MAKALAH
IMPLEMENTASI AHLAK DALAM ISLAM
DI SUSUN OLEH
NAMA/STB : SAIFUL
: MUHAMMAD NASIR YOGIE AKBAR.
KELAS : A1 & A2
FAKULTAS : TEKNIK
JURUSAN : MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2018
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah
pendidikan agama islam dengan judul "Memahami Pengertian dan Fungsi Perbankan
Syariah" tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk
itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini
dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah
selanjutnya.
Penyusun
AHLAK Page ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1
BAB II
2.1 Ahlak ........................................................................................................1
2.2 sumber ahlak islam ...................................................................................10
BAB III PENUTUP
3.1 kesimpulan ..............................................................................................15
3.2 Saran .........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sejarah Agama menunjukkan bahwa kebahagiaan yang ingin dicapai dengan
menjalankan syariah agama itu hanya dapat terlaksana dengan adanya akhlak
yang baik. Kepercayaan yang hanya berbentuk pengetahuan tentang keesaan
Tuhan, ibadah yang dilakukan hanya sebagai formalitas belaka, muamalah
yang hanya merupakan peraturan yang tertuang dalam kitab saja, semua itu
bukanlah merupakan jaminan untuk tercapainya kebahagiaan tersebut.
Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah
pangkalan yang menentukan corak hidup manusia. Akhlak, atau moral, atau
susila adalah pola tindakan yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan.Hidup
susila dan tiap-tiap perbuatan susila adalah jawaban yang tepat terhadap
kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan tiap-tiap
pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu. Kesadaran akhlak
adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana manusia melihat
atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan baik dan buruk.
Disitulah membedakan halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak boleh
dilakukan, meskipun dia bisa melakukan. Itulah hal yang khusus manusiawi.
Dalam dunia hewan tidak ada hal yang baik dan buruk atau patut tidak patut,
karena hanya manusialah yang mengerti dirinya sendiri, hanya manusialah
sebagai subjek menginsafi bahwa dia berhadapan pada perbuatannya itu,
sebelum, selama dan sesudah pekerjaan itu dilakukan. Sehingga sebagai
subjek yang mengalami perbuatannya dia bisa dimintai pertanggungjawaban
atas perbuatannya itu.
AHLAK Page 1
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ahlak
a. Pengertian ahlak islami
Secara sederhana akhlak islami dapat diartikan sebagai akhlak yang
berdasarkan ajaran islam atau akhlak yang bersifat islami. Kata islam yang
berada di belakang kata akhlak dalam hal menempati sebagai sifat.
Dengan demikian akhlak islami adalah perbuatan yang dilakukan dengan
mudah, disengaja, mendarah daging dan sebenarnya yang didasarkan pada
islam. Dilihat dari segi sifatnya yang universal, maka akhlak islami juga
bersifat universal. Namun dalam rangka menjabarkan akhak islami yang
universal ini diperlukan bantuan pemikiran akal manusia dan kesempatan
sosial yang terkandung dalam ajaran etika dan moral.
Dengan kata lain Akhlak Islami adalah akhlak yang disamping mengakui
adanya nilai-nilai universal sebagai dasar bentuk akhlak, juga mengakui nilai-
nilai yang bersifat lokal dan temporal sebagai penjabaran atas nilai-nilai yang
universal itu. Sebagai contoh yaitu menghormati kedua orang tua, adalah
akhlak yang bersifat mutlak dan universal. Sedangkan bagaimana bentuk dan
cara menghormati kedua orang tua itu dapat dimanifestasikan oleh hasil
pemikiran menusia yang dipengaruhi oleh kondisi dan situasi di mana orang
yang menjabarkan nilai universal itu berada.
Akhlak dalam ajaran agama tidak dapat disamakan dengan etika atau
moral, walau etika dan moral itu di perlukan dalam rangka menjabarkan
akhlak yang berdasarkan agama (akhlak Islami). Hal ini disebabkan karena
etika terbatas pada sopan santun antara sesama manusia saja, serta hanya
berkaitan dengan tingkah laku lahiriah. Jadi ketika etika digunakan untuk
menjabarkan akhlak Islami, itu tidak berarti akhlak Islami dapat dijabarkan
sepenuhnya oleh etika dan moral.
AHLAK Page 2
3
AHLAK Page 3
4
akhlak. Hal itu juga dijelaskan dalam kisah-kisah sejarah manusia terdahulu
melalui al-Quran seperti kisahnya kaum Luth, Samud, Kaum Nabi Ibrahim,
Bani Israil dan lain-lain. Ummat yang berakhlak tinggi dan senantiasa berada
di bawah keridhoan dan perlindungan Alloh ialah seperti ummat yang seperti
di Madinah pada zaman Rosululloh saw.
Ketiadaan akhlak yang baik dalam kehidupan individu maupun
masyarakat akan mempengaruhi berbagai krisis, baik dari internal maupun
eksternal. Seperti halnya krisis nilai diri, keutuhan rumah tangga baik dalam
hal keluarga maupun Negara. Seperti yang Presiden Perancis pernah katakan,
Kekalahan Perancis di tangan tentara Jerman disebabkan tentaranya runtuh
moral dan akhlak.
Pencerminan diri seseorang sering digambarkan melalui tingkah laku
atau akhlak yang ditunjukkan. Seperi dalam pepatah jawa, ajining diri seka
lathi, ajining salira seka wusana.yang artinya,Orang itu dihormati dari apa
yang dia katakan. Secara tidak langsung seorang yang berakhlak baik akan
bertingkah laku baik, tingkah laku yang dimaksud itu baik perbuatannya
maupun perkataannya. Sudah barang tentu, kita hidup di masyarakat jawa
yang besar unggah ungguhnya, maka akhlak lah yang menjadi suatu tombak
untuk berinteraksi dengan masyarakat agar tercipta masyarakat yang kondusif
dan penuh kerahmatan. Orang yang berakhlak baik juga akan
disukai/diteladani dan menjauhkan diri dari perbuatan tercela yang
menyebabkan dibenci dan dijauhi sesame, sehingga dapat terputuslah tali
silaturahim antar ummat yang menjadikannya perpecahan.
Akhlak tidak bisa di beli atau dinilai dengan Rupiah karena
peruwujudannya ada dalam diri seseorang tersebut yang merupakan hasil
didikan dari Orang tua atau pengasuh yang sejak kecil mengasuhnya dan tidak
bisa lepas pula dari masyarakat yang ada di sekitarnya, karena pada dasarkan
lingkungan yang baik akan mencetak manusia yang baik. Jadi jika sejak kecil
AHLAK Page 4
5
AHLAK Page 5
6
Terjemahnya:
“… dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
(perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar…”.
Firman Allah swt. dalam QS. (3): 159
ِ ظ ْالقَ ْل
َب الَ نـْفَضُّوا ِم ْن َح ْولِك ًّ ََّللاِ ِل ْنتَ لَ ُه ْم َولَ ْو ُك ْنتَ ف
َ ظا َغ ِلي َّ َفَبِ َما َرحْ َم ٍة ِمن
Terjemahnya:
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu.
Dari dua ayat di atas sangat jelas menekankan kita untuk menjadikan akhlak
sebagai landasan segala tingkah laku yang berasal dari Al-Qur’an.
Secara garis besar, mata pengajaran aqidah akhlak berisi materi pokok
sebagai berikut:
AHLAK Page 6
7
AHLAK Page 7
8
AHLAK Page 8
9
a) Naluri Makan (nutrive instinct). Manusia lahir telah membawa suatu hasrat
makan tanpa didorang oleh orang lain.
b) Naluri Berjodoh (seksul instinct). Dalam alquran diterangkan, yang
artinya:
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak”.
c) Naluri Keibuan (peternal instinct) tabiat kecintaan orang tua kepada
anaknya dan sebaliknya kecintaan anak kepada orang tuanya.
d) Naluri Berjuang (combative instinct). Tabiat manusia untuk
mempertahnkan diri dari gangguan dan tantangan.
e) Naluri Bertuhan. Tabiat manusia mencari dan merindukan penciptanya.
Naluri manusia itu merupakan paket yang secara fitrah sudah ada dan tanpa
perlu dipelajrari terlebih dahulu.
2. Adat atau kebiasaan
Adat atau Kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang
dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi
kebiasaan. Abu Bakar Zikir berpendapat: perbutan manusia, apabila
dikerjakan secara berulang-ulang sehingga mudah melakukannya, itu
dinamakan adat kebiasaan.
3. Wirotsah (keturunan) adapun warisan adalah:
Berpindahnya sifat-sifat tertentu dari pokok (orang tua) kepada cabang (anak
keturunan). Sifat-sifat asasi anak merupakan pantulan sifat-sifat asasi orang
tuanya. Kadang-kadang anak itu mewarisi sebagian besar dari salah satu sifat
orang tuanya.
4. Milieu
Artinya suatu yang melingkupi tubuh yang hidup meliputi tanah dan udara
sedangkan lingkungan manusia, ialah apa yang mengelilinginya, seperti
negeri, lautan, udara, dan masyarakat. milieu ada 2 macam:
a) Lingkungan Alam
AHLAK Page 9
10
AHLAK Page 10
11
AHLAK Page 11
12
tidak sedikit fitrah manusia menjadi kotor dan tertutup sehingga tidak lagi
dapat menentukan baik dan buruk dengan benar. Karena itulah ukuran baik
dan buruk tidak dapat diserahkan kepada hati nurani belaka, tetapi harus
dikembalikan kepada wahyu yang terjamin kebenarannya (Yunahar Ilyas,
2004: 4).
Akal pikiran manusia juga sama kedudukannya seperti hati nurani di
atas. Kebaikan atau keburukan yang diperoleh akal bersifat subjektif dan
relatif. Karena itu, akal manusia tidak dapat menjamin ukuran baik dan
buruknya akhlak manusia. Hal yang sama juga terjadi pada pandangan umum
masyarakat. Yang terakhir ini juga bersifat relatif, bahkan nilainya paling
rendah dibandingkan kedua standar sebelumnya. Hanya masyarakat yang
memiliki kebiasaan (tradisi) yang baik yang dapat memberikan ukuran yang
lebih terjamin.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ukuran baik dan
buruknya akhlak manusia bisa diperoleh melalui berbagai sumber. Dari sekian
banyak sumber yang ada, hanyalah sumber al-Quran dan Sunnah Nabi yang
tidak diragukan kebenarannya. Sumber-sumber lain masih penuh dengan
subjektivitas dan relativitas mengenai ukuran baik dan buruknya. Karena
itulah ukuran utama akhlak Islam adalah al-Quran dan Sunnah. Dan inilah
yang sebenarnya merupakan bagian pokok dari ajaran Islam. Apa pun yang
diperintahkan oleh al-Quran dan Sunnah pasti bernilai baik untuk dilakukan,
sebaliknya yang dilarang oleh al- Quran dan Sunnah pasti bernilai baik untuk
ditinggalkan.
Kedudukan Akhlak dalam Islam
Nabi Muhammad saw. dalam salah satu sabdanya mengisyaratkan
bahwa kehadirannya di muka bumi ini membawa misi pokok untuk
menyempurnakan akhlak mulia di tengah-tengah masyarakat. Misi Nabi ini
bukan misi yang sederhana, tetapi misi yang agung yang ternyata untuk
merealisasikannya membutuhkan waktu yang cukup lama, yakni lebih dari 22
AHLAK Page 12
13
AHLAK Page 13
14
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahkan bahan bakarnya adalah manusia dan batu (QS. At-Tahrim
[166]:6)
AHLAK Page 14
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Akhlak merupakan buah yang dihasilkan dari proses menerapkan
aqidah dan syariah. Ibarat bangunan, akhlak merupakan kesempurnaan dari
bangunan tersebut setelah pondasi dan bangunannya kuat. Sumber akhlak
dalam Islam didasarkan pada Al Quran dan al Sunnah. Akhlak merupakan
salah satu dari tiga kerangka dasar ajaran Islam yang juga memiliki
kedudukan yang sangat penting. Akhlak dapat tercermin dalam tingkah laku
dalam kehidupannya, orang yang berakhlak baik akan dapat melakukan hal-
hal yang baik sedangkan orang yang tidak berakhlak akan melakukan hal-hal
yang buruk. Jadi akhlak merupakan sifat baik atau buruk dari seseorang.
3.2 Saran
Semoga dengan pemaparan tentang ahlak dalam islam di atas telah
memberikan pencerahan pada teman teman sekalian dan terutama bagi penulis
laporan ini, dan kita tidak lagi keliru dalam memahami definisi ahlak islami,
definisi ahlak dalam islam, dan ruang lingkup akhlak dalam islam agar kita
menjadi manusia yang baik dan bermanfaat bagi sesama ummat.
AHLAK Page 15
1
DAFTAR PUSTAKA
http://andriwirana.blogspot.com/
http://ekaprihatingsih99.blogspot.com/2017/04/kedudukan-dan-pentingnya-
akhlak-dalam.html
http://astro-remaja.blogspot.com/2013/05/pengertian-akhlak-islami.html
AHLAK