Anda di halaman 1dari 6

KARDIOLOGI BATCH 32

1. seorang lelaki berusia 59 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada yang menjalar
hingga ke dagu disertai keringat dingin dan ras mual sejak 4 jam yang lalu. Terdapat riwayat
stroke iskemik 2 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80
mmHg; frekuensi nadi 75x/menit

Data gambaran EKG pasien sebagai berikut :

Pasien mendapat terapi baku ASA, clopidogrel, ß blocker, ACE inhibitor, dan statin serta
direncanakan primary PCI namun pasien menolak tindakan primary PCI tersebut.

Alternatif pilihan terapi yang paling tepat pada pasien adalah :

a. Alteplase 25 mg
b. Alteplase 50 mg
c. Streptokinase 750.000 unit
d. Streptokinase 1.500.000 unit
e. Heparin bolus 80 IU/kgBB dilanjutkan drip 18 IU/kgBB/jam

2. Seorang lelaki berusia 54 tahun dibawa ke IGD karena keluhan berdebar- debar yang
dirasakan 2 jam sebelum masuk Rumah Sakit disertai munculnya keringat dingin dan nyeri
pada dada kiri, Pasien diketahui memiliki riwayat Diabetes Mellitus yang tidak terkontrol.
Pada pemeriklsaan fisik pasien tampak gelisah , tekanan darah 90/70 mmhg , frekuensi nafas
28 x / menit , frekuensi nadi 160x / menit. Irama irreguler dan lemah.

Gambar EKG pasien sebagai berikut :


Tatalaksana yang paling tepat yang harius segera anda lakukan adalah :

a. Pijat karotis
b. Bolus adenosine 6 mg intravena
c. Bolus amiodarone 300 mg intravena
d. Defibrilasi Unsynchronized 200 Joule biphasic
e. Kardioversi synchronized 100 Joule biphasic

3. Seorang perempuan berusia 42 tahun, dengan TB 156 cm, BB 76 kg, datang ke IGD dengan
keluhan sesak napas dan nyeri dada yang memberat setiap kalipasien menarik nafas sejak 1
jam SMRS. Pasien pengguna kontrasepsi hormonal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan fisik di
dapatkan edema pada tungkai kiri (paha ke bawah).

Pemeriksaan penunjanguntuk menegakkan diagnosis definit pada pasien tersebut adalah :

a. Foto Toraks
b. Elektrokardiografi
c. Analisis gas darah arteri
d. CT agino arteri pulmonal
e. CT scan toraks dengan kontras

4. Seorang lelaki berusia 60 tahun dibawa keluarganya ke IGD karena nyeri dada kiri
seperti ditimpa beban berat yang menjalar ke lengan kiri sejak 12 jam. Paseien
memiliki riwayat DM selama 20 tahun. Pada pemeriksaan fisik ditemukan IMT 29
kg/m2. Hasil laboratorium menunjukkan Hb 10 g/dL; leukosit 7.500/µL; glukosa darah
sewaktu 300 mg/dL; β hidroksi butirat 0,5 mg/dL; ureum 60 mg/dL; kreatinin 2,5
mg/dL; CPK 100 µ/L; CKMB 20 µ/L; troponin T 0,5 pg/mL; urinalisa lengkap
protein 2+; leukosit 0-1/LPB; eritrosit 0-1/LPB. Pada EKG ditemukan ST depresi
pada V1-V4.
Pasien dirawat di ICCU dan dilakukan tindakan kateterisasi jantung. Pasca tindakan,
hasil laboratorium menunjukkan ureum 100 mg/dL; kreatinin 3,5 mg/dL.
Diagnosis yang paling tepat pada paisen ini:
a. Unstable angina pectoris (UAP), DM, chronic kidney disease (CKD) akibat contrast
induced nephropathy (CIN), obesitas
b. Non-ST elevation myocard infarct (NSTEMI), DM, ketosis DM, acute kidney anjury
(AKI) akibat contrast induced nephropathy (CIN), obesitas
c. Non-ST elevation myocard infarct (NSTEMI), DM, chronic kidney disease (CKD)
akibat diabetes nefropati dan contrast induced nephropathy (CIN), obesitas
d. Unstable angina pectoris (UAP), DM, chronic kidney disease (CKD) akibat diabetes
nefropati dengan acute kidney injury (AKI) akibat contrast induced nephropathy,
obesitas
e. Non-ST elevation myocard infarct (NSTEMI), DM, chronic kidney disease (CKD)
akibat diabeteas nefropati dengan acute kidney injury (AKI) akibat contrast induced
nephropathy (CIN), obesitas

5 Saudara dipanggil oleh tim IGD yang melaporkan ada seorang pasien lelaki berusia 58 tahun
dengan henti jantung . Tim IGD melaporkan pasien mengalami fibrilasi ventrikel da telah
memberikan 2 defibrilasi yang diikuti 2 siklus RJP. Setelah defibrilasi kedua, pasien juga telah
diberikan epinefrin 1mg. Setelah siklus RJP kedua selesai ,pada monitor terlihat :

Tindakan selanjutnya yang Anda lakukan adalah :

A. Defibrilasi 200 Joule diikuti resusitasi jantung-paru dan epinefrin 1 mg


B. Defibrilasi 200 Joule diikuti resusitasi jantung paru dan vasopresin 40 unit
C. Defibrilasi 200 Joule diikuti resusitasi jantung paru dan sulfas atropin 0,5 mg
D. Defibrilasi 200 Joule diikuti resusitasi jantung paru dan amiodarone 300 mg
E. Defibrilasi 200 Joule diikuti resusitasi jantung paru dan magnesium sulfat 2 gram.

6. Seorang perempuan berusia 20 tahun dibawa ke UGD karena sewsak nafas yang memberat
sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengeluh sulit untuk toidur terlentang dan kakinya
membengkak sejak 1 minggu ini. Paasien di diagnosis SLE sejak 2 bulan yang lalu dan
mendapat terapi mycophenolate mofetil 2 x 500 mg dan metilprednisolon 2 x 8 mg .

Pada pemeriksaamn fisik di dapatkan pasien tam[pak sakit berat , sesak , tekanan darah
90/60 mmHg ; frekuensi naadi 130 / mennit ; frekuensi napas 32x/ menit , suhu 37 C; JVP
5+4 cm H2O; gerakan toraks masih simetris ; auskultasi paru tidak terdengar ronki ;
pemeriksaan jantung iktus kordis tidak terlihat, detak jantung teraba lemah di sela iga 5 kiri
dan suara jantung menjauh .
Gambaran EKG pasien sebagai berikut :

Patofisiologi masalah di atas adalah kelainan pada :


A. Pleura
B. Miokardium
C. Perikardium
D. Arteri koroner
E. Arteri Pulmonalis
7. Seorang perempuan berusia 30 tahun datang berobat ke Poliklinik Penyakit Dalam denganr
keluhan sesak nafas, memberat sejak 2 bulan yang lalu. Sesak bahkan sudah dirasakan
meskipun hanya bearaktivitas ringan seperti berpakaian. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 110/60 mmhg. Frekuensi nadi 104x / menit. Irama tidak teratur; JVP 5=0
cmH2O;pinggang jantu ng menghilang, terda;at murmur diastolic rumble di apeks jantung,
tidak terdapat edema di tungkai.

Ekokardiografi menunjukkan penebalan katup mitral dengan area katup 0,7 cm2 dan tampak
trombus di atrium kiri.

Rencana terapi yang paling tepat untuk pasien di atas adalah :

A. ASA, bisoprolol , dan rencana ballooning katup mitral


B. Digoksin, hepatin , dan rencana balloonng ketup mitral
C. Bisoprolol, heparin, dan rencana operasi katup mitral
D. ASA, digoksin , captopril, dan rencana operasi katup mitral
E. ASA, captopril, bisoprolol, dan rencana balloning katup mitral

8. Seorang lelaki berusia 58 tahun dibawa ke IGD karena keluhan mual sejak 5 jam yang
lalu. Pasien juga mengeluh lemah dan merasa penglihatannya terganggu. Pasien baru
saja didiagnosis jantung lemah dan membawa hasil pemeriksaan ekokardiografi yang
menunjukkan ejeksi fraksi ventrikel kiri 30%. Obat-obatan yang rutin diminum pasien
adalah ramipiril 1x5 mg, bisoprolol, 1x2,5 mg, aptorvastatin 1x20 mg, clopidogrel
1x75 mg, digoksin 1x0,5 mg, dan furosemid 2x40 mg.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran apatis; tekanan darah 110/70 mmHg,
frekunsi nadi 45x/menit, irama teratur, isi cukup, frekuensi nafas 20x/menit; suhu
36.7oC. JVP normal. Pemeriksaan jantung didapat murmur pansistolik 2/6 di apeks
yang menjalar ke lateral.

Prioritas pemerikasaan penunjang yang paling tepat untuk kasus di atas adalah :

A. SGOT, SGPT, kalium darah, EKG dan kadar digeksin darah


B. SGOT, SGPT, kalium darah, EKG dan kadar digoksin darah
C. Ureum, kreatinin, kalium darah, EKG dan kadar digoksin darah
D. SGOT, SGPT, kalium darah, USG abdomen dan kadar clopidogrel darah
E. Ureum, kreatinin, kalsium darah, USG abdomen dan kadar clopidogrel darah

9. Seorang perempuan berusia 40 tahun dibawa ke IGD karena tiba-tiba tidak sadar di
selasar rumah sakit. Pada pasien didapatkan henti jantung sehingga dilakukan
resusitasi jantung-paru segera.

Gambaran EKG di IGD saat resusitasi jantung paru berlangsung sebagai berikut:

Setelah resusitasi berhasil (pasien dalam kondisi Return of Spontaneous Circulation)


rekaman EKG menunjukkan gambaran sebagai berikut:

Diagnosis yang tepat pada pasien tersebut saat ini adalah:

A. Fibrilasi ventrikel pada pasien ventricular ekstra systole monomorfik


B. Torsade de pointes pada pasien dengan ventricular ekstra systole bigemini
C. Torsade de pointes pada pasien dengan ventricular ekstra systole R on T
D. Takikardia ventrikel pada pasien dengan ventricular ekstra systole bigemini
E. Torsade de pointes pada pasien dengan ventricular ekstra systole dan QT
memanjang

10. Seorang pasien lelaki berusia 48 tahun datang berobat ke poliklinik Penyakit Dalam
untuk kontrol rutin. Pasien pernah mengalami serangan jantung dan didiagnosis gagal
jantung dengan ejeksi fraksi ventrikel kiri 35%. Terapi terakhir pasien adalah aspirin
1x80 mg, captopril 2x12,5 mg, carvedilol 2x6,25 mg, warfarin 1x2 mg dan
simvastatin 1x20mg.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadran kompos mentis, tekanan darah 120/80
mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, JVP 5-2 cm H 20, pemeriksaan jantung didapatkan
batas jantung kiri di 2 cm lateral linea midklavikula kiri dan terdapat murmur
pansistolik 2/6 di apeks. Tidak terdapat ronki diparu. Tidak terdapat edema pada
ektremitas
Hasil laboratorium menunjukkan SGOT 25 U/l, SGPT 20 U/l, ureum 35 mg/dl,
kreatinin 0,9 mg/dl.
Gambaran EKG :

Tatalaksana yang paling tepat untuk pasien adalah


a. Menambahkan diltiazem 2x30 mg
b. Menambahkan digoxin 1x0,25 mg
c. Menambahkan amiodarone 1x200 mg
d. Mengganti carvedilol dengan verapamil 1x5 mg
e. Mengganti carvedilol dengan ivabradine 2x5 mg

Anda mungkin juga menyukai