menyesakkan. Di ruang rindu kali ini akan kuceritakan tentang bagian kenangan terindah. . .
Cerita dimulai . . .
Aku masih sama seperti setahun yang lalu, merindukan kenangan-kenangan yang kita ciptakan
bersama, kursi, meja papan tulis dan segala isi yang berada di ruangan itu menjadi saksi biksu
diantara kita. Disana ada ocehan, canda tawa, tangisan, yang masih terngiang di telingaa, ku rekam
dalam ingatan sisa-sisa rindu yang menyakitkan. Kita pernah menjadi tali yang kuat dalam mengikat
sebuah perasaan tersendiri dan sampai sekarang tali itu masih mengikat dalam diri masing-masing.
Kalian ingat saat tali yang kita buat mulai sedikit longgar, adaa jarak yang memisahkan kitaa
sementara, memporak porandakan hati dan saat itu adalah bagian yang sangat membekas dihati.
Namun masa itu hanyaa sementaraa, kita mulai menjadi ikatan kokoh kembali.
Di masa itu kita menerima berbagai masalah yang melanda, itu merupakan hal yang sangat
menakjubkan bukan, menjadi pengalaman yang tak bisa diulang, dan menjadi rindu dalam bauran
ingatan membekas, aku suka itu. Aku senang membuka kembali rekaman-rekaman di masaa itu,
berdebat dengan hati pilu saat rekaman sedang berlangsung. Huhh kristal itu jatuh lagi bercampur
dengan ruang rindu yang masih saja sepi dan hening.
Itu adalah salah satu bagian memori yang ada di ruang rindu, menyakitkan bukan saat rasa ingin
kembali pada masa itu namun kenyataan menampar mengatakan itu hanyaa ada di kenangan mu,
kututup kembali rekaman itu dan beranjak meninggalkan ruang tersebut.
Aku kembali pada keadaan biasa, menghirup udara dan menebarkan senyum bahwasanya aku baik-
baik sajaa, itu berlangsung terus sampai saat ini.