Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Sudut lumbosakral adalah sudut yang dibentuk oleh garis yang parallel pada
permukaan superior sakrum dan garis aksis perpendicular. Albert Barnett Fergosun
merupakan orang yang pertama kali memperkenalkan metode pengukuran sudut ini dan
mempublikasikannnya dalam jurnal Radiologi di New York, 1934. Sudut lumbosakral rata-
rata sekitar 41,1° dengan simpang baku ±7,7° atau antara 35-45º (Hellems et al,1985). Sudut
lumbosakral sangat signifikans di atas 45° disebut hiperlordosis, jika dibawah 35° disebut
hipolordosis (Hellems et al,1985; Chalian et al.,2012; Vismara et al.,2010).
Hernia nukleus pulposus merupakan suatu keadaan di mana annulus fibrosus beserta
nukleus pulposusnya menonjol ke dalam kanalis spinalis. Di daerah lumbal, penonjolan dapat
terjadi ke arah posterolateral atau posterosentral (Meschan, 1985). Hernia nukleus pulposus
merupakan salah satu dari banyak penyebab nyeri punggung bawah akibat proses degenerasi
(Meschan,1985; Adam et al.,1997). Penderita sering mengeluh nyeri atau sakit punggung
yang menjalar hingga tungkai bawah terutama saat aktivitas membungkuk yang diakibatkan
karena penekanan pada susunan saraf tepi yang terjepit pada area tersebut. Secara umum
kondisi ini seringkali terkait dengan trauma mekanik akut atau akumulasi dari beberapa
trauma dalam kurun waktu tertentu (Han et al.,1997).
Penelitian terhadap perempuan obesitas menunjukkan suatu peningkatan yang
signifikan pada kasus nyeri punggung bawah. Berat badan lebih dipertimbangkan sebagai
faktor risiko penyebab nyeri punggung bawah (Lebouf et al., 2000). Pada kelompok pasien
spine disease tentang hubungan obesitas dengan status fungsional spine menunjukkan suatu
hubungan yang bermakna, di mana pada mereka dengan kategori obesitas lebih banyak
didapatkan nyeri radukuler dan tanda-tanda neurologi lainnya (Fanuele et al., 2002).
Pengukuran sudut lumbosakral merupakan salah satu parameter dalam mengevaluasi
kemungkinan etiologi dari sindrom nyeri punggung bawah. Peningkatan sudut lumbosakral
menunjukkan kemungkinan fraktur kompresi pada daerah facet joint dan diskus posterior
yang menyebabkan perubahan degeneratif dini. Penurunan sudut dapat mempengaruhi titik
tumpu tubuh dan mendukung degenerasi diskus (proses awal terjadinya herniasi nukleus
pulposus) dan vertebra (Hellems et al., 1985; Chalian et al., 2012; Vismara et.al., 2010).

BAHAN DAN METODE


Metode penelitian adalah observasi cross sectional untuk menganalisis sudut
lumbosakral terhadap derajat penekanan radiks saraf pada penderita HNP berdasarkan
pemeriksaan MRI Lumbosakral. Sampel adalah semua populasi terjangkau yang memenuhi
kriteria penelitian. Pengambilan sampel dengan cara construktive sampling. Data yang
diperoleh pada penelitian ini akan dianalisis menggunakan Uji statistik Chi Square, Anova
dan Likelihood Ratio.

Anda mungkin juga menyukai