Dosen Pengampuh
Dr. Muhammad Arsyad, M.T
KELOMPOK 7
OLEH :
PENDIDIKAN FISIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca. Makalah ini
disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas dari dosen kami Dr. Muhammad
Harapan kami Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan
apabila ada penulisan kata yang tidak sesuai, kami minta maaf yang sebesar-besarnya
karena kami sebagai penulis tidak luput dari kesalahan. Dan tak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut memberikan sumbangsi
kekurangan dan kelemahan, karena itu kami harapkan kepada pembaca untuk
makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
prinsip dan penyebab-penyabab dari realita yang ada (Maksum, 2016). Struktur
disebabkan dogma-dogma agama pada masa itu, manusia tidak lagi memiliki
manusia dibatasi dan hanya yang berkaitan atau sejalan dengan kepentingan agama
Salah satu pemikir pada abad pertengahan yang terkenal adalah Photolomeus
yang berpendapat bahwa pusat tata surya adalah Bumi yang kemudian dibantah oleh
Copernicus yang menyatakan bahwa pusat tata surya bukanlah bumi melainkan
matahari. Tetapi pada masa itu pihak gereja menentang pemikiran Copenicus karena
tidak sejalan dengan kitab yang dia percaya. Sebaliknya pemikiran photolomeuslah
yang diterima karena sejalan dengan kepentingan gereja, tetapi seiring dengan
berjalannya waktu pemikiran Copernicus lah yang dianggap benar dan diterima
1
2
Untuk memahami lebih jauh kedua pemikiran tersebut, dalam Makalah ini
akan diperjelas mengenai pemikiran kedua tokoh tersebut serta pengaruhnya terhadap
B. Rumusan Masalah
KAJIAN PUSTAKA
A. Ontologi
Pada dasarnya bangsa Yunani dan orang-orang yang hidup pada abad
pertengahan memiliki pegangan yang kuat sebagai pandangan mereka tentang alam
semesta. Pada zaman Mesir kuno ditemukan lingkaran batu-batu di Nabta Playa dari
Milenium ke- 5 SM diduga ditata menurut hasil perhitungan astronomi. Bahkan pada
dari bintang-bintang saat fajar menyingsing telah dipraktikan oleh orang mesir kuno,
Sumber: Wikipedia
telah menyadari bahwa bumi dan planet-planet lain berbentuk bulat dan bahkan
3
4
pada penanggalan, waktu untuk mulai menabur benih dan panen, penganut agama
Islam juga menggunakan astronomi untuk menentukan awal puasa dan waktu lebaran.
B. Epistemologi
Sebagian besar bangsa Yunani kuno percaya bahwa bumi adalah pusat alam
raya. Pada sekitar tahun 140 Masehi muncul teori Ptolemaeus tentang sistem tata
surya di alam semesta yang didasari oleh konsep geosentrisme. (Firdaus & sinensis,
2017)
Gerak semu (apparent motions) planet, bulan, dan matahari relatif terhadap
bintang dan terhadap satu sama lain dijelaskan secara lengkap dalam teori geosentris
adalah ahli astronomi terbesar di masa Yunani Kuno (Ancient Greece). Selanjutnya
teori tersebut dikembangkan oleh Claudius Ptolemaeus (Ptolemy) sekitar tahun 150
sekitar tahun 1543 terjadi revolusi ilmiah besar-besaran yang dilakukan oleh Nicolaus
Bagaimana susunan alam semesta menurut model heliosentris ini? Dalam model ini,
selain oleh planet-planet, Matahari juga dikitari oleh benda-benda antar planet lainnya
seperti Komet, Asteroid, dan Meteoroid. Sistem dengan Matahari sebagai pusat yang
dikitari oleh planet-planet dan benda-benda antar planet lain dinamakan Tata Surya.
(Tjasyono, 2006).
Menurut gereja, prinsip geosentris dianggap yang lebih benar daripada prinsip
Teori Copernicus ini melahirkan revolusi pemikiran tentang alam semesta, terutama
a. Hukum pertama Kepler dipublikasikan pada sekitar tahun 1609, yang disebut
juga hukum elips, menyatakan bahwa semua Planet bergerak dalam lintasan elips
mengitari Matahari dengan Matahari berada di salah satu titik fokus elips. Titik
Fokus lainnya berada di ruang angkasa. Bentuk orbit Planet menurut hukum
( 𝑥 + 𝑎𝑒)² 𝑦²
+ =1
𝑎² 𝑏²
fokus dengan diameter panjang elips. Nilai eksentrisitas menentukan bentuk elips
apakah makin lonjong atau makin mendekati bentuk lingkaran. Jika e = 0, maka
orbit planet akan berupa lingkaran. Eksentrisitas bumi, ebumi = 0,017, hampir
b. Hukum kedua Kepler dipublikasikan pada tahun 1609 yang disebut juga sebagai
hukum kesamaan luas, menyatakan bahwa luas (S) yang disapu oleh garis
7
penghubung antara Planet dan Matahari dalam selang waktu (t) yang sama adalah
sama (S1 = S2 = S3), Dalam notasi matematis , hukum ini dapat dirumuskan
sebagai :
𝑑𝑆
−𝐶
𝑑𝑡
dengan C adalah konstanta. Persamaan ini dapat dibaca laju perubahan luas
S1 = S2 =S3
c. Hukum ketiga Kepler dipublikasikan pada tahun 1618 yang disebut juga sebagai
terhadap pangkat tiga dari jarak rata-rata Planet ke Matahari (R3) adalah sama
𝑇²
=𝐶
𝑅²
8
Disini C adalah suatu konstanta yang memiliki nilai yang sama untuk semua
Planet. Hukum ini secara eksplisit menyatakan hubungan antara periode revolusi
suatu Planet dengan jaraknya terhadap matahari. Makin jauh jarak Planet ke
matahari (makin besar diameter orbit Planet), makin lama periode revolusinya.
Planet yang memiliki diameter orbit paling kecil adalah Merkurius dan yang
paling besar adalah Pluto. Sehingga Merkurius memiliki periode revolusi paling
kecil, yaitu sekitar seperempat periode revolusi Bumi (0,25 tahun Bumi),
sedangkan Pluto memiliki periode revolusi paling besar yaitu sekitar 248 tahun
Bumi.
jarak rata-rata antara sebuah Planet dengan Matahari dalam satuan astronimis,
yaitu hukum Titius Bode. Terdapat kesesuaian antara hukum Kepler dan hukum
berputar mengelilingi Matahari dengan laju putaran tertentu agar tidak jatuh
C. Aksiologi
Pada sekitar tahun 1543 terjadi revolusi ilmiah besar-besaran yang dilakukan
sederhana.
9
orang-orang besar setelanya seperti Keppler, Galilleo, dan Newton. Tanpa lahirnya
teori Heliosentris Copernicus tidak akan lahir hukum Keppler dan penemuan-
penemuan setelahnya.
peluru, penemuan hukum pergerakan, dan penemuan tata bulan planet Jupiter.
Penemuan tata bulan planet Jupiter memperkokoh keyakinan Galileo bahwa tata
surya berbentuk Heliosentris. Galileo menerima prinsip tata surya heliosentris serta
bintang. Dengan teropong itu ia dapat melihat beberapa peristiwa angkasa secara
langsung. Yang terpenting dan terakhir ditemukannya adalah planet Jupiter yang
dalam tangan Newton pergerakan ini diberi keterangan lengkap, baik mengenal
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teori geosentris tentang tata surya yang menempatkan Bumi sebagai pusat
alam semesta yang dikitari oleh planet-planet, matahari, serta benda-benda langit
lainnya telah menjadi pegangan kuat bangsa Yunani dalam rentang yang sangat
lama. Teori ini akhirnya gugur setelah terjadi revolusi ilmiah besar-besaran yang
teoril geosentris dengan teori heliosentris. Dalam model ini, Matahari ditempatkan
sebagai pusat tata surya yang selain dikitari oleh Planet- Planet, juga dikitari benda-
benda antar Planet lainnya seperti Komet, Asteroid, dan Meteoroid. Kelemahan
B. SARAN
Dalam membuat makalah dengan topik yang serupa baiknya memahami secara
mendalam tentang aspek filsafat ilmu yaitu, aspek ontologi, epistemologi, dan
aksiologi. Karena permasalahan terbesar yang kami hadapi dalam penulisan makalah
10
DAFTAR PUSTAKA
Firdaus, Thoha & Arini Rosa Sinensis. 2017. “Perdebatan Paradigma Teori Revolusi
Matahari atau Bumi Sebagai Pusat Tata Sirya”. Jurnal. Volume 1. Nomor 1.
Halaman :23-32.
Maskum, Ali. 2016. “Pengantar Filsafat dari Masa Klasik Hingga Postmodernisme”.
Yogyakarta. Ar-Ruzz Media.
11