Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

Protein yang terdapat dalam makanan kita dicerna dalam lambung dan usus
kita menjadi asam-asam amino, yang diabsorbsi dan dibawa oleh darah ke hati.
Sebagian asam amino diambil oleh hati sebagian lagi diedarkan kedalam jaringan-
jaringan di luar hati. Protein dalam sel-sel tubuh dibentuk dari asam amino. Bila ada
kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan untuk biosintesis protein,
kelebihan asam amino akan di ubah menjadi asam keto yang dapat masuk ke dalam
siklus asam sitrat atau di ubah menjadi urea. Hati merupakan organ tubuh dimana
terjadi reaksi katabolisme maupun anabolisme. Asam amino yang dibuat dalam hati
maupun yang dihasilkan dari proses ktabolisme protein dalam hati, dibawa oleh darah
ke dalam jaringan untuk digunakan. Proses anabolik maupun katabolik juga terjadi
dalam jaringan di luar hati. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga
sumber, yaitu absorpsi melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan
hasil sintesis asam amino dalam sel. Banyaknya asam amino dalam darah tergantung
pada keseimbangan antara pembentukan asam amino dan penggunaannya. Hati
berfungi sebagai pengatur konsentrasiasam amino dalam darah.
Penguraian Protein dalam Tubuh
Asam amino yang dibuat dalam hati, maupun yang dihasilkan dari proses
katabolisme protein di dalam hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan untuk
digunakan. Proses anabolic maupun katabolic juga terjadi dalam jaringan di luar hati.
Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber, yaitu absorpsi
melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan hasil sintesis asam
amino dalam sel. Banyaknya asam amino dalam darah tergantung keseimbangan
antara pembentukan asam amino dan penggunaanya. Hati berfungsi sebagai pengatur
konsentrasi asam amino dalam darah.
Dalam tubuh kita, protein mengalami perubahan- prubahan tertentu dengan
kecepatan yang berbeda-beda untuk tiap protein. Protein dalam darah, hati dan organ
tubuh lain mempunyai (half life) antara 2,5 sampai 10 hari. Ada tiga kemungkinan
mekanisme pengubahan protein yaitu :
1. Sel-sel mati, lalu komponennya mengalami proses penguraian atau
katabolisme dan dibentuk sel-sel baru
2. Masing-masing protein mengalami proses penguraian dan terjadi intesis
protein baru, tanpa ada sel yang mati.
3. Protein dikeluarkan dari dalam sel diganti dengan sintesis protein baru.
Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan
digunakan untuk memproduksi senyawa nitrogen yang lain, untuk mengganti protein
dalam jaringanyang mengalami proses penguraian untuk mengganti nitrogen yang
telah dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urea. Ada beberapa asam amino yang
dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang
memadai. Oleh karena itu asam amino tersebut, yang dinamakan asam amino
essensial , harus diperoleh dari makanan. Asam-asam amino essensial yang
dibutuhkan oleh manusia adalah sebagai berikut, histidin, isoleusin, leusin, lisin,
metionin, arginin, fenilalanin, treonin, triptofan, valin.
Kebutuhan akan asam amino essensial tersebut bagi anak-anak relatif lebih
besar daripada orang dewasa. Makanan yang mengandung protein hewani, misalnya
daging, susu, keju, telur, ikan, dan lain-lain, merupakan sumber asam amino esensial.
Protein nabati seringkali kekurangan lisin, metionin dan triptofan.
Assam Amino dalam Darah
Jumlah asam amino dalam darah tergantung dari jumlah yang diterima dan
jumlah yang digunakan. Pada proses pencernaan makanan, protein diubah menjadi
asam amino oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim-enzim bersangkutan.
Enzim- enzim yang bekerja pada proses hidrolisis protein antara lain ialah pepsin,
tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase, amino peptidase, tripeptidase dan
dipeptidase.
Setelah protein diubah menjadi asam-asam amino, maka dengan proses
absorpsi melalui dinding usus, asam amino tersebut sampai kedalam pembuluh darah.
Proses absorpsi ini ialah proses transport aktif yang memerlukan energy, Asam-asam
amino dikarboksilat atau asam diamino diabsorpsi lebih lambat daripadaasam amino
netral.
Dlam keadaan berpuasa, konsentrasi asam amino dalam darah biasanya
sekitar 3,5 sampai 5 mg per 100 ml darah. Segera setelah makan makanan sumber
protein, konsentrasi asam amino dalam darah akan meningkat sekitar 5 sampai 10 mg
per 100 mg darah. Konsentrasi ini akan turun kembali setelah 4 sampai 6 jam.
Konsenntrasi asam amino dalam jaringan kira-kira 5 sampai 10kali lebih besar.
Perpindahan asam amino dari dalam darah ke dalam sel-sel jaringan juga proses
transport aktif yang membutuhkan energy.
Reaksi Metabolisme Asam Amino
Tahap awal reaksi metabolisme asam amino, melibatkan pelepasan gugus
amino, kemudian baru perubahan kerangka karbon pada molekul asam amino. Dua
proses utama pelepasan gugus amino yaitu transaminasi dan deaminasi dibahas
sebagai berikut
Transaminasi

Anda mungkin juga menyukai