Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

“ Peran Perawat Dalam Keperawatan Keluarga”

OLEH KELOMPOK 5 :

1. NI KADEK SINTHA YULIANA SARI (183222923)


2. NI KADEK YOPI ANITA (183222924)
3. NI KETUT ARI PRATIWI (183222925)
4. NI KETUT NANIK ASTARI (183222926)
5. NI KETUT VERA PARASYANTI (183222927)
6. NI KOMANG AYU NOPI SAVITRI (183222928)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI
2018
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Peran Perawat Dalam Keperawatan Keluarga” ini tepat pada waktunya. Adapun
makalah ini merupakan salah satu tugas dari Keperawatan Keluarga.
Dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, kami mendapat banyak bantuan dari
berbagai pihak dan sumber. Karena itu kami sangat menghargai bantuan dari semua pihak yang
telah memberi kami bantuan dukungan juga semangat, buku-buku dan beberapa sumber lainnya
sehingga tugas ini bias terwujud. Oleh karena itu, melalui media ini kami sampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang kami miliki. Maka
itu kami dari pihak penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang dapat memotivasi saya
agar dapat lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Om Santih, Santih, Santih Om

Denpasar, 8 Desember 2018

Penulis

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................2

1.3 Tujuan....................................................................................................................................2

1.4 Manfaat..................................................................................................................................2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Keperawatan Keluarga............................................................................................5

2.2 Peran Perawat Dalam Keluarga.............................................................................................5

2.3 Peran Perawat Profesional dalam Membangun Citra Perawat Ideal di Mata Masyarakat....9

2.4 Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga..............................................................................11

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................13

3.2 Saran....................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perawat adalah mereka yang memiliki keamampuan dan kewenangan melakukan


tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan
keperawatan. Seseorang dikatakan perawat profesional jika memiliki ilmu pengetahuan,
ketrampilan keperawatan profesional serta memliki sikap profesional sesuai kode etik
profesi.
Seseorang dikatakan perawat profesional jika memiliki ilmu pengetahuan ketrampilan
keperawatan profesional serta memiliki sikap profesional sesuai kode etik profesi. Saat ini
dunia keperawatan semakin berkembang. Perawat dianggap sebagai salah satu profesi
kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan baik di
dunia maupun di Indonesia.
Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan
menuntut perawat saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang. Saat
ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan
dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komprehensif. Perawat menjalankan
fungsi dalam kaitannya dengan berbagai peran pemberi perawatan, pembuat keputusan klinik
dan etika, pelindung dan advokat bagi klien, manajer kasus, rehabilitator, komunikator dan
pendidik

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa Pengertian Keperawatan Keluarga ?


b. Apa Saja Peran Perawat Dalam Keluarga ?
c. Bagaimana Peran Perawat Profesional dalam Membangun Citra Perawat Ideal di Mata
Masyarakat?
d. Bagaimana Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui Pengertian Keperawatan Keluarga.


b. Untuk mengetahui Peran Perawat Dalam Keluarga.

3
c. Untuk mengetahui Peran Perawat Profesional dalam Membangun Citra Perawat Ideal di
Mata Masyarakat
d. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Teoritis


Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai Peran Perawat Dalam Keperawatan Keluarga.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai suatu
pembelajaran bagi mahasiswa yang nantinya ilmu tersebut dapat dipahami dan
diaplikasikan dalam praktik keperawatan keluarga.

BAB II
KAJIAN TEORI

4
2.1 Pengertian Keperawatan Keluarga
Menurut Departemen Kesehatan RI (1998) Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan
tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan ( Nasrul
Efendi, 1998). Keperawatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat
yang ditunjukkan atau dipusatkan pada keluarga pada unit atau kesatuan yang dirawat
dengan sehat sebagai tujuan melalui pengobatan.
Keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui
praktek keperawatan dengan sasaran keluarga dengan tujuan menyelesaikan masalah
kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan
keluarga( Setiadi, 2008). Keperawatan keluarga merupakan suatu rangkaian kegiatan
yang diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasarannya kepada keluarga
(Suprajitna, 2004).

Keperawatan keluarga merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang di


laksanakan oleh perawat yang di berikan di rumah atau tempat tinggal klien. Bagi klien
beserta keluarga sehingga klien dan keluarga tetap memiliki otonomi untuk memutuskan
hal-hal yang berkaitan dangan masalah kesehatan yang di hadpinya. Perawat yang
melakukan asuhan bertanggung jawab terhadap peningkatan kemampuan keluarga dalam
mencegah timbulnya penyakit, meningkatan dan memelihara kesehatan, serta mengatasi
masalah kesehatan.

2.2 Peran Perawat Dalam Keluarga


Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang
sesuai dengan kedudukan dan system, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan social baik
dari profesi perawat maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat konstan.

1. Pemberi Asuhan Keperawatan


Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien mendapatkan
kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan. Perawat memfokuskan asuhan

5
pada kebutuhan kesehatan klien secara holistic, meliputi upaya untuk
mengembalikan kesehatan emosi, spiritual dan sosial. Pemberi asuhan memberikan
bantuan kepada klien dan keluarga klien dengan menggunakan energy dan waktu
yang minimal. Selain itu, dalam perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan,
perawat memberikan perawatan dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar
manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan
agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat dan sesuai dengan
tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatannya dilakukan dari yang
sederhana sampai yang kompleks.
2. Pembuat Keputusan Klinis
Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan. Untuk
memberikan perawatan yang efektif, perawat menggunakan keahliannya berfikir
kritis melalui proses keperawatan. Sebelum mengambil tindakan keperawatan, baik
dalam pengkajian kondisi klien, pemberian perawatan, dan mengevaluasi hasil,
perawat menyusun rencana tindakan dengan menetapkan pendekatan terbaik bagi
klien. Perawat membuat keputusan sendiri atau berkolaborasi dengan klien dan
keluarga. Dalam setiap situasi seperti ini, perawat bekerja sama, dan berkonsultasi
dengan pembei perawatan kesehatan professional lainnya (Keeling dan Ramos,1995).
3. Pelindung dan Advokat Klien
Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman
bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serta
melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan
diagnostic atau pengobatan. Contoh dari peran perawat sebagai pelindung adalah
memastikan bahwa klien tidak memiliki alergi terhadap obat dan memberikan
imunisasi melawat penyakit di komunitas. Sedangkan peran perawat sebagai
advokat, perawat melindungi hak klien sebagai manusia dan secara hukum, serta
membantu klien dalam menyatakan hak-haknya bila dibutuhkan. Contohnya, perawat
memberikan informasi tambahan bagi klien yang sedang berusaha untuk
memutuskan tindakan yang terbaik baginya. Selain itu, perawat juga melindungi hak-

6
hak klien melalui cara-cara yang umum dengan menolak aturan atau tindakan yang
mungkin membahayakan kesehatan klien atau menentang hak-hak klien. Peran ini
juga dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterpetasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain
khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien
yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang
penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk
menerima ganti rugi akibat kelalaian.
4. Manager Kasus
Dalam perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi aktivitas
anggota tim kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik, ketika
mengatur kelompok yang memberikan perawatan pada klien. Berkembangnya model
praktik memberikan perawat kesempatan untuk membuat pilihan jalur karier yang
ingin ditempuhnya. Dengan berbagai tempat kerja, perawat dapat memilih antara
peran sebagai manajer asuhan keperawatan atau sebagai perawat asosiat yang
melaksanakan keputusan manajer (Manthey, 1990). Sebagai manajer, perawat
mengkoordinasikan dan mendelegasikan tanggung jawab asuhan dan mengawasi
tenaga kesehatan lainnya.
5. Rehabilitator
Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi maksimal
setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan
lainnya. Seringkali klien mengalami gangguan fisik dan emosi yang mengubah
kehidupan mereka. Disini, perawat berperan sebagai rehabilitator dengan membantu
klien beradaptasi semaksimal mungkin dengan keadaan tersebut.
6. Pemberi Kenyamanan
Perawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan harus
ditujukan pada manusia secara utuh bukan sekedar fisiknya saja, maka memberikan
kenyamanan dan dukungan emosi seringkali memberikan kekuatan bagi klien
sebagai individu yang memiliki perasaan dan kebutuhan yang unik. Dalam memberi

7
kenyamanan, sebaiknya perawat membantu klien untuk mencapai tujuan yang
terapeutik bukan memenuhi ketergantungan emosi dan fisiknya.
7. Komunikator
Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar sesame
perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas. Dalam
memberikan perawatan yang efektif dan membuat keputusan dengan klien dan
keluarga tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi yang jelas. Kualitas komunikasi
merupakan factor yang menentukan dalam memenuhi kebutuhan individu, keluarga
dan komunitas.
8. Penyuluh
Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data
tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri,
menilai apakah klien memahami hal-hal yang dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan
dalam pembelajaran. Perawat menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan klien serta melibatkan sumber-sumber yang lain
misalnya keluarga dalam pengajaran yang direncanakannya.
9. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan
yang terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar
pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
10. Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga
terjadi perubahab perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
Contoh : Pendidikan kesehatan tentang pentingnya imunisasi pada balita, Mengajarkan
cara membersihkan kotoran pada hidung anak saat anak terserang batuk pilek

11. Konsultan

8
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien
tehadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
Contoh :
 Perawat keluarga memberikan beberapa alternative alat kontrasepsi yang akan
dipilih pasangan muda, dengan keputusan tetap pada pasangan muda tersebut.
 Perawat keluarga memberikan informasi jenis pelayanan kesehatan yang bisa
dikunjungi keluarga
12. Pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan,
kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian
pelayanan keperawatan.

2.3 Peran Perawat Profesional dalam Membangun Citra Perawat Ideal di Mata
Masyarakat
Perkembangan dunia kesehatan yang semakin pesat kian membuka pengetahuan
masyarakat mengenai dunia kesehatan dan keperawatan. Hal ini ditandai dengan
banyaknya masyarakat yang mulai menyoroti kinerja tenaga-tenaga kesehatan dan
mengkritisi berbagai aspek yang terdapat dalam pelayanan kesehatan. Pengetahuan
masyarakat yang semakin meningkat, berpengaruh terhadap meningkatnya tuntutan
masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan keperawatan. Oleh
karena itu, citra seorang perawat kian menjadi sorotan. Hal ini tentu saja merupakan
tantangan bagi profesi keperawatan dalam mengembangkan profesionalisme selama
memberikan pelayanan yang berkualitas agar citra perawat senantiasa baik di mata
masyarakat.
Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan merupakan peran yang paling utama
bagi seorang perawat. Perawat profesional yang dapat memberikan asuhan keperawatan
dengan baik dan terampil akan membangun citra keperawatan menjadi lebih baik di mata
masyarakat. Saat ini, perawat vokasional memang masih mendominasi praktik
keperawatan di rumah sakit maupun di tempat pelayanan kesehatan lainnya. Tidak dapat
dipungkiri bahwa perawat vokasional memiliki kemampuan aplikasi yang baik dalam

9
melakukan praktik keperawatan. Namun, perawat vokasional memiliki pengetahuan
teoritis yang lebih terbatas jika dibandingkan dengan perawat profesional. Dengan
semakin banyaknya jumlah perawat profesional saat ini, diharapkan dapat melengkapi
kompetensi yang dimiliki oleh perawat vokasional. Seorang perawat profesional harus
memahami landasan teoritis dalam melakukan praktik keperawatan. Landasan teoritis
tersebut akan sangat berguna bagi perawat profesional saat menjelaskan maksud dan
tujuan dari asuhan keperawatan yang diberikan secara rasional kepada klien. Hal ini tentu
saja akan membawa dampak baik bagi terciptanya citra perawat ideal di mata masyarakat
yaitu perawat yang cerdas, terampil dan profesional.
Kenyamanan merupakan suatu perasaan subjektif dalam diri manusia. Masyarakat
yang menjadi klien dalam asuhan keperawatan akan memiliki kebutuhan yang relatif
terhadap rasa nyaman. Mereka mengharapkan perawat dapat memenuhi kebutuhan rasa
nyaman mereka. Oleh karena itu, peran perawat sebagai pemberi kenyamanan,
merupakan suatu peran yang cukup penting bagi terciptanya suatu citra keperawatan yang
baik. Seorang perawat profesional diharapkan mampu menciptakan kenyamanan bagi
klien saat klien menjalani perawatan. Perawat profesional juga seharusnya mampu
mengidentifikasi kebutuhan yang berbeda-beda dalam diri klien akan rasa nyaman.
Kenyamanan yang tercipta akan membantu klien dalam proses penyembuhan, sehingga
proses penyembuhan akan lebih cepat. Pemberian rasa nyaman yang diberikan perawat
kepada klien dapat berupa sikap atau perilaku yang ditunjukkan dengan sikap peduli,
sikap ramah, sikap sopan, dan sikap empati yang ditunjukkan perawat kepada klien pada
saat memberikan asuhan keperawatan. Memanggil klien dengan namanya merupakan
salah satu bentuk interaksi yang dapat menciptakan kenyamanan bagi klien dalam
menjalani perawatan. Klien akan merasa nyaman dan tidak merasa asing di rumah sakit.
Perilaku itu juga dapat menciptakan citra perawat yang ideal di mata klien itu sendiri
karena klien mendapatkan rasa nyaman seperti apa yang diharapkannya.
Peran perawat sebagai komunikator juga sangat berpengaruh terhadap citra
perawat di mata masyarakat. Masyarakat sangat mengharapkan perawat dapat menjadi
komunikator yang baik. Klien juga manusia yang membutuhkan interaksi pada saat ia
menjalani asuhan keperawatan. Interaksi verbal yang dilakukan dengan perawat sedikit
banyak akan berpengaruh terhadap peningkatan kesehatan klien. Keperawatan mencakup

10
komunikasi dengan klien dan keluarga, antar-sesama perawat dan profesi kesehatan
lainnya, serta sumber informasi dan komunitas. Kualitas komunikasi yang dimiliki oleh
seorang perawat merupakan faktor yang menentukan dalam memenuhi kebutuhan
individu, keluarga, dan komunitas. Sudah seharusnya seorang perawat profesional
memiliki kualitas komunikasi yang baik saat berhadapan dengan klien, keluarga maupun
dengan siapa saja yang membutuhkan informasi mengenai masalah keperawatan terkait
kesehatan klien.
2.4 Ruang Lingkup Keperawatan Keluarga
Asuhan keperawatan keluarga mencakup Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang diberikan kepada klien sepanjang rentang
kehidupan dan sesuai tahap perkembangan keluarga. Berbagai bentuk upaya pelayanan
kesehatan baik upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun resosialitatif.
a) Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan keluarga dengan melakukan
kegiatan penyuluhan kesehatan, peningkatangizi, pemeliharaan kesehatan baik
individu maupun semua anggota keluarga, pemeliharaan kesehatan
lingkungan,olahraga teratur, rekreasi dan pendidikan seks.
b) Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatanterhadap
keluarga melalui kegiatan imunisasi,pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu,
puskesmas dan kunjunganrumah, pemberian vitamin A, iodium, ataupun pemeriksaan
dan pemeliharaankehamilan, nifas dan menyusui.
c) Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit ataumasalah
kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit dirumah, perawatanorang sakit
sebagai tindaklanjut dari Pukesmas atau rumah sakit, perawatan ibuhamil dengan
kondisi patologis, perawatan buah dada, ataupun perawatan talipusat bayi baru lahir
d) Upaya rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah
ataukeluarga-keluarga yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta dancacat
fisik lainnya melalui kegiatan latihan fisik pada penderita kusta, patch tulangdan lain
sebagainya, kegiatan fisioterapi pada penderita stroke, batuk efektifpada penderita
TBC, dll.
e) Upaya resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan penderita (anggota keluarga)
ke masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti, penderita
AIDS, kusta dan wanita tuna susila.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
12
Menurut Departemen Kesehatan RI (1998) Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan
tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Nasrul
Efendi, 1998). Keperawatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat
yang ditunjukkan atau dipusatkan pada keluarga pada unit atau kesatuan yang dirawat
dengan sehat sebagai tujuan melalui pengobatan. Keperawatan keluarga adalah suatu
rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktek keperawatan dengan sasaran keluarga
dengan tujuan menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan keluarga (Setiadi, 2008).
Peran perawat dalam keperawatan keluarga adalah sebagai pemberi asuhan
keperawatan, pembuat keputusan klinis, pelindung dan advokat klien, manager kasus,
rehabilitator, pemberi kenyamanan, komunikator, penyuluh, kolaborator, edukator,
konsultan, pembaharu. Asuhan keperawatan keluarga mencakup Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang diberikan kepada
klien sepanjang rentang kehidupan dan sesuai tahap perkembangan keluarga. Berbagai
bentuk upaya pelayanan kesehatan baik upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif,
maupun resosialitatif.
3.2 Saran
Demikian materi yang kami paparkan,tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi
yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca
dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penyusun
demi sempurnanya makalah peran perawat dan ruang lingkup keperawatan keluarga
ini dan penulisan makalah ini dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga parapembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

APD Salvari, G , (2013). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta. TIM.
Bailon,S.G. & Maglaya ,A. 1978. Perawatan Kesehatan Keluarga : Suatu Pendekatan Proses.
Jakarta : Pusd Iknakes.

13
Gunarso,Y. singgihD.1988. Psikologis Untuk Keluarga . Jakarta: PT BPK Gunung mulia.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. “Visi Pembangunan Kesehatan: Indonesia Sehat
2010.” http://www.depkes.go.id/indonesiasehat.html. (diakses tanggal 06 desember 2018).
Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakata: EGC.

14

Anda mungkin juga menyukai