PENDAHULUAN
Latar Belakang
dengan nama latin Amaranthus sp yang merupakan tanaman perdu dan semak.
Bayam memiliki banyak jenis, ada yang dibudidayakan dan ada yang tidak
bayam dapat memperbaiki daya kerja ginjal, akarnya dapat digunakan untuk
setelah sakit. Bayam juga dapat digunakan sebagai bahan untuk masakan seperti
gado-gado, sayur bening, pecel, dan lain-lain. Daun bayam juga dapat
dimanfaatkan untuk membuat keripik bayam yang rasanya gurih dan renyah
(Tafajani, 2011).
pencernaan. Bayam kaya akan garam mineral seperti kalsium, fosfor, dan besi.
(Irma, 2015).
menurun atau meningkat, dapat terjadi secara alami atau perbuatan manusia, dapat
berupa kurangnya konsentrasi unsur hara yang tersedia, kandungan bahan organik,
2
selain bertujuan untuk menambah unsur hara juga untuk meningkatkan daya
mengikat air, meningkatkan aktivitas mikrobia tanah dan memperbaiki sifat fisik
Tujuan Penulisan
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan paper ini adalah sebagai salah satu syarat
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Batang bayam umumnya tegak, tetapi ada pula yang jenis bayam yang
batangnya menjalar, ada yang batangnya bercabang ada pula yang tidak
bercabang. Warna batang juga ada yang hijau, merah, kuning atau kombinasinya
Daun berbentuk bulat telur dengan ujung agak meruncing dan urat-urat
daun yang jelas. Warna daun bervariasi, mulai dari hijau muda, hijau tua, hijau
Bunga tersusun dalam malai yang tumbuh tegak, keluar dari ujung
tanaman ataupun dari ketiak-ketiak daun. Bentuk malai bunga memajang mirip
ekor kucing, dan pembungaannya dapat berlangsung sepanjang musim atau tahun
(Ariyanto, 2008).
Biji bayam berbelah dua, warna kulit biji hitam atau coklat tua. Dari setiap
tandan (malai) bunga dapat dihasilkan ratusan hingga ribuan biji. Ukuran biji
sangat kecil, bentuknya bulat dan berwarna coklat tua mengkilap sampai hitam
kelam, namun pada varietas maksi bijinya berwarna putih sampai krem
(Kridhianto, 2016).
menyebar. Akarnya berwarna putih kecoklatan, dengan rambut akar yang banyak,
tudung akar yang tepat posisinya menjadi organ penyerapan hara dan air dari
Syarat Tumbuh
Iklim
memerlukan banyak air, sehingga paling tepat ditanam pada awal musim
penghujan. Dapat ditanam pada awal musim kemarau pada tanah yang gembur
dan subur. Dan dapat tumbuh pada tanah liat asalkan tanah tersebut diberi pupuk
anorganik yang cukup. Untuk penanaman bayam merah di lahan yang luas,
pengadaan air dapat dilakukan dengan mengalirkan air lewat parit yang ada di
antara bedengan. Untuk tanaman bayam merah di halaman rumah atau pekarangan
yang sempit, apalagi di dalam pot, pemenuhan air dapat dilakukan dengan cara
lain: ketinggian tempat, sinar matahari, suhu, dan kelembaban. Bayam dapat
tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah. Ketinggian tempat yang optimum
untuk pertumbuhan bayam yaitu kurang dari 1400 m dpl. Kondisi iklim yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan bayam adalah curah hujan yang mencapai lebih
dari 1500 mm/tahun, cahaya matahari penuh, suhu udara berkisar 17-28°C, serta
Kelembaban udara yang cocok untuk tanaman bayam antara 40% - 60%.
Kebutuhan matahari 400 – 800 foot candless, curah hujan 1000 – 2000 mm /
5
tahun dengan kelembaban diatas 60%. Tanaman bayam dapat tumbuh optimal
pada ketinggian 0 – 700 meter. Namun pada umumnya tanaman ini lebih baik
tumbuh didataran tinggi yang bersuhu rendah. Tanaman bayam umumnya tumbuh
baik ditanah – tanah vulkanis atau ordo andisol, karena perakaran bayam yang
serabut. Namun iklim tanah ini harus dalam keadaan iklim mikro
(Hasintongan, 2013).
Tanah
tanaman yang berumur tahunan, cepat tumbuh serta mudah ditanam pada kebun
ataupun ladang. Bayam mempunyai daya adaptasi yang baik terhadap lingkungan
tumbuh, sehingga dapat ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi. Hasil
lahan harus terbuka dan mendapat mendapat sinar matahari serta memiliki tanah
yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, memiliki pH 6-7 dan
maupun tinggi. Oleh karena itu, tanaman ini dapat ditaman di kebun dan
pekarangan rumah. Bayam merah biasa ditanam di tegalan. Waktu tanam yang
baik ialah awal musim hujan atau pada awal musim kemarau. Bayam merah akan
tumbuh dengan baik bila ditanam pada tanah dengan derajat keasaman (pH tanah)
sekitar 6-7. Bila pH kurang dari 6, tanaman bayam merah akan merana.
Sementara itu, pada pH di atas 7, tanaman bayam merah akan mengalami klorosis,
6
yaitu timbul warna putih kekuning-kuningan, terutama pada daun yang masih
andisol, dan entisol. Pada tanah kering suplai air dibutuhkan agar menghindari
aerase yang optimal dapat meningkatkan produksi daun bayam. Namun struktur
tanah yang keras akan menyebabkan daun tanaman layu dan tidak produktif.
Tanaman ini dapat tumbuh pada tanah – tanah gambut. Namun perawatan tanah
(Hasintongan, 2013).
7
Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik atau disebut juga sebagai pupuk mineral adalah pupuk
yang mengandung satu atau lebih senyawa anorganik. Fungsi utama pupuk
anorganik adalah sebagai penambah unsur hara atau nutrisi tanaman. Dalam
Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur
asal pembuatannya pupuk dibedakan menjadi dua yaitu pupuk anorganik dan
organik. Pupuk anorganik adalah pupuk yang sengaja dibuat oleh manusia dalam
skala pabrik dari senyawa anorganik, sedangkan pupuk organik merupakan pupuk
yang berasal dari pelapukan tanaman, hewan, manusia, dan kotoran hewan. Pupuk
organik merupakan pupuk yang ramah lingkungan dan juga manusia (Putri, 2016).
Pupuk anorganik adalah pupuk hasil proses rekayasa secara kimia, fisik
dan atau biologis dan merupakan hasil industri atau pabrik pembuat pupuk.
Sedangkan pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya
terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah
melalui proses rekayasa, dapat dibentuk padat atau cair yang digunakan untuk
mensuplai bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
tanaman baik tingkat tinggi atau rendah. Istilah pupuk umumnya berhubungan
dengan pupuk buatan. yang tidak hanya berisi unsur hara tanaman dalam bentuk
8
bentuk-bentuk ion dari unsur hara yang dapat diabsorpsi oleh tanaman. Untuk
dalamnya dan harus ada 3 unsur mutlak, yaitu nitrogen, fosfor dan kalium
tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya
sebagainya. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu
(Wahida, 2011).
mempunyai tingkat kemurnian hampir 100% Chlorella sp. dapat tumbuh dalam
berbagai media yang mengandung cukup unsur hara, seperti N, P, K dan unsur
mikro lainnya. Chlorellasp. akan tumbuh pada temperatur optimal 25°C. Unsur
yang diperlukan mikroalga dalam jumlah besar adalah karbon, nitrogen, fosfor,
dibutuhkandalam jumlah relatif sedikit adalah besi (Fe), tembaga (Cu), mangan
(Mn), seng (Zn), silicon (Si), boron (B), molybdenum (Mo), vanadium (V) dan
menyediakan hara dalam waktu relatif lebih cepat, menghasilkan nutrisi tersedia
yang siap diserap tanaman, kandungan jumlah nutrisi lebih banyak, tidak berbau
9
anorganik adalah harga relatif mahal dan mudah larut dan mudah hilang,
menimbulkan polusi pada tanah apabila diberikan dalam dosis yang tinggi. Unsur
yang paling dominan dijumpai dalam pupuk anorganik adalah unsur N, P, dan K
misalnya nitrogen (N) saja, NPK atau mengandung semua unsur sehingga
anorganik mudah tercuci ke lapisan tanah bawah sehingga tidak terjangkau air,
efektif dan efisien bagi para petani dalam meningkatkan kesuburan tanah dan
penyebab penurunan kualitas kesuburan fisik dan kimia tanah. Keadaan ini
kelemahan, yaitu selain hanya mempunyai unsur makro, pupuk anorganik ini
sangat sedikit atau pun hampir tidak mengandung unsur hara mikro
(Kusuma, 2015).
yaitu tidak semua pupuk anorganik mengandung unsur yang lengkap (makro dan
mikro). Bahkan, ada yang hanya mengandung satu unsur saja. Oleh
kandang atau kompos. Selain itu, pemakaian pupuk anorganik harus sesuai
dengan yang dianjurkan karena bila berlebihan dapat menyebabkan tanaman mati
(Ningsih, 2008).
pupuk NPK cukup banyak dipasaran dengan beragam kadar unsur yang
mengandung unsur hara, nitrogen, fospor dan kalium. Pupuk ini sangat baik untuk
(Rinsema, 1989).
yang sehat. Tanah yang sehat merupakan prakondisi bagi kesehatan tanaman,
organik dan pengaruh secara tidak langsung ketika suatu organisme tanah
mengandung unsur hara makro dan mikro yang lengkap walaupun dengan jumlah
yang sedikit. Adanya pengaruh yang sangat nyata terhadap tinggi tanaman karena
tanah dan memperbaiki struktur tanah. Hal ini mengakibatkan tinggi tanaman
yang bertambah tinggi ditambah pupuk anorganik dapat menaikkan daya serap air
KESIMPULAN
1. Pupuk anorganik atau disebut juga sebagai pupuk mineral adalah pupuk yang
dan belerang) dan mikro (besi, seng, boron, kobalt, dan molibdenium).
3. Pupuk anorganik mudah didapat dan murah harganya sehingga sangat efektif
dan efisien bagi para petani dalam meningkatkan kesuburan tanah dan
tanaman.
4. Penggunaan pupuk anorganikyang terus menerus akan menyebabkan tanah
DAFTAR PUSTAKA
13
Arifah, S. M. 2013. Aplikasi Macam Dan Dosis Pupuk Anorganik Pada Tanaman
Kentang. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Arinong, A. R., Vandalisna, dan Asni. 2014. Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Sawi (Brassica juncea L) dengan Pemberian Mikroorganisme Lokal (Mol)
Dan Pupuk Anorganik Ayam. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
(STPP) GowaSulawesi Tenggara.
Ariyanto. 2008. Analisis Tata Niaga Sayuran Bayam. [Skripsi] Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Bulan, A., Napitupulu, M., Sutejo. 2016. Pengaruh Pupuk Gandasil B Dan Pupuk
AnorganikTerhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Panjang
(Vigna sinensis L.). Fakultas Pertanian, Universitas 17 Agustus 1945.
Samarinda.
Fazria, M. A. 2011. Pengukuran Zat besi dalam bayam merah dan suplemen
penambah darah serta penanganan terhadap peningkatan hemoglobin dan
zat besi dalam darah. [Skripsi] Universitas Indonesia, Depok. Juanda, D
dan Cahyono, B. 2000. Selasih. Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Bogor.
Hartatik, W., dan L.R. Widowati. 2005. Pupuk Anorganik . Laporan Bagian
Proyek Penelitian Sumberdaya Tanah dan Proyek Pengkajian Teknologi
Pertanian Partisipatif. Jambi.
Hasintongan, J. 2013. Budidaya Tanaman Bayam Merah (Amaranthus gangeticus
L.) Secara Organik. USU. Medan.
Irma, W. 2015. Pengaruh Pemberian Timbal (Pb) Terhadap Morfologi Daun
Bayam (Amaranthus tricolor L.) dalam Skala Laboratorium. UMR. Riau.
Kridhianto, R. 2016. Pengaruh Macam Media Tanam dan Kemiringan Talang
Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bayam Merah (Amaranthus tricolor
L.) pada Sistem Hidroponik NFT. UMS. Sidoarjo.
Kusuma, M. E. 2015. Pengaruh Lanjutan Dosis Pupuk Kotoran Ternak Ayam
Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria humidicola pada
Pemotongan Kedua. Fakultas Peternakan Universitas Kristen Palangka
Raya. Palangka Raya.
Lestari, H. 2009. Pengaruh Lama Pada Berbagai Media Penyimpanan Bahan Stek
Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selasih (Ocimum basilicum
L.) Universitas Sumatera Utara. Medan.
Ningsih, S. S. 2008. Pengaruh Pemberian Pupuk AnorganikDan Pupuk N (Za)
Terhadap Pertumbuhan Serta Produksi Tanaman Selasih
(Ocimum basilicum L.). Universitas Asahan. Kisaran.
Pinem, D. Y. F., Irmansyah, T., dan Sitepu, F. E. T. 2015. Respons Pertumbuhan
dan Produksi Brokoli Terhadap Pemberian Pupuk Anorganikdan Jamur
Pelarut Fosfat. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.
14