BAB I
PENDAHULUAN
1
Abdul Kadir, Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media Group. 2012),h. 93-94.
2
antara umat manusia, dan bila ada seseorang yang seperti diatas kelakuannya
dan mengaku bahwa melaksanakan tugas sebagai orang yang beragama
islam, maka seorang tersebut tidak mempunyai prilaku yang mencerminkan
keagamaan yaitu agama islam.2 Islam adalah syatiat Allah SWT yang
diturunkan kepada umat manusia dimuka bumi agar manusia beribadah
kepadanya, penanaman keyakinan kepada Allah SWT bisa dilakukan di
rumah dan melalui proses dalam tahapan-tahapan pendidikan agama islam di
sekolah baik di tingkat TK, MI, MTS, MAN atau Perguruan tinggi sekalipun.
Menurut Azizah Meria, Pendidikan Islam adalah bimbingan yang
diberikan oleh seseorang (pendidik) kepada seseorang agar ia dapat
berkembang maksimal sesuai dengan ajaran islam.3 Pendidikan Agama Islam
pada hakekatnya adalah pendidikan yang bersumber pada ajaran-ajaran islam
yakni Al-Qur’an dan Hadits, yang terbagi lagi dalam bidang pendidikan
muamalah, pendidikan islam dalam pandangan yang sebenarnya adalah suatu
sisten pendidikan yang memungkinkan seseorang dapat mengarahkan
kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam, sehingga ia dapat membentuk
hidupnya sesuai dengan ajaran Islam.
Pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar atau
disengaja guna untuk menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman
untuk menentukan tujuan hidup sehingga bisa memiliki pandangan yang luas
untuk kearah masa depan yang lebih baik dan dengan pendidikan itu sendiri
dapat menciptakan orang-orang berkualitas.
Pendidikan Islam berarti sistem pendidikan yang memberikan
kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-
cita dan nilai-nilai Islam yang telah menjiwai dan mewarnai corak
kepribadiannya, dengan kata lain pendidikan islam adalah suatu sistem
kependidikannya yang mencangkup seluruh aspek kehidupan yang
2
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Prenada Media Group. 2010), h. 32.
3
Aziza Meria, Pendidikan Islam Di Era Globalisasi Dalam Membangun Karakter
Bangsa. No 1 Februari 2012, h. 87.
3
dibutuhkan oleh hamba Allah SWT sebagai Islam telah menjadi pedoman
bagi seluruh aspek kehidupan manusia baik duniawi maupun ukhrawi.4
Menurut Santrock, Pemahaman konsep adalah aspek kunci dari
pembelajaran. Salah satu tujuan pembelajaran yang penting adalah membantu
siswa memahami konsep utama dalam suatu subjek, bukan hanya mengingat
fakta-fakta yang terpisah-pisah. Pemahaman konsep akan berkembang
apabila guru dapat mengeksplorasi topik secara mendalam dan memberi
mereka contoh yang tepat dan menarik dari suatu konsep.5 Untuk mengetahui
bagaimana pemahaman konsep siswa terhadap materi maka perlu dilakukan
suatu observasi.
Berdasarkan hasil observasi yang telah terlihat dilapangan peneliti
bertanya kepada beberapa siswa kelas VIII SMPN 16 Kota Bengkulu tentang
pemahaman konsep siswa tentang materi adap makan dan minum secara
random. Dari beberapa pertanyaan yang diajukan kepada siswa yang
berkaitan dengan materi adap makan dan minum menunjukkan bahwa siswa
sulit untuk dapat memahami materi adab makan dan minum yang menjadi
kebiasaan di kesehariannya. Ada beberapa faktor penyebab siswa dan siswi
sulit memahami materi adap makan dan minum diantaranya materi adap
makan dan mibum yang dikuasai siswa terbatas hanya pada apa yang telah
disampaikan dan dijelaskan oleh guru. Materi pelajaran yang disugukan
sekarang ini hanyalah memberikan penjelasan dan soal-soal yang terkait saja
masih banyak kekurangan dalam guru memahami siswa dan siswinya akan
dapat menerapkan pelaksanaan dalam setiap materi pelajaran terutama dalam
pelajaran PAI mengenai adap makan dan minum yang belum jelas. Selain itu
guru juga menjelaskan materi adap makan dan minum dengan menggunakan
metode yang seperti biasa yaitu ceramah, sehingga siswa dan siswi merasa
bosan akan tidak adanya koloborasi media dan metode sebagai penunjang
4
Hurin’Ien Mahmudah, Resume Mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam, (Bengkulu: IAIN
Institut Agama Islam Negri. 2016), h. 10-12.
5
Asmar Bani, Meningkatkan Pengetahuan Pemahaman dan Penalaran Matematika
Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pembelajaran Pengetahuan Terbimbing, sps. Upi,
Bandung 1 (Agustus 2011), h. 14.
4
6
Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik, ( Yogyakarta: Gava Media, 2014), h.58.
7
Menurut Subbarono Pri Hartoyo, Implementasi Metode Picture And Picture Utuk
Meningkatkan Ketrampilan Menulis Cerita Bagi Siswa Kelas VI SLB Negeri Klungkung, ( Volume
3 Tahun 2013).
5
8
Zainal Aqib, Model-Model Media, Dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif),
(Bandung: Ryama Widiya, 2013), h. 18.
9
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2013), h. 104.
6
1. Bagaimana membuat bahan ajar serta materi adab makan dan minum
menggunakan kombinasi model berbasis antara pembelajaran Picture
And Picture dan Concpent Attainment Model dalam meningkatkan
pemahaman konsep pelajatan PAI kelas VIII SMPN 16 Kota Bengkulu?
2. Apakah terdapat perbedaan hasil rancangan materi ajar adap makan
danminum berbasis model kombinasi antara pembelajaran Picture And
Picture dan Concpent Attainment Modeldengan materi ajar adap makan
dan minum dalam kultur budaya yang dapat digunakan oleh pendidik
10
Abdul Kadir, Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media Group. 2012),h.112-
113.
7
C. Tujuan Penelitian
D. Batasan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas yang muncul saat melaksanakan
penelitian, maka sebagai seorang peneliti perlu untuk membatasi sebuah
masalah agar masalah yang lainnya tidak timbul dan mempengaruhi disaat
melakukan penelitian. Pembatasan suatu masalah dilakukan pada prilaku
siswa dalam beberapa poin yaitu:
1. Memilih mareti yang yang diteliti adalah adap makan dan minum
dalam kultur budaya dimata pelajaran PAI.
2. Dalam model pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
suatu model kombinasi/ gabungan antarapembelajaran Picture And
8
E. Manfaat Penelitian
1. Di Lihat Dari Segi Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan model
kombinasi antara pembelajaran berbasis Picture And Picture dan
Concpent Attainment model dalam meningkatan pemahaman konsep
serta aplikasi yang baik dan benar untuk memahami teori yang di
sampaikan seorang guru.
2. Secara Praktis Terbagi Atas Beberapa Sub Poin
a. Bagi Peneliti
Sebagai menempah diri dan sarana belajar untuk
mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dengan
terjunlangsung kelapangan dan mengokservasi sehingga dapat
melihat, merasakan, dan menghayati apakah praktik-praktik
exsperiment pelajaran yang dilaksanakan sudah efektif dan efisien
untuk di terapkan dalam pelajaran mata pelajaran PAI ini.
11
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/model-pembelajaran-picture-and-
picture.html. Di download pada hari minggu 7 0ktober 2018. Pukul 6:57 wib.
12
Aditiya Permana, Meningkatkan Performasi Berbahasa Dengan Menerapkan Concpent
Attainment Model (Model Pencapaian Konsep) Pada Kemampuan Berbicara, Volume 8, nomor 1,
Maret 2014-ISSN 1978-5089, h. 4.
9
b. Bagi Siswa
Meningkatkan hasil belajar serta pemahaman dan
pencapaian akan meningkatkan prestasi dan solidaritas siswa dan
siswi untuk menemukan pengetahuan dan mengembangkan
wawasan, meningkatkan pemahaman konsepsiswa serta
kemampuan menganalisis suatu masalah melalui pembelajaran
dengan model pembelajaran yang aktif, kreatif dan inovatif.
c. Bagi Guru
Sebagai suatu sumber informasi dan tambahan refrensi
dalam penelitian mengembangkan dan menumbuhkan budaya
meneliti agar terjadi inovasi pembelajaran yang baru untuk
memudahkan cara mengajar kepada siswa supaya dapaat
meningkatkan prestasi dan keinginan untuk belajar yang
menyenangkan dan dapat terterap.
d. Bagi Sekolah
Sebagaai bahan tambahan dan masukan bagi sekolah
untuntuk memperbaiki dan menambahkan kekurangan-kekurangan
dalam praktik pembelajaran pendidik (guru) agar menjadi lebih
efektif dn efisien sehingga kualitas pembelajaran dan pemahaman
konsep siswa dan siswi meningkat dalam mengaplikasikan materi
pelajaran dengan kebiasaan dan pola hidup yang di jadkan rutinitas
kesehariannya.
e. Bagi Tempat Tinggal
Sebagai penunjang utama untuk melakukan keseharian dari
semua prilaku dan kebiasaan mengetahui pemahaman akan adaya
pelajaran yang bisa menjadi bimbingan untuk menerapkan teori
yang telah di sampaikan oleh guru menggunakan metode dan cara
mengajar yang membuat siswa dan siswi tau penerapan yang baik
dan benar.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pendidikan Islam
Agama adalah risalah yang disampaikan Tuhan kepada nabi sebagai
petunjuk sebagai manusia dan hukum-hukum sempurna untuk di
pergunakan manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata
serta mengatur hubungan dengan dan tanggung jawab kepada Allah
SWT,kepada masyarakat, serta alam sekitarnya. Agama islam adalah
agama universal yang mengajarkan kepada umat manusia mengenai
berbagai aspek kehidupan baik duniawi maupun ukhrawi. Salah satu
ajaran islam adalah kewajiban kepada umat islam untuk melaksanakan
pendidikan, karena dengan pendidikan manusia dapat memperoleh bekal
kehidupan yang baik dan teratah.
Pendidikan pada dasarnya adalah ikhtiar manusia untuk membantu
dan mengarahkan fitrah manusia supaya berkembang sampai kepada titik
maksimal yang dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
Islam sendiri sebagai agama wahyu yang memberi bimbingan kepada
manusia mengenai aspek hidup dan kehidupannya, dapat diibaratkan
seperti jalan raya yang lurus dan mendaki, memberi peluang kepada
manusia yang melaluinya sampai ketempat yang di tuju tempat tertinggi
dan mulia sehingga dapat di artikan bahwa agama islam berarti bidang
garapannya adalah bidang kepercayaan dan kesadaran manusia supaya
semakin hari semakin bertambah terrdidik menjadi orang yang beragama
tegasnya menjadi seorang muslim. Pendidikan agama islam pada
hakekatnya pendidikan yang bersumber pada ajaran-ajaran islam yakni Al-
Qur’an dan Hdits yang terbagi dalam bidang pendidikan muamalah.13
The Islamic Education represents the Islamic spiritin general, it
aspires to construct the human being toward achievement of the human
values, the role of education to link between reality and values, it means
13
Hurin’Ien Mahmudah, Resume Mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam, (Bengkulu:
IAIN Institut Agama Islam Negri. 2016), h. 9-11.
11
14
Sobhi Rayan, International Journal of Humanities and Social Science’ Islamic
Philosophy of Education, Vol. 2 No. 19 [Special Issue – October 2012], h. 155-156.
15
Sobhi Rayan, International Journal Of Humanities And Social Science, vol. 2 19
(special issue-octocer 2012), h.155.
12
16
Abdul Rahman, Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Islam, Vol.8.No.1,Maret
2012:2001-2018.
17
Nur Ainiyah, Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam, Jurnal Al-
Ulum Volume. 13 Nomor 1, Juni 2013. h, 30.
18
Hurin’Ien Mahmudah, Resume Mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam, (Bengkulu:
IAIN Institut Agama Islam Negri. 2016), h. 37.
13
pekerti luhur.19 Mengacu pada konsep tersebut maka guru harus memiliki
kompetensi profesional dan kompetensi guru Pendidikan Agama Islam
(PAI), meliputi:
a) Kemampuan akademik, yaitu pengetahuan yang dimiliki oleh
seorang guru pendidikan Agama Islam pada sekolah umum harus
memahamtujuan pendidikan agama Islam (maqasit al-syaria'ah) dan
pendidikan umum, karakter dan perkembangan peserta didik, kurikulum
yang berlaku secara utuh, memahami relevansi doktrin Ke-Islam-an
dengan mata pelajaran umum atau sebaliknya, teknik dan metode
pembelajaran yang paling tepat dan mutakhir, perencanaan, proses dan
evaluasi belajar yang tepat dan mampu memamfatkan jam pelajaran yang
terbatas.
b) Kemampuan profesional. Kemampuan yang perlu dimiliki oleh
guru PAI pada sekolah umum bukan hanya dalam tataran teori tetapi juga
strategi pembelajaran oleh sebab itu, guru harus mampu men'ciptakan
sinergi pada satuan pendidikan, menanamkan akhlakul karimah,
kesabaran, penghargaan terhadap berbagai ilmu pengetahuan termasuk
pengetahuan agama (iqra' secara konteks), membiasakan hidup sehat,
konsisten dalam hidup dan kehidupan.20
B. Pemahaman Konsep
Menurut Bloom pemahaman konsep adalah kemampuan
menangkap pengertian-pengertian seperti mampu mengungkapkan suatu
materi yang disajikan kedalam bentuk yang lebih dipahami, mampu
memberikan interpretasi dan mampu mengaplikasikannya. Dalam
pemahaman konsep ini sangatlah diperlukan bagi seorang peserta didik
19
Nur Ainiyah, Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam, Jurnal Al-
Ulum Volume. 13 Nomor 1, Juni 2013. h, 34.
20
Sirajuddin Ismail, Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sman 11
Makassar Islamic Education Instruction Learning Strategy At Sman 11 Makassar, Jurnal "Al-
Qalam" Volume 16 Nomor 26 Juli - Descmber 2010. h, 134.
14
21
Nur Ainiyah, Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam, Jurnal Al-Ulum
Volume. 13 Nomor 1, Juni 2013. h, 35.
15
22
Nur Ainiyah, Pembentukan Karakter Melalui Pendidikan Agama Islam, Jurnal Al-
Ulum Volume. 13 Nomor 1, Juni 2013. h,40-45.
18
F. Hipotesis
Ha: Terhadap perbedaan yang signifikan antara materi ajar adab makan
dan minum berbasis model kombinasi antara pembelajaran picture
and picture dan concept Attainment model dengan materi adap makan
dan minum dalam kultur budaya dalam materi ajar makan dan minum
berbasis model konvesional untuk meningkatkan pemahaman konsep
siswa di SMP N 7 Seluma.
Ho: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara materi ajar adap
makan dan minum berbasis model kombinasi antara pembelajaran
picture and picture dan concept Attainment model dengan materi ajar
adab makan dan minum dalam kultur budaya berbasis model
konvesional untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa di SMP N
7 Seluma.
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
23
Sugiono, Metode penelitian kuantitatif dan R & D , Penerbit Alfabeta, Bandung, 2013, h.
81.
19
20
B. Seting Penelitian
24
Sitaresmi Wahyu Handani, M. Suyanto, Amir Fatah Sofyan. Penerapan Konsep
Gamifikasi Pada E-Learning Untuk Pembelajaran Animasi 3 Dimensi.Jurnal Telematika Vol 9
No. 1 Februari 2016, 45 ISSN : 1979 – 925X e-ISSN : 2442 – 4528.
21
25
H.E. Tajuddin Noor, Pendidikan Agama Islam Berwawasan Nusantara (Kontribusi PAI
Dalam Memupuk Tasamuh Keberagaman) , Jurnal Pendidikan Pascasarjana Magister PAI ,h. 93.
26
Asmar Bani, Meningkatkan Pengetahuan Pemahaman Dan Penalaran Matematika
Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pembelajaran Pengetahuan Terbimbing. Sps. UPI,
Bandung, No 1 (Agustus 2011), h. 14.
27
Arifsah Putra, Hasmunir, Thamrin Kamaruddin, Perbandingan Hasil Belajar Siswa
Menggunakan Model Pembelajaran Picture And Picture Dengan Model Pembelajaran Examples
Non Examples Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII
SMP Negeri 2 Kuta Baro. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume
2, Nomor 1, Hal 26-34, Februari 2017, h. 28.
22