KELOMPOK 3
OLEH :
PENDIDIKAN FISIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
Guru Masa Depan yang Di Harapkan” ini, tepat pada waktunya. Semoga makalah ini
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca. Makalah ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas dari dosen
kami Prof. Dr. Muh. Danial, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Filsafat.
Harapan kami Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan
apabila ada penulisan kata yang tidak sesuai, kami minta maaf yang sebesar-besarnya
karena kami sebagai penulis tidak luput dari kesalahan. Dan tak lupa pula saya
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut memberikan sumbangsi pemikiran
kekurangan dan kelemahan, karena itu kami harapkan kepada pembaca untuk
makalah ini.
Penyusun
KELOMPOK 3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
3. Kompotensi Guru
Direncanakan
Masa Depan
Depan
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem pendidikan guru yang kompetitif dan efektif sangat diperlukan untuk
kemajuan suatu bangsa sebab guru merupakan ujung tombak pendidikan dan
pendidikan memegang peranan yang sangat penting terhadap kemajuan suatu bangsa.
manusia handal dan berwawasan global. Penyelenggaran pendidikan juga harus mampu
efisiensi. Tantangan pembangunan pendidikan dalam tingkat implementasi ada tiga hal,
yaitu: (1) pemerataan dan perluasan akses, (2) peningkatan mutu, relevansi dan daya
saing, dan (3) peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik yang terkait
dengan efisiensi manajemen pendidikan. Oleh karena itu, proses pendidikan harus
dilakukan secara berjenjang, dari jenjang sekolah dasar sampai dengan ke jenjang
bahwa bangsa yang maju, modern, makmur, dan sejahtera adalah bangsa-bangsa yang
memiliki sistem dan praktik pendidikan yang bermutu. Backward linkage berupa bahwa
pendidikan yang bermutu sangat tergantung pada keberadaan guru yang bermutu, yakni
guru yang profesional, sejahtera dan bermartabat. Karena keberadaan guru yang
bermutu merupakan syarat mutlak hadirnya sistem dan praktik pendidikan yang
berkualitas, hampir semua bangsa di dunia ini selalu mengembangkan kebijakan yang
jaminan dan kesejahteraan hidup guru yang memadai. Beberapa negara yang
mengembangkan kebijakan ini bisa disebut antara lain Singapura, Korea Selatan,
berbagai cara. Guru yang sudah ada harus mengikuti uji kompetensi untuk
mendapatkan sertifikat profesi guru. Pada saat ini mutu pendidikan di Indonesia masih
belum memenuhi harapan. Kondisi ini didasarkan pada peringkat perguruan tinggi di
Asia, perguruan tinggi di Indonesia tidak ada yang masuk sepuluh besar, apalagi tingkat
dunia. Selain itu, kualitas guru di Indonesia masih kalah jika dibandingankan dengan
negara tetangga seperti malaysia dan singapura. Oleh karena itu, pemerintah melakukan
Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen diharapkan dapat memberikan dorongan
pada peningkatan martabat guru sebagai sebuah profesi, martabat dari sisi pengakuan
atas profesi baik secara formal maupun pengakuan dari masyarakat sebagai pengguna
jasa profesi. Martabat dari sisi keterdukungan perubahan sisi ekonomis karena
ketercukupan materi yang meningkatkan kedudukan tidak hanya pada social level tapi
juga economic level yang memberikan jaminan rasa aman sehingga dapat bekerja dan
berkarya. Ide kebijakan ini adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
kesejahteraan guru dan dosen walaupun seharusnya itu sudah menjadi hak guru dan
KAJIAN PUSTAKA
serta tidak pernah merasa puas dengan ilmu yang ada padanya.
percaya diri serta mampu mandiri dan dapat bekerja sama. Selain itu guru masa
memiliki etika moral, dan memiliki sikap kepedulian yang tinggi, dan memupuk
siswa agar mereka bangga akan sekolahnya dan terdidik, juga untuk mau
menghargai orang lain baik pendapat maupun prestasinya. Kerendahan hati juga
yang sesuai serta pelatihan cara mengendalikan emosi agar IQ, EQ, SQ dan ke
Guru masa depan seperti yang diidamkan oleh banyak pihak, di antaranya
adalah:
a. Planner, artinya guru memiliki program kerja pribadi yang jelas, program
tentunya apa dan bagaimana rencana yang dilakukan, dan sudah terprogram
secara baik;
untuk merubah pola lama, yang selama ini tidak memberikan hasil maksimal,
c. Motivator, artinya guru masa depan mampu memiliki motivasi untuk terus
belajar dan belajar, dan tentunya juga akan memberikan motivasi kepada anak
didik untuk belajar dan terus belajar sebagaimana dicontohkan oleh gurunya;
d. Capable personal, maksudnya guru diharapkan memiliki pengetahuan,
kecakapan dan ketrampilan serta sikap yang lebih mantap dan memadai
e. Developer, artinya guru mau untuk terus mengembangkan diri, dan tentunya
mau pula menularkan kemampuan dan keterampilan kepada anak didiknya dan
untuk semua orang. Guru masa depan haus akan menimbah ketrampilan, dan
media.
pelindung; motivator; motivasi; pembimbing dan punya figur yang baik (disiplin,
loyal, bertanggung jawab, kreatif, melayani sesuai dengan visi, misi yang
berfokus menjadikan kelas yang konduktif secara intelektual fisik dan sosial untuk
belajar; menguasai materi, kelas, dan teknologi; punya sikap berciri khas "The
Habits for Highly Effective People" dan "Quantum Teaching" serta pendekatan
rewards dan penegakan disiplin yang humanis terhadap guru dan karyawan.
Selain itu, guru masa depan juga harus memiliki keterampilan dasar
dengan profesinya, dan akan tetap setia menjunjung tinggi kode etik profesinya.
1. Profesi guru dan dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang memerlukan
dan
dan Dosen).
2. Profesionalisme Guru
kehangatan” - untuk mengetahui apa yang dilakukan siswa di kelas setiap saat dan
juga untuk peduli tentang apa yang mereka lakukan. Untuk itu, guru harus
pembelajaran yang tidak inovatif dan tidak melakukan refleksi. Adapun ciri-ciri
pribadi guru yang profesional itu, antara lain : empati dengan siswa, menghormati
pendekatan, dan rasa humor. Sementara itu, Moyles (1995) mencatat atribut
profesional dengan staf, orang tua dan siswa; menghargai keterampilan orang lain.
refleksi. Padahal refleksi itu sangat penting untuk perubahan dan perbaikan
pembelajaran. Guru yang profesional adalah guru yang memerlukan refleksi secara
Guru yang mampu menghadapi tantangan tersebut adalah guru yang profesional
a. Kompetensi profesional
pembelajaran.
b. Kompetensi pedagogik
dalam pembelajaran.
c. Kompetensi kepribadian
1. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan
berwibawa.
2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang berakhlak mulia dan sebagai teladan
3. Memiliki sikap, perilaku, etika, tata cara berpakaian, dan bertutur bahasa
yang baik.
d. Kompetensi sosial
1. Berkomunikasi secara efektif dan empatik dengan peserta didik, orang tua
masyarakat.
5. Memiliki sikap, perilaku, etika, tata cara berpakaian dan bertutur bahasa
yang baik.
Profesi guru dan dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang memerlukan
berkelanjutan,
profesionalnya, dan
i. Memiliki organisasi profesi yang berbadan hukum (sumber UU tentang
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan
atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik
dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan
membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di
dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan
Sattu Alang)
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru
yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk
subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan
menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan sal saling
dipercaya.
serta inovasi. Atau lebih tepatnya diungkapkan oleh para pakar psikologis
Kecerdasan ini ditemukan pada sekitar tahun 1912 oleh William Stern.
perasaan terdalam orang lain (empati) dan berdoa, untuk memelihara hubungan
menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain dan untuk menanggapinya
dengan tepat, menerapkan dengan efektif energi emosi dalam kehidupan dan
perasaan tersebut. Jadi orang yang cerdassecara emosi bukan hanya memiliki
emosi atau perasaan-perasaan, tetapi juga memahami apa artinya. Dapat melihat
diri sendiri seperti orang lain melihat kita, mampu memahami orang lain seolah-
Pengembangan Model Pendidikan Guru Masa Depan sangat diperlukan oleh negera
kita sebab hal tersebut merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak. Adanya
globalisasi dan pasar bebas (guru dan dosen dari luar negeri bisa mengajar di
mencari formulasi model pendidikan guru masa depan yang handal dalam rangka
pendidikan prajabatan guru profesional masa depan seperti gambar dibawah ini.
1. Landasan Filosofi dan pengembangan Visi Misi
Filsafat umum menurunkan cabang filsafat lain, yang salah satunya adalah
manusia.
dari permintaan guru: pendaftaran murid, rasio murid dengan guru dan pergantian.
Dua komponen ini, pendaftaran dan rasio murid dengan guru adalah layak mudah
untuk diperkirakan; ketiga komponen tersebut telah menjadi subjek yang banyak
menggunakan proyeksi tersebut. Dalam semua tiga kasus, meskipun, tanda poin
pada peningkatan signifikan dalam permintaan baru untuk para guru (Darling-
Rekrutmen guru adalah isu penting dari sistem sekolah. Mendapatkan para guru,
bagaimanapun, adalah hanya satu aspek masalah. Jika murid menjadi dilayani
dengan baik, sekolah harus mampu untuk merekrut para guru yang akan menjadi
efektif dalam kelas dan tetap mengajar selama perjalanan karir. Tidak satupun dari
isu ini adalah tidak bermasalah di Amerika. Penelitian tentang pendidikan guru,
seleksi dan penempatan para kandidat terbaik (Wise, Darling – Hammond dan
Hal yang sama dimana para guru yang baru dipekerjakan didukung dan dinilai
dalam awal tahun pengajaran mereka dapat menentukan apakah mereka tetap
contoh, bahwa sebanyak 30 persen para guru baru berhenti dalam waktu lima tahun
kerja (Darling – Hammond, 1997), namun kualitas tinggi pelantikan dan progam
mentoring merendahkan tingkat pengurangan untuk para guru baru dan dapat
memperkuat efektifitas guru (Hulling – Austin, 1990: Odell dan Ferraro, 1992).
Profil lulusan pendidikan prajabatan guru SMK Masa Depan harus didasarkan
bagi lulusan pendidikan prajabatan guru sangat bermanfaat, yaitu: 1) standar dapat
dasar minimum yang harus dikuasai calon guru dari aspek Professional-Knowledge
menyusun dan menetapkan program pendidikan atau pelatihan calon guru yang
pedidikan guru yang harus dikaitkan dengan pemenuhan standar minimum kualitas
program pendidikan guru profesional (adopsi dari Udin S. Sa’ud, 2008). Selain itu,
profil lulusan guru professional di masa depan harus memiliki ciri-ciri atau
dengan sejawat.
6. Guru profesional harus memahami dan memiliki prinsip-prinsip etik (kode etik).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru professional tidak bisa datang
dari mana saja tanpa melalui sistem pendidikan profesi dan seleksi yang baik. Para
perguruan tinggi.
e. program yang menarik para calon karir menengah dan lulusan kuliah lain
Direncanakan
mengacu pada tiga strategi untuk menciptakan struktur kurikulum dengan prespektif
global. Adapun tiga strategi kurikulum dengan prespektif global sebagai berikut:
masa depan.
masa depan.
dibutuhkan
Fasilitas belajar pendidikan prajabatan guru professional masa depan harus
sekolah telah mendorong penggunaan komputer dan interaksi diantara guru lain
dengan membuat ruang terpisah dan dilengkapi dengan akses internet dan software
yang berguna untuk pengembangan kurikulum. Jaringan kerja guru dan kolaboratif
keuntungan bahwa para guru didatangkan dari serangkaian percakapan fokus pada
kutipan video dari kelas mereka. Splitscreen video membuat mereka untuk
memonitor dua sudut pada kelas secara simultan, maka mengamati tindakan mereka
sendiri dan para murid tersebut. Penelitian yang tersedia memberikan kesaksian
pada apa yang tidak diharapkan guru dan ikatan kuat ditetapkan diantara para
Bisa disimpulkan bahwa para peneliti bidang TIK diharapkan lebih melihat user
Tentu peneliti bidang TIK akan semakin sibuk karena disamping harus memilih
tema penelitian yang siap terap untuk masyarakat, juga unggul dan dapat bersaing
3. Industri, untuk menuju industri TIK yang global dan berdaya saing.
buku putih tersebut? Ada 5 prioritas utama yang masing-masing memiliki bidang
dan buku putih ini masih menyisakan pekerjaan rumah. Diantaranya yang paling
membuat kajian, kebijakan dan buku putih yang meskipun bertema sama tetapi
sosialisasi yang lebih efektif secara kualitas dan kuantitas, karena seminar dan
workshop sepertinya agak kurang efektif dalam proses diseminasi informasi dari
kebijakankebijakan pemerintah.
negara lain menawarkan bentuk pinjaman bagi para calon guru. Sebagian
menawarkan insentif, seperti periode pembayaran yang lebih pendek atau beasiswa
khusus, bagi mereka yang bersiap untuk mengajar dalam bidang kebutuhan tinggi
atau dalam lokasi yang sangat memerlukan guru. Beberapa penelitian telah
diadakan dalam sebagian besar negara bagian untuk mengevaluasi efektifitas dari
model ini untuk memenuhi tujuan perekrutan (Darling –Hammond, 1994; Harris,
1995).
Aspek penting lainnya dari perekrutan adalah desain dan kualitas dari program
persiapan guru itu sendiri. Bagian penting lainnnya dari redesain terbaru persiapan
guru termasuk usaha untuk menciptakan pendekatan yang lebih sistematis untuk
mentoring dan tim pengajaran dalam setting restruktur sekolah. Sekolah perlu
bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk penyiapan guru, seperti PPL (praktek
secara kontinyu oleh pihak kampus dalam bentuk PPM dosen, dan lain-lain. Hal-hal
lain yang perlu diperhatikan adalah prosedur seleksi, alat seleksi, hasil seleksi dan
lain-lain.
7. Kualifikasi Dan Kompetensi Para Pendidik Guru Professional Masa Depan
dan Doughty (2006), ada tiga usaha lain yang saling berkaitan, yaitu pengembangan
Masa Depan
ruang kerja untuk pembelajaran pendidik guru dan guru yang berbeda dalam cara-
cara penting dari jenis peluang yang terdapat dalam hubungan dan keadaan
sekarang. Adapun ciri-ciri yang berbeda untuk ruang kerja pembelajaran pendidikan
guru adalah:
Pertama adalah isi dari praktek dan alat untuk mengerjakan isi itu.
kongkrit, dan didalam mengenai pengajaran dan pembelajaran, guru dan murid,
materi pelajaran dan kelas. Meskipun ini merupakan materi inti dari praktek, dan
sehingga praktek pembelajaran, informasi semacam itu tidak pernah tersedia pada
pendidik guru dan calon guru. Dan dalam kelas, informasi dipercepat bahkan oleh
guru aktif.
mengajar tidak membuatnya mungkin untuk belajar dalam dan dari pengajaran. Ini
materi kongkrit dari praktek dan menggunakan informasi semacam itu menyelidiki
perbandingan berikutnya pada pendiriannya di bulan Mei; pola bicara guru bisa
dikaji menurut waktu. Bermain dengan data tidak hanya memungkinkan eksplorasi
terencana; namun juga bisa memungkinkan ruang dan alat untuk imajinasi
pedagogis untuk terbang dalam cara-cara yang tidak bisa diselesaikan dalam waktu
nyata baik oleh pengamat maupun oleh guru. Ide-ide, interpretasi, pertanyaan, dan
kerja gabungan dan pertukaran yang sering terhambat untuk induk dari pemikiran
kultural dan praktis rumit. Meskipun kerja yang kami gambarkan bisa secara pasti
mereka untuk belajar melalui kemungkinan datang bersama dengan yang lainnya
praktek dari setiap partisipan bisa melepaskan norma kebaikan yang seringkali
menghalangi
pada terjadi dalam waktu nyata bisa melepaskan batas geografis yang membagi dan
mengisolasi guru. Materi bisa secara kolektif diakses dan diselidiki bisa
peluang untuk pembelajaran pendidik, dalam lingkungan ini juga dalam kelas
dimana bisa kemudian mengambil mata, telinga, dan suara yang lainnya.
pendidikan guru. Ini bisa meningkatkan kapasitas kami dikarenakan jenis proses
Depan
kualitas praktek pengajaran. Peer Review (Tinjauan rekan kerja) adalah mungkin
demonstrasi yang paling baik dari kreasi guru dan demonstrasi praktek
pengetahuan. Peer review dimulai pada tahun 1981 ketika Toledo, Ohio, sekolah
pada satu kalimat klausa dimana para guru setuju pada kebijakan tingkat guru yang
Peer review membawa standar lebih tinggi pada pengajaran dalam dua cara:
Pertama, sistem peer review secara umum mempunyai lebih banyak sumber dan
maka menempatkan sistem yang lebih menyeluruh dari evaluasi, dari pada
terpisah (diperkirakan $2,000 untuk setiap guru yang ditinjau) untuk maksud
dari kerja guru, terutama yang dapat diamati dalam kunjungan administrasi singkat
pda kelas guru. Didesain sebagai jenis sistem ceklis akuntabilitas. Peer review,
sebaliknya, membuka segmen yang lebih luas dari porto folio profesional guru
melalui pelibatan ekstensif dan panjang dan observasi dengan mengajar kolega dan
Peer review juga menyajikan permulaan radikal untuk serikat guru dari
Peran serikat dalam skenario ini adalah pengawas proses dan melindungi para
anggota dari pelanggaran atas hak proses mereka. Dalam tinjauan rekan, peran
serikat menjadi salah satu dari perlindungan seimbang para guru individual dengan
proteksi mengajar.
adalah kapasitas membangun untuk para guru dan serikat. Menciptakan cetakan
PENUTUP
A. Kesimpulan
dan sistemik. Guru-guru dihadapkan pada masalah sistem insentif dan disinsentif yang
distribusi penugasan guru yang kurang efisien dan adanya ketidak sesuaian antara
bidang keahlian dengan tugas mengajar. Selain itu, adanya sorotan dari stakeholders
pemenuhan guru yang professional untuk masa sekarang dan masa depan dirasakan
sangat diperlukan. Agar dapat menghasilkan guru professional masa depan, maka
diperlukan suatu model sistem pendidikan prajabatan guru masa depan dengan
pendekatan manajemen strategik. Model sistem pendidikan prajabatan guru masa depan
Model Pendidikan Prajabatan Guru Masa Depan tersebut beberapa sebagai berikut:
b. Model Pendidikan Prajabatan Guru Masa Depan yang telah diformulasikan tersebut
Arifin, Zainal. 2013. “Menjadi Guru Profesional (Isu dan Tantangan Masa
Depan)”.Bandung. Jurnal : Edutech. Vol. 1. No. 1.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=448314&val=4867&title=
MENJADI%20GURU%20PROFESIONAL%20(ISU%20DAN%20TANTAN
GAN%20MASA%20DEPAN).(25 September 2018)
Darling-Hamond, Linda. & Sykes, Gary. (editors) (1999). Teaching as the learning
profession. San Farncisco: Jossey-Bass Publishing Co.