PENDAHULUAN
A. Rasional
1. Latar Belakang
SD Negeri Serang 02 terletak di Desa Serang Kecamatan Cipari Kabupaten Cilacap.
Masyarakat sekitar SD Negeri Serang 02 Mayoritas beragama Islam dan kental dengan
suasana agamis, sebagian besar siswa mengikuti TPQ binaan lingkungan. Kehidupan
sebagian besar masyarakat Serang bermata pencaharian sebagai petani dan penderes kelapa.
Mungkin karena hal tersebut kesadaran orangtua/wali murid siswa terhadap pendidikan
masih rendah dengan indikator kurangnya motivasi orang tua terhadap anaknya untuk lebih
giat belajar.
Minat dan bakat peserta didik SD Negeri Serang 02 cukup baik dibuktikan dengan
pencapaian KKM dan tercapainya kelulusan 100%. Prestasi akademik dan non-akademik
SDN Serang 02 selama ini juga cukup membanggakan dan mampu memenuhi harapan
orang tua dan masyarakat sebagai stakeholder pendidikan. Tetapi kami sebagai komponen
warga sekolah tentulah tidak akan hanya puas dengan hasil dan prestasi itu, kami terus
berupaya untuk meningkatkan mutu akademik dan non-akademik serta memberikan
pelayanan terbaik bagi siswa, orang tua dan sekolah kami. Hubungan yang harmonis antar
siswa guru dan warga sekitar menuntut tenaga pendidik yang ada di SD Negeri Serang 02
untuk tetap eksis keberadaannya, oleh karena itu relevansi kurikulum dan budaya setempat
selalu menjadi perhatian kami.
Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam
penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan yang semula bersifat sentralistik berubah
menjadi desentralistik. Penerapan desentralisasi pengelolaan pendidikan adalah dengan
diberikannya wewenang kepada sekolah untuk menyusun kurikulum. Memperhatikan
kewenangan yang dilimpahkan pada sekolah, maka di SD Negeri Serang 02
memandang sangat perlu untuk menyusun kurikulum yang sesuai dengan prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum. Berdasarkan Permendiknas No. 22 Tahun 2006, tentang Standar
Isi yang mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi
lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu, termasuk dalam SI ini adalah kerangka
dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan
dasar dan menengah. Serta Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar
1
Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan dan keterampilan. Guna mencapai semua tujuan pendidikan yang
diamanatkan oleh Undang-Undang, maka kami menyusun dan mengembangkan sebuah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai dengan kekhasan dan potensi daerah
yang ada di Desa Serang, Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap.
2. Dasar Hukum
2.1 Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP adalah pasal 1 ayat (19); Pasal 18
ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1),
(2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2) (BSNP 2006:4). Dalam
Undang-Undang tentang Sisdiknas dikemukakan bahwa Standar Nasional Pendidikan
(SNP) terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana
dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian yang harus ditingkatkan secara
berencana dan berkala. Selain itu juga dikemukakan bahwa kurikulum pendidikan
dasar dan menengah wajib memuat : pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan,
bahasa, matematika, IPA, IPS, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olah raga,
keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal. Kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan
provinsi untuk pendidikan menengah.
2.2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 adalah
peraturan tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). SNP merupakan kriteria
minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Terdapat 8 standar nasional pendidikan yang harus diacu
oleh sekolah dalam penyelenggaraan kegiatannya. Ke 8 standar tersebut yaitu :
1) Standar isi (SI)
2) Standar proses
3) Standar kompetensi lulusan (SKL)
4) Standar tenaga kependidikan
5) Standar sarana dan prasarana
6) Standar pengelolaan
7) Standar pembiayaan
2
8) Standar penilaian pendidikan
Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP adalah Pasal 1 ayat (5), (13),
(14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1),(2), (3), (4), (5), (6),
(7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1),(2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3),
(4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4);Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3),
(4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20. Dalam peraturan
tersebut dikemukakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Selain itu, dalam peraturan tersebut juga dikemukakan bahwa KTSP adalah kurikulum
operasional yang dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan
Standar Isi (SI). SKL adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Sedangkan standar isi adalah ruang lingkup materi
dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan,
kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus yang harus dipenuhi
oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi memuat
kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan
pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik. Kurikulum untuk jenis pendidikan
umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
diorganisasikan ke dalam lima kelompok, yaitu :
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
4) Kelompok mata pelajaran estetika.
5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.
2.3 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 mengatur tentang
standar isi yang mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai
kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Secara keseluruhan
standar isi mencakup:
(1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
penyusunan KTSP.
(2) Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah.
3
(3) KTSP yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan panduan
penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi.
(4) Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan menengah.
2.4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 mengatur tentang Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) untuk satuan pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai
pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik. Standar Kompetensi
Lulusan meliputi :
(1) Standar kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan dasar dan menengah.
(2) Standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajarn; dan
(3) Standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.
(4) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006
2.5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 24 tahun 2006
mengatur tentang pelaksanaan peraturan menteri pendidikan nasional nomor 22 tahun
2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah serta peraturan
menteri pendidikan nasional nomor 23 tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Selain itu, dalam Permendiknas tersebut
dikemukakan pula bahwa satuan pendidikan dasar dan menengah dapat
mengembangkan kurikulum dengan standar yang lebih tinggi dari yang telah
ditetapkan, dengan memperhatikan panduan penyusunan KTSP pada satuan
pendidikan dasar dan menengah yang disusun Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP). Sementara bagi satuan pendidikan dasar dan menengah yang belum atau
tidak mampu mengembangkan kurikulum sendiri dapat mengadopsi ataumengadaptasi
model kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun oleh
BSNP, ditetapkan oleh kepala satuan pendidikan dasar dan menengah setelah
memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah / madrasah.
2.6. Peraturan Mendiknas RI Nomor 6 tahun 2007 tentang Perubahan Perubahan Peraturan
Mendiknas Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Mendiknas Nomor.
27 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan
Peraturan Mendiknas RI Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
2.7.Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap Nomor
: 420/03333/03/33 tentang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
di Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
4
B. Tujuan Penyusunan KTSP
KTSP ini disusun sebagai pedoman bagi komunitas sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan
pendidikan yang sesuai dengan karakteristik sekolah, tujuan pendidikan nasional dan prinsip-
prinsip pendidikan.
C. Prinsip Pengembangan KTSP
Pengembangan KTSP ini berpedoman pada prinsip-prinsip berikut ini
1. Berpusat pada potensi perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral
untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan
potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik, dan tuntutan lingkungan, serta
budaya dan karakter bangsa. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat
pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik ,
kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap
perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. Kurikulum
meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan local, dan pengembangan diri
secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat
antar substansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan
pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena
itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial dan
keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan
dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua
jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan
nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan
motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam pelaksanaannya, kurikulum dilaksanakan dengan prinsip sebagai berikut:
a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan, dan kondisi peserta
didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini, peserta
didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh
kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu :
1. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
2. Belajar untuk memahami dan menghayati,
3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
4. Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan
5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran
yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat
perbaikan, pengayaan, dan atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan,
dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan
pribadi peserta didik yang berdimensi ketuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang
saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip ing ngarso
sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani (di depan memberi contoh dan
6
teladan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di belakang memberikan daya
dan kekuatan.
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan
multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar dengan prinsip alam tak ambang jadi guru (semua yang
terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat, lingkungan sekitar, serta lingkungan
alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial,dan budaya serta
kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian
secara optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan local,
dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan
kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
Selain itu, pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan perlu sesuai
dengan Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP). Adapun Standar
Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) selengkapnya adalah:
a. Menjelaskan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak.
b. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
c. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.
d. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di
lingkungan sekitarnya.
e. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif.
f. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan bimbingan guru/
pendidik.
g. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya.
h. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-
hari.
i. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar.
j. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.
k. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air
Indonesia.
l. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal .
m. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu
luang.
7
n. Berkomunikasi secara jelas dan santun.
o. Bekerjasama dalam kelompok, saling tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri,
dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya.
p. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.
q. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung.
Sebagaimana disebutkan pada Tujuan Pengembangan Kurikulum Standar
Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) terdiri atas kelompok-kelompok
mata pelajaran seperti berikut :
1) Agama dan Akhlak Mulia;
2) Kewarganegaraan dan Kepribadian;
3) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
4) Estetika;
5) Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan.
Standar kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP)
dikembangkan berdasarkan tujuan dan cakupan muatan dan/atau kegiatan
setiap kelompok mata pelajaran. Adapun Standar Kompetensi Kelompok Mata
Pelajaran (SK-KMP) untuk masing-masing satuan pendidikan selengkapnya
adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Standar Kompetensi Kelompok Mata pelajaran (SK-KMP)
Mata Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran
No
Pelajaran (SK-KMP)
1. Agama dan i. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap
perkembangan anak
Akhlak Mulia
ii. Menunjukkan sikap jujur dan adil
iii. Mengenal keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan
sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya
iv. Berkomunikasi secara santun yang mencerminkan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan
v. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan
memanfaatkan waktu luang sesuai dengan tuntunan agamanya
vi. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap sesama manusia
dan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan
2. Kewarganegaraan 1. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara,
dan tanah air Indonesia.
dan Kepribadian
2. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam
lingkungannya.
3. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan
sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya.
4. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan
5. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri
6. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari
potensinya
8
7. Berkomunikasi secara santun
8. Menunjukkan kegemaran membaca
9. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat,\bugar, aman, dan
memanfaatkan waktu luang.
10. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga
diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya.
11. Menunjukkan kemampuan mengekspresikan diri melalui kegiatan
seni dan budaya lokal
3. Ilmu 1. Mengenal dan menggunakan berbagai informasi tentang
lingkungan sekitar secara logis,kritis, dan kreatif.
Pengetahuan dan
2. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis,dan kreatif
Teknologi dengan bimbingan guru/pendidik
3. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi
4. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana
dalam kehidupan sehari-hari
5. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di
lingkungan sekitar
6. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca,
menulis, dan berhitung
7. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat,bugar, aman, dan
memanfaatkan waktu luang
4. Estetika Menunjukkan kemampuan untuk melakukan
kegiatan seni dan budaya lokal
5. Jasmani, 1. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan
memanfaatkan waktu luang.
Olahraga dan
2. Mengenal berbagai informasi tentang potensi sumber daya lokal
Kesehatan untuk menunjang hidup bersih, sehat, bugar, aman dan
memanfaatkan waktu luang
9
6. Mengarahkan langkah-langkah strategis (misi) sekolah.
10
4. Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama bidang sains dan
matematika
5. Unggul dalam lomba olah raga, kesenian, Mapsi dan pramuka
6. Unggul dalam kebersihan dan penghijauan sekolah
Tujuan sekolah kami tersebut secara bertahap akan dimonitoring, dievaluasi dan
dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
yang dibakukan secara nasional, yang terdiri atas:
1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak.
2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.
4. Menghargai keragaman agama, budaya, suku, ras dan golongan sosial ekonomi di
lingkungan sekitarnya.
5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis dan kreatif.
6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis dan kreatif dengan bimbingan guru/pendidik.
7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya.
8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
9. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar
10. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.
11. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, Negara dan tanah air Indonesia.
12. Menunjukkan kemampuan mengamati gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar.
13. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.
14. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis dan berhitung.
15. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong dan menjaga diri sendiri dalam
lingkungan keluarga dan teman sebaya.
Selanjutnya, atas keputusan bersama guru dan siswa, SKL tersebut lebih kami rinci
sebagai profil siswa SD Negeri Serang 02 sebagai berikut :
1. Mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan berbudi pekerti sebagai cerminan akhlak
mulia, beriman dan takwa.
2. Mampu berbahasa Inggris secara aktif.
3. Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan olah raga sesuai dengan
pilihannya.
4. Mampu mendalami cabang pengetahuan yang dipilih.
5. Mampu mengoperasikan komputer aktif untuk program Microsoft word dan excel.
11
6. Mampu melanjutkan ke SMP/MTS terbaik sesuai pilihannya melalui pencapaian target
pilihan yang ditentukan sendiri.
7. Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kompetensi akademik dan non akademik di
tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi dan nasional.
8. Mampu memiliki kecakapan hidup personal, sosial, environmental dan pravocasional.
12
BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata
pelajaran dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban
belajar yang tercantum dalam struktur. Kompetensi yang dimaksud terdiri dari Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang dikembangkan berdasar Standar Kompetensi Kelulusan
(SKL). Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur
kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Di SD Negeri Serang 02 struktur kurikulum meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas I sampai dengan kelas VI. Struktur
Kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi pada 8 mata
pelajaran dan 3 muatan lokal yang telah ditetapkan. Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan
melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas IV s.d. VI melalui pendekatan mata pelajaran.
Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar
kompetensi mata pelajaran . Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah yang tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut
ini:
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
d. Kelompok mata pelajaran estetika
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan
Kelompok mata pelajaran tersebut memiliki cakupan dan kegiatan masing-masing seperti
diungkapkan di dalam PP19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) Pasal 7
sebagai berikut :
13
Kelompok
Cakupan Melalui
Mata Pelajaran
Agama dan Akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan Kegiatan keagamaan,
Mulia akhlak mulia dimaksudkan pembelajaran
untuk membentuk peserta didik kewarganegaraan dan
menjadi pembinaan kepribadian/akhlak
manusia yang beriman dan bertakwa mulia, pembelajaran ilmu
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta pengetahuan dan teknologi,
berakhlak mulia. Akhlak mulia estetika, jasmani, olahraga dan
mencakup etika, budi pekerti, atau kesehatan, dan pengembangan
moral sebagai perwujudan dari diri/ ekstrakurikuler
pendidikan agama.
Kewarganegaraan Kelompok mata pelajaran Kegiatan keagamaan,
dan Kepribadian kewarganegaraan dan kepribadian pembinaan kepribadian/akhlak
dimaksudkan untuk peningkatan mulia, pembelajaran
kesadaran dan wawasan peserta didik kewarganegaraan, bahasa, seni
akan status, hak, dan kewajiban dan budaya, dan pendidikan
dalam kehidupan bermasyarakat, jasmani, dan pengembangan
berbangsa, dan bernegara, serta diri/ ekstrakurikuler.
peningkatan kualitas dirinya sebagai
manusia. Kesadaran dan wawasan
termasuk wawasan kebangsaan, jiwa,
dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi
manusia, kemajemukan bangsa,
pelestarian lingkungan hidup,
kesetaraan gender, demokrasi,
tanggung jawab sosial, ketaatan pada
hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta
perilaku antikorupsi, kolusi, dan
nepotisme
Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu Kegiatan pembelajaran
dan Teknologi pengetahuan dan teknologi pada bahasa, matematika, ilmu
jenjang SD/MI/SDLB dimaksudkan pengetahuan alam, ilmu
untuk mengenal, menyikapi, dan pengetahuan sosial,
mengapresiasi ilmu pengetahuan dan keterampilan/ kejuruan,
teknologi, serta menanamkan dan/atau teknologi informasi
kebiasaan berpikir dan berperilaku dan komunikasi, serta muatan
ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri. lokal yang relevan.
Estetika Kelompok mata pelajaran estetika Kegiatan bahasa, seni dan
dimaksudkan untuk meningkatkan budaya, keterampilan, dan
sensitivitas, kemampuan mengekspresikan, muatan lokal yang relevan dan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan pengembangan diri/
dan harmoni. ekstrakurikuler
Kemampuan mengapresiasi dan
mengekspresikan keindahan
serta harmoni mencakup apresiasi dan
ekspresi, baik dalam kehidupan individual
sehingga mampu menikmati
dan mensyukuri hidup maupun dalam
14
Kelompok
Cakupan Melalui
Mata Pelajaran
kehidupan masyarakat sehingga
mampu menciptakan kebersamaan
yang harmonis.
Jasmani, Olah Raga Kelompok mata pelajaran jasmani, Kegiatan pendidikan jasmani,
dan Kesehatan olahraga, dan kesehatan olahraga, pendidikan
pada jenjang SD/MI/SDLB kesehatan, ilmu pengetahuan
dimaksudkan untuk meningkatkan alam, dan muatan lokal yang
potensi fisik serta menanamkan relevan, dan pengembangan
sportivitas dan kesadaran hidup sehat. diri/ ekstrakurikuler
Budaya hidup sehat termasuk
kesadaran, sikap, dan perilaku hidup
sehat yang bersifat individual ataupun
yang
bersifat kolektif kemasyarakatan
seperti keterbebasan dan perilaku
seksual bebas, kecanduan narkoba,
HIV/AIDS,demam berdarah,
muntaber, dan penyakit lain yang
potensial untuk mewabah.
1. Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti
tertera pada Tabel 2. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
komptensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi
muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir peserta
didik.
2. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS
Terpadu”.
3. Pembelajaran pada Kelas I-III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada kelas
IV-VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
15
4. Jam pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur
kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat mata pelajaran per
minggu secara keseluruhan.
5. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
6. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.
Adapun muatan kurikulum SD Negeri Serang 02 seperti ketentuan tersebut, tersusun dalam tabel
berikut ini :
16
Tabel 4. Uraian Struktur kurikulum SD Negeri Serang 02 Kecamatan Cipari
BENTUK-BENTUK PELAKSANAAN
1. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk
memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan:
a. layanan dan kegiatan pendukung konseling
b. kegiatan ekstra kurikuler.
2. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai berikut.
a. Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera, senam, ibadah khusus keagamaan bersama,
keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri.
b. Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti: pembentukan perilaku memberi salam,
membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).
c. Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin
membaca, memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.
17
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum Sekolah Dasar meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan
kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik dan materi muatan lokal.
18
e) Konstitusi Negara meliputi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama,
konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar Negara
dengan konstitusi.
f) Kekuasaan dan politik, meliputi : pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan
daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik,
budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam
masyarakat demokrasi.
g) Pancasila, meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara
proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.
h) Globalisasi meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di
era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi
Internasional, serta mengevaluasi globalisasi.
3) Bahasa Indonesia
Tujuan :
Membina keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat menggunakan
bahas sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap IPTEK.
Ruang lingkup:
a) Mendengarkan
b) Berbicara
c) Membaca
d) Menulis
4) Matematika
Tujuan:
Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar Matematika dalam rangka
penguasaan IPTEK.
Ruang lingkup :
1. Bilangan
2. Aljabar
3. Geometri dan Pengukuran
4. Statistika dan Peluang
19
Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik untuk menguasai
dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK.
a) Makhluk hidup dan proses kehidupan
b) Materi dan sifatnya
c) Energi dan perubahannya
d) Bumi dan alam semesta
6) Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan:
Memberikan pengetahuan sosiokultural masyarakat yang majemuk, mengembangkan
kesadaran hidup, bermasyarakat serta memiliki keterampilan hidup secara mandiri.
Ruan Lingkup:
a). Manusia, Tempat dan Lingkungan
b). Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
c). Sistem Sosial dan Budaya
7) Seni Budaya
Tujuan:
Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi, dan kecintaan pada seni budaya nasional.
Ruang Lingkup:
a) Seni Rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan
karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya.
b) Seni Musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat
musik, apresiasi karya musik.
c) Seni Tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa
rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.
8) Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
Tujuan :
Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan keterampilan dalam
bidang olah raga, menanamkan rasa sportifitas, tanggung jawab disiplin dan percaya diri
pada peserta didik.
Ruang lingkup:
a) Permainan dan olah raga, meliputi; olahraga tradisional, permainan, eksplorasi
gerak, keterampilan lokomotor, nonlokomotor, dan manipulative, atletik, kasti,
rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli , tenis meja, bulu tangkis, dan
beladiri, serta aktivitas lainnya.
20
b) Aktivitas pengembangan, meliputi : mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran
jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.
c) Aktivitas senam, meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.
d) Aktivitas rimik, meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta
aktivitas lainnya.
2. Muatan Lokal
Muatan lokal (pendidikan multi kultur) merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi kearifan lokal dalam upaya hidup bersama dalam
keanekaragaman budaya, suku, agama, dan menanamkan kecintaan peserta didik terhadap
lingkungan dan ekosistem sekitar termasuk keunggulan lain sekitar sekolah. Muatan Lokal
yang diselenggarakan di SD Negeri Serang 02 adalah sebagai berikut :
3. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat dan minat. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk
bimbingan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler. Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua)
bentuk kegiatan yaitu terprogram dan tidak terprogram.
Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan perencanaan
22
khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara
individual, kelompok dan atau klasikal melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai
berikut :
Tabel 9 : Kegiatan Pelaksanaan Pengembangan Diri
Kegiatan Pelaksanaan
Layanan dan kegiatan pendukung Individual
konseling Kelompok : tatap muka guru di kelas
Ekstrakurikuler Kepramukaan
Olahraga
Kesenian
Jenis pengembangan diri yang ditetapkan SD Negeri Serang 02 adalah sebagai berikut ini :
Tabel 11 : Jenis dan Strategi Pengembangan Diri
Jenis Pengembangan Diri Nilai-nilai yang Strategi
ditanamkan
A. Bimbingan Konseling Kemandirian Pembentukan karakter
(BK) Percaya diri atau kepribadian
Kerja sama Pemberian motivasi
Demokratis Bimbingan karir
Peduli sosial
Komunikatif
Jujur
B. Kegiatan Demokratis Latihan terprogram
Ekstrakurikuler Disiplin (kepemimpinan,
1. Kepramukaan Kerja sama berorganisasi)
Rasa Kebangsaan
Toleransi
Peduli sosial dan
lingkungan
Cinta damai
Kerja keras
2. Olahraga Sportifitas Melalui latihan rutin
Menghargai prestasi ( antara lain : bola voli,
Kerja keras basket, tennis meja,
Cinta damai badminton, pencak
Disiplin silat, outbond)
Jujur Perlombaan olah raga
3. Kesenian Disiplin Latihan rutin
Jujur Mengikuti vokal group
Peduli budaya Berkompetisi internal
Peduli sosial dan eksternal
Cinta tanah air Pagelaran seni
Semangkat kebangsaan
24
Kegiatan pengembangan diri meliputi kegiatan kepramukaan, kegiatan olahraga dan kegiatan
kesenian. Siswa wajib mengikuti kegiatan kepramukaan. Khusus untuk kegiatan olahraga dan
kegiatan kesenian, siswa bebas memilih cabang-cabang olahraga atau seni yang sesuai dengan
minat dan bakatnya masing-masing.
a. Kegiatan pelayanan konseling
Melayani
1) Masalah kesulitan belajar siswa
2) Pengembangan karir siswa
3) Pemilihan jenjang pendidikan yang lebih tinggi
4) Masalah dalam kehidupan sosial siswa
b. Kepramukaan
Kegiatan kepramukaan bertujuan untuk :
1) Membekali siswa tentang pengetahuan kepanduan
2) Menanamkan sikap kepribadian sesuai Trisatya, Dwidarma dan Dasadarma
3) Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi
4) Melatih siswa untuk trampil dan mandiri
5) Mengembangkan sikap rasa ingin tahu
6) Mengembangkan sikap cinta alam dan sesame
7) Mengembangkan sikap sukaa menolong dan bergotong royong
c. Olahraga
Kegiatan olahraga meliputi olahraga permainan, atletik dan senam yang bertujuan untuk
1) Menyalurkan dan mengembangkan bakat siswa dalam olahraga tertentu yang menjadi
pilihannya.
2) Mempersiapkan siswa mengikuti even lomba/popda.
3) Mempersiapkan siswa untuk menjadi atlet yang handal.
4) Mengembangkan siswa agar bersikap sportif, jujur, disiplin dan mandiri
d. Kesenian
Kegiatan kesenian meliputi seni tari, seni musik, seni lukis, seni kaligrafi, BTQ yang
bertujuan untuk :
1) Sebagai wahana bagi siswa untuk berlatih mengapresiasi karya seni
2) Mengembangkan bakat siswa dibidang seni tertentu
3) Melatih siswa mengembangkan daya kreasi seni
25
4) Melatih siswa menghargai karya seni
5) Melatih siswa menciptakan karya seni
6) Melatih siswa menggunakan karya seni sebagai sarana komunikasi
7) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui
apresiasi seni
a. Jadwal Kegiatan
Tabel 12: Jadwal Kegiatan Pengembangan Diri
NO NAMA KEGIATAN HARI WAKTU
1 Kegiatan pelayanan BK Senin – Sabtu 07.30 – 11.45
2 Kegiatan kepramukaan Sabtu 14.00 – 16.00
3 Kegiatan olahraga Rabu 14.00 – 16.00
4 Kegiatan kesenian Jum’at 14.00 – 16.00
b. Alokasi Waktu
Untuk kelas 4 dan 5 diberikan 2 jam pelajaran (ekuivalen 2 x 35 menit). Untuk kelas 6
diberi kegiatan Bimbingan Belajar secara intensif untuk persiapan UASBN. Kegiatan
pengembangan diri untuk kelas rendah (1,2,3) diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
sesuai dengan ciri khas masing-masing.
c. Penilaian
Kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kuantitatif tetapi dituangkan dalam laporan
kepada sekolah dan orang tua dalam bentuk kualitatif :
26
Kategori Keterangan
A = 86 – 100 Sangat Baik
B = 76 – 85 Baik
C = 56 – 75 Cukup
D = 0 - 55 Kurang
*) 2 jam pelajaran untuk pengembangan diri dilaksanakan setiap hari di luar jam tatap muka
(ekstrakurikuler) sesuai dengan jadwal yang berlaku.
27
melakukan pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan
sosial.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada
indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang
peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal record (catatan yang
dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan
), maupun memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkkan nilai yang
dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anecdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat
memberikan kesimpulannya/ pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif
sebagai berikut ini.
BT : Belum Terlihat (apaila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator)
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indicator tetapi belum konsisten)
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda
perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus-menerus memperlihatkan perilaku yang
dinyatakan dalam indikator secara konsisten)
Tabel: 14 Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dan Indikator untuk Sekolah
KETERKAITAN NILAI DAN INDIKATOR UNTUK SEKOLAH
INDIKATOR
NILAI
1-3 4-6
Religius: Mengenal dan mensyukuri Mengagumi system dan cara
tubuh dan bagiannya sebagai kerja organ-organ tubuh
Sikap dan perlaku yang patuh
ciptaan Tuhan melaui cara manusia yang sempurna
dalam melaksanakan ajaran
merawatnya dengan baik. dalam sinkronisasi fungsi
agama yang dianutnya, toleran
organ
terhadap pelaksanaan ibadah
agama lain, serta hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
Mengagumi kebesaran Tuhan Bersyukur kepada Tuhan
karena kelahirannya di dunia karena memiliki keluarga
dan hormat kepada yang menyayanginya.
orangtuanya.
Mengagumi kekuasaan Tuhan Merasakan kekuasaan Tuhan
yang telah menciptakan yang telah menciptakan
berbagai jenis bahasa dan berbagai keteraturan dalam
suku bangsa. berbahasa.
28
INDIKATOR
NILAI
1-3 4-6
Senang mengikuti aturan kelas Merasakan manfaat aturan
dan sekolah untuk kelas dan sekolah sebagai
kepentingan hidup bersama. keperluan untuk hidup
bersama.
Senang bergaul dengan teman Membantu teman yang
sekelas dan satu sekolah memerlukan bantuan sebagai
dengan berbagai perbedaan suatu ibadah atau kebajikan.
yang telah diciptakan-Nya.
Jujur: Tidak meniru jawaban teman Tidak meniru pekerjaan
(menyontek) ketika ulangan temannya dalam mengerjakan
Perilaku yang didasarkan
ataupun mengerjakan tugas di tugas di rumah.
pada upaya menjadikan
kelas.
dirinya sebagai orang yang
Menjawab pertanyaan guru Mengatakan dengan
selalu dapat dipercaya dalam
tentang sesuatu berdasarkan sesungguhnya sesuatu yang
perkataan, tindakan dan
yang diketahuinya. telah terjadi atau yang
pekerjaan.
dialaminya
Mau bercerita tentang Mau bercerita tentang
kesulitan dirinya dalam kesulitan menerima pendapat
berteman. temannya.
Menceritakan suatu kejadian Mengemukakan pendapat
berdasarkan sesuatu yang tentang sesuatu sesuai
diketahuinya
Mau menyatakan tentang Mengemukakan
ketidaknyamanan suasana ketidaknyamanan dirinya
belajar di kelas. dalam belajar di sekolah.
Toleransi; Tidak mengganggu teman Menjaga hak teman yang
Sikap dan tidakan yang yang berlainan agama dalam berbeda agama untuk
menghargai perbedaan beribadah. melaksanakan ajaran
agama, suku, etnis, pendapat, agamanya.
sikap, dan tindakan orang lain Mau bertegur sapa dengan Menghargai pendapat yang
yang berbeda dari dirinya. teman yang berbeda pendapat berbeda sebagai sesuatu yang
alami dan insane
Membantu teman yang Bekerjasama dengan teman
mengalami kesulitan yang berbeda agama, suku,
walaupun berbeda dalam dan etnis dalam kegiatan –
agama, suku, dan etnis. kegiatan kelas dan sekolah
Menerima pendapat teman Bersahabat dengan teman
yang berbeda dari pendapat yang berbeda pendapat.
dirinya
29
NILAI INDIKATOR
1–3 4–6
Melaksanakan tugas-tugas Saling menjaga dengan teman
kelas yang menjadi tanggung agar semua tugas-tugas kelas
jawabnya. terlaksana dengan baik.
Duduk pada tempat yang telah Selalu mengajak teman
ditetapkan menjaga ketertiban kelas.
Rasa ingi tahu Bertanya kepada guru dan Bertanya atau membaca
teman tentang materi pelajaran sumber di luar buku teks
Sikap dan tindakan yang
tentang materi yang terkait
selalu berupaya untuk
dengan pelajaran
mengetahui lebih mendalam
dan meluas dari sesuatu yang
Bertanya kepada sesuatu Membaca atau mendiskusikan
dipelajari, dilihat, dan
tentang gejala alam yang baru gejala alam yang baru terjadi
didengar
terjadi
Semangat kebangsaan : Turut serta dalam upacara Turut serta dalam panitia
peringatan hari pahlawan hari peringatan hari pahlawan dan
Cara berpikir, bertindak, dan
pahlawan dan proklamasi proklamasi kemerdekaan.
berwawasan yang
kemerdekaan
menempatkan kepentingan
bangsa dan Negara di atas
kepentingan diri dan
kelompoknya
31
NILAI INDIKATOR
1–3 4–6
Menggunakan bahasa Menggunakan bahasa
Indonesia ketika ada teman Indonesia ketika berbicara di
dari suku lain. kelas.
32
NILAI INDIKATOR
1–3 4–6
Menghargai prestasi Mengerjakan tugas dari guru Rajin belajar untuk
Sikap dan tindakan yang dengan sebaik-baiknya berprestasi tinggi
mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang Berlatih keras untuk Berlatih keras untuk menjadi
berguna bagi masyarakat, berprestasi dalam olahraga pemenang dalam berbagai
mengakui dan menghormati dan kesenian kegiatan olahraga dan
keberhasilan orang lain kesenian di sekolah
Hormat kepada sesuatu yang Menghargai kerja keras guru,
sudah dilakukan guru, kepala kepala sekolah dan personalia
sekolah dan personalia lain
sekolah yang lain.
Menceritakan prestasi yang Menghargai upaya orang tua
dicapai orang tua untuk mengembangkan
berbagai potensi dirinya
melalui pendidikan dan
kegiatan lain
Menghargai hasil kerja Menghargai hasil kerja
pemimpin di masyarakat pemimpin dalam
sekitarnya menyejahterakan masyarakat
dan bangsa
Menghargai tradisi dan hasil Menghargai temuan-temuan
karya masyarakat di yang telah dihasilkan manusia
sekitarnya dalam bidang ilmu, teknologi,
sosial budaya dan seni.
Bersahabat / komunikatif : Bekerja sama dalam kelompok Memberikan pendapat dalam
Tindakan yang di kelas kerja kelompok di kelas
memperlihatkan rasa senang
berbicara, bergaul dan bekerja Berbicara dengan teman Memberi dan mendengarkan
sama dengan orang lain sekelas pendapat dalam diskusi kelas
Cinta damai : Berbicara dengan guru, kepala Berbicara dengan guru, kepala
sekolah dan personalia sekolah dan personalia
Sikap, perkataan dan tindakan
sekolah lainnya sekolah lainnya
yang menyebabkan orang lain
merasa senang dan aman atas
Berbicara dengan kata-kata Menggunakan kata-kata yang
kehadiran dirinya
yang tidak mengundang menyejukkan emosi teman
amarah teman yang sedang marah
33
NILAI INDIKATOR
1–3 4–6
Tidak mengambil barang Ikut menjaga keamanan
teman barang-barang di kelas
Gemar membaca : Membaca buku atau tulisan Membaca buku dan tulisan
yang diwajibkan guru yang terkait dengan mata
Kebiasaan menyediakan
pelajaran
waktu untuk membaca
Membaca buku-buku cerita Mencari bahan bacaan dari
berbagai bacaan yang
yang ada di perpustakaan perpustakaan daerah
memberikan kebajikan bagi
sekolah
dirinya
Membaca Koran atau majalah Membaca buku novel dan
dinding cerita pendek
34
5. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar ditentukan mengacu pada ketentuan standar pengelolaan pendidikan
yang berlaku di satuan pendidikan. Pengaturan beban belajar di SD Negeri Serang 02
dengan sistem paket yang didasarkan pada struktur dan muatan kurikulum dengan alokasi
waktu sebagai berikut ini.
Tabel 15 :Alokasi waktu
Kelas Satu jam Jumlah jam Minggu efektif Waktu pembelajaran/jam
pembelajaran tatap pembelajaran pertahun ajaran pertahun @60 menit
muka/menit perminggu
I 35 26-28 34-38 30.940
II 35 27-29 34-38 32.130
III 35 28-30 34-38 33.320
IV 35 32-36 34-38 38.080
V 35 32-36 34-38 38.080
VI 35 32-36 34-38 38.080
Alokasi waktu 35 menit untuk setiap mata pelajaran
Tabel 16 : Pengaturan Beban Belajar
Satu Jam Waktu Jumlah Jam
Jumlah Jam Minggu Efektif
Satuan Pembelajaran Pembelajaran Per Tahun
Kelas Pelajaran Per Per Tahun
Pendidikan Tatap Muka Per Tahun (@ 60 Menit
Minggu Pelajaran
(Menit)
SD N I s/d 35 Kelas : 38 I. 1.050 Kelas :
Serang 02 III I. 30 II.1.085 I. 665
II. 31 III.1.120 II. 687
III. 32 Jam III. 709
pembelajaran
Kelas
I. 39.900
menit
II.41.230
menit
III.42.560
menit
Selain tatap muka, beban belajar yang harus diikuti peserta didik adalah penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur yang waktunya maksimal lima puluh
35
persen (50%) dari jumlah jam tatap muka. Penugasan terstruktur di antaranya pekerjaan
rumah (PR), penyusunan program/ perencanaan kegiatan, laporan pelaksanaan kegiatan.
Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu atau kelompok yang
disesuaikan dengan potensi, minat dan bakat peserta didik.
6. Ketuntasan Belajar
Dalam penetapan ketuntasan belajar, sekolah menetapkan kriteria ketuntasan minimal
dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan tingkat kemampuan
awal peserta didik (intake) dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) untuk mencapai ketuntasan ideal.
SKBM ditetapkan sebagai berikut, setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil
analisis yang berbeda. Oleh karena itu, maka ditetapkan KKM sebagai berikut ini;
36
REKAPITULASI
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
SD NEGERI SERANG 02 TH. PEL 2012/2013
37
Satuan pendidikan ini menggunakan prinsip mastery learning (ketuntasan belajar),
ada perlakuan khusus untuk peserta didik yang belum maupun sudah mencapai
ketuntasan. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan remedial,
sedangkan peserta didik yang sudah mencapai KKM mengikuti pengayaan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut ditentukan ketuntasan belajar 75 %. Peserta didik
yang wa belum dapat mencapai ketuntasan belajar 75 % harus mengikuti program
perbaikan (remedial) sampai mencapai ketuntasan belajar yang dipersyaratkan. Bagi siswa
yang telah mencapai ketuntasan belajar 80% sampai 90% dapat mengikuti program
pengayaan (enrichment). Sedangkan siswa yang mencapai ketuntasan belajar lebih dari 90
% mengikuti program percepatan (accelerated).
1. Program Remedial (Perbaikan)
a. Remedial wajib diikuti oleh pesertadidik yang belum mencapai KKM dalam setiap
kompetensi dasar dan/ atau indikator.
b. Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam / di luar jam pembelajaran.
c. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
d. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
e. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial.
f. Nilai remedial dapat melampui KKM.
2. Program Pengayaan
a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai KKM dalam setiap
kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam atau di luar jam pembelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun nontes.
38
d) Jumlah ketidakhadiran alpa kurang dari 24 izin dan sakit kurang dari 48 hari per
tahun.
2) Kelulusan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
Pasal 72 ayat (10 menyebutkan bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan dasar dan menengah apabila:
a) Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b) Nilai rata-rata kepribadian minimal baik;
c) Mata pelajaran yang di-UASBN-kan mendapat nilai akhir minimal 3,50 dan nilai
Ujian Sekolah minimal 5,00 dan rata-rata semua mata pelajaran minimal 5,54.
39
9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Tabel.19 : Program Pembelajaran Lokal dan Global
KELAS MATERI
III Mengenalkan bahan dasar untuk membuat kerajinan anyaman bambu.
Latihan mengirat bambu.
Membuat anyaman tunggal, ganda dan kerajinan
IV Mengenalkan cara membuat kandang ayam dan tempat pakan, minum.
Mengenalkan cara merawat ayam buras.
Melatih untuk beternak ayam buras.
V Mengenalkan cara perawatan lele dumbo.
Melatih mengembangbiakkan lele dumbo.
VI Mengenalkan alat, bahan dan cara membuat sapu dan kesed.
Melatih membuat kerajinan sapu dan kesed.
40
BAB III
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Berikut adalah kalender
tersebut secara rinci.
Tabel 20 : Waktu Kegiatan Belajar Mengajar
Hari Kegiatan Waktu
Senin Upacara 07.00 – 07.45
Kegiatan belajar mengajar 07.45 – 12.00
Selasa Kegiatan belajar mengajar 07.00 – 12.00
Rabu Kegiatan belajar mengajar 07.00 – 12.00
Kamis Kegiatan belajar mengajar 07.00 – 12.00
Jum’at Kegiatan belajar mengajar 07.00 – 10.40
Sabtu Kegiatan belajar mengajar 07.00 – 10.15
KKG/KKKS 10.20 – 12.00
A. Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah
jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam
untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah
semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum termasuk hari-hari besar nasional dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada table
berikut :
41
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Minggu efektif Minimum 34 Digunakan untuk kegiatan pembelajaran
belajar minggu dan efektif pada setiap satuan pendidikan
maksimum 38
minggu
2. Jeda tengah Maksimum 2 Satu minggu setiap semester
semester minggu
3. Jeda antar semester Maksimum 2 Antara semester I dan II
minggu
4. Libur akhir tahun Maksimum 3 Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan
pelajaran minggu administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
5. Hari libur 2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
6. Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
umum/nasional minggu
7. Hari libur khusus Maksimum 1 Untuk satuan pendidikan sesuai dengan cirri
minggu kekhususan masing-masing
8. Kegiatan khusus Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan yang
sekolah/madrasah minggu diprogramkan secara khusus oleh
sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
42
3. Pemerintah Pusat/ Provinsi/Kabupaten/ Kota dapat menetapkan hari libut serentak untuk
satuan-satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan
pendidikan berdasarkan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen
Standar Isi ini dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/ pemerintah daerah.
Tabel 22 : Kalender Pendidikan
43
44
45
Tabel 23 : Perhitungan Hari Efektif
46
TANGGAL, BULAN,
NO URAIAN KEGIATAN
TAHUN
1. Tanggal 16-18 Juli 2012 Hari-hari Pertama Masuk Satuan Pendidikan
2. Tanggal 20 Juli 2012 Libur Sebelum Bulan Ramadhan 1433 Hijriyah
3. Tanggal 21-22 Juli 2012 Libur Awal Bulan Ramadhan 1433 Hijriyah
4. Tanggal 17 Agustus 2012 Mengikuti Upacara Hari Kemerdekaan RI
5. Tanggal 13-18 Agustus 2012 Libur sebelum tanggal 1 Syawal 1433 Hijriyah
6. Tanggal 19 Agustus 2012 Libur Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1433 Hijriyah
7. Tanggal 20-25 Agustus 2012 Libur sesudah tanggal 1 Syawal 1433 Hijriyah
8. Tanggal 8 September 2012 Mengikuti Upacara Hari Aksara Internasional
9. Tanggal 1 Oktober 2012 Mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila
10. Tanggal 15-18 Oktober 2012 Kegiatan Tengah Semester Gasal
11. Tanggal 26 Oktober 2012 Libur Umum (Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijah 1433 H
12. Tanggal 28 Oktober 2012 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda
13. Tanggal 10 Nopember 2012 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Pahlawan
14. Tanggal 15 Nopember 2012 Libur Umum (Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram 1433 H
15. Tanggal 3-8 Desember 2012 Penilaian Peserta Didik dan Portofolio/uAS
16. Tanggal 10-14 Desember 2012 Persiapan Penyerahan Laporan Penilaian Peserta Didik
17. Tanggal 15 Desember 2012 Penyerahan Rapor Semester Gasal
18. Tanggal 25 Desember 2012 Libur Umum (Hari Raya Natal)
19. Tanggal 16-31 Desember 2012 Libur Akhir Semester Gasal
20. Tanggal 1 Januari 2013 Perkiraan Libur Umum (Tahun Baru Masehi 2013)
21. Tanggal 24 Januari 2013 Perkiraan Libur Umum (Peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW 1433 Hijriyah)
22. Tanggal 10 Februari 2013 Perkiraan Libur Umum (Tahun Baru Imlek 2564 )
23. Tanggal 12 Maret 2013 Perkiraan Libur Umum (Hari Raya Nyepi Tahun Baru
Saka 1935)
24. Tanggal 18-21 Maret 2013 Kegiatan Tengah Semester Genap
25. Tanggal 29 Maret 2013 Perkiraan Libur Umum ( Wafat Isa Al-Masih)
Mengikuti Upacara Peringatan Hari Pendidikan
26. Tanggal 2 Mei 2013
Nasional`
27. Tanggal 6-8 Mei 2013 Ujian Nasional SD/MI/SDLB (Utama)
Perkiraan Libur Umum ( Kenaikan Isa - Almasih)
28. Tanggal 9 Mei 2013
47
TANGGAL, BULAN,
NO URAIAN KEGIATAN
TAHUN
29. Tanggal 13-15 Mei 2013 Ujian Nasional SD/MI/SDLB (Susulan)
30. Tanggal 20 Mei 2013 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Kebangkitan
Nasional
31. Tanggal 25 Mei 2013 Perkiraan Libur Umum (Hari Raya Waisak Tahun 2557)
32. Tanggal 3-6 Juni 2013 Tes Kemampuan Dasar SD/MI/SDLB
33. Tanggal 5 Juni 2013 Perkiraan Libur Umum (Peringatan Isro’ Mi’roj Nabi
Muhammad SAW 1434 Hijriyah)
34. Tanggal 10-15 Juni 2013 Ulangan Akhir Semester Genap
35. Tanggal 17-21 Juni 2013 Persiapan Penyerahan Laporan Penilaian Rapor Semester
Genap
36. Tanggal 22 Juni 2013 Penyerahan Laporan Penilaian Rapor Semester Genap
37. Tanggal 23 Juni – 14 Juli 2013 Libur Akhir Semester Genap/ Libur Akhir Tahun
Pelajaran 2012/2013
38. Tanggal 15 Juli 2013 Permulaan Tahun Pelajaran 2013/2014
48
BAB IV
PENUTUP
49
DAFTAR PUSTAKA
50
51