Anda di halaman 1dari 23

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Menurut Abdul Kadir pendidikan agama islam adalah suatu usaha
untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami
ajaran islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan agar dapat
mengamalkan serta menjadikan islam sebagai pandangan hidup. Pendidikan
berlangsung seumur hidup disetiap saat selama ada pengaruh lingkungan.
Dan tujuan pendidikan terkandung dalam setiap pengalaman belajar, tidaak di
tentukan dari luar. Tujuan pendidikan adalah pertumbuhan. Tujuan
pendidikan tidak terbatas, tujuan pendidikan adalah sama dengan tujuan
hidup.
Landasan-landasan pendidikan sangat penting untuk mengembangkan
pendidikan yang bermartabat bagi pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan
negara. Dengan memahami dan mengaktualisasikan landasan-landasan itu
manusia akan memilih harkat dan martabat sangat muliah dibanding dengan
hewan dan tumbuhan bahkan malaikat sekalipun, sebab manusia diberi
keunggulan oleh allah subhanahu wata’ala (SWT) berupa hati nurani dan akal
pikiran. Landasan agama yang merupakan landasan yang paling mendasar
dari landasan-landasan pendidikan, sebab landasan agama merupakan
landasan yang diciptakan Allah SWT, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa.
Dalam Al-Qur’an dan Al- Hadis di jelaskan bahwa pendidikan memiliki
kedudukan yang sangat mulia.1
Menurut Abudi Nata Ajaran Islam yang dibawakan oleh Nabi
Muhammad SAW pada intinya untuk kepentingan manusia, yakni untuk
memelihara jiwa, agama, harta, akal dan keturunan untuk generasi
selanjutnya manusia serta keturunan-keturunannnya. Secara dari sudut
pandang normative, tidak mungkin ajaran islam mengajarkan tentang
berzinah, melukai hati sesama umat /manusia, saling bunuh membunuh

1
Abdul Kadir, Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media Group. 2012),h. 93-94.
2

antara umat manusia, dan bila ada seseorang yang seperti diatas kelakuannya
dan mengaku bahwa melaksanakan tugas sebagai orang yang beragama
islam, maka seorang tersebut tidak mempunyai prilaku yang mencerminkan
keagamaan yaitu agama islam.2 Islam adalah syatiat Allah SWT yang
diturunkan kepada umat manusia dimuka bumi agar manusia beribadah
kepadanya, penanaman keyakinan kepada Allah SWT bisa dilakukan di
rumah dan melalui proses dalam tahapan-tahapan pendidikan agama islam di
sekolah baik di tingkat TK, MI, MTS, MAN atau Perguruan tinggi sekalipun.
Menurut Azizah Meria, Pendidikan Islam adalah bimbingan yang
diberikan oleh seseorang (pendidik) kepada seseorang agar ia dapat
berkembang maksimal sesuai dengan ajaran islam.3 Pendidikan Agama Islam
pada hakekatnya adalah pendidikan yang bersumber pada ajaran-ajaran islam
yakni Al-Qur’an dan Hadits, yang terbagi lagi dalam bidang pendidikan
muamalah, pendidikan islam dalam pandangan yang sebenarnya adalah suatu
sisten pendidikan yang memungkinkan seseorang dapat mengarahkan
kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam, sehingga ia dapat membentuk
hidupnya sesuai dengan ajaran Islam.
Pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar atau
disengaja guna untuk menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman
untuk menentukan tujuan hidup sehingga bisa memiliki pandangan yang luas
untuk kearah masa depan yang lebih baik dan dengan pendidikan itu sendiri
dapat menciptakan orang-orang berkualitas.
Pendidikan Islam berarti sistem pendidikan yang memberikan
kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-
cita dan nilai-nilai Islam yang telah menjiwai dan mewarnai corak
kepribadiannya, dengan kata lain pendidikan islam adalah suatu sistem
kependidikannya yang mencangkup seluruh aspek kehidupan yang

2
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Prenada Media Group. 2010), h. 32.
3
Aziza Meria, Pendidikan Islam Di Era Globalisasi Dalam Membangun Karakter
Bangsa. No 1 Februari 2012, h. 87.
3

dibutuhkan oleh hamba Allah SWT sebagai Islam telah menjadi pedoman
bagi seluruh aspek kehidupan manusia baik duniawi maupun ukhrawi.4
Menurut Santrock, Pemahaman konsep adalah aspek kunci dari
pembelajaran. Salah satu tujuan pembelajaran yang penting adalah membantu
siswa memahami konsep utama dalam suatu subjek, bukan hanya mengingat
fakta-fakta yang terpisah-pisah. Pemahaman konsep akan berkembang
apabila guru dapat mengeksplorasi topik secara mendalam dan memberi
mereka contoh yang tepat dan menarik dari suatu konsep.5 Untuk mengetahui
bagaimana pemahaman konsep siswa terhadap materi maka perlu dilakukan
suatu observasi.
Berdasarkan hasil observasi yang telah terlihat dilapangan peneliti
bertanya kepada beberapa siswa kelas VIII SMPN 16 Kota Bengkulu tentang
pemahaman konsep siswa tentang materi adap makan dan minum secara
random. Dari beberapa pertanyaan yang diajukan kepada siswa yang
berkaitan dengan materi adap makan dan minum menunjukkan bahwa siswa
sulit untuk dapat memahami materi adab makan dan minum yang menjadi
kebiasaan di kesehariannya. Ada beberapa faktor penyebab siswa dan siswi
sulit memahami materi adap makan dan minum diantaranya materi adap
makan dan mibum yang dikuasai siswa terbatas hanya pada apa yang telah
disampaikan dan dijelaskan oleh guru. Materi pelajaran yang disugukan
sekarang ini hanyalah memberikan penjelasan dan soal-soal yang terkait saja
masih banyak kekurangan dalam guru memahami siswa dan siswinya akan
dapat menerapkan pelaksanaan dalam setiap materi pelajaran terutama dalam
pelajaran PAI mengenai adap makan dan minum yang belum jelas. Selain itu
guru juga menjelaskan materi adap makan dan minum dengan menggunakan
metode yang seperti biasa yaitu ceramah, sehingga siswa dan siswi merasa
bosan akan tidak adanya koloborasi media dan metode sebagai penunjang

4
Hurin’Ien Mahmudah, Resume Mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam, (Bengkulu: IAIN
Institut Agama Islam Negri. 2016), h. 10-12.
5
Asmar Bani, Meningkatkan Pengetahuan Pemahaman dan Penalaran Matematika
Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pembelajaran Pengetahuan Terbimbing, sps. Upi,
Bandung 1 (Agustus 2011), h. 14.
4

pembelajaran yang aktif, kreatif dan inofatif malah membuat tidak


tercapainya pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi pada siswa dan
siswi di sekolah. Adapun upaya yang bisa dilakukan guru dalam
meningkatkan pemahaman konsep siswa dan siswi yaitu dengan cara
menggunakan model pembelajaran yang baru. Selanjutnya upaya
pembaharuan di sekolah haruslah dimulai dan dilakukan perubahan dari
upaya prilaku guru ke arah pembaharuan. Kesenggangan dan ketidak
mampuan guru atau pendidik untukmelaksanakan inovasi mengakibatkan
setiap pembaharuan pendidikan tidak sejalan dengan yang diharapkan. 6 Dari
permasalahan di atas maka diperlukan upaya serta tindakan dalam
pemahaman di sekolah agar dapat meninggalkan pemahaman konsep yang
siswa dapat pahami untuk dapat mengimplementasikan pelajaran dan
pelaksanaannya di kesehariannya.
Untuk melaksanakan inovasi pembelajaran, guru perlu menyesuaikan
model pembelajaran berupa inovasi pembelajaran yang akan dikembangkan.
Salah satu model dalam pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan
pemahaman konsep siswa yang akan menimbulkan kenaikan prestasi dari
segi kognitif, afektif dan psikomotorik dengan pelajaran yang efektif, kreatif
dan inofatif yaitu model kombinasi antara pembelajaran picture and picture
dan concept Attainment model (Model Pencapaian Konsep). Menurut
Subbarono Pri Hartoyo, picture and picture adalah suatu metode belajar yang
menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis.7
Model pembelajaran ini seperti halnya Exsemple non-example didasarkan
atas contoh, namun contoh pada metode ini lebih ditekankan padagambar.
Sajian informasi kompetensi, sajian materi, perlihatkan gambar kegiatan
berkaitan dengan materi, siswa (wakil) mengurutkan gambar sehingga
sistematik, guru mengkonfirmasi urutan gambar tersebut, guru menanamkan

6
Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik, ( Yogyakarta: Gava Media, 2014), h.58.
7
Menurut Subbarono Pri Hartoyo, Implementasi Metode Picture And Picture Utuk
Meningkatkan Ketrampilan Menulis Cerita Bagi Siswa Kelas VI SLB Negeri Klungkung, ( Volume
3 Tahun 2013).
5

konsep sesuai materi bahan ajar, penyimpulan, evaluasi dan refleksi.8


Sedangkan Concepet Attainment Model (Model pencapaian konsep) adalah
suatu strategi mengajar yang mengguunakan data untuk mengajarkan konsep
kepada siswa, dimana guru mewakili pengajaran dengan menyajikan data
berupa contoh dan noncontoh , kemudian guru meminta siswa untuk
mengamati/memahami data yang yang disajikan oleh guru tersebut. Untuk
mengkombinasikan antara model pictur and picture dengan concept
Attainment model di perlukan adanya materi ajar/pengajaran yang baru.
Materi ajar (Instructional Materials) adalah pengetahuan , sikap dan
keterampilan yang harus dipelajari oleh siswa dalam rangka mencapai
standar kopetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi
pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, dan prosedur),
keterampilan sikap atau nilai. Pada proses pembelajaran hendaknya
seseorang tenaga pendidik yang profesional harus memahami karakteristik isi
pesan pembelajaran yangakan disampaikan agar tidak salah dalam memilih
model pembelajarannya, interaksi pembelajaran, pengelolaan kelas,
pemilihan bahan pembelajaran, serta tak lupa media pembelajaran dan alat
evaluasi yang akan digunakan. Pembelajaran menunjukkan pada usaha siswa
mempelajari bahan pembelajaran sebagai akibatperlakukan guru. Disini jelas,
proses pembelajaran yang dilakukan siswa tidak mungkin terjadi tanpa
perlakuan dan bimbingan guru. Namun yang membedakannya haya terletak
pada perananya saja.9 Dan Kebiasaan adalah Berbicara mengenai kebiasaan
pasti akan dikaitkan dengan hobi yang dilakukan secara rutin oleh seseorang.
Secara harfiah kebiasan memiliki arti pengulangan sesuatu secara terus-
menerus dalam kegiatan yang sama. kebiasaan ini terbentuk dengan
sendirinya bahkan tanpa disadari sebelumnya oleh pelakunya. Suatu kegiatan
bisa menjadi kebiasaan karena memberikan rasa nyaman bagi pelaku,
sehingga cenderung memberikan efek kecanduan. Kultur Budaya adalah Ki

8
Zainal Aqib, Model-Model Media, Dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif),
(Bandung: Ryama Widiya, 2013), h. 18.
9
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2013), h. 104.
6

Hajar Dewantara Menurut Ki Hajar Dewantara, bahwa pengertian


kebudayaan adalah buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia
terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti
kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran
didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertip dan damai. 10
Oleh karena itu, untuk menjawab dan mengetahui lebih detail
bagaimana konsep penerapan adap makan dan minum dalam prespektif
pendidikan Islam, maka perlu adanya penelitian dengan judul
“Pengembangan Dan Penerapan Materi Ajar Adab Makan Dan Minum
Berbasis Model Kombinasi Antara Pembelajaran Picture And Picture
Dan Concpent Attainment Model Untuk Meningkatkan Pembahasan
Konsep Siswa Dalam Kebiasaan Kultur Budaya Di Kelas VIII SMPN 16
Kota Bengkulu”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan


permasalahan penelitian mengenai bagaimana konsep adap makan dan
minum dalam kultur budaya. Fokus penelitian ini dapat dijabarkan dalam
sejumlah pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat bahan ajar serta materi adab makan dan minum
menggunakan kombinasi model berbasis antara pembelajaran Picture
And Picture dan Concpent Attainment Model dalam meningkatkan
pemahaman konsep pelajatan PAI kelas VIII SMPN 16 Kota Bengkulu?
2. Apakah terdapat perbedaan hasil rancangan materi ajar adap makan
danminum berbasis model kombinasi antara pembelajaran Picture And
Picture dan Concpent Attainment Modeldengan materi ajar adap makan
dan minum dalam kultur budaya yang dapat digunakan oleh pendidik

10
Abdul Kadir, Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media Group. 2012),h.112-
113.
7

untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa dan siswi kelas VIII


SMPN 16 Kota Bengkulu?

C. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan atau aktifitas yang disadari mempunyai tujuan yang


hendak dicapai. Sesuai dengan rumusan masalah yang diteliti, maka dari
penelitian ini mempunyai tujuan, adapun tujuan penelitian tersebut adalah
sebagai berikut:

1. Untuk memperbaiki bagaimana membuat materi pelajaran mengenai


adab makan dan minum dalam kultur budaya berbasis model
kombinasi antara pembelajaran Picture And Picture dan Concpent
Attainment model dalam meningkatkan dan pemahaman mengenai
konsep siswa dan siswi di kelas VIII SMPN 16 Kota Bengkulu.
2. Untuk dapat mengetahui perbedaan materi ajar adap makan danminum
berbasis model kombinasi antara pembelajaran Picture And Picture
dan Concpent Attainment model dengan materi di pelajaran PAI
mengenai adap makan dan minum secara konvesional untuk dapat
meningkatka pemahaman dari siswa dan siswi di kelas VIII SMPN 16
Kota Bengkulu.

D. Batasan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas yang muncul saat melaksanakan
penelitian, maka sebagai seorang peneliti perlu untuk membatasi sebuah
masalah agar masalah yang lainnya tidak timbul dan mempengaruhi disaat
melakukan penelitian. Pembatasan suatu masalah dilakukan pada prilaku
siswa dalam beberapa poin yaitu:
1. Memilih mareti yang yang diteliti adalah adap makan dan minum
dalam kultur budaya dimata pelajaran PAI.
2. Dalam model pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
suatu model kombinasi/ gabungan antarapembelajaran Picture And
8

Picture dan Concpent Attainment model. Model pembelajaran Picture


And Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar
dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis. Pembelajaran ini
memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Model
Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses
pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi factor utama dalam proses
pembelajaran.11 Sedangkan Concpent Attainment model adalah suatu
model pembelajaran yang di desain untuk membantu siswa dalam
memperkuat pemahaman mereka terhadap konsep.12

E. Manfaat Penelitian
1. Di Lihat Dari Segi Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan model
kombinasi antara pembelajaran berbasis Picture And Picture dan
Concpent Attainment model dalam meningkatan pemahaman konsep
serta aplikasi yang baik dan benar untuk memahami teori yang di
sampaikan seorang guru.
2. Secara Praktis Terbagi Atas Beberapa Sub Poin
a. Bagi Peneliti
Sebagai menempah diri dan sarana belajar untuk
mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dengan
terjunlangsung kelapangan dan mengokservasi sehingga dapat
melihat, merasakan, dan menghayati apakah praktik-praktik
exsperiment pelajaran yang dilaksanakan sudah efektif dan efisien
untuk di terapkan dalam pelajaran mata pelajaran PAI ini.

11
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-picture-and-
picture.html. Di download pada hari minggu 7 0ktober 2018. Pukul 6:57 wib.
12
Aditiya Permana, Meningkatkan Performasi Berbahasa Dengan Menerapkan Concpent
Attainment Model (Model Pencapaian Konsep) Pada Kemampuan Berbicara, Volume 8, nomor 1,
Maret 2014-ISSN 1978-5089, h. 4.
9

b. Bagi Siswa
Meningkatkan hasil belajar serta pemahaman dan
pencapaian akan meningkatkan prestasi dan solidaritas siswa dan
siswi untuk menemukan pengetahuan dan mengembangkan
wawasan, meningkatkan pemahaman konsepsiswa serta
kemampuan menganalisis suatu masalah melalui pembelajaran
dengan model pembelajaran yang aktif, kreatif dan inovatif.
c. Bagi Guru
Sebagai suatu sumber informasi dan tambahan refrensi
dalam penelitian mengembangkan dan menumbuhkan budaya
meneliti agar terjadi inovasi pembelajaran yang baru untuk
memudahkan cara mengajar kepada siswa supaya dapaat
meningkatkan prestasi dan keinginan untuk belajar yang
menyenangkan dan dapat terterap.
d. Bagi Sekolah
Sebagaai bahan tambahan dan masukan bagi sekolah
untuntuk memperbaiki dan menambahkan kekurangan-kekurangan
dalam praktik pembelajaran pendidik (guru) agar menjadi lebih
efektif dn efisien sehingga kualitas pembelajaran dan pemahaman
konsep siswa dan siswi meningkat dalam mengaplikasikan materi
pelajaran dengan kebiasaan dan pola hidup yang di jadkan rutinitas
kesehariannya.
e. Bagi Tempat Tinggal
Sebagai penunjang utama untuk melakukan keseharian dari
semua prilaku dan kebiasaan mengetahui pemahaman akan adaya
pelajaran yang bisa menjadi bimbingan untuk menerapkan teori
yang telah di sampaikan oleh guru menggunakan metode dan cara
mengajar yang membuat siswa dan siswi tau penerapan yang baik
dan benar.
10

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pendidikan Islam
Agama adalah risalah yang disampaikan Tuhan kepada nabi sebagai
petunjuk sebagai manusia dan hukum-hukum sempurna untuk di
pergunakan manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata
serta mengatur hubungan dengan dan tanggung jawab kepada Allah
SWT,kepada masyarakat, serta alam sekitarnya. Agama islam adalah
agama universal yang mengajarkan kepada umat manusia mengenai
berbagai aspek kehidupan baik duniawi maupun ukhrawi. Salah satu
ajaran islam adalah kewajiban kepada umat islam untuk melaksanakan
pendidikan, karena dengan pendidikan manusia dapat memperoleh bekal
kehidupan yang baik dan teratah.
Pendidikan pada dasarnya adalah ikhtiar manusia untuk membantu
dan mengarahkan fitrah manusia supaya berkembang sampai kepada titik
maksimal yang dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
Islam sendiri sebagai agama wahyu yang memberi bimbingan kepada
manusia mengenai aspek hidup dan kehidupannya, dapat diibaratkan
seperti jalan raya yang lurus dan mendaki, memberi peluang kepada
manusia yang melaluinya sampai ketempat yang di tuju tempat tertinggi
dan mulia sehingga dapat di artikan bahwa agama islam berarti bidang
garapannya adalah bidang kepercayaan dan kesadaran manusia supaya
semakin hari semakin bertambah terrdidik menjadi orang yang beragama
tegasnya menjadi seorang muslim. Pendidikan agama islam pada
hakekatnya pendidikan yang bersumber pada ajaran-ajaran islam yakni Al-
Qur’an dan Hdits yang terbagi dalam bidang pendidikan muamalah.13
The Islamic Education represents the Islamic spiritin general, it
aspires to construct the human being toward achievement of the human
values, the role of education to link between reality and values, it means
13
Hurin’Ien Mahmudah, Resume Mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam, (Bengkulu:
IAIN Institut Agama Islam Negri. 2016), h. 9-11.
11

reconciliation between theory and practice, saying or word and doing.


Islamic Education aims to make Balance between three levels: sense, mind
and ethics, andpromoting them by various Educational methods.
(Pendidikan Islam mewakili semangat Islam secara umum, ia bercita-cita
membangun manusia being menuju pencapaian nilai-nilai kemanusiaan,
peran education untuk menghubungkan antara realitas dan nilai-nilai, itu
berarti ulang perdamaian antara teori dan praktek, ucapan atau kata dan
doing. Pendidikan Islam bertujuan untuk menyeimbangkan antara tiga
level: sense, mind and ethics, dan mempromosikanm oleh berbagai metode
Pendidikan).
The Quran talks about the importance of thinking largely, that
mentions hundreds times the terms such as: Consider (Yaaqilun),
understand (yafqahun), learn wisdom (yataffakarun), see (yanzurun),
foresight (yubserun), meditate (yaatabirun), speculate (yatadabbarun),
ponder (yaamalun). In other instances it is used phrases such as: uli al
albbab, uli al absaar, or uli nahii in order to draw the attention to the
functions of the mind.( Al-Qur'an berbicara tentang pentingnya berpikir
secara luas, yang menyebutkan ratusan kali istilah-istilah seperti:
Mempertimbangkan (Yaaqilun), memahami (yafqahun), belajar
kebijaksanaan (yataffakarun), lihat (yanzurun), pandangan ke depan
(yubserun), bermeditasi (yaatabirun), berspekulasi (yatadabbarun),
renungkan (yaamalun). Dalam contoh lain digunakan frasa seperti: uli al
albbab, uli al absaar, atau uli nahii untuk menarik perhatian pada fungsi
pikiran).14
Pendidikan sebagai usaha membina dan membangun pribadi
manusia, aspek rohaniah dan jasmani juga berlangsung secara bertahap,
sebab tidak ada satupun ciptaan Allah SWT yang secara langsung tercipta
15
dengan sempurna tanpa melalui proses. Pendidikan agama islam pada

14
Sobhi Rayan, International Journal of Humanities and Social Science’ Islamic
Philosophy of Education, Vol. 2 No. 19 [Special Issue – October 2012], h. 155-156.
15
Sobhi Rayan, International Journal Of Humanities And Social Science, vol. 2 19
(special issue-octocer 2012), h.155.
12

prinsipnya memberikan pelajaran yang menanamkan nilai-nilai spiritual


pada peserta didik agar menjadi manusia yang berahlak beretika serta
berbudaya sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional.16 Kurikulum
merupakan bagian dari sistem pembelajaran yang berfungsi untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. oleh karena itu didalam undang-
undang no 20 tahun 2003 pasal 36 kurikulum di Indonesia disusun dalam
kerangka peningkatan iman dan takwa, peningkatan akhlak
mulia,peningkatan potensi, kecerdasan,dan minat peserta didik, keragaman
potensi, daerah dan lingkungan, tuntutan pembangunan daerah dan
nasional, tuntutan dunia kerja, tuntutan iptek dan seni,agama, dinamika
perkembangan global, persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.17
Tujuan pendidikan Islam adalah meniscayakan keterpaduan antara aspek
jasmani (lahiriyah) dan ruhani (bathiniyah), antara kehidupan dunia dan
akhirat (Li Sa’adah Al- Daraini) dan antara kepentingan individual dan
kepentingan kolektif, dan antara kedudukannya sebagai kalifah dan tugas
sebagai hamba Allah SWT.18
Tujuan utama dari Pembelajaran PAI adalah pembentukan
kepribadian pada diri siswa yang tercermin dalam tingkah laku dan pola
pikirnya dalam kehidupan sehari-hari, maka pembelajaran PAI tidak hanya
menjadi tanggung jawab guru PAI seorang diri, tetapi dibutuhkan
dukungan dari seluruh komunitas disekolah, masyarakat, dan lebih penting
lagi adalah orang tua. Sekolah harus mampu mengkoordinir serta
mengkomunikasikan pola pembelajaran PAI terhadap beberapa pihak yang
telah disebutkan sebagai sebuah rangkaian komunitas yang saling
mendukung dan menjaga demi terbentuknya siswa berakhlak dan berbudi

16
Abdul Rahman, Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Islam, Vol.8.No.1,Maret
2012:2001-2018.
17
Nur Ainiyah, Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam, Jurnal Al-
Ulum Volume. 13 Nomor 1, Juni 2013. h, 30.
18
Hurin’Ien Mahmudah, Resume Mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam, (Bengkulu:
IAIN Institut Agama Islam Negri. 2016), h. 37.
13

pekerti luhur.19 Mengacu pada konsep tersebut maka guru harus memiliki
kompetensi profesional dan kompetensi guru Pendidikan Agama Islam
(PAI), meliputi:
a) Kemampuan akademik, yaitu pengetahuan yang dimiliki oleh
seorang guru pendidikan Agama Islam pada sekolah umum harus
memahamtujuan pendidikan agama Islam (maqasit al-syaria'ah) dan
pendidikan umum, karakter dan perkembangan peserta didik, kurikulum
yang berlaku secara utuh, memahami relevansi doktrin Ke-Islam-an
dengan mata pelajaran umum atau sebaliknya, teknik dan metode
pembelajaran yang paling tepat dan mutakhir, perencanaan, proses dan
evaluasi belajar yang tepat dan mampu memamfatkan jam pelajaran yang
terbatas.
b) Kemampuan profesional. Kemampuan yang perlu dimiliki oleh
guru PAI pada sekolah umum bukan hanya dalam tataran teori tetapi juga
strategi pembelajaran oleh sebab itu, guru harus mampu men'ciptakan
sinergi pada satuan pendidikan, menanamkan akhlakul karimah,
kesabaran, penghargaan terhadap berbagai ilmu pengetahuan termasuk
pengetahuan agama (iqra' secara konteks), membiasakan hidup sehat,
konsisten dalam hidup dan kehidupan.20

B. Pemahaman Konsep
Menurut Bloom pemahaman konsep adalah kemampuan
menangkap pengertian-pengertian seperti mampu mengungkapkan suatu
materi yang disajikan kedalam bentuk yang lebih dipahami, mampu
memberikan interpretasi dan mampu mengaplikasikannya. Dalam
pemahaman konsep ini sangatlah diperlukan bagi seorang peserta didik

19
Nur Ainiyah, Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam, Jurnal Al-
Ulum Volume. 13 Nomor 1, Juni 2013. h, 34.
20
Sirajuddin Ismail, Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sman 11
Makassar Islamic Education Instruction Learning Strategy At Sman 11 Makassar, Jurnal "Al-
Qalam" Volume 16 Nomor 26 Juli - Descmber 2010. h, 134.
14

untuk dapat menyelesaikan materi untuk dapat memahami konsep satu ke


konsep lainnya.21

C. Model Kombinasi Antara Pembelajaran


1. Pengertian model kombinasi pembelajaran picture and picture dan
concept Attainment model.
Menurut Subbarono Pri Hartoyo, picture and picture adalah suatu
metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau
diurutkan menjadi urutan logis.
Sedangkan Concpent Attainment model adalah suatu model
pembelajaran yang di desain untuk membantu siswa dalam
memperkuat pemahaman mereka terhadap konsep.

2. Langkah-langkah model kombinasi pembelajaran picture and picture


dan concept Attainment model
1) Guru menyampaikan kopetensi yang ingin dicapai
2) Menyajikan materi sebagai pengantar dan memberi contoh
3) Para siswa membandingkan ciri-ciri positif dan negatif beserta
contoh yang berkaitan dengan materi.
4) Guru menunjuk / memperlihatkan gambar yang berkaitan dengan
materi.
5) Sisawa dimintak untuk dapat mengidentifikasi contoh yang telah di
berikanoleh guru.
6) Guru menunjuk/ memanggil siswa secara acak untuk menyusun
gambar yang logis atau berurutan.
7) Guru menyatakan alasan / dasar pemikiran dari urutan gambar
tersebut.
8) Dari urutan/alasan gambar tersebut , guru mulai menanamkan
konsep atau materi. Sesuai kopetensi yang sesuai ingin dicapai.

21
Nur Ainiyah, Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam, Jurnal Al-Ulum
Volume. 13 Nomor 1, Juni 2013. h, 35.
15

9) Di akhir pelajaran siswa diajak untuk menyimpulkan /merangkum


materi yang baru saja diterimanaya.

3. Kelebihan dan kelemahan model kombinasi pembelajaran picture and


picture dan concept Attainment model.
a) Materi yang di ajukan lebih terarah karena pada awal pembelajaran
guru menjelaskan kopetensi yang harus dicapai dan materi secara
singkat terlebih dahulu.
b) Pembelajaran lebih berkesan dan cepat di tangkap, karena dengan
adaya gambar-gambar dan keaktifan akan membuat pelajaran
menjadi menyenangkan.
c) Dapat meningkatkan tanggung jawab dan melatih percaya diri
terhadap siswa dalam pembelajaran.
d) Dapar meningkatkan daya nalar pemikiran yang dapat
menggambarkan suatu penyelesaiaan terhadap masalah yang sedang
di jadikan acuan soal di dalam gambar.

D. Materi Adap Makan Dan Minum


1. Pengertian adap makan dan minum
Adab makan dan minum adalah sopan santun atau tata karma
makan dan minum. Adab makan dan minum di sini yang dimaksud
adalah tata cara (kaifiyah) bagaimana seseorang melakukan makan dan
minum sesuai dengan ketentuan syariat islam, yaitu sesuai dengan
petunjuk Al-Qur’an dan sunah Rasulullah saw.
Sebagai seorang muslim harus memperhatikan hal-hal yang
berhubungan dengan makan dan minum sebagai mana rasulullah SAW
berikut:
a. Memakan makanan dan minuman yang tidak berlebihan, sebagai
mana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al- A'raaf: 31).
َ‫ْرفِين‬ ْ ُّ‫َزينت ُك ْمَ ِعندَ ُك ِلَِّمس ِْجدٍَو ُكلُواَْوا ْشربُواَْوالَتُس ِْرفُواَْ ِإنَّهَُالَي ُِحب‬
َِ ‫َال ُمس‬ ِ ْ‫ياَبنِيَآدمَ ُخذُوا‬
16

"Wahai anak Adam! Pakailah pakaianmu yang indah di


Setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berlebih-lebihan."

Tidak terlalu kenyang dalam makan dan minum


Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:
" ٍ‫احدٍَوالكافِ ُرَي ْشربُ َفِ ْيَسبْع ِةَأ ْمعاء‬ ِ ‫·َََََََََ"ال ُمؤْ ِمنُ َي ْشربُ َفِ ْي‬
ِ ‫َمعىَو‬
"orang mukmin minum dalam satu usus, sedangkan orang kafir
minum dalam tujuh usus". (HR. Muslim: 2063).
b. Makan dan minum dengan niat untuk beribadah kepada allah swt
agar tidak mengikuti nafsu yang berlebihan dan untuk kesehatan.
c. Makan ketika sudah lapar, berhenti sebelum kenyang.
d. Tidak mencela makanan yang tidak di sukai.
e. Tidak boleh mengeluatkan suara dan tidak boleh berdiri ketika
makan dan minum.
f. Di sunahkan makan bersama-sama keluarga atau tamu.

2. Contoh adap makan dan minum


1) Adab Sebelum Makan
a. Mencuci kedua tangan,sebagaimana disebutkan dalam sebuah
hadits,sebab tabiat tangan selalu kotor.
b. Sebaiknya makanan diletakkan di atas alas yang digelar di
permukaan tanah,sebagaimana perilaku Rasulullah saw, dan
ini lebih menunjukkan sifat tawadhu’.
c. Duduk diatas alas dengan posisi tahiyat.
d. Niat,sebagai wujud ketaatan kepada Allah
e. Makan dan Minum dengan Tangan Kanan.
17

2) Adap Saat Makan


a. Memulai dengan bacaan Basmalah
b. Menggunakan tangan kanan,
c. Mulai dari yang terdekat
d. Tidak mencela apa yang dimakan
e. Sedikit suapannya agar tidak mengesankan sifat tamak.
f. Tidak meniup makanan yang panas
g. Serta tidak minum ketika sedang makan,sebab hal ini amat
baik dari sisi medis.
h. Janganlah makan dan minum dalam keadaan tidur.

3) Adab Sesudah Makan.


a. Minum sebelum kenyang
b. Menjilat jari-jari tangannya untuk membersihkan
makanannya.
c. Mengucapkan hamdalah,
d. Mencuci kedua tangan.22

E. Kerangka Bervikir Penelirian


Model kombinasi pembelajaran picture and picture dan concept
Attainment model. Dipilih sebagai model pembelajaran yang digunakan
untuk mengembangkan materi ajar adab makan dan minum dalam kultur
budaya dapat menjadi inovasi baru dalam proses belajar.
Agarnantinya menumbuhkan semangat dan kreatifitas siswa dan
merangsang peningkatan kogtitif, siswa. Sehingga dengan hal tersebut
dapat menjadikan siswa yang memiliki pemahanman konsep yang tinggi.
Kreatifitas guru untuk terus mencoba melakukan berbagai inovasi
pembelajaran sangat penting dalam pelaksanaan model kombinasi antara
pembelajaran yang akan di laksanakan nantinya.

22
Nur Ainiyah, Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam, Jurnal Al-
Ulum Volume. 13 Nomor 1, Juni 2013. h,40-45.
18

F. Hipotesis

Ha: Terhadap perbedaan yang signifikan antara materi ajar adab makan
dan minum berbasis model kombinasi antara pembelajaran picture
and picture dan concept Attainment model dengan materi adap makan
dan minum dalam kultur budaya dalam materi ajar makan dan minum
berbasis model konvesional untuk meningkatkan pemahaman konsep
siswa di SMP N 7 Seluma.

Ho: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara materi ajar adap
makan dan minum berbasis model kombinasi antara pembelajaran
picture and picture dan concept Attainment model dengan materi ajar
adab makan dan minum dalam kultur budaya berbasis model
konvesional untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa di SMP N
7 Seluma.
19

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada skripsi ini menggunakan penelitian riset dalam


rangka R & D (Research and Development). Penelitian ini bertujuan untuk
menghasilkan atau mengembangkan suatu produk. Penelitian
pengembangan adalah suatu proses untuk mengembangkan suatu produk
baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada, yang dapat
dipertanggung jawabkan.23
Menurut Sugiyono (2010), langkah-langkah penelitian R & D terdiri
dari 10 langkah sebagai berikut:
1. Potensi dan Masalah
2. Pengumpulan Data
3. Desain Produk
4. Validasi Desain
5. Revisi Desain
6. Ujicoba Produk
7. Revisi Produk
8. Ujicoba Pemakaian
9. Revisi Produk
10. Produksi Masal
Pada penelitian ini langkah-langkah Research and Development
(R&D) disesuaikan dengan menyederhanakannya menjadi tujuh langkah
seperti terlihat pada gambar 2.

23
Sugiono, Metode penelitian kuantitatif dan R & D , Penerbit Alfabeta, Bandung, 2013, h.
81.

19
20

I. Potensi Dan Masalah (Identifikasi Masalah) II. Pengumpulan Data


-Latar Belakang -Literatur
-Perumusan Masalah -Observasi
-Tujuan Penelitian -Dokumentasi
-Manfaat Penelitian

IV. Uji coba produk III. Desain Produk


(Evaluasi Sistem) a. Analisa
-Analisa Data
Dalam Pengujian sistem -Analisa Kebutuhan Sistem
menggunakan metode -Analisa Gamifikasi (MDA Framework)
white box dan black box b. Perancangan Sistem
testing Perencanaan E-Lerning dengan konsep
gamifikasi menggunakan (MDA Framework)

V. Revisi Produk ( Perbaikan Sistem)

VI. Produksi (Implementasi Sistem)

Gambar 2. Alur Penelitian (Adaptasi Alur Penelitian R & D Sugiyono).24

B. Seting Penelitian

Materi Ajar adalah Pertama, materi ajar yang bersifat absolut,


universal, doktrinal. Hal ini terkait dengan hal-hal yang tak terjangkau
oleh akal manusia, dan hanya bisa diterima dengan qalbu yang beriman,
seperti masalah ghaib, akhirat, mu’jizat, bentuk-bentuk ritual peribadatan;
wilayah ini tidak menerima kreatifitas, dan tidak memerlukan perdebatan
dan diskusi.Yang dituntut adalah imani dan laksanakan, (al Baqarah: 3-5).
Tujuan pembelajarannya memupuk, membimbing, dan mengembangkan
keimanan melalui pelaksanaan, pemahaman, penghayatan peribadahan.

24
Sitaresmi Wahyu Handani, M. Suyanto, Amir Fatah Sofyan. Penerapan Konsep
Gamifikasi Pada E-Learning Untuk Pembelajaran Animasi 3 Dimensi.Jurnal Telematika Vol 9
No. 1 Februari 2016, 45 ISSN : 1979 – 925X e-ISSN : 2442 – 4528.
21

Kedua, materi ajar bersifat manusiawi, logis, dan empirik, beberapa


definisi menurut:

f. Tujuan Tertinggi: Bersifat mutlak dan universal dan filosofik (sebagai


Abd dan Khalifah serta kesejahteraan dunia-akhirat)
g. Tujuan Umum: Bersifat empirik- realistis, pemberi arah operasional
yaitu aktualisasikan seluruh potensi yang meliputi perubahan sikap,
penampilan, dan pandangan.
h. Tujuan Khusus: Bersifat elastis-adaptif, bentuk dari operasionalisasi
dari tujuan tertinggi dan tujuan umum. 25
Pemahaman Konsep adalah Suatu aspek kunci dari
pembelajaran. Salah satu tujuan pembelajaran yang penting adalah
membantu murid memahami konsep utama dalam suatu subjek, bukan
hanya mengingat fakta-fakta yang terpisah-pisah.26
Model Pembelajaran Picture And Pictur adalah suatu
pembelajaran yang menggunakan gambar yang dipasangkan atau
diurutkan menjadi urutan yang logis. Model pembelajaran Picture and
picture ini bertujuan agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran,
karena didalam langkahlangkah model pembelajaran Picture and picture
ini ditekankan agar siswa bersemangat untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban yang diberikan guru yang dapat meningkatkan
kemampuan hasil belajar siswa.27

25
H.E. Tajuddin Noor, Pendidikan Agama Islam Berwawasan Nusantara (Kontribusi PAI
Dalam Memupuk Tasamuh Keberagaman) , Jurnal Pendidikan Pascasarjana Magister PAI ,h. 93.
26
Asmar Bani, Meningkatkan Pengetahuan Pemahaman Dan Penalaran Matematika
Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pembelajaran Pengetahuan Terbimbing. Sps. UPI,
Bandung, No 1 (Agustus 2011), h. 14.
27
Arifsah Putra, Hasmunir, Thamrin Kamaruddin, Perbandingan Hasil Belajar Siswa
Menggunakan Model Pembelajaran Picture And Picture Dengan Model Pembelajaran Examples
Non Examples Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII
SMP Negeri 2 Kuta Baro. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume
2, Nomor 1, Hal 26-34, Februari 2017, h. 28.
22

Research And Develoment (Penelitian Dan Pengembangan)


adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
C. Subjek Dan Informan
( Tempat penelitian, Waktu Penelitian, Sumber data primer dan sekunder )
D. Teknik Pengumpulan Data
Lngkah-langkah dalam pengumpulan data adalah Membuat
Istrumen Penelitian Di antaranya.
1. Angket respon peserta didik terhadap pembelajaran.
2. Instrumen pemahaman konsep.
3. Wawan cara.
4. Dokumentasi.
5. Analisis instrumen.
E. Prosedur Pengumpulan Data.
1. Melakukan penelitian pendahuluan (potensi dan masalah)
2. Melakukan pemecahan (desain produk)
3. Mengembangkan produk awal
4. Validasi desain dan revisi desain
5. Uji coba produk
6. Revisi produk akhir
7. Uji coba pemakaian
8. Media sudah dalam bentuk empirik ( uji coba pemakaian)
F. Teknik Kebasahan Data.
1. Desain uji coba (controldesign dan group design)
2. Subjek uji coba
3. Jenis data kuantitatif
4. Data kuantitatif.
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis validasi instrumen penelitian oleh paraahli.
2. Analisis Istrumen peneliti untuk data kuantitatif
3. Uji coba prasyarat (Uji normalitas, Uji Homogenitas, Uji T Test).
23

Anda mungkin juga menyukai