Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH FISIOLOGI HEWAN

MEKANISME PERNAPASAN PADA HEWAN VERTEBRATA

Disusun Oleh :

NAMA NIM
KARMIATI (160602014)
FAJARUDIN ( 160602019)
FERINA AFRILIYA (160602016)
FAIRUZ SHENA (160602016)
MATA KULIAH : FISIOLOGI HEWAN
DOSEN PENGAMPU : BENI AL FAJAR S.Pd., M.Sc

PRODI BIOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAMUDRA
2018

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini disusun
agar dapat memenuhi tugas dari mata kuliah Fisiologi Hewan yang diampu oleh
bapak Beni Al Fajar S.Pd., M.Sc
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kriik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki kesalahan yang kami lakukan dalam pembuatan
makalah ini.

Akhir kata kami berharap agar semua pembaca makalah ini dapat
mengambil pelajaran yang terdapat didalam makalah ini.

Langsa, 20 November 2018

Tim Penyusun

ii ii
DAFTAR ISI

COVER ....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1


1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 2


2.1. Pengertian Sistem Pernapasan ..................................................... 2
2.2. Sistem Pernapasan Amfibi ............................................................ 2
2.3. Sistem Pernapasan Pisces ............................................................. 3
2.4. Sistem Pernapasan Reptil ............................................................. 5
2.5. Sistem Pernapasan Aves .............................................................. 7
2.6. Sistem Pernapasan Mamalia ........................................................ 8

BAB III PENUTUP .................................................................................... 13


3.1. Kesimpulan .................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 14

iii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bernafas adalah hal yang harus terus menerus dilakukan oleh mahkluk
hidup baik tumbuhan, manusia, maupun hewan agar dapat melanjutkan hidup.
Pernapasan adalah pertukaran gas yang dibutuhkan untuk metabolisme dalam
tubuh. Alat pernafasan pada setiap jenis mahkluk hidup pun berbeda tergantung
pada habitat yang mahkluk hidup tempati atau menyesuaikan habitat nya. Seperti
halnya pada hewan meiliki berbagai macam saluran pernafasan seperti paru-paru
yang dimiliki oleh mamalia, reptilia, amphibi, cacing (Annelida) dan Amphibia
memiliki kulit yang berfungsi juga sebagai tempat pertukaran gas. Ikan
mengambil oksigen yang berada di lingkungannya (air) dengan menggunakan
sistem insang. Sebagian besar Arthropoda, terutama serangga, telah memiliki
sistem saluran pernapasan. Meskipun demikian, terdapat kelebihan dan
kekurangan pada setiap mekanisme pernapasan yang dimiliki oleh setiap
makhluk.
Hewan vertebrata memiliki saluran pernafasan yang berbeda. Dengan
adanya keanekaragaman yang terjadi pada hewan dan dengan seiring
perkembangan ilmu pengetahuan maka sangat pentinglah bagi kita untuk
mempelajari dan membahas tentang saluran pernafasan pada hewan yang sering
disebut juga dengan sistem respirasi. Untuk itu disini kami akan membahas
tentang Sistem Pernapasan (Respirasi) yang terdapat pada kelima kelas pada
Hewan Vertebrata, yaitu Amfibi, Pisces, Reptil, Aves, serta, serta Mamalia.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat ditentukan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Pernapasan
2. Bagaimanakah sistem pernapasan pada Amfibi
3. Bagaimanakah sistem pernapasan pada Pisces
4. Bagaimanakah sistem pernapasan pada Reptil
5. Bagaimanakah sistem pernapasan pada Aves
6. Bagaimanakah sistem pernapasan pada Mamalia

iv1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN SISTEM PERNAPASAN
Pengertian secara umum dari pernapasan adalah peristiwa menghirup atau
pergerakan udara dari luar yang mengandung oksigen (O2) ke dalam tubuh atau
paru-paru serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida
(CO2) sebagai sisa dari oksidasi ke luar dari tubuh (Syaifudin, 1997).
1. Pengangkutan O2
Pertukaran gas antara O2 dengan CO2 terjadi di dalam alveolus dan
jaringan tubuh, melalui proses difusi. Oksigen yang sampai di alveolus akan
berdifusi menembus selaput alveolus dan berikatan dengan haemoglobin (Hb)
dalam darah yang disebut deoksigenasi dan menghasilkan senyawa
oksihemoglobin (HbO).
2. Pengangkutan CO2
Karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari proses respirasi sel akan
berdifusi ke dalam darah yang selanjutnya akan diangkut ke paru-paru untuk
dikeluarkan sebagai udara pernapasan.
2.2. SISTEM PERNAPASAN AMFIBI
a. Alat pernafasan
Alat pernapasan pada amphibia, misalnya katak, berupa paru-paru, kulit,
dan insang. Pada stadium larva (berudu), hewan ini bernapas dengan insang luar.
Insang luar berupa tiga pasang lipatan kulit yang banyak mengandung pembuluh
kapiler darah.
Pernapasan dengan kulit dilakukan secara difusi, karena kulit katak tipis,
selalu lembap, dan mengandung banyak kapiler darah. Pernapasan dengan kulit
berlangsung secara efektif baik di air maupun di darat. Oksigen ( O2 ) yang
masuk lewat kulit akan diangkut melalui vena kulit paru-paru (vena pulmo
kutanea) menuju ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon
dioksida (CO2 ) dari jaringan akan dibawa ke jantung, dari jantung dipompa ke
kulit dan paru-paru melalui arteri kulit paru-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan
demikian, pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi di kulit.
Katak juga bernapas dengan paru-paru, tetapi belum sebaik paru-paru
Mammalia. Paru paru katak berupa sepasang kantung tipis yang elastis sehingga
udara pernapasan dapat berdifusi, dan dindingnya banyak dikelilingi kapiler darah
sehingga paru-paru katak berwarna kemerahan. Paru parunya dilengkapi dengan
lipatan-lipatan pada permukaan dinding dalamnya yang berguna untuk
memperluas permukaan. Pernapasan pada katak meliputi proses inspirasi dan
ekspirasi yang berlangsung pada saat mulut dalam keadaan tertutup. Mekanisme
pernapasan ini diatur oleh otot-otot pernapasan, yaitu: otot rahang bawah
(submandibularis), sternohioideus, geniohioideus, dan otot perut.

2v
b. Mekanisme pernapasan katak
Pada saat katak berinspirasi atau menghirup oksigen dan berekspirasi
mengeluarkan karbon dioksida, mulut katak selalu dalam keadaan tertutup.
Pernapasan pada katak diatur oleh kontraksi dan relaksasi otot perut dan otot
rahang bawah.
 Inspirasi
Mula-mula tenggorokan bergerak ke bawah sehingga rongga mulut
membesar. Hal ini menyebabkan udara masuk melalui lubang hidung ke rongga
mulut. Kemudian lubang hidung tertutup diikuti dengan berkontraksinya otot
rahang bawah yang menyebabkan rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya
rongga mulut, udara terdorong masuk ke paru-paru. Diparu-paru, oksigen diikat
oleh kapiler darah lalu diedarkan ke seluruh tubuh.
 Ekspirasi
Fase ini diawali dengan mengendurnya otot rahang bawah dan
berkontraksinya otot perut, sehingga paru-paru mengecil dan udara terdorong
kerongga mulut. Sementara itu, celah tekak menutup sehingga terjadi kontraksi
rahang bawah. Akibatnya, rongga mulut mengecil sehingga mendorong udara
kaya oksigen.

2.3. SISTEM PERNAPASAN PADA PISCES


Ikan hidup berada di lingkungan perairan yang memiliki konsentrasi
oksigen yang terlarut rendah yaitu sekitar 5 ml/L pada suhu 20 ͦ C (Aryulina,
2004). Alat pernafasan yang cocok bagi ikan adalah insang yang sangat efisien
untuk mengekstraksi oksigen yang terlarut dalam air.
Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan
selalu lembap. Setiap insang terdiri dari sepasang filamen dan tiap filamen
mengandung banyak lapisan tipis yang disebut dengan lamela.
Insang ikan merupakan struktur yang mengandung banyak pembuluh
darah terutama pada filamen yang memiliki banyak kapiler sehingga
memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar.
Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut
operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh
operkulum.

3vi
a. Mekanisme Pernapasan Pisces
Mekanisme pernafasan pada ikan melalui dua tahap yaitu tahap inspirasi
dan ekspirasi.
 Fase inspirasi
02 dari air masuk ke dalam insang melalui mulut. Gerakan operkulum
membantu memperbesar rongga mulut, pada ikan yang tidak memiliki operkulum
cara memperbesar mulut adalah dengan menurunkan dan menaikkan dasar mulut.
Kemudian 02 diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang
membutuhkan.
 Fase ekspirasi
CO2 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan
dari insang diekskresikan keluar tubuh. Pada beberapa ikan yang hidup di tempat-
tempat dengan sedikit air, ikan tersebut memiliki organ bantu pernafasan seperti
gelembung renang yang bisa menggantikan insang sebagai organ pernafasan
utama.
Gelembung renang (pneumatosis) pada ikan adalah sebuah gelembung
yang berselaput tipis dan terletak diantara rongga perut dan kolumna vertebralis.
Gelembung renang memiliki saluran penghubung dengan esofagus yang disebut
dengan fisostomi, sedangkan gelembung renang yang tidak dilengkapi dengan
saluran penghubung disebut dengan fisoklisti. Gelembung renang berisi campuran
gas oksigen, nitrogen dan karbondioksida yang masuk dan keluar melalui saluran
penghubung dengan esofagus (duktus pneumatikus). Fungsi utama dari
gelembung renang adalah sebagai alat untuk dapat naik turun di dalam air. Ikan
Dipnoi memiliki paru-paru yang sebenarnya. Berbeda dengan gelembung renang,
paru-paru tersebut merupakan penonjolan dinding ventral faring. Meskipun paru-
paru ini masih primitif, namun menjadi pelengkap pernafasan ikan selain insang.
Bahkan ikan Dipnoi dapat bertahan hidup di luar air dalam waktu yang panjang.
Paru-paru yang dimiliki menjadi alat atau organ pernapasan yang utama. Struktur
paru-paru Dipnoi masih sangat sederhana, dindingnya licin, berotot lurik dan
mengandung anyaman pembuluh darah dan memiliki saluran penghubung dengan
faring untuk keluar masuknya udara pernafasan.

vii
4
2.4. SISTEM PERNAPASAN REPTIL
Sistem pernapasan pada reptil berbeda dengan organ pernapasan serangga,
organ yang digunakan pada pernapasan reptilia adalah paru-paru. Sebab, sebagian
besar reptilia hidup di daratan atau habitat yang kering. Untuk
mengimbanginya, kulit reptilia bersisik dan kering, agar cairan dalam tubuhnya
tidak mudah hilang. Kulit bersisik pada reptilia merupakan suatu adaptasi hidup
dalam udara kering, dan bukan sebagai alat pertukaran gas. Walau begitu, ada
pula mekanisme pernapasan reptilia yang dibantu oleh permukaan epitelium
lembab di sekitar kloaka. Misalnya kura-kura dan penyu. Hal ini dilakukan karena
tubuh kura-kura dan penyu terdapat tempurung yang kaku. Tempurung ini
menyebabkan gerak pernapasan kedua hewan tersebut terbatas. Mekanisme
pernapasan reptilia terjadi dalam dua fase, yaitu fase inspirasi dan fase ekspirasi.
Saat tulang rusuk mengembang, volume rongga dada akan meningkat. Selanjutnya
udara (oksigen) akan masuk ke dalam paru-paru, sehingga terjadi fase inspirasi.
Sedangkan, fase ekspirasi akan terjadi, jika tulang rusuk merapat,
sehingga CO2 (karbondioksida) dan uap air keluar dari paru-paru (Saktiyono.
2004)

5viii
a. Transport Gas

Reptil bernapas dengan paru-paru. Pengambilan


oksigen dan pengeluaran karbondioksida terjadi di
dalam paru-paru. Keluar masuknya udara dari dan
keluar paru-paru karena adanya gerakan-gerakan
dari tulang rusuk. Saluran pernapasan terdiri dari
lubang hidung, trakea, bronkus dan paru-paru
(Isnaeni, 2006). Paru-paru kadal sudah
berkembang baik dan ukurannya cukup besar.
Bagian sirkulasi kadal berupa jantung yang
dibungkus membran transparan (pericardium) dan
dibatasi oleh endokardium. Sistem respiratoria
terdiri dari struktur yang terletak diantara nostril
dan paru-paru yaitu glottis dan laring (Parker dan
Hanswell, 1962).
Respirasi dimulai dengan masuknya udara
ke nares externa kemudian masuk ke nares interna melalui glottis sebagai celah
lingua menuju ke laring. Laring tersusun atas tiga buah tulang rawan dan berisi
beberapa pasang pita suara. Menuju trakhea yang bercabang menjadi dua bronchi
yang kemudian masing-masing menuju paru-paru (Jasin, 1989).
Menurut Tambayong (1999), mekanisme Pernafasan pada reptil adalah sebagai
berikut :

 Fase Inspirasi: otot tulang rusuk berkontraksi sehingga rongga dada


membesar yang diikuti paru-paru mengembang, akibatnya udara dari luar
masuk melalui lubang hidung, trakea, bronkus, dan paru-paru.

Gas O2 dalam udara masuk melalui hidung → rongga mulut → anak tekak
→ trakea yang panjang → bronkiolus dalam paru-paru → dari paru-paru O2
diangkut darah menuju ke seluruh jaringan tubuh.

 Fase ekspirasi: otot tulang rusuk relaksasi sehingga rongga dada dan
paruparu mengecil, akibatnya udara dari paru-paru keluar melalui paru-
paru, bronkus, trakea, dan lubang hidung.

Dari jaringan tubuh gas CO2 → di angkut darah menuju jantung → kemudian
menuju ke paru-paru untuk dikeluarkan → bronkiolus → trakea yang panjang →
anak tekak → rongga mulut → dan terakhir melalui lubang hidung.
Reptilia bernapas menggunakan paru-paru. Gas O2 dalam udara masuk
melalui lubang hidung → rongga mulut → anak tekak → trakea yang panjang →
bronkiolus → paru-paru. Dari paru-paru, O2 diangkut darah menuju seluruh
jaringan tubuh. Dari jaringan tubuh, gas CO2 diangkut darah menuju jantung
untuk dikeluarkan melalui paru-paru → bronkiolus → trakea yang panjang →

6ix
anak tekak → rongga mulut → lubang hidung. Pada Reptilia yang hidup di air,
lubang hidung dapat ditutup ketika menyelam (Pratiwi 2007).
2.5. SISTEM PERNAPASAN AVES
a. Jalur Pernapasan Burung
Pada burung, tempat berdifusinya udara pernapasan terjadi di paru-paru. Paru-
paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi
oleh tulang rusuk.
b. Alat Pernapasan Burung
Selain paru-paru, burung biasanya memiliki beberapa pasang perluasan
paru-paru yang disebut pundi-pundi hawa atau kantung udara (saccus
pneumaticus) yang menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap. Umumnya pada
burung mempunyai lima pasang kantong udara, yaitu :
- Kantung servikal, terdapat pada pada pangkal leher
- Kantung interklavikula, terdapat di antara tulang selangka atau
korakoid.
- Kantung toraksika anterior dan kantung torasika posterior, terdapat
pada rongga dada
- Kantung udara abdominal, terdapat di antara lipatan usus atau rongga
perut
Kantung udara berhubungan dengan paru-paru, berselaput tipis, tetapi
tidak terjadi difusi udara pernapasan. Adanya kantung udara mengakibatkan,
pernapasan pada burung menjadi efisien. Kantung udara memiliki beberapa fungsi
berikut.
1. Membantu pernapasan, terutama pada waktu terbang, karena
menyimpan oksigen cadangan.
Membantu mempertahankan suhu badan dengan mencegah hilangnya
panas badan secara berlebihan.
2. Membantu memperkeras suara dengan memperbesar ruang siring.
3. Mengatur berat jenis (meringankan) tubuh pada saat burung terbang.
c. Mekanisme Pernapasan pada Burung

7x
Gambar : Sistem Pernapasan pada burung yang khas.
1. Pada Saat Istirahat
 Fase Inspirasi : tulang rusuk bergerak ke depan – volume rongga dada
membesar – tekanan mengecil – udara akan masuk melalui saluran
pernapasan. Saat inilah sebagian oksigen masuk ke paru-paru dan O2
berdifusi ke dalam darah kapiler, dan sebagian udara dilanjutkan
masuk ke dalam katong-kantong udara.
 Fase Ekspirasi : tulang rusuk kembali ke posisi semula – rongga dada
mengecil – tekanan membesar. Pada saat ini udara dalam alveolus dan
udara dalam kantong-kantong hawa bersama-sama keluar melalui
paru-paru. Pada saat melewati alveolus, O2 diikat oleh darah kapiler
alveolus, dan darah melepas CO2. Dengan demikian, pertukaran gas
CO2 dan O2 dapat berlangsung saat inspirasi dan ekspirasi.
2. Pada Saat Terbang
Pada saat terbang, burung tidak dapat menggerakkan tulang rusuknya.Oleh
sebab itu, pada saat burung terbang yang berperan penting dalam pernapasan
adalah kantong hawa. Inspirasi dan ekspirasinya dilakukan secara bergantian
oleh pundi-pundi hawa antar tulang korakoid (bahu) dan pundi hawa bawah
ketiak.
 Fase Inspirasi : Pada saat sayap diangkat, pundi hawa antar tulang
orakoidterjepit, sedangkan pundi hawa ketiak mengembang, akibatnya
udara masuk ke pundi hawa ketiak melewati paru-paru, terjadilah
inspirasi. Saat melewati paruparu akan terjadi pertukaran gas O2 dan CO2.
 Fase Ekspirasi : Sebaliknya pada saat sayap diturunkan, pundi hawa ketiak
terjepit, sedangkan pundi hawa antar tulang korakoid mengembang,
sehingga udara mengalir keluar dari kantong hawa melewati paru-paru
sehingga terjadilah ekspirasi. Saat melewati paru-paru akan terjadi
pertukaran gas O2 dan CO2.Dengan cara inilah inspirasi dan ekspirasi
udara dalam paru-paru burung saat terbang. Jadi pertukaran gas pada
burung saat terbang juga berlangsung saat inspirasi dan ekspirasi.
2.6. SISTEM PERNAPASAN MAMALIA
Hewan mamalia memiliki sistem pernapasan yang sama dengan manusia.
Alat-alat pernapasan terdiri atas hidung, batang tenggorok, dan paru-paru. Pada
paru-paru terdapat gelembung paru-paru (alveolus) yang berdinding pembuluh
tipis dan terdiri atas satu lapis sel. Dinding alveolus berimpitan dengan dinding
pembuluh kapiler darah yang juga terdiri atas satu lapisan sel. Oksigen masuk ke
dalam kapiler darah dan karbon dioksida keluar dari kapiler darah melalui proses
difusi.
Mekanisme pernapasan mamalia terdiri dari pernapasan dada dan
pernapasan perut. Pernapasan dada terjadi karrena adanya kontraksi otot pada
tulang rusuk yang menyebabkan tulang dada terangkat ke depan, sehingga volume
rongga dada bertambah besar. Pada saat itu, paru-paru mengembang dan terjadilah

xi
8
inspirasi. Sebaliknya, ketika otot tulang mengendur, tulang rusuk dan tulang dada
turun sehingga volume rongga dada mengecil. Pada saat itu paru-paru mengempis
dan terjadilah ekspirasi.

a. Siklus Pernafasan Manusia

Pada dasarnya terjadinya sebuah pernafasan pada manusia ialah


disebabkan karena adanya suatu siklus yang saling terhubung satu sama lain.
Dengan terjadinya pertukaran oksigen dengan karbon dioksida pastinya terdapat
sebuah proses yang panjang hingga keduanya bisa diproses. Pada dasarnya bumi
yang ditinggali manusia ini mempunyai kadar oksigen yang sangat sedikit yaitu
sekitar 21% dibandingkan dengan senyawa lain yang ada di lapisan atmosfer
bumi. Pada intinya proses pernapasan manusia melewati beberapa organ
pernapasan yaitu :

 Hidung
Hidung adalah organ yang pertama dalam sistem pernapasan pada
manusia. Organ yang satu ini merupakan organ yang pertamakali yang dilalui oleh
oksigen. Didalam hidung udara yang masuk akan mengakami ppengolahan oleh
lendir dan rambut hidung. Lebih singkatnya bahwa fungsi hidung adalah organ
yang menghirup oksigen serta menjadi jalur masuk oksigen dan keluarnya
karbondioksida.

 Tenggorokan
Tenggorokan atau yang sering disebut faring ini merupakan organ yang
mempunyai fungsi sebagai jalur/ jalan masuk keluarnya oksigen dan
karbondioksida. Tetapi tenggorokan juga merupakan organ yang memiliki dua
saluran utama yaitu saluran pencernaan dan saluran pernafasan. Jadi sebenarnya
dalam tenggorokan manusia terdapat dua saluran yang memiliki fungsi yang
berbeda. Didalam tenggorokan terdapat satu organ yaitu laring yang mempunyai

xii
9
panjang sekitar 3 -4 cm. Sedangkan panjang dari saluran pernafasan ialah sekitar
12 14 cm, lebih panjang dari laring.

 Pangkal Tenggorokan
Fungsi utama pangkal tenggorokan atau dikenal dengan laring ini adalah
sebagai penghubung antara faring dan trakea. Pada dasarnya laring ini adalah
kotak suara pada manusia.

 Trakea
Trakea berfungsi untuk sebagai penghubung laring dengan bronkus dan
berfungsi juga sebagai jalan masuknya udara dari tenggorokan hingga masuk
kedada. Lebih detailnya bahwa fungsi trakea adalah sebagai jalan/ jalur masuk
dan keluarnya udara dari paru-paru.

 Bronkus
Bronkus adalah merupakan organ cabang dari trakea, yang tersusus atas
tulang yang rawan dengan bentuk cincin. maksudnya ialah bahwa bronkus
memiliki dua organ/ jalur yang menuju paru-pari kanan dan kiri.

 Bronkiolus
Bronkiolus adalah anak dari bronkus yang merupakan saluran kecil dan
memiliki dinding yang tipis.

 Alveolus
Alveolus adalah merupakan gelembung-gelembung udara didalam paru-
paru dengan jumlah kurang lebih sebanyak 300 juta buah. Pada gelembung
tersebut terdapat dinding yang tipis berisi kapiler darah dan disetiap
gelembungnya terdapat kapiler darah yang menyelimuti. Terjadinya pertukaran
gas oksigen dengan karbon dioksida ialah melalui dinding alveolus tersebut.

 Paru-paru
Paru-paru merupakan organ utama setelah jantung yang memiliki banyak
fungsi, salah satu fungsi paru-paru adalah sebagai organ pertukaran oksigen denga
karbon dioksida dari darah nah proses tersebut biasanya disebut dengan
pernapasan ekternal.

xiii
10
b. Jenis Sistem Pernafasan Pada Manusia
1. Pernafasan Dada

Pernapasan dada ialah pernafasan yang terjadi dibagian dada dengan


melibatkan otot pada antar tulang rusuk. Didalam pernapasan dada ini terdapat
dua fase mekanisme yang tadi saya bahas yaitu inspirasi dan ekspirasi.
 Fase Inspirasi
Fase inspirasi adalah proses menghirup udara dari luar untuk dimasukan
kedalam paru-paru. Ketika manusia melakukan pernapasan inspirasi ini terapat
otot yang berkontraksi. Berikut penjelasannya :
Pernapasan ini diawali dengan berkontraksinya otot antar tulang rusuk
sehingga mengakibatkan rongga dada terangkat dan membesar. Akibatnya
tekanan udara didalam rongga dada menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan
udara luar, sehingga mengakibatkan oksigen yang ada di luar masuk.
 Fase Ekspirasi
Fase ekpirasi adalah proses mengeluarkan karbon dioksida dari dalam
paru-paru. Pada fase ini ialah merupakan fase relaksasi antar otot tulang rusuk,
yang kemudian mengakibatkan rongga dada mengecil dan turun. Sehingga
tekanan pada dalam rongga dada lebih besar dibanding tekanan luar, akibatnya
karbondioksida yang terdapat pada rongga dada akan keluar.
2. Pernapasan Perut

xiv
11
Pernafasan perut ialah pernapasan yang terjadi diarea perut yang
melibbatkan otot diafragma. Sama seperti pernapasan dada, pernafasan perut juga
terdapat dua fase yang terjadi yaitu :
 Fase Inspirsi
Fase ini diawali dengan relaksasi otot diagfragma yang mengakibatkan
rongga dada menjadi membesar. Sehingga mengakibatkan tekanan didalam
rongga dada lebih kecil dari pada tekanan luar, sehingga udara yang kaya oksigen
dari luar dapat masuk dedalam paru-paru.
 Fase Ekspirasi
Pada fase ini diawali dengan berkontraksinya otot diafragma pada posisi
semula dan diikuti oleh turunnya tulang rusuk yang mengakibatkan rongga dada
mengecil. Yang menyebabkan tekanan dalam rongga dada lebih besar dibanding
tekanan luar sehingga mengakibatkan udara yang terdapat didalam rongga dada
akan keluar.

xv
12
BAB III
KESIMPULAN

Pernapasan merupakan peristiwa menghirup atau pergerakan udara dari


luar yang mengandung oksigen (O2) ke dalam tubuh atau paru-paru serta
menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida (CO2) sebagai
sisa dari oksidasi ke luar dari tubuh.
 Alat Pernapasan Pada Amphibia
Alat pernapasan pada amphibia, misalnya katak, berupa paru-paru, kulit,
dan insang. Pada stadium larva (berudu), hewan ini bernapas dengan
insang luar. Insang luar berupa tiga pasang lipatan kulit yang banyak
mengandung pembuluh kapiler darah, Katak juga bernapas dengan paru-
paru, tetapi belum sebaik paru-paru Mammalia. Paru paru katak berupa
sepasang kantung tipis yang elastis sehingga udara pernapasan dapat
berdifusi, dan dindingnya banyak dikelilingi kapiler darah sehingga paru-
paru katak berwarna kemerahan.
 Alat Pernapasan Pada Pisces
Alat pernafasan yang cocok bagi ikan adalah insang yang sangat efisien
untuk mengekstraksi oksigen yang terlarut dalam air
 Alat Pernapasan Pada Reptil
Pernapasan reptilia yang dibantu oleh permukaan epitelium lembab di
sekitar kloaka. Misalnya kura-kura dan penyu. Hal ini dilakukan karena
tubuh kura-kura dan penyu terdapat tempurung yang kaku. Tempurung ini
menyebabkan gerak pernapasan kedua hewan tersebut terbatas tetapi ada
sebgian reptilia yang bernafas menggunkan paru-paru.
 Alat Pernapasan Pada Aves
Selain paru-paru, burung biasanya memiliki beberapa pasang perluasan
paru-paru yang disebut pundi-pundi hawa atau kantung udara (saccus
pneumaticus) yang menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap.
 Alat Pernapasan Pada Mamalia
Hewan mamalia memiliki sistem pernapasan yang sama dengan manusia.
Alat-alat pernapasan terdiri atas hidung, batang tenggorok, dan paru-paru.

xvi
13
DAFTAR PUSTAKA

Kimball, John W. 1999. Biologi Jilid 2 dan 3. Jakarta: Erlangga.


Jasin, M. 1989. Sistematik Hewan. Surabaya: Sinar Wijaya.
Parker and Haswel. 1978. Text Book of Zoology 2 Vertebrates. New York: The
Mac Millan Press.
Dr. Tambayong, jan. 1999, Anatomi dan Fisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta:
Penerbit buku kedokterann EGC.
Aryulina, Dyah, dkk. 2004. Biologi 2 SMA dan MA untuk kelas IX. Jakarta: Esis
Pratiwi, D.A, dkk. 2007. Biologi untuk SMA dan MA kelas IX jilid 2. Jakarta:
Erlangga
Saktiyono. 2004. Sains BIOLOGI SMP Untuk Kelas VIII. Penerbit Esis dari
Penerbit Erlangga-Jakarta.
Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta : Kanisius

xvii
14

Anda mungkin juga menyukai