat diperlukan adanya tata
pengaturan yang baik terhadap kegiatan pelayanan medis yang dilaksanakan oleh para
dokter, perawat dan tenaga klinik lainnya;

Kedua :
Setiap petugas yang terlibat dalam pelayanan klinik harus memahami dan menerapkan
prosedur – prosedur yang dapat mencegah terjadinya resiko akibat penatalaksanaan medik;

Ketiga :
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, bila kemudian hari diketemukan
kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di: Wonosari


Pada tanggal: Oktober 2016
PEMIMPIN
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH WONOSARI

dr. KUNTO BUDI SANTOSO

PANDUAN PROSES EVALUASI KINERJA STAF MEDIS DI RUMAH SAKIT


PKU MUHAMMADIYAH WONOSARI

A. DEFINISI
Merupakan suatu proses pengumpulan data , menganalisa informasi terhadap setiap
kinerja staf medis yang dilaksanakan berdasarkan data yang komperhensif untuk
menilai pencapaian program dan mendeteksi serta menyelesaikan masalah yang
dihadapi. Dalam melaksanakan tugas seseorang atau kelompok orang atau unit–unit yang
sesuai dengan standar kinerja dan tujuan rumah sakit. Proses evaluasi yang terus menerus
terhadap praktisi professional dilakukan secara objektif dan berbasis bukti.
Hasil proses review bias tidak ada perubahan dalam tanggung jawab staf
medis fungsional , perluasan tanggung jawab , pembatasan tanggung jawab masa
konseling dan pengawasan atau kegiatan yang lainnya. Setiap waktu sepanjang tahun, bila
bukti yang didapat dipertanyakan kurangnya peningkatan kinerja, ada review dan kegiatan
sesuai lainnya yang diambil,. Hasil review , tindakan yang diambil dari setiap dampak atas
kewenangan didokumentasikan dalam file kredential staf medis fungsional atau file
lainnya.
Ada evaluasi terus menerus terhadap kualitas dan kemampuan asuhan klinis yang
diberikan oleh setiap staf medis fungsional diperlukan untuk meningkatan mutu
pelayanan masing – masing staf medis dan untuk mengurangi kesalahan dalam
memberikan pelayanan medis yang akan dilaksanakan.

B. RUANG LINGKUP
Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat ( IGD ), Instalasi ICU,
Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Rehabilitasi Medik, Instalasi Rekam Medik, Semua
Unit Pelayanan di Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Wonosari

C. TATA LAKSANA
1. Tata Cara Penilaian:
a. Proses evaluasi ini diakukan oleh tim yang dibentuk oleh Direktur yang diketuai
oleh Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan dengan anggota
perwakilan Managemen, Komite, tim, SMF dan Kepala Instalasi.
b. Proses evaluasi dimulai dari pengisian form–form asesmen penilaian kinerja
untuk setiap parameter, informasi bisa didapat dari wawancara ataupun telusur
dokumen terbuka dan tertutup.
c. Hasil tersebut direkapitulasi dan dituangkan dalam Form Penilaian Kinerja
Dokter yang ditandatangani oleh Kepala Instalasi dan diketahui oleh Wakil
Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan.
d. Setiap tenaga medis yang mendapat penilaian diberikan kesempatan untuk
mengklarifikasi hasil penilaian tim sebelum ditetapkan oleh Direktur.
e. Evaluasi dilaksanakan secara berkala setiap 6 bulan sekali atau per semester.
f. Hasil penilaian kinerja ini akan menjadi acuan untuk pengembangan karir,
keberlangsungan kontrak dan remunerasi.
g. Evaluasi praktek professional terus menerus dan review tahunan dari setiap
anggota staf medis fungsional dilaksanakan dengan proses yang seragam yang
ditentukan oleh kebijakan rumah sakit.
h. Evaluasi mempertimbangkan dan menggunakan data komparatif secara
proaktif seperti membandigkan dengan literatur kedokteran.
i. Evaluasi mempertimbangkan dan menggunakan kesimpulan dari analisa
mendalam terhadap komplikasi yang dikenal dan berlaku. Informasi dari
proses evaluasi praktik professional tersebut didokumentasikan dalam file
kredensial anggota staf medis fungsional dan file lainnya yang relevan.

2. Kinerja staf klinis yang dievaluasi adalah:


a. Perawatan pasien ( Patient Care )
Parameter perawatan pasien (Patient Care) antara lain: Pengkajian awal (assesment
awal) dilaksanakan dalam waktu 25 jam sejak pasien MRS, kehadiran DPJP untuk
visite pasien, kesalahan verivikasi hasil pemeriksaan lab, pemberian site marking.

b. Pengetahuan Medis / Klinik (Medical / Clinical Knowlwdge).


Parameter pengetahuan medis / klinik (medical / clinical knowledge ) yaitu dokter
mengikuti diklat minimal 20 jam pertahun.

c. Pembelajaran dan Perbaikan Berbasis Praktik (Practice base learningimproement).


Parameter pembelajaran dan perbaikan berbasis praktik (practice base learning
improvemet) yaitu penggunaan singkatan yang tepat pada penulisan diagnose dan
therapy.

d. Keterampilan Interpersonal dan Komunikasi (Interpersonal and Skill


Communication). Parameter keterampilan interpersonal dan komunikasi
(interpersonaland skill comunication) antara lain: menerima komplain dari pasien
atau keluarga pasien, menerima komplain dari teman sejawat/perawat/staf.

e. Praktek berbasis sistem ( System Base Practice).


Parameter praktek berbasis sistem (system base practice) yaitu: hasil bacaan
(expertise) terbaca, lengkap, dan tepat waktu ( Nama, Tanda Tangan, Tanggal dan
Jam Jelas).

f. Profesionalisme.
Parameter profesionalisme yaitu: menghadiri rapat tim medis.
3. Informasi didapat dari :
a. Status RM baik pasien yang sudah pulang ( tertutup ) atau pasien yang masih dalam
perawata.
b. Observasi langsung, misalnya:
- Kehadiran DPJP untuk visite pasien.
- Terjadi false dalam pemberian obat.\
- Pelaksanaan Time Out.
c. Monitoring terhadap teknis pelayanan.
d. Laporan dari unit / Instalasi / Manajemen.

Informasi dari proses evaluasi praktek professional tersebut didokumentasikan dalam file
kredensial anggota staf medis fungsional dan file lainnya yang relevan .

D. DOKUMENTASI
1. SPO Pengisian Form Evaluasi Kinerja Individu.
2. Form Asessment tools.
3. Form Penilaian Kinerja Dokter

Anda mungkin juga menyukai