Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN SARMI

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SARMI
Jln . Trikora Sarmi Kota, E-mail: puskesmassarmi@gmail.com Kode Pos (99373)

KEPUTUSAN
KEPALA PUKESMAS SARMI
Nomor :009/KAPUS/III/2018

TENTANG
KEBIJAKAN MUTU PUSKESMAS DAN KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS SARMI
KEPALA PUSKESMAS SARMI

Menimbang : a. bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan yang


bermutu dan aman;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien di Puskesmas Sarmi perlu disusun kebijakan
mutu dan keselamatan pasien;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
2. Permenkes No1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128
tahun 2004, tentang Puskesmas;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KEBIJAKAN MUTU


PUSKESMAS DAN KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS
SARMI.

Kesatu : Kebijakan mutu dan keselamatan pasien Puskesmas Sarmi


sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.

Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan


dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sarmi
pada tanggal : 2018
KEPALA PUSKESMAS SARMI,

Yohan Z Sosomar,SKM
Nip.198403012003121002
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS NOMOR…….

TENTANG : KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS SARMI

1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung jawab UKM
wajib berpartisipasi dalam program mutu/kinerja Puskesmas dan keselamatan pasien
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu dan
keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran puskesmas.
3. Tata nilai dalam menyediakan pelayanan baik UKP maupun UKM disepakati bersama
dan menjadi acuan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat
4. Tata nilai tersebut adalah:
a. Santun : Memberi pelayanan yang ramah, dengan senyum, Salam,Sapa
b. Amanah : Petugas kesehatan bertanggung jawab pada tugasnya
 Petugas kesehatan mampu menyelesaikan dengan baik tugas sesuai
kompetensinya
 Petugas kesehatan mampu menyelesaikan pekerjaannya
c. Rajin :
- Petugas kesehatan datang dan pulang tepat waktu sesuai jadwal yang
berlaku di Puskesmas
- Petugas kesehatan menggunakan atribut kepegawaian
 Menggunakan seragam sesuai jadwal
 Menggunakan papan nama atau identitas
 Menggunakan sepatu berwarna hitam
d. Mutu : Petugas kesehatan melakukan tindakan layanan klinis sesuai SOP yang
berlaku
 Mengetahui SOP
 Melakukan Sesuai SOP
e. Inovatif : Petugas kesehatan dapat memberikan inovasi dan berkreasi dalam
pelayanan kepada masyrakat
5. Kebijakan mutu dan tata nilai puskesmas dalam memberikan pelayanan disusun secara
bersama dan dituangkan dalam pedoman mutu dan kinerja
6. Pedoman mutu dan perencanaan mutu/kinerja disusun berdasarkan visi, misi, dan
tujuan Puskesmas
7. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Sarmi dengan pendekatan
multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Penanggung jawab Manajemen Mutu.
8. Perencanaan mutu/kinerja meliputi perencanaan mutu/kinerja manajemen, perencanaan
mutu/kinerja UKM, dan perencanaan mutu pelayanan klinis
9. Perencanaan mutu/kinerja manajemen meliputi paling tidak;
a. Penilaian kinerja manajemen
b. Pelaksanaan audit internal
c. Pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen
d. Kajibanding kinerja dengan puskesmas lain
e. Penilaian perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga

10. Audit internal dilakukan tiap bulan dan secara periodik diulang tiap tiga bulan.

11. Pertemuan tinjauan manajemen dilakukan paling tidak dua kali dalam setahun, yaitu
pada bulan Juli dan bulan Januari.

12. Perencanaan mutu/kinerja UKM meliputi paling tidak:


a. Penilaian kinerja UKM dan tindak lanjutnya
13. Perencanaan mutu/kinerja pelayanan klinis dan keselamatan pasien berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien
yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti
dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan indikator klinis,
yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis
maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian
tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera.
i. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.

14. Dalam upaya perbaikan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien


melibatkan/memberdayakan lintas sektor, lintas program, dan masyarakat sebagai
pengguna pelayanan untuk berperan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring,
evaluasi, dan tindak lanjut program-program kegiatan mutu/kinerja puskesmas dan
keselamatan pasien.

15. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini:


a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan perencanaan
Puskesmas,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, masyarakat, dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis, standar
pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi maupun
panduan dari Kementerian Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem pelayanan.

16. Seluruh kegiatan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien harus


didokumentasikan.
17. Hasil-hasil peningkatan mutu dan keselamatan pasien harus disosialisasikan kepada
pihak-pihak terkait yang membutuhkan
18. Penanggung jawab Manajemen Mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan.
19. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area
prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu/kinerja pelayanan
klinis dan keselamatan pasien adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan Farmasi
d. Pelayanan Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai