Anda di halaman 1dari 3

Dislipidemia : kelainan metabolisme lemak yang RISK MANAGEMENT

ditandai peningkatan kadar kolesterol total, tri gliserida


kolesterol ldl ( low density lipoprotein ) dan atau
Hazard Analysis
penurunan kadar kolesterol hdl ( high density lipoprotein )
. HIRA HAZID HAZOP
Hazard Identification Hazard Identification Hazard and
Kolesterol ldl : sebagai carier ( pengangkut ) kolesterol and Risk Assesment Operability Study
dari hati ke sel sel tubuh yg memerlukan. Mudah
menempel pada dinding pembuluh darah ---dianggap sbg
lemak jahat. Daily and Special Activity Whole Plant Application Plant Operation Application

Kolesterol hdl : sebagai carier ( pengangkut ) kolesterol yg Analisa HIRA (Hazard Identification and Risk
Assesstment) Identifikasi Bahaya dan Kajian Resiko
berlebih dari pembuluh darah ke hati dianggap sbg lemak
(Hazard Identification and Risk Assesment), analisa
baik karena membersihkan kelebihan kolesterol pada
yang dilakukan pada AKTIVITAS HARIAN DAN KHUSUS
dinding pembuluh darah.
suatu instalasi industri
Tri gliserida : lemak bebas didalam darah yang Tahapan HIRA
dihasilkan dari sintesa karbo hidrat atau sumber lemak • Pemilahan kegiatan yang akan dilakukan menjadi
sub kegiatan yang lebih kecil dan spesifik
• Identifikasi potensi bahaya untuk setiap sub kegiatan
• Determinasi resiko yang mungkin terjadi (efek
bahaya dan tingkat kemungkinannya)
• Determinasi cara pencegahan dan penanggulangan
terhadap resiko bahaya
• Kesimpulan potensi bahaya dan resiko yang
dihadapi untuk setiap kegiatan
• Kesimpulan untuk keseluruhan pekerjaan

ERGONOMI Analisa HAZID (Hazard Identification)


Proses pengidentifikasian terhadap bahaya yang mungkin
Studi dan rancangan lingkungan kerja untuk menghadapi terjadi secara umum pada fasilitas operasi sebuah pabrik/
tuntutan psikologis dan tuntutan fisik atas para individu industri.
Contoh: Kelelahan, Penerangan, Alat-alat, Susunan
Peralatan, dll
• Lingkungan kerja yang ergonomis bukan hanya
membantu para karyawan, namun juga secara bisnis
 menghemat biaya ganti rugi karyawan
• Meningkatkan semangat kerja
• Menurunkan tingkat cedera
• Memberikan tingkat pengembalian investasi yang
positif
Metode Pemadaman Api
1. Pendinginan
Menghilangkan unsur panas
Menggunakan media dengan bahan dasar air
2. Isolasi
Menutup bahan yang terbakar untuk
menghindari O2 masuk dan menyalakan api
Menggunakan media serbu ataupun busa
3. Dilusi
Meniupkan gas inert untuk menghalangi gas
O2 menyalakan api
Menggunakan media gas CO2
4. Pemisahan
Memisahkan bahan yang terbakar dari unsur
api
Memindahkan bahan mudah terbakar jauh dari
unsur api
5. Pemutusan
Memutus rantai reaksi api dengan bahan
tententu untuk mengikat radikal bebas pemicu
rantai reaksi api
Analisa HAZOP Menggunakan bahan dasar Halon (dilarang
Identifikasi keselamatan, bahaya & masalah operasi yang
karena menimbulkan efek rumah kaca)
berhubungan dengan proses yang secara langsung
Klasifikasi kebakaran
mengancam keselamatan pekerja produksi/penyebab
masalah operasi.
Kelas Pemadaman Media Pemadam
Menentukan keseriusan dampak masalah teridentifikasi.
Identifikasi secara engineering & procedural safeguards A Padat non logam Air, uap air
serbuk kimia,
yang sebelumnya telah dibuat.
Evaluasi kelayakan engineering & procedural procedural busa
safeguards. Rekomendasi safeguards atau prosedur operasi B Gas/uap/cairan Serbuk kimia,
tambahan jika diperlukan CO2, busa
Analisa HAZOP pompa C Listrik Serbuk kimia,
CO2, uap air
D Logam Serbuk kimia
Sodium klorida,
grafit
E Bahan radioaktif Belum diketahui
pasti
K Bahan masakan Cairan kimia,
serbuk kimia,
CO2

KEBAKARAN RAMBU RAMBU

Rambu-rambu keselamatan adalah peralatan yang


bermanfaat untuk membantu melindungi kesehatan dan
keselamatan karyawan dan pengunjung yang sedang
berada di tempat kerja.
KEGUNAAN
• Menarik perhatian terhadap adanya kegiatan
kesehatan dan keselamatan kerja
• Menunjukkan adanya potensi bahaya yang mungkin
tidak terlihat
• Menyediakan informasi umum dan memberikan
pengarahan.
• Mengingatkan para karyawan dimana harus
menggunakan peralatan keselamatan kerja ( Alat
perlindungan diri )
• Mengindikasikan dimana tempat dan peralatan
darurat keselamatan berada.
• Memberikan peringatan waspada terhadap
beberapa tindakan yang atau perilaku yang tidak
diperbolehkan.
PETUNJUK PEMASANGAN RAMBU
• Rambu-rambu harus terlihat jelas, ditempatkan pada
jarak pandang dan tidak tertutup atau tersembunyi.
• Kondisikan rambu-rambu dengan penerangan yang
baik. Siapapun yang berada di area kerja harus bisa
membaca rambu dengan mudah dan mengenali warna
keselamatannya.
• Pencahayaan juga harus cukup membuat bahaya yang
akan ditonjolkan menjadi terlihat dengan jelas.
• Siapapun yang ada di area kerja harus memiliki waktu
yang cukup untuk membaca pesan yang disampaikan
dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk
menjaga keselamatan.
• Posisikan rambu-rambu yang berhubungan
bersebelahan, tetapi jangan menempatkan lebih dari
empat rambu dalam area yang sama.
• Pisahkan rambu-rambu yang tidak berhubungan.
• Pastikan bahwa rambu-rambu pengarah terlihat dari
semua arah. Termasuk panah arah pada rambu keluar
disaat arah tidak jelas atau membinggungkan. Rambu
arah arus ditempatkan secara berurutan sehingga rute
yang dilalui selalu jelas.
• Rambu-rambu yang di atap harus berjarak 2.2 meter
dari lantai.

Anda mungkin juga menyukai