langsung dan pengamatan koordinat lokasi turbin angin PLTB Sidrap melalui satelit
1. Pengamatan langsung:
27
Gambar 4.1 Koordinat Lokasi Turbin Angin Sidrap
Gambar 4.2 Kecepatan angin ketinggian 100 m pada koordinat lokasi PLTB
Sidrap
28
Gambar 4.3 Temperatur udara pada koordinat lokasi PLTB Sidrap
a. Potensi angin :
b. Temperatur udara :
4.2. Perhitungan
Massa jenis udara dapat diketahui melalui tabel sifat-sifat udara pada lampiran
untuk koordinat lokasi PLTB Sidrap, maka didapatkan massa jenis udara sebagai
berikut:
2 28 ?
3 40 1.127
29
Massa jenis udara didapatkan melaui interpolasi berikut:
( X X 1)
Y = Y1 + ( X 2 X 1 ) ) (Y2 - Y1)
(
(28 20)
= 1,205 + ( ( 40 20) ) (1,127 - 1,205)
= 1,174 kg/m3
Dengan cara yang sama hasil perhitungan massa jenis udara dengan temperatur
Untuk menghitung luas area sapuan rotor (A) digunakan persamaan (2.6) yang
A = .R2
D = 114 m
30
Gambar 4.4 Rotor turbin angin PLTB Sidrap
Berdasarkan gambar diatas, maka jari- jari rotor turbin dapat dicari berdasarkan
persamaan berikut:
D
R = 2
114
= 2
= 57 m
Sehingga,
A = 3,14 . (57)2
= 10201,86 m2
koordinat lokasi dengan temperatur udara 28 oC pada kecepatan angin 7,5 m/s.
Daya angin yang melewati penampang rotor (Avaliable Power) dapat dihitung
1
Pa = 2 ρ. A. V3
1
Pa = 2 1,174 . 10201,86 . (7,5)3
31
= 2526394,987 Watt
= 2,53 MW
Dengan cara yang sama hasil perhitungan avaliable power untuk kecepatan
Besarnya daya keluaran rotor atau maximum power (Pmax) dapat diketahui
8
Pmax = 27 . ρ. A. V3
8
Pmax = 27 1,174 . 10201,86 . (7,5)3
= 1497122,955 Watt
= 1,5 MW
Dengan cara yang sama hasil perhitungan daya keluaran rotor (maximum
P max
Cp = Pa .
32
Pmax : Daya maksimum = 1,5 MW
1,5
Cp = 2,53
= 0,5926
Maka koefisien daya (CP) bernilai maksimum karena memenuhi batas Betz’s atau
Dengan cara yang sama hasil perhitungan koefisien daya yang lain
4.3. Pembahasan
Hasil perhitungan daya tersedia dan daya maksimum dapat dilihat pada
(avaliable power) pada Gambar 4.5 dan daya maksimum pada Gambar 4.6. Pada
Besarnya daya tersedia dipengaruhi oleh besarnya kecepatan angin yang dihasilkan.
Semakin tinggi kecepatan angin, maka putaran rotor yang dihasilkan akan semakin
tinggi pula, sehingga daya yang dihasilkan bertambah. Demikian juga untuk
33
Hubungan antara kecepatan angin terhadap daya tersedia
3.5
3
Daya tersedia (MW)
2.5
2
1.5
1
0.5
0
5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5
angin minimum sebesar 6,6 m/s, sehingga menghasilkan daya tersedia sebesar 0,85
MW. Sedangkan kecepatan angin maksimum sebesar 7,5 m/s dapat menghasilkan
1.5
1.2
0.9
0.6
0.3
0
5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5
kecepatan angin (m/s)
T = 24.8 C T =26.4 C T = 28 C
34
Gambar 4.6 Kurva kecepatan angin terhadap daya maximum
bahwa daya maksimum atau daya keluaran rotor berbanding lurus terhadap
diatas permukaan tanah dapat menghasilkan kecepatan angin kecepatan angin mini
mum sebesar 6,6 m/s, sehingga menghasilkan daya keluaran rotor sebesar 0,49
daya keluaran rotor sebesar 1,82 MW. Sementara itu daya output turbin sebenarnya
sebesar 2,5 MW per-unit. Hal tersebut menggambarkan bahwa daya output teoritis
yang diperoleh mengalami perbedaan terhadap daya output sebenarnya karena daya
mekanik poros harus diubah menjadi daya listrik yang dipengaruhi oleh efisiensi
perubahan temperatur yang di perlihatkan pada Gambar 4.7. Temperatur udara yang
daya yang tetap. Hal tersebut disebabkan karena perbandingan daya antara daya
keluaran rotor dengan daya total yang melalui penampang rotor memenuhi batas
35
Hubungan antara kecepatan angin terhadap daya tersedia
0.8 Gambar
4.7.
Kurva
Koefisien daya
0.6
0.4
5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5
T = 24.8 C T =26.4 C T = 28 C
Pada kecepatan angin 5,2 m/s dengan temperatur udara 28 0C pada ketinggian
ketinggian 100 m diatas permukaan tanah menghasilkan koefisien daya yang sama
Data pada Lampiran A diperoleh bahwa koefisien daya sebesar 0,5926 pada
temperatur udara dari 24.8 0C, 26.4 0C, sampai 28 0C dengan ketinggian 100 m
diatas permukaan tanah tetap sama karena rotor kincir dapat mengekstraksi daya
dari aliran udara, rotor tersebut memperlambat aliran udara dimana kecepatan
udara setelah rotor lebih rendah dari pada sebelum rotor. Daya maksimum yang
diekstraksi dapat dicapai bila kecepaatan angin sesudah rotor 1/3 kali kecepatan
sebelum rotor.
36
37