Assalamualaikum Wr.Wb.
Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan kasih sayang-Nya, sehingga makalah tugas Identifikasi jenis Gulma di
Perkebunan Pisang dapat kami selesaikan.
Maksud dan tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Biologi Gulma. Kami berharap makalah ini dapat digunakan
dengan baik dan dapat diambil manfaatnya dikemudian hari.
Segala kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini mohon
untuk dimaklumi karena kami masih dalam pembelajaran. Dan untuk perbaikan dan
penyempurnaan dimasa yang akan datang, kami mengharapkan saran dan kritiknya.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Wasalamualaikum Wr.Wb.
Penyusun
Daftar isi
Cover i
Kata pengantar ii
Daftar isi iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 latar belakang 1
1.2 Tujuan 2
1.3 Manfaat 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1 Gulma 3
2.2 Pisang 3
BAB III METODE PENELITIAN 4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 5
4.1 Hasil 5
4.2 Pembahasan
BAB V KESIMPULAN
Daftar Pustaka
Daftar tabel
Tabel 4.1.1 Jenis gulma di Perkebunan warga Gampong Meurandeh
Tabel 4.1.2 Hasil perhituingan kerapatan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pisang (Musa sp.) adalah tanaman buah yang banyak ditanam di daerah
tropis. Pisang memiliki keragaman kultivar yang tinggi (Suhartanto, 2012).
Tanaman ini berasal dari kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Tanaman
pisang memiliki habitus herba dan hanya berbuah sekali (monokarpik)
kemudian mati. Buah pisang mudah didapat karena daerah distribusinya luas
serta masa berbuahnya tidak mengenal musim sehingga harganya relatif murah.
Selain itu, buah pisang banyak digemari karena rasanya yang manis dan sering
digunakan sebagai makanan penutup.
Menurut Pujaratno (2010), perkebunan pisang yang permanen dapat
ditemukan di Meksiko, Jamaika, Amerika Tengah, Panama, Kolombia,
Ekuador, dan Filipina. Di negara tersebut, budidaya pisang sudah merupakan
suatu industri yang didukung oleh kultur teknis yang prima dengan stasiun
pengepakan yang modern dan memenuhi standar internasional. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pisang merupakan komoditas perdagangan yang tidak
mungkin diabaikan. Di tingkat Asia, Indonesia merupakan negara penghasil
pisang keempat terbesar setelah India, Filipina, dan Cina.
Pisang merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara dan kini
tanaman pisang telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di
Indonesia, sebagian besar pisang hanya ditanam dalam skala rumah tangga atau
kebun yang sangat kecil. Standar internasional perkebunan pisang kecil adalah
10 30 ha (Pujaratno, 2010). Perkebunan pisang ini juga tidak terlepas dari
masalah-masalah pengelolaan terutama pengelolaan tehadap tanaman
pengganggu (gulma).
Gulma merupakan salah satu masalah yang sering dijumpai dalam budidaya
perkebunan. Adanya gulma pada tanaman pisang merupakan saingan bagi
tanaman pokok dalam memanfaatkan hara, air, cahaya dan ruang, menurunkan
efisiensi penggunaan pupuk, mengganggu penyadapan dan menurunkan
produksi. Tertekannya pertumbuhan dan rendahnya hasil disebabkan oleh
gulma. Gulma mampu berkompetisi dengan tanaman budidaya, merupakan
hama dan penyakit, dan mengeluarkan zat allelopati yang menghambat
pertumbuhan tanaman lain di sekitarnya (Moenandir. 2010).
Inventarisasi gulma sebelum tindakan pengendalian diperlukan untuk
mengetahui jenis jenis gulma dominan pada suatu ekosistem agar dapat
diterapkan pengendalian yang efektif dan efisien. Sehingga pengendalian gulma
bukan lagi merupakan usaha sambilan, tetapi merupakan bagian dari
pengelolaan organisme pengganggu yang merupakan komponen pokok dalam
proses produksi pertanian (Barus. 2003).
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui langkah – langkah terhadap adanya gulma
diperkebunan pisang.
Untuk mengetahui gulma yang dominan di perkebunan kelapa pisang.
1.3 Manfaat
Mengetahui langkah – langkah terhadap adanya gulma diperkebunan
pisang.
Mengetahui jenis – jenis gulma yang terdapat diperkebunan pisang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gulma
Gulma didefinisikan sebagai tumbuhan yang kehadirannya pada lahan
pertanian dapat menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman. Kerugian akibat
gulma terhadap tanaman budidaya beragam bergantung dari jenis tanaman yang
diusahakan, iklim, jenis gulma, teknis budidaya yang diterapkan serta faktor
lainnya. Gulma dan tanaman budidaya (hortikultura, pangan dan perkebunan)
dalam pertumbuhannya saling berkompetisi memperebutkan bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk hidupnya, apabila jumlah bahan tersebut dalam jumlah terbatas
bagi keduanya. Bahan kebutuhan hidup yang dikompetisikan adalah cahaya, air,
unsur hara dan ruang tumbuh (Sembodo. 2010.)
2.2 Pisang
Batang
Batang tanaman pisang berbentuk bulat silindris berlapis, batang tanaman
ini memiliki dua bagian yaitu batang asli atau utama dan batang semu atau
batang palsu. Batang bagian bawah ini akan tumbuh tunas baru, dan batang
pa;su akan membantu menutupi atau membentukmlapisan baru pada batang
tanaman pisang. Pada umumnya, batang tanaman ini berwarna hijau muda
dengan lapisan berwarna kecoklatan.
Daun
Daun tanaman ini berbentuk bulat memanjang dan melebar, dengan
pertulangan daun yang besar yang berbentuk dari pelepah, bagian ujung
daun tumpul dan bagian tepi merata. Pada umumnya, daun ini memiliki
warna kehijuan, dan juga tampak garis berwarna keputihan pada permukaan
daun.
Bunga
Bunga tanaman ini berbentuk hampir menyerupai jantung, juga berwarna
kemerahan muda, dan mahkota berwarna kekuning – kuningan serta
berserabut halus berwarna kehitaman. Pada umumnya, bunga tanaman ini
disebut bunga berani dan mucul pada ketiak daun.
Buah
Buah tanaman ini tersusun dari tantan, dalam satu tandan terdapat dari
beberapa sisir dan juga buah ini jika belum matang dan warna kekuningan
jika sudah matang. Dalam satu sisir buah pisang ini sekitar 8 -10 buah
bahkan lebih, tergantung varietasnya. Dalam buah, dan terdapat bintik –
bintik kehitaman berbentuk bulat kecil dan juga hanya terdapat di pisang –
pisang tertentu saja.
Tanaman pisang merupakan salah satu kekayaan alam asli Asia Tenggara.
Pisang sendiri dalam analisa bisnis tertuju pada buahnya mesikpun dalam tanaman
pisang sendiri terdapat berbagai manfaat lainnya, pisang yang memiliki nama latin
Musa paradisiaca L. Jenis pisang banyak sekali ditemukan, antara lain pisang
kepok, pisang ambon, pisang raja, pisang kapas, pisang susu dan masih banyak jenis
pisang lainnya serta pisang dapat diolah menjadi beberapa produk makanan yang
menarik untuk dikonsumsi. Penanaman pisang juga membuka peluang ekonomi
bagi petani pisang itu sendiri (Amilda, 2014)
METODE PENELITIAN
Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metoda Kuadrat dengan
peletakan plot secara purposive sampling dengan ukuran plot 1x1m dan jumlah plot
10 plot pada tanaman Pisang. Kemudian pada setiap plot pengamatan dilakukan
4.1 Hasil
Adapun hasil dari penelitian ini adalah :
Gambar 4.1.1 Jenis gulma di Perkebunan warga Gampong Meurandeh
Famili Nama Daerah Spesies Plot Plot Plot Plot Plot Plot Plot Plot Plot Plot Tota
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Deskripsi :
Klasifikasi :
Deskripsi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Deskripsi
Memiliki rimpang (umbi) menjalar, berbentuk kerucut yang besar pada pangkal,
kadang melekuk, warna coklat, berambut halus dengan diameter 5-10 mm.
batangnya berbentuk segitiga, padat, licin, tumpul, berdiameter1-1,5 mm panjang
5-45 cm. daun pada tanaman ini terdiri dari 4-10 helei berjejal pada pangkal batang
membentuk roset akar dengan pelepah daun tertutup tanah, helaian daun berbangun
pita, bertulang sejajar, tepi rata, permukaan atas berwarna hijau mengkilap dengan
panjang 10-60 cm dan lebar 2-6 mm. bunga berbentuk bulir dengan 3-10 bulir kecil
yang Mempunyai 8-25 bunga yang berkumpul membentuk payung, warna kuning
/coklat kuning. buah yang terdapat adalah tipe buah batu, kecil, bentuk memanjang
sampai bulat telur terbalik.perbanyakan dapat secara generatif, dengan biji dan
vegetatif, rimpang (stolon ). Habitat : tanaman ini tumbuh liar di tempat terbuka /
sedikit terlindung Dari sinar matahari dan pada ketinggian 1-1000 m dpl pada
bermacam-macam tanah.
4.2.4 Caladium sp
Klasifikasi
Kingdom :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Kelas :Monocotyledonae
Ordo :Araceales
Family :Araceae
Genus :Caladium
Spesies : Caladium sp
Deskripsi
Ciri khas keladi sebagai salah satu anggota dai Araceae adalah dalam hal bentuk
daunnya. Bentuk daun dari tanaman hias keladi adalah mempunyai tonjolan bulat
memanjang dengan ujung tumpul yang disebut spadiks. Spadiks di bungkus oleh
selundang yang disebut spata. Umumnya warna yang dimiliki oleh spadiks ini
sesuai dengan warna spatanya. Pada saat masih muda spata membungkus spadiks
dengan rapat kemudian mekar, sehingga spadiks akan terlihat. Spata
mempunyai warna yang beraneka ragam,tetapi satu spata umumnya hanya terdiri
dari satu atau dua warna.
Hampir semua keladi tidak berbatang,tetapi hanya membentuk pelepah atau
tangkai daun. Bentuk daunnya juga sangat bervariasi,dari segitiga, oval, bulat,
hingga panjang. Pangkal daun berlekuk, tulang daun sangat menunjang keindahan
daunnya serta tepi daun ada yang rata dan ada pula yang berlekuk atau bergerigi
menyerupai gergaji. Warna daun juga bervariatif, dari hijau muda, hijau kehitaman,
hijau kehitaman, hijau keunguan, kuning,putih, merah muda, merah tua, ungu,
keperakan, cokelat, atau kehitaman, hingga kombinasi dari warna warna tersebut.
Deskripsi
Akar Jukut Pahit (Paspalum conjugatum Berg.) merupakan akar serabut
(radix adventica) yang halus. Berwarna putih hingga kekuning-kuningan dengan
arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) mencapai 20 cm di dalam tanah. Selain itu,
akar terbentuk seperti benang (filiformis) serta tidak memiliki ruas-ruas dan tudung
akar (calyptra).
Batang agak pipih (phyllocladium) dengan tinggi 20-75 cm, serta tidak
berbulu. Warnanya hijau bercorak ungu, tumbuh tegak (erectus) dan termasuk
batang rumput (calmus). Permukaan batang berusuk (costatus) dimana terdapat
rigi-rigi yang membujur.
Daun memiliki helai daun berbentuk pita (ligulatus) dengan ujung daun
runcing (acutus). Serta berbulu di sepanjang tepinya dan pada permukannya.
Pangkal daun membulat (rotundatus), dengan panjang daun berkisar 2,5-37,5 cm
dan lebar 6-16 mm. Selain itu, tepi daun tampak berombak (repandus).
Bunga termasuk tumbuhan berbunga tunggal (planta uniflora) yang tumbuh
pada ujung batang (flos terminalis). Selain itu, ibu tangkai bunga tidak bercabang-
cabang, sehingga bunga langsung terdapat pada ibu tangkainya.
Buah berupa bulir yang berukuran sangat kecil, berjumlah 2-18 bulir yang
dudk saling berjauhan. Bulir pada satu sisi panjangnya mencapai 1,5-10 cm. Poros
bulir berlunas. Dan anak bulir dikedua belah sisi dari lunas berjumlah 1-2 baris.
Bulir-bulir ini akan rontok secara bersamaan. Biji berukuran sangat kecil dan hanya
berjumlah satu pada ruangnya.
4.2.7 Borreria alata L
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Borreria
Deskripsi
Akar Jenis rumput tegak yang panjang, berakar dalam dan tebal. Batang
Rumput-rumputan yang tegak, tinggi 0.3 – 0.9 m. Daun berhadapan, bertangkai
sangat panjang, berbentuk ellips memanjang atau bulat telur, dengan kaki yang
menyempit demi sedikit, di atas bagian kaki yangbertepi rata bergigi beringgit,
berambut jarang atau tidak yang kukurannya 4 – 9 dan 2.5 – 5 cm. Bulir bunga
bertangkai pendek, panjang 15 – 30 cm. Daun pelindung dengan kuat menempel
kelopak, bertepi lebar serupa selaput. Kelopak bergigi 4, panjang kurang lebih 0.5
cm. Tabung mahkota melekukk dari sumbu bulir, panjang 1 cm, pecah dalam 2
kendaga. Habitat Hidup terutama di daerah dengan musim kemarau yang tegas, di
tempat cerah atau teduh sedikit, dengan ketinggian 1 – 1250 m.
BAB 5
KESIMPULAN