Anda di halaman 1dari 8

JPEHS 3 (2) (2016)

Journal of Physical Education, Health and Sport


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpehs

PENGARUH LATIHAN CORE STABILITY STATIS (PLANK DAN SIDE


PLANK) DAN CORE STABILITY DINAMIS (SIDE LYING HIP
ABDUCTION DAN OBLIQUE CRUNCH) TERHADAP KESEIMBANGAN

Januarshah Zulvikar 

Pendidikan Olahraga, Pascasarjana, Universitas Negeri Surabaya, Indonesia

Info Artikel Abstrak


____________________ ____________________________________________________________
Sejarah Artikel: Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis tentang: (1) pengaruh latihan Plank
Diterima September 2016 terhadap peningkatan keseimbangan; (2) pengaruh latihan Side Plank terhadap
Disetujui Oktober 2016 keseimbangan; (3). pengaruh latihan Side Lying Hip Abduction terhadap keseimbangan;
Dipublikasikan November (4). pengaruh latihan Oblique Crunch terhadap keseimbangan; dan (5) perbedaan
2016 pengaruh latihan Plank, Side Plank, Side Lying Hip Abduction dan Oblique Crunch
____________________ terhadap keseimbangan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Keywords: kuantitatif dengan metode eksperimen semu. Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat
Balance. pengaruh yang signifikan latihan Plank terhadap peningkatan keseimbangan; (2) terdapat
pengaruh yang signifikan latihan Side Plank terhadap keseimbangan; (3). terdapat
pengaruh yang signifikan latihan Side Lying Hip Abduction terhadap keseimbangan; (4).
terdapat pengaruh yang signifikan latihan Oblique Crunch terhadap keseimbangan; dan
(5) terdapat perbedaan pengaruh latihan Plank, Side Plank, Side Lying Hip Abduction
dan Oblique Crunch terhadap keseimbangan. Berdasarkan analisa di atas, dapat
disimpulkan bahwa terdapat peningkatan keseimbangan untuk masing-masing kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberi pelatihan Plank, Side Plank, Side Lying
Hip Abduction dan Oblique Crunch dilihat dari hasil uji-t. Terdapat juga perbedaan
pengaruh dari setiap latihan terhadap keseimbangan.

Abstract
____________________________________________________________
The purpose of this study is to analyze about: (1) the effects of exercise Plank to the increase in the
balance; (2) Side Plank exercise influence on the balance; (3). Side effects of exercise on the balance
Lying Hip Abduction; (4). Oblique Crunch exercise influence on the balance; and (5) differences in
the effects of exercise Plank, Side Plank, Side Lying Hip Abduction and Oblique Crunch towards
equilibrium. This type of research used in this research is quantitative with quasi-experimental
methods. The results showed: (1) a significant difference Plank exercises to increase balance; (2) there
is a significant effect on the balance of exercise Side Plank; (3). exercise a significant influence Side
Lying Hip Abduction towards equilibrium; (4). exercise a significant influence on the balance
Oblique Crunch; and (5) there are differences in the effects of exercise Plank, Side Plank, Side Lying
Hip Abduction and Oblique Crunch towards equilibrium. Based on the above analysis, it can be
concluded that an increase in the balance for each experimental group and the control group after
training by Plank, Side Plank, Side Lying Hip Abduction and Oblique Crunch seen from the t-test
results. There are also differences in the effect of any exercise of the balance.

© 2016 Universitas Negeri Semarang


 Alamat korespondensi: ISSN 2354-8231 (online)
E-mail: vikarzone@gmail.com
ISSN 2354-7901 (cetak)

96
Januarshah Zulvikar / Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)

PENDAHULUAN latihan core stability. Core stability adalah


suatu model latihan yang meningkatkan
Latihan adalah suatu proses sistematis kemampuan mengkontrol posisi gerakan batang
yang dapat merubah kondisi fisik, teknik, dan badan melalui panggul dan kaki untuk
mental seorang individu. Menurut Roesdiyanto memungkinkan produksi gerak yang optimal
& Budiwanto (2008:16) latihan merupakan (Kibler & Sciascia, 2006). Core stability yang
suatu kegiatan sistematis yang dilakukan dalam baik berfungsi meningkatkan penampilan gerak
waktu yang panjang, ditingkatkan secara untuk mencegah terjadinya cedera. Core
bertahap dan perorangan, dan membentuk stability merupakan salah satu faktor penting
manusia yang berfungsi secara fisiologis dan dalam postural tubuh. Menurut Paul Gambell
psikologisnya untuk memenuhi tuntutan tugas. (2010:152) dalam kenyataanya Stabilitas inti
Latihan dengan kata lain suatu kegiatan yang (core stability) dijelaskan dalam literatur
dilakukan secara bertahap, dalam jangka waktu kedokteran olahraga sebagai 'produk kontrol
yang relatif lama, dilakukan oleh perorangan motorik dan kapasitas otot pada lumbo-pelvic-
yang tujuannya untuk meningkatkan kinerja hip complex', dalam istilah muskuloskeletal ini
secara fisiologis dan psikis untuk memenuhi terdiri dari tulang belakang, panggul dan sendi
tugas (prestasi yang harus dicapai). Latihan pinggul, serta proksimal ekstremitas bawah di
fungsinya untuk menyiapkan seorang individu, samping semua otot yang berhubungan.
baik secara fisik, tehnik, dan mental untuk Oleh karena itu, peneliti ingin
mencapai prestasi yang baik dalam suatu melakukan penelitian mengenai “Pengaruh
cabang olahraga. Latihan Core Stability Statis (Plank, Side
Keseimbangan adalah kemampuan Plank) Dan Core stability Dinamis (Side Lying
memelihara gerak yang berorientasi terhadap Hip Abduction, Oblique Crunch) Terhadap
kestabilan, (Roesdiyanto & Budiwanto, 2008: Keseimbangan”, yang nanti akan dilaksanakan
49). Keseimbangan adalah kemampuan terhadap mahasiswa putra Jurusan Pendidikan
mempertahankan sikap dan posisi tubuh secara Kepelatihan angkatan 2014 Universitas Negeri
cepat pada saat berdiri (static balace) atau pada Surabaya. Dengan dilakukannya penelitian ini
saat melakukan gerakan (dynamic balance). diharapkan dapat menjawab pertanyaan
Keseimbangan merupakan kemampuan tubuh mengenai fungsi latihan core stability terhadap
untuk melakukan reaksi atas setiap perubahan peningkatan kinerja, khususnya kinerja
posisi tubuh dimana tubuh tetap dalam komponen fisik keseimbangan.
keadaan stabil dan terkendali. Keseimbangan
juga bisa diartikan suatu kemampuan untuk METODE
memepertahan posisi badan secara tepat saat
melakukan gerakan secara cepat sesuai dengan Penelitian ini jenis kuantitatif dengan
keadaan yang dialami saat itu. metode quasi eksperimen (ekspermen semu).
Ada beberapa model latihan yang dapat Rancangan penelitian menggunakan non-
meningkatkan komponen fisik keseimbangan, randomize group pretest-posttest design (Maksum,
salah satunya dengan menggunakan model 2012: 100).

97
Januarshah Zulvikar / Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)

Kelompok eksperimen 1 T11 X1 T21

Kelompok eksperimen 2 T12 X2 T22

Kelompok eksperimen 3 T13 X3 T23

Kelompok eksperimen 4 T14 X4 T24

Kelompok kontrol T15 - T25

(Maksum, 2012: 100) pengambilan sampel dalam penelitian ini


Keterangan: dengan menggunakan simple random sampling.
T1 1 : Pretest kelompok core stability statis plank Penentuan pengelompokan sampel dilakukan
T1 2 : Pretest kelompok core stability statis side secara ordinal pairing atau disesuikan peringkat
plank dari hasil pretest.
T1 3 : Pretest kelompok core stability dinamis
side lying hip abduction Tempat dan Waktu Penelitian
T1 4 : Pretest kelompok core stability dinamis Penelitian ini dilaksanakan di Gor Bima
oblique crunch Fakulatas Ilmu Keolahragaan UNESA, selama
T1 5 : Pretest kelompok kontrol 8 minggu dari bulan Februari – April 2016,
T2 1 : Posttest kelompok core stability statis dengan rincian 8 minggu untuk perlakuan
plank (treatment) dengan frekuensi 24 kali pertemuan
T2 2 : Posttest kelompok core stability statis side yang dilaksanakan 3 kali dalam seminggu.
plank
T2 3 : Posttest kelompok core stability dinamis Instrumen Penelitian
side lying hip abduction Instrumen penelitian dalam penelitian ini
T2 4 : Posttest kelompok core stability dinamis adalah tes keseimbangan statis stork stand
oblique crunch dengan menggunakan alat PFT Balance-1.
T2 5 : Posttest kelompok kontrol
X1 : Perlakuan core stability statis plank Teknik Analisis Data
X2 : Perlakuan core stability statis side plank Sesuai dengan hipotesis dan jenis
X3 : Perlakuan core stability dinamis side lying penelitian yang digunakan dalam penelitian ini,
hip maka analisis statistik yang digunakan adalah
X4 : Perlakuan core stability dinamis oblique uji prasarat data normalitas dan homogenitas,
crunch kemudian dilanjutkan dengan uji-t paired sample
test dan Analisis of Varians (Anova) dengan taraf
Populasi dan Sampel
signifikansi 5 %. Proses tersebut di atas akan
Populasi dalam penelitian ini adalah dilaksanakan menggunakan program Statistical
mahasiswa putra Jurusan Pendidikan Product and Service Solution (SPSS) 20.0.
Kepelatihan Universitas Negeri Surabaya
angkatan 2014 yang terdaftar aktif sebagai HASIL DAN PEMB AHASAN
mahasiswa dengan jumlah keseluruhan 160
mahasiswa. Uji Normalitas
Sampel dalam penelitian ini adalah Hasil perhtungan dengan SPSS 20.0
mahasiswa putra aktif jurusan Pendidikan untuk melihat normal tidaknya data bisa dilihat
Kepelatihan Universitas Negeri Surabaya dalam tabel 1 di bawah ini.
angkatan 2014 sebanyak 35 orang. Teknik

98
Januarshah Zulvikar / Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Data Variabel Terikat


Kel. I Kel. II Kel. III Kel. IV Kel. V
Variabel Test Ket Status
Sig Sig Sig Sig Sig
Tes Awal 0.952 0.944 0.902 0.497 0.837 P>0,05 Normal
Keseimbangan
Tes Akhir 0.741 0.946 0.952 0.759 0.926 P>0,05 Normal

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan


bahwa perolehan data dari variabel terikat yaitu Berdasarkan tabel di atas menunjukkan
keseimbangan memiliki makna bahwa data bahwa perolehan data variabel terikat yaitu
berdistribusi normal. Hal ini bisa dilihat dari keseimbangan memiliki varians data yang
nilai sig (p) dari setiap kelompok lebih besar homogen. Hal tersebut bisa dilihat dari nilai
dari 0.05. Oleh karena itu dapat disimpulkan signifikansi dari setiap data lebih besar dari
bahwa data diambil dari populasi yang taraf signifikansi (p>0.05). Sehingga dapat
berdistribusi normal. dapat disimpulkan bahwa varians pada setiap
kelompok adalah sama atau homogen.
Uji Homogenitas
Hasil SPSS 20.0 untuk perhitungan Pengujian Hipotesis
homogenitas data seperti pada tabel 2 di bawah Untuk menjawab hipotesis yang telah
ini. diajukan, maka uji analisis yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah uji beda rerata (uji
Tabel 2. Hasil Uji Homogenitas Varians beda mean) dengan menggunakan analisis uji-t
Sig paired t-test. Nilai yang digunakan dalam
Variabel Test Ket Status
(P) penghitungan uji-t paired t-test adalah nilai pretest
Keseimbanga Tes 0.40 P> Homoge dan posttest dari masing-masing kelompok
n Awal 3 0,0 n (kelompok I, kelompok II, kelompok III,
5 kelompok IV, dan kelompok V), dengan
Tes 0.59 P> Homoge penyajian datanya hasil perhitungan uji-t paired
Akhi 6 0,0 n t-test adalah tabel 3 sebagai berikut:
r 5

Tabel 3. Uji beda variabel terikat pada kelompok eksperimen I


Variabel Pair t-hitung Sig. (2-tailed) Status
Keseimbangan Posttest – Pretest 13,096 0,000 Berbeda

Uji beda variabel terikat pada kelompok eksperimen II


Variabel Pair t-hitung Sig. (2-tailed) Status
Keseimbangan Posttest – Pretest 18,735 0,000 Berbeda

Uji beda variabel terikat pada kelompok eksperimen III


Variabel Pair t-hitung Sig. (2-tailed) Status
Keseimbangan Posttest – Pretest 8,216 0,000 Berbeda

Uji beda variabel terikat pada kelompok eksperimen IV


Variabel Pair t-hitung Sig. (2-tailed) Status
Keseimbangan Posttest – Pretest 9,682 0,000 Berbeda

99
Januarshah Zulvikar / Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)

Berdasarkan ke empat tabel di atas, dapat sebuah kesimpulan yaitu terdapat pengaruh
dilihat terdapat perbedaan sebelum dan sesudah latihan plank, side plank, side lying hip abduction,
diberikan perlakuan pada variabel terikat dan oblique cruch terhadap keseimbangan.
(keseimbangan), baik pada kelompok I, Berbeda dengan kelompok kontrol, yang
kelompok II, kelompok III, dan keompok IV. tidak memiliki perbedaan baik sebelum
Hal tersebut dapat dilihat pada nilai sig dari maupun setelah diberikan latihan. Hal ini dapat
keempat kelompok tersebut sebesar 0,000 atau dilihat pada tabel di bawah ini,
dengan kata lain p<0,05. Sehingga dapat ditarik

Tabel 4. Uji beda variabel terikat pada kelompok kontrol


Variabel Pair t-hitung Sig. (2-tailed) Status
Tidak
Keseimbangan Posttest – Pretest 1,549 0,172
Berbeda

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa varians. Oleh karena itu langkah selanjutnya
nilai sig pada kelompok kontrol lebih besar dari untuk mengolah data dalam penelitian ini
taraf signifikansi, dengan kata lain p>0,05. adalah menggunakan analysis of variance. Untuk
Sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan menganalisis data menggunakan analysis of
bahwa kelompok kontrol tidak berdampak variance, data kelompok kontrol diuji secara
terhadap peningkatan variabel terikat. bersama-sama dengan kelompok eksperimen.
Anova digunakan untuk menguji perbedaan
Hasil Uji beda Variabel Dependent Antar hasil selisih dari variabel terikat (keseimbangan)
Kelompok dalam kelompok yang didasarkan pada variabel
Untuk mengetahui perbedaan variabel bebas. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel
dependent antar kelompok digunakan analisis 5 di bawah ini.

Tabel 5. Analysis Of Varians


Variabel F Sig. (2-tailed)
Keseimbangan 35.100 0,000
\
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat Tabel 6. Hasil Uji Post Hoc dengan LSD
bahwa nilai sig sebesar 0,000, dengan kata lain Kelompok Mean Signifikan
p<0,05. Sehingga dapat ditarik kesimpulan differenc si (p)
bahwa terdapat perbedaan pengaruh terhadap e
variabel terikat (keseimbangan) antara lima Eksperime Eksperime 1,42857 0,023
kelompok. Apabila sudah terdapat perbedaan nI n II *
pengaruh antar kelompok, maka analisis data Eksperime 4,85714 0,000
dilanjutkan pada tahap uji post hoc multiple n III *
comparasitions dengan menggunakan analisis Eksperime 3,42857 0,000
Least Significant Difference (LSD) dalam SPSS n IV *
20.0, untuk mengetahui variabel bebas Kontrol 6,14286 0,000
(independent) mana yang memberikan pengaruh *
secara signifikan terhadap variabel terikat Eksperime Eksperime - 0,023
(dependent). Hasil dari uji post hoc dengan LSD n II nI 1,42857
untuk variabel keseimbangan dapat dilihat pada *
tabel 6. Eksperime 3,42857 0,000
n III

100
Januarshah Zulvikar / Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)

Eksperime 2,00000 0,002 plank dapat meningkatkan keseimbangan secara


n IV * optimal.
Kontrol 4,71429 0,000
* SIMPULAN DAN SARAN
Eksperima Eksperime - 0,000
n III nI 4,85714 Berdasarkan hasil penelitian dan
* pembahasan yang telah diuraikan pada bab
Eksperime - 0,000 sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa:
n II 3,42857 1. Terdapat pengaruh yang signifikan
* latihan plank terhadap peningkatan
Eksperime - 0,023 keseimbangan pada mahasiswa putra
n IV 1,42857 jurusan pendidikan kepelatihan
* Universitas Negeri Surabaya angakatan
Kontrol 1, 0,039 2014.
28571* 2. Terdapat pengaruh yang signifikan
Eksperime Eksperime - 0,000 latihan side plank terhadap peningkatan
n IV nI 3,42857 keseimbangan pada mahasiswa putra
* jurusan pendidikan kepelatihan
Eksperime - 0,002 Universitas Negeri Surabaya angakatan
n II 2,00000 2014.
* 3. Terdapat pengaruh yang signifikan
Eksperime 1,42857 0,023 latihan side lying hip abduction terhadap
n III * peningkatan keseimbangan pada
Kontrol 2,71429 0,000 mahasiswa putra jurusan pendidikan
* kepelatihan Universitas Negeri Surabaya
Kontrol Eksperime - 0,000 angakatan 2014.
nI 6,14286 4. Terdapat pengaruh yang signifikan
* latihan oblique crunch terhadap
Eksperime - 0,000 peningkatan keseimbangan pada
n II 4,71429 mahasiswa putra jurusan pendidikan
* kepelatihan Universitas Negeri Surabaya
Eksperime - 0,039 angakatan 2014
n III 1,28571 5. Terdapat perbedaan pengaruh yang
* signifikan antara latihan plank, side plank,
Eksperime - 0,000 side lying hip abduction, dan oblique crunch
n IV 2,71429 terhadap keseimbangan.
*
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Berdasarkan tabel 6 di atas menunjukkan diuraikan, maka saran yang dapat disampaikan
bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara lain:
diatara lima kelompok. Perbedaan tersebut 1. Untuk meningkatkan komponen fisik
dapa dilihat dari mean difference, sehingga dapat keseimbangan dapat dilakukan dengan
dikatakan bahwa terdapat perbedaan pengaruh latihan core stability. Sehingga para
terhadap keseimbangan antar kelompok pelatih dan pelaksana kegiatan olahraga
eksperimen. Dari data mean difference tersebut dapat menjadikan bentuk latihan ini
terlihat bahwa kelompok I lebih optimal sebagai acuan dalam upaya untuk
meningkatkan keseimbangan dari pada meningkatkan keseimbangan.
kelompok lainnya. Dengan demikian latihan

101
Januarshah Zulvikar / Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)

2. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut Evie N. Burnet and Peter E. Pidcoe. 2009. Isometric
terkait dengan perbandingan latihan core gluteus medius muscle torque and frontal
stability, dengan menambah model plane pelvic motion during running. Journal
of Sports Science and Medicine (2009) 8, 284-
latihan lain pada populasi dan
288
karakteristik yang berbeda, dengan
Gambel Paul. 2010. Strength And Conditioning For
harapan agar nantinya memberikan Team Sports: Sport-Specific Physical
hasil eksperimen yang lebih luas terkait Preparation For High Performance. USA:
dengan hasil latihan tersebut. Routledge.
3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini Gamble. Paul. 2007. An Integrated Approach to
dapat dijadikan sebagai bahan masukan Training Core Stability. Strength and
maupun perbandingan, jika peneliti Conditioning Journal, National Strength and
Conditioning Association Volume 29,
ingin mengangkat masalah yang sejenis
Number 1, pages 58–68.
dengan penelitian ini.
Gregory. Whyte. 2006. Anvances in Sport and
Exercise Sience Series, The Physiology Of
DAFTAR PUSTAKA Training. UK: ELSEVIER.
Imanudin, I. 2008. Ilmu Kepelatihan Olahraga.
Ambarukmi,D.H.,Pasurney.P.,Sidik.D.Z.,Irianto,D. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.
P.,Dewanti.,Sunyoto.,Sulistyanto.D.,dan Jeffrey M. Willardson. 2007. Core Stability Training:
Harahap.2007. Pelatihan Pelatih Fisik Level Applications To Sports Conditioning
1. Jakarta : Asdep Pengembangan Tenaga Programs. Journal of Strength and
dan Pembinaan Keolahragaan Deputi Bidang Conditioning Research, 2007, 21(3), 979-985
Peningkatan Prestasi dan IPTEK Olahraga © 2007 National Strength & Conditioning
Kementrian Pemuda dan Olahraga. Associations.
Apta, M dan Febi, K. 2015. Ilmu Kepelatihan Dasar. Kemenegpora. 2005. Panduan Penetapan Parameter
Bandung: ALFABETA Tes Pada Pusat Pendidikan
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Dan Pelatihan Pelajar Dan Sekolah Khusus
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Olahragawan. Jakarta:
Asdep PTPK, Kemenegpora. 2007. Pelatihan Pelatih Kementrian Pemuda dan Olahraga.
Fisik Level 1. Jakarta: Kemenegpora.
Kibler, W.B., J. Press and A. Sciascia (2006) „The
Badriah, Laelatul, Dewi. 2011.Fisiologi Olahraga Role of Core Stability in Athletic Function‟.
Edisi II. Bandung: Multazam. Sports Medicine36(3): 189–198.
Bompa, and Haff,G, 2009. Theory and Methodology Kusnanik, N.W., Nasution, J., & Hartono, S. 201l.
of Training. United States : Human Kinetics. Dasar-Dasar Fisiologi Olahraga. Surabaya :
Bret, Contreras. 2014. Bodyweight: Strenght UNESA University Press.
Training Anatomy. United States: Human Maksum, Ali. 2012. Metodologi Penelitian Dalam
Kinetics. Olahraga. Surabaya: Unesa University Press.
Budiwanto, Setyo. 2012. Metodologi Latihan Mohammadi, F. (2007) „Comparison of 3 Preventive
Olahraga. Malang: Penerbit Universitas
Methods to Reduce the Recurrence of Ankle
Negeri Malang (UM PRESS). Inversion Sprains in Male Soccer Players‟.
Brian Mac. 2015. Core Stability. American Journal of Sports Medicine35(6):
http://www.brianmac.co.uk/corestab.htm. 922–926.
Brian Mac. 2015. Core Stability Exercise. Muliarta, Wayan, I. 2010. Pengaruh Latihan Interval
http://www.brianmac.co.uk/corestabex.h. Anaerob Dan Power Otot Tungkai Terhadap
Emilio J. Martínez-López Emilio, Fidel Hita- Kecepatan Renang Gaya Dada 50 Meter.
Contreras, Pilar M. Jiménez-Lara, Pedro Tesis. Surakarta: Program Pascasarjana Studi
Latorre- Román dan Antonio Martínez- Ilmu Keolahragaan Universitas Sebelas
Amat. 2014. The Association Of Flexibility,
Maret Surakarta
Balance, And Lumbar Strength With Balance Mutlu Cu ğ, Emre Ak, Recep Ali Özdemir, Feza
Ability: Risk Of Falls In Older Adults.
Korkusuz, And David G. Behm. 2012. The
©Journal of Sports Science and Medicine effect of instability training on knee joint
(2014) 13, 349-357 proprioception and core strength. Journal of

102
Januarshah Zulvikar / Journal of Physical Education, Health and Sport 3 (2) (2016)

Sports Science and Medicine (2012) 11, 468- SinHo Chung, JuSang Lee, and Jang Soon Yoon.
474 2013. Effects Of Stabilization Exercise Using
Mutohir, Toho, C & Maksum Ali. 2007. Sport A Ball On Mutifidus Cross-Sectional Area In
Development Index: Alternatif Baru Patients With Chronic Low Back Pain.
Mengukur Kemajuan Pembengunan Bidang ©Journal of Sports Science and Medicine
Keolahragaan (Konsep, Metodologi Dan (2013) 12, 533-541
Aplikasi). Jakarta: PT Indeks. Sri. Kustini. 2011. Pelatihan Terpadu (Kegel Dan
Nurcholis, & Januarumi, Fransisca. 2013. Core Stability) Meningkatkan Kekuatan Otot
Pembelajaran Senam Dengan Pendekatan Dasar Panggul Wanita Multipara. Jurnal
Pola Gerak Dominan. Surabaya: Unesa Fisioterapi Vol. 11 No. 1, April 2011.
University Press. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif,
Professor Eyal Lederman. 2007. The Myth of Core Kualitatifdan R & D. Penerbit Alferta,
Stability. CPDO Online Journal (2007) , Bandung.
June, p1-17. www.cpdo.net Sukadiyanto & Muluk. 2011. Pengantar Teori dan
Metodologi Melatih Fisik. Bandung: CV.
Program Pascasarjana. 2015. Pedoman Penulisan LUBUK AGUNG.
Tesis dan Disertasi. Surabaya:Unesa. Sumiaki Maeo, Takumi Takahashi, Yohei Takai dan
Rahadian, Bayu, dkk. 2008. Buku Pedoman Hiroaki Kanehisa. 2013. Trunk Muscle
Biomekanika Dan Kebugaran Jasmani. Activities During Abdominal Bracing:
Jakarta: Kementrian Negara Pemuda Dan Comparison Among Muscles And Exercises.
Olahraga Republik Indonesia. ©Journal of Sports Science and Medicine
Ratames, Nicholas. 2012. ACSM „s Fondation of (2013) 12, 467-474
Strenght Training adn Conditioning. New Tomas K. Tong, Kellie C. Huxel, And Thomas W.
Jersey: American College Of Sport and Nesser. 2014. The Occurrence Of Core
Medicine. Muscle Fatigue During High-Intensity
Roesdiyanto & Budiwanto. 2008. Dasar-dasar Running Exercise And Its Limitation To
Kepelatihan Olahraga. Malang: Performance: The Role Of Respiratory Work.
Laboratorium Ilmu Keolahragaan Journal of Sports Science and Medicine
Universitas Malang. (2014) 13, 244-251
Shivalika. Apoorv Narain. Jagmohan Singh. Tomoko Okada, Kellie C. Huxel, And Thomas W.
Sabyasachi Bhowmik. 2013. To Compare Nesser. 2011. Relationship Between Core
The Effect Of Core Stability Exercises And Stability,Functional Movement, And
Muscle Energy Techniques On Low Back Performance. 25(1)/252–261 Journal of
Pain Patients. IOSR Journal of Sports and Strength and Conditioning Research @2011
Physical Education (IOSR-JSPE) e-ISSN: National Strength and Conditioning
2347-6745, p-ISSN: 2347-6737, Volume 1, Association
Issue 2 (Nov. – Dec. 2013), PP 09-15 Winarno, M.E. 2011. Metodologi Penelitian Dalam
www.iosrjournals.org Pendidikan Jasmani. Malang: Media
Cakrawala Utama Press.

103

Anda mungkin juga menyukai