Anda di halaman 1dari 8

1

PENDAHULUAN
Tanah merupakan sumber bahan makanan bagi sebagian besar makhluk
hidup. Tidak ada sumber lain yang dapat mengikuti fungsi tanah, bahkan kehidupan
laut pun secara secara tidak langsung bersumber pada tanah. Zat-zat organik yang
hanyut disungai akhirnya menuju laut dan berguna sebagai makanan tumbuh-
tumbuhan yang hidup didalam laut, baik yang hidup sebagai plankton maupun
ganggang dan tumbuhan yang hidup di dasar laut.(Sudarmi, 2013).
Unsur hara merupakan unsur kimia yang dibutuhkan tanaman untuk proses
metabolisme dan pertumbuhannya. Unsur hara ini terbagi menjadi dua, yaitu unsur
hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara dsebut sebagai unsur hara makro
karena intensitas yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak sedangkan unsur
hara disebut unsur hara mikro karena jumlah yang dibutuhkan tanaman dari unsur
tersebut dalam jumlah yang kecil.(Hisyam, 2016).
Unsur hara mikro tanaman merupakan unsur logam yaitu Cu, Fe, Mn, Ni, dan
Zn dalam bentuk ion. Keberadaan ion logam dalam tanah sebagai unsur hara mikro
seperti ionion Fe2+, Cu2+, Zn2+, dan Mn2+ pada konsentrasi tertentu sangat
diperlukan untuk kesuburan tanaman. Tanaman membutuhkan unsur-unsur mikro
kurang dari 0,01% atau 100 ppm. Unsur-unsur tersebut diperlukan oleh tanaman
hanya pada konsentrasi sangat rendah dan sering toksik pada konsentrasi yang lebih
tinggi. (Hidayah, 2015).
Baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro keberadaannya tidak dapat
diganti dengan unsur hara lain sehingga keberadaannya harus tetap ada. Kekurangan
suatu unsur hara dapat berakibat buruk terhadap pertumbuhannya sedangkan
kelebihan unsur hara dapat mengakibatkan keracunan bagi tanaman. Untuk
menghindari kelebihan dan kekurangan unsur hara maka harus diketahui gejala-gejala
yang tampak secara visual dari tanaman tersebut, sehingga jika terjadi masalah pada
tanaman berupa kekurangan atau kelebihan unsur hara dapat diatasi dengan baik dan
benar.( Sholihat, et,.al 2017 )
Unsur hara mikro di dalam tanah dan ketersediaannya bagi tanaman
ditentukan oleh mineral yang terkandung dalam bahan induk asli dan oleh pelapukan
2

proses yang telah terjadi selama bertahun-tahun. Secara umum, yang ditenun sangat
baik tanah yang hangat, daerah lembab, dalam jumlah yang lebih kecil Unsur hara
mikro dari tanah di daerah yang sejuk dan kering. Namun ada pengecualian, dan
jumlah total unsur dalam tanah biasanya merupakan indikasi yang buruk jumlah yang
tersedia untuk serapan tanaman. Jumlah masing-masing Unsur hara mikro di dalam
tanah bervariasi.(Voss 1998).
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan paper ini adalh untuk mengetahui hara mikro
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan jurnal ini adalah sebagai salah satu komponen
penilaian di laboratorium kesuburan tanah program studi agroteknologi fakultas
pertanian universitas sumatera utara dan sebagai sumber informasi bagi pihak yang
membutuhkan.
3

Pengertian Unsur Hara Mikro


Hara mikro adalah elemen penting untuk pertumbuhan tanaman, tapi
dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit dibandingkan dengan nutrisi primer. Unsur
tersebut berfungsi sebagai kofaktor enzimatik, hal ini karena mikronutrien umumnya
memainkan peranan katalitik yang hanya dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah
yang kecil. (Asngad, 2013).
Unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit
oleh tanaman, juga dibutuhkan dalam kebutuhan yang sempit pula, sehingga dalam
jumlah yang sedikit berlebihan merupakan toksik bagi tanaman. Secara umum kadar
unsure hara dalam tanah berurutan dari 10 ppm Mo yang terendah, 50 ppm Cl, 7-80
ppm B, 10-80 Cu, 10-300 ppm Zn, 20-300 ppm Mn dan tertinggi 10.000 – 100.000
ppm Fe. Sumber unsur ini di dalam tanah terdiri dari litosfer, batuan beku, seperti
basalt dan granit, batuan endapan, batu pasir , batu kapur dan batu liat, bahan organic,
pupuk anorganik buatan dan pupuk organic buatan.(Laksono, 2016).
Unsur hara mikro dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil. Konsentrasi
mereka yang memadai pada tumbuhan adalah umumnya di bawah tingkat 100 bagian
per juta (ppm). Mikronutrien esensial adalah seng (Zn), besi (Fe), mangan (Mn),
boron (B), klorin (Cl), tembaga (Cu), molibdenum(Mo), kobal (Co), vanadium (V),
natrium (Na), dan silikon (Si). Kekurangan empat terakhir mineral sangat langka.
Natrium mungkin penting hanya untuk beberapa tanaman yang berasal dari garam
tanah. Silikon dapat dianggap lebih dari sekunder atau macronutrien tetapi itu adalah
"kuasi" karena telah terbukti meningkatkan pertumbuhan dalam eksperimen
laboratorium tertentu, tetapi tanaman yang tumbuh dalam ketiadaannya masih
berkembang. Silikon adalah yang kedua setelah oksigen dalam kelimpahannya tanah
karena sebagian besar mineral tanah adalah silikat atau aluminosilikat.(Lohry, 2007).
Gejala Defisiensi
Defisiensi atau kahat unsur hara adalah kekurangan meterial (bahan) yang
berupa makanan bagi tanaman untuk kelangsungan hidupnya. Kebutuhan tanaman
akan unsur hara berbeda-beda tergantung dari jenis tanamannya, ada jenis tanaman
yang rakus makanan dan adapula yang biasa saja. Jika unsur hara dalam tanah tidak
4

tersedia maka pertumbuhan tanaman akan terhambat dan produksinya menurun. Kita
sebagai petani tidak mungkin mengecek kandungan hara tanah setiap saat untuk
mengetahui ketersediaan unsur hara tersebut, salah satu upayanya adalah dengan
mengetahui gejala defisiensi unsur hara pada tanaman ( Ghofur,2017).
A. Unsur hara Zn
Gejala yang umum tejadi akibat kekurangan Zn sebagai berikut:
Ruas pada bagian pucuk lebih pendek sehingga membentuk gejala “roset” (saling
bertumpukan pada satu titik tumbuh), Pembentukan bakal buah terhambat atau
tanaman sama sekali tidak dapat berbuah, Pembentukan warna kuning di antara
tulang daun pada daun muda. Kemudian diikuti kematian jaringan di antara tulang
daun , Ukuran daun menjadi lebih kecil, sempit, dan menebal. (Munawwaroh, 2105).
B. Unsur hara Fe
Gejala kekurangan besi pada tanaman dapat menimbulkan korosi, lembaran
daun menjadi kuning/pucat. Dalam jumlah tertentu besi menjadi racun bagi tanaman.
Besi tersedia dalam tanah berkisar 2-150ppm. Dan kebutuhan normal tanaman
berkisar 40-250ppm. (Munawwaroh, 2105).
C. Unsur hara Cu
Defisiensi tembaga pada umumnya terjadi pada tanah-tanah gambut yang
mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal (layu dengan cepat dan
batang tanaman melemah). (Munawwaroh, 2105).
D. Unsur hara Mn
Gejala yang dapat timbul akibat kekurangan unsur Mn adalah;
Menyebabkan tanaman kerdil Daun menguning Pembentukan biji tidak sempurna
Tanaman mengalami keracunan . (Munawwaroh, 2105).
E. Unsur hara B
Gejala yang dapat timbul akibat kekurangan unsur Boron adalah;
Gejala klorosis pada daun diawali dari bagian bawah, Kematian kuncup,
Menghambat pertumbuhan tanaman . (Munawwaroh, 2105).
5

F. Unsur hara Mo
Gejala kekurangan unsur Mo yakni daun berubah warna keriput dan
melengkung seperti mangkok, muncul bintil-bintil kuning disetiap lembaran daun dan
akhirnya mati sehingga pertumbuhan tanaman terhenti. Ketersediaan Mo dalam tanah
antara 0,05-0,5 ppm sedang kebutuhan normal pada tanaman 0,2-1 ppm. Bayam dan
bawang adalah jenis tanaman yang sangat peka kekurangan Mo.
(Munawwaroh, 2105).
G. Unsur hara Cl
Gejala kekurangan Cl biasanya menimbulkan pertumbuhan akar yang
tertekan, daun layu dan berwarna kuning. (Munawwaroh, 2105).
Peranan Unsur Hara Mikro
Secara umum fungsi unsur hara mikro adalah : (1) Sebagai penyusun jaringan
tanaman (2) Sebagai katalisator (stimulant) (3) Mempengaruhi proses oksidasi dan
reduksi Tanaman . (4) Membantu mengatur kadar asam (5) Mempengaruhi nilai
osmotic tanaman . Mempengaruhi pemasukan unsur hara (6) Membantu pertumbuhan
tanaman. Perhatian terhadap unsur mikro dewasa ini meningkat pesat, hal ini karena :
(a)Terangkatnya unsur mikro dalam tanaman menyebabkan persediaan dalam tanah
mencapai titik tidak dapat menunjang pertumbuhan normal.(b)Penggunaan
pupukmakro yang meningkat dosisnya mempertajam menurunnya unsur mikro
tanah.(c)Penggunaan pupuk berkadar unsur tinggi, meniadakan peluang
digunakannya bahan-bahan kurang murni, sehingga kontaminasi unsur mikro dalam
pupuk berkurang.(d) Kemampuan kita mengenal gejala kekurangan unsur mikro
masih relatif kurang.(Sudarmi,2013).
A. Besi
Fungsi Fe antara lain sebagai penyusun klorofil, protein, enzim, dan
berperanan dalam perkembangan kloroplas. Sitokrom merupakan enzim yang
mengandung Fe porfirin. Kerja katalase dan peroksidase digambarkan secara
ringkas sebagai berikut:
Katalase:H2O +H2O→O2 + 2H2O
Peroksidase: AH2+H2O → A + H2O
6

Fungsi lain Fe ialah sebagai pelaksana pemindahan electron dalam proses


metabolisme. Proses tersebut misalnya reduksi N , reduktase solfat, reduktase nitrat.
Kekurangan Fe menyebabakan terhambatnya pembentukan klorofil dan akhirnya juga
penyusunan protein menjadi tidak sempurna. (Jovita 2018).
B. Mangan
Mangan berfunsgsi terlibat dalam sistem penyusunan O2 dalam proses
fotosintesis dan sebagai komponen enzim arginase dan phosphotransferase.
(Wiraatmaja 2016).
C.Seng
Fungsi Zn antara lain : pengaktif enim anolase, aldolase, asamoksalat
dekarboksilase, lesitimase, sistein desulfihidrase, histidin deaminase, super oksida
demutase (SOD), dehidrogenase, karbon anhidrase, proteinase dan peptidase. Juga
berperan dalam biosintesis auxin, pemanjangan sel dan ruas batang. (Jovita 2018).
D. Tembaga
Fungsi dan peranan Cu antara lain : mengaktifkan enzim sitokrom - oksidase,
askorbit - oksidase, asam butirat -fenolase dan laktase. Berperan dalam metabolisme
protein dan karbohidrat, berperan terhadap perkembangan tanaman generatif,
berperan terhadap fiksasi nitrogen secara simbiotis dan penyusunan lignin.
(Jovita 2018).
E. Molibden
Perana Mo dibutuhkan dalam proses asimilasi N dalam tanaman, sebagai
komponen esensial enzim nitrat reduktase dan ntrogenase (enzim fiksasi N2).
(.Wiraatmaja 2016).
F. Boron
Boron berperan dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel,
permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari. Fungsi spesifik dari B
belum diketahui secara pasti,tapi diduga terlibat dalam metabolism karbohidrat dan
mensintesis komponen-komponen penyusun dinding sel tanaman.( Wiraatmaja 2016).
G. Klor
Klor berfungsi sebagai pemindah hara tanaman, meningkatkan osmose sel,
mencegah kehilangan air yang tidak seimbang, memperbaiki penyerapan ion
7

lain,untuk tanaman kelapa dan kelapa sawit dianggap hara makro yang penting dan
juga berperan dalam fotosistem II dari proses fotosintesis (Jovita 2018).
8

KESIMPULAN
1. Hara mikro adalah elemen penting untuk pertumbuhan tanaman, tapi dibutuhkan
dalam jumlah yang sedikit.
2. Defisiensi atau kahat unsur hara adalah kekurangan meterial (bahan) yang berupa
makanan bagi tanaman untuk kelangsungan hidupnya.
3. Secara umum fungsi unsur hara mikro adalah : (1) Sebagai penyusun jaringan
tanaman (2) Sebagai katalisator (stimulant) (3) Mempengaruhi proses oksidasi dan
reduksi Tanaman . (4) Membantu mengatur kadar asam (5) Mempengaruhi nilai
osmotic tanaman . Mempengaruhi pemasukan unsur hara (6) Membantu
pertumbuhan tanaman.

Anda mungkin juga menyukai