lapisan batuan yang prosepek dengan memperkirakan jenis lapisan dan jenis fluida
hidrokarbon yang terdapat pada satu lapisan. Untuk interpretasi kualitatif yang baik
maka digunakan beberapa parameter - parameter untuk seperti log, mud log, dan data
pendukung lainnya yang akan kami gunakan pada pembahasan kali ini.
Dalam pembahasan kali ini, sesuai dengan pembahasan sebelumnya tentang zona
reservoir kelompok kami memilih menentukan zona reservoir diformasi Baturaja
dengan interval kedalaman 2320 - 2324 m dengan melihat beberapa parameter data
seperti dari data IP ( Interactive Petrophyics ) yang memiliki crossover yang
mengindikasikan adanya lapisan yang memiliki pori serta nilai resistivity dari LLD
( Lateral Log Dip ) yang tinggi. Sama halnya dengan data mud log yang menunjukan
pada kedalaman yang sama menunjukan adanya trace oil show.
Reservoir
Validasi indikasi ini pertama kami lakukan pada data data log pada IP dengan
nilai Sw Dan Vshale didapatkan data nilai Sw pada kedalaman 2320 m sebesar 0.38
dan Vshale sebesar 0.059, sedangkan pada kedalaman 2324 m nilai Sw sebesar 0.055
dan Vshale sebesar 0.768. Data dari Log ini dapat di Validasi kembali pada data Rcal
(routine core analysis) dengan melihat besaran Sw yang ada pada dua data diatas
tidak terlalu jauh perbedaan nilainya serta nilai porositas yang tidak jauh berbeda
dengan nilai perhitungan porositas efektif.
Data terakhir yang kami validasi adalah data dari pressure point yang kami
anggap juga sebagai data pendukung untuk menentukan zona perforasi, data pressure
point mengindikasikan adanya fluida berupa oil dan menjadi dasar kami untuk
menentukan zona perforasi di interval 2320 - 2324 m pada formasi Baturaja.