Anda di halaman 1dari 3

Forced Vital Capacity (FVC)

Bab 2 Metode

a. Alat dan bahan


1. Spirometer
2. Kantong yang berisi oksigen murni
3. Stopwatch
4. Nose piece 3 mm, 4 mm, dan 5 mm
b. Langkah kerja
1. Spirometer dinyalakan dan dipilih perekaman FVC
2. Data OP diisi pada alat
3. Mouthpiece dipasang pada alat
4. OP duduk atau berdiri tegak dan nose piece dipasang
5. OP diminta inspirasi maksimal melalui mulut
6. OP diminta melakukan ekspirasi dengan SECEPATNYA dan
SEKUATNYA melalui mouthpiece dan diteruskan sampai tidak mampu
ekspirasi lagi (sekitar 6 detik).
Catatan:
- perlu diperhatikan agar mulut melingkari mouthpiece dengan sempurna
untuk menghindari udara keluar melalui celah antara mulut dan mouthpiece.
- OP perlu melakukan ekspirasi selama mungkin untuk menghindari
penghentian ekspirasi yang mendadak yang akan menimbulkan kesalahan
dalam perekaman.
7. Setelah tidak mampu ekspirasi lagi, OP diminta inspirasi maksimal kembali
lalu mulut dilepaskan dari mouthpiece.
8. Prosedur diulangi minimal 3 kali untuk mendapatkan hasil yang bisa
diterima (selisih FVC dan FEV1 antara dua perasat dengan nilai terbesar <
150 ml)
Bab 3 Hasil

Nama : Rachel Dhea Ananda

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 20 tahun

Tinggi badan : 159cm

Berat badan : 55kg

BMI : 21.8

Indikator Prediksi Base % Min Max


FEV1 3.06 2.21 72 2.44 3.68
FVC 3.50 2.62 75 2.79 4.21
FEV1/FVC 84 84 100 74 95

Bab 4 Pembahasan

Pengukuran dengan spirometry dimulai dengan pengukuran maneuver FVC dengan


volume udara keluar ke dalam spirometri dengan interval 0.5, 1.0, 2.0, dan 3.0 detik.
Jumlah dari nilai itu memberikan ukuran sebanyak 97% dari FVC. Secara umum,
FEV1 digunakan lebih banyak yaitu volume udara yang diekspirasi kedalam spirometri
pada 1 detik. Nilai normalnya yaitu 70% dari FVC.5

Pada hasil pemeriksaan pada probandus perempuan dengan umur 20 tahun, tinggi
159cm dan berat badan 55 kg (normal kategori BMI) didapat nilai forced vital capacity
(FVC) 75 %, forced expiratory volume dalam 1 detik (FEV1) 72 % adalah rasio
FEV1/FVC 100 %. Nilai rasio FEV1/FVC 100 % lebih dari normal ini dapat
menunjukkan keadaaan normal atau restriksi namun oleh karena nilai FVC juga tidak
lebih rendah dari normal sehingga tidak dapat dikatakan restriksi kemudian untuk
menilai apakah pada probandus ini obstruksi atau tidak dilihat dari rasio FEV1/FVC
pada probandus sama dengan 75%. Nilai menunjukkan kemiripan dengan restriktif,
sehingga terdapat beberapa kemungkinan berdasarkan usia, jenis kelamin, dan tinggi
badan.maupun penyempitan saluran paru – paru yang diakibatkan oleh bahan yang
bersifat alergen seperti debu, spora jamur, dan sebagainya, yang mengganggu. 2,3

Bab 5 Kesimpulan

Pemeriksaan spirometry untuk Force Expiratory Volume didapatkan hasil normal yaitu
> 70% , begitu pula dengan hasil untuk Force Volume Capacity yang juga >70% Dan
hasil diatas normal untuk FEC1/FVC yang menunjukan nilai 100%.

1. Ganoong, W F. Review of Medical Physiology. 22nd Ed. Singapore : MC Graw


Hill. 2005.
2. White, G.C. Basic Clinical Lab Competencies for Respiratory Care Fifth
Edition. USA: Delmar. 2012.
3. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi ke−6. Jakarta: EGC.
2011.

Anda mungkin juga menyukai