1.B. Limfangitis
• nyeri pada daerah ketiak kanan sejak 3 hari
• Riw : luka di daerah lengan bagian atas.
• Keluhan terdapat benjolan yang panas dan
nyeri pada ketiak.
• Diagnosis?
Limfangitis
• Infeksi pembuluh limfe
yang mengaliri suatu lokus
inflamasi
• Organisme patogen
memasuki saluran limfatik
langsung melalui abrasi atau
luka atau sebagai komplikasi
infeksi.
• Biasanya didahului trauma
Limfangitis
• Pada infeksi akut teraba lunak, membengkak secara
asimetrik, dan saling berhubungan, serta kulit di atasnya
tampak erimatosa.
Asianotik Sianotik
L-RShunt R-Lshunt
PDA
ASD TOF,TGA
VSD
PJB -Klasifikasi
TOF
• R-Lshunt à Cyanotic
• VSD, pulmonary stenosis,
overriding aorta and right
ventricular hypertrophy
• Cyanotic spell: biru à
sistemik perifer resistance
↓ (nangis). Dapat
diperbaiki dengan cara ↑
resistensi perifer (jongkok)
• PF: single S2(akibat
stenosis pulmonal)
• Foto thoraks: boot shape
• ejeksi sistolik 3/6 pada sela iga II kiri à murmur akibat
stenosis pulmonal
VSD
ß Buerger’s
JawabanLainnya
• Deep vein thrombosis à edema, merah, teraba
hangat, homan’ssign (+)
• Acute limb ischemia à 6P (pain, paresthesia,
pallor, pulselessness, poikilothermia, paralisis)
• Tromboangitis obliterans à Riw: rokok, nyeri bila
beraktivitas, ujung jari kehitaman
• Burerger’s disease = Tromboangitisobliterans
5 B. Pericardiocentesis
• 35 tahun kecelakaan, benturan setang motor
dibagian dada
• Kesadaran pasien somnolen, tekanan darah
80/50, HR100 x/menit, RR20 x/menit, S: 36,8C.
• PF: distensi vena juguler dan suara jantung
kesan menjauh.
• Tatalaksana awal?
Tamponadejantung
• Kegawatdaruratan medik
• Cairan mengisi ruang perikardium
à jantung sulit mengembang à
diastolic failure
• Trias beck à hipotensi, distensi JVP,
suara jantung menjauh (muffled
heart sound)
• Tatalaksana awal à
pericardiocentesis
• Terapi definitif à pericardiotomy
ATLS
• Pericardiotomy lanjutan (definitif) dengan
membuka sternum dan perikardium untuk evakuasi
hematoma/efusi
• Pemberian cairan IV à syok hipovolemik
• Pemasangan WSD à definitif pneumothorax
• Needle decompression à awal untuk tension
pneumothorax
6 A. Defibrilasi
• 55 tahun berdebar-debar. Keluhan ini baru ia
rasakan.
• sesak napas (+)
• TD 80/50 mmHg, HR160 x/menit, RR30x/menit.
• EKGdidapatkan gambaran sebagai berikut:
• Torsade de Pointes
• Tatalaksana?
Narrow QRS
Atrial Fibrilasi Atrial Flutter
• Ireguler (jarak R-R) • Reguler (jarak R-R)
• Gelombang P • Saw-tooth appearance
menghilang (gigi gergaji)
NarrowQRS
• Supraventrikular takikardi
• Reguler (jarak R-R)
• Gelombang Ptidak jelas (tertutup olehT)
Wide QRS
Diagnosis?
EKG
EKGSISTEMATIKA BACA 3. NILAI INTERVALPR
• NORMAL =0.12 – 0.20 DETIK (3 – 5 KOTAK KECIL)
• MEMANJANG ??? MISSING QRS??à BLOK AV
• INTERVALPRMEMANJANG
TIPE1 PROGRESIF
(MOBITZ1) • SAMPAITERJADI DROPPED
AV BLOK à GANGGUAN BEATS(MISSING QRS)
DERAJAT2
KONDUKSI ATRIUM KEVENTRIKEL
• INTERVALPRMEMANJANG
TIPE2 TETAP
(MOBITZ2)
• SAMPAITERJADI DROPPED
BEATS(MISSING QRS)
DERAJAT 3(TOTAL
AV BLOK) TIDAKADAHUBUNGAN GELOMBANG P
DENGAN KOMPLEKSQRS
AV BLOK
INTERVAL PR> 0.2 DETIK
DERAJAT1
AV BLOK
DERAJAT2
TIPE1
INTERVAL PR KOMPEKSQRS
MEMANJANG MISSING
PROGRESIF
AV BLOK
DERAJAT2
TIPE2
INTERVAL PR KOMPEKSQRS
MEMANJANG TETAP MISSING
AV BLOK DERAJAT3
(TOTAL AVBLOK)
• Edema interstitial
• peningkatan corakan
vascular di hilum
• Kadang ditemukan : cairan di
fisura interlobar, efusi pleura
• Chest xraymenjadi normal
dalam 48 jam
16 D.DPT
• 4 tahun batuk tidak kunjung
membaik sejak 2 minggu
• Batuk dirasakan terus menerus serta diikuti
suara whoop untuk menarik napas dan
terkadang diikuti dengan muntah.
• Riwayat imunisasi tidak lengkap.
• PF: perdarahan subkonjungtiva tanpa
hiperemis faring dan tonsil kesan normal.
• Diagnosis à pertussis
• Vaksin yang tidak diberikan?
Pertusis
• Kategori-1 (2HRZE/4H3R3)
• Kasus baru
• Kategori-2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)
• Pasien kambuh
• Pasien gagal
• Pasien putus berobat (loss to follow up)
• Kategori Anak (2RHZ/4RH)
21. C Foto thoraxproyeksi PA
• sesak napas, sesak dirasakan semakin
memberat bila sedang beraktivitas.
• merokok sejak usia 30 tahun.
• TD 130/80 mmHg, HR110 x/menit, RR30
x/menit, suhu 37,30C, wheezing di lapang
paru dan tidak ada rhonki.
• pemeriksaan penunjang awal?
PPOK
• Definisi: • Manifestasi Klinis:
• Hambatan aliran udara yang • Sesak progresif, persisten,
tidak sepenuhnya reversibel, memberat dengan aktivitas,
progresif, berhubungan berat, sukar bernapas
dengan respon inflamasi paru • Batuk kronik
terhadap partikel/gas • Batuk kronik berdahak
berbahaya, disertai efek
ekstraparu • Riwayat faktor risiko
• Gabungan antara obstruksi
saluran napas kecil &
kerusakan parenkim • Pemeriksaan Penunjang:
• Spirometri
• DPL& AGD
• Faktor Risiko: • Radiologi toraks
• Asap rokok, polusi udara, stres (hiperinflasi/hyperaerated
oksidatif, genetik, tumbuh lungs, hiperlusens, ruang
kembang paru, sosial ekonomi retrosternal melebar,
diafragma mendatar,jantung
pendulum)
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
Foto toraks PPOKdijumpai:
• Hiperinflasi/Hiperlusen
• Diafragma mendatar
• Corakan bronkovaskuler
meningkat
• Jantung pendulum
Klasifikasi PPOK
TatalaksanaPPOK
22E.Trikotilomania
• kebiasaannya mencabuti alis hingga botak
Sumber : medscape
26.B. Skizofrenia paranoid
• sering tertawa sendiri dan melamun sejak 2 bulan terakhir ini
• sering mendengar suara-suara yang menjelek-jelekkan dirinya
halusinasi auditorik
• curiga bahwa suami dan anaknya bersekongkol untuk
mencoba membunuhnya à waham
• Hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan kelainan
Skizofrenia
Diagnosis
• Minimal 2 dari gejala : waham, halusinasi, bicara tidak teratur,
perilaku tidak teratur atau katatonik, gejala negatif (afek datar,
kehilangan gairah)
• Atau satu gejala ini: waham bizarre, halusinasi auditorik dimana
suara mengkomentari perilaku pasien terus, atau halusinasi
auditorik dimana dua atau lebih suara berbicara satu samalain
• Gejala lebih dari satu bulan
• Fungsi sosial atau pekerjaan terganggu
Tatalaksana
• Antipsikotik gen. 1: chlorpromazine, haloperidol
• Antipsikotik gen. 2: aripiprazole, clozapine, olanzapine,
risperidone
Sumber: PPDGJ+ Medscape
Klasifikasi Skizofrenia
• Paranoid: waham kejar/rujukan danhalusinasi
• Herbefrenik: perilaku dan bicara tidak teratur
• Katatonik: mengambil posisi tubuh yang aneh, reaksiterhadap
lingkungan berkurang (stupor), mutisme, menolak untuk
bergerak (negativisme)
• Takterinci: tidak memenuhi paranoid, hebefrenik, ataupun
katatonik
• Residual: ada riwayat diagnosis skizofrenia di masa lalu, tapi
sekarang hanya tinggal gejala negatifnya saja.
• Simpleks: hanya berupa gejala negatif (penarikan diri dari
lingkungan), tidak ada riwayat skizofrenia di masalalu
Sumber: PPDGJ+ Medscape
27 A. Litium 3x300mg
• Membagikan uang monopoli
• Merasa sangat kaya dan akan mengubah
dunia
• Di IGD: marah-marah, berbicara tanpa
terputus
• Amenorea primer
– Belum pernah mens sampai usia 16tahun,
dengan status tumbuh kembangbaik
– Amenorea sekunder: sudah pernah mens,
tapi kemudian tidak mens selama 6 bulan
(kecuali kalau sudah menopause)
– Tatalaksana: tergantung etiologi
30 C. Krisis okulogirik
• sering berbicara sendiri, gelisah, tidak mau
makan
• sudah minum obat yang diberikan dokter
• Setelah minum obat, pasien mengeluhkan
badan terasa kaku, terutama di bagian leher.
• Yang Anda harapkan akan ditemukan?
Anti psikotik tipikal (contoh: haloperidol) merupakan
antagonis dopamin (mem-blokade dopamin pada
reseptor pasca-sinaptik neuron di otak, khususnyadi
sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal). Efeksamping
berupa gangguan ekstrapiramidal, meliputi:
• Akathisia: perasaan gelisah yang menyebabkan pasien
tidak bisa diam (restless leg syndrome).
• Distonia: kontraksi spastis otot (bisa terjadi dimata,
leher, punggung, dan lain-lain)
• Diskinesia tardif: gangguan gerakan involunter
(mioklonus, tik, korea, dll.) à efek samping irreversible
• Sindrom Parkinson: tremor, bradikinesia, rigiditas
Efek SampingEkstrapiramidal
31E. Halusinasi Kinestetik
•sering mengelus-elus tungkai kanannya yang
sebenarnya sudah diamputasi sejak 5 bulan
yang lalu
•Pasien tidak bisa menerima kenyataan
•merasa tungkai kanannya masih ada serta
bisa digerakkan dan bisa bergerak sendiri à
phantom limb
Halusinasi
• Definisi : gangguan penyerapan (persepsi) panca indera tanpa adanya
rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan
dimana terjadi saat individu sadar denganbaik
• Jenis :
1.Halusinasi penglihatan (visual, optik ) : merasa melihat sesuatuobjek
padahal tidak ada
2.Halusinasi pendengaran (auditif, akustik) : perasaanmendengar
suara-suara
3.Halusinasi penciuman (olfaktorik) : merasa mencium sesuatu aroma
atau bau
4.Halusinasi pengecapan (gustatorik) : merasa mengecap sesuatu rasa
tetapi tidak ada dalam mulutnya
5.Halusinasi peraba (taktil) : merasa diraba, disentuh, ditiup atau
seperti ulat bergerak ditubuhnya
6.Halusinasi kinestetik :merasa badannya bergerak dalamsebuah
ruang, anggota badannya bergerak à phantom limb
32. E. Haloperidol
• Laki-laki 35 tahun
• mengamuk dan merusak barang-barang à
raptus/agresi
• 6 bulan yang lalu dia bangkrut
• Tiga bulan yang lalu menganggap diguna-
guna oleh tetangga à psikotik
• Dia mengatakan ada yang mau membunuh,
sehingga semua pintu rumah dirantai dan
digembok
Haloperidol
• Golongan antipsikotik
• Sediaan : oral, IM, IV
• Turunan butirophenone sebagai antagonis dopamin
D2 reseptor
• Dapat digunakan untuk :
• Skizofrenia
• Psikotik akut
• Agresi/hiperaktif
• Delirium hiperaktif
• Tic disorder/tourette
• Intractable hiccups
33. E. Insomnia Sekunder
• sulit memulai tidur dan sering terbangun
saat sudah tertidur dan sulit untuk kembali
tertidur.
• pikiran bahwa dirinya adalah orang
yang gagal. Tidak ada yang
menyukainya, dan belakangan terlihat
sedih
• Diagnosis yang paling tepatadalah...
Jenis – Jenis Insomnia
• Early insomnia, insomnia Pedoman Diagnosis:
pada awal tidur à sulit
untuk memulaitidur • Kesulitan masuk,
• Middle insomnia,insomnia mepertahankan tidur atau
pada pertengahan tidurà kualitas tidur buruk;
berulang kali bangun dari
tidur • Minimal terjadi 3kali
• Late insomnia,insomnia dalam 1minggu,
pada akhir tidur à berlangsung minimal 1
terbangun dari tidurdan bulan;
sulit untuk tidurkembali
v Insomnia primer à • Preokupasi dengan tidak
idiopatik, tidak ada bisa tidur dan akibatnya
penyebab dasar pada malam dan siang hari
vInsomnia sekunder à ada
penyebab dasar :depresi,
• Mempengaruhi fungsi
excessive worrying,stroke, dalam sosial dan pekerjaan
drugs, kafein
34 C. SindromaNefrotik Idiopatik
• usia 3 tahun
• bengkak pada seluruh tubuh
• tekanan darah 100/70 mmHg, nadi
84x/menit, laju napas 32x/m, dan suhu
36,5⁰C disertai edema anasarka
• kolesterol darah 450 dan albumin 1,5
• proteinuria +4, eritrosit 3-4 /LPB, bakteri (-)
• Belum ada riwayat serupa
SindromNefrotik
• Sindrom nefrotik (SN) adalah keadaan klinis • Remisi: proteinuria negatif atau trace
yang ditandai dengan gejala: (proteinuria < 4 mg/m LPB/jam) 3 hari
1. Proteinuria masif (> 40 mg/m2 LPB/jam berturut-turut dalam 12minggu
atau 50 mg/kg/hari atau rasio • Relaps: proteinuria = ≥2+(proteinuria >40
protein/kreatinin pada urin sewaktu > 2
mg/mg atau dipstik = 2+) mg/m LPB/jam) 3 hari berturut-turut dalam
2. Hipoalbuminemia < 2,5 g/dL 2
3. Edema 1 minggu : relaps kurang dari 2 x dalam 6 bulan
4. Dapat disertai hiperkolesterolemia > 200 pertama setelah respons awal atau kurang
mg/dL dari 4 x per tahun pengamatan
• Relaps sering (frequent relaps): relaps ≥2 x
• Patogenesis terjadi SNadalahkerusakan dalam 6 bulan pertama setelah respons
filter terhadap protein albumin di awal atau ≥4 x dalam periode 1 tahun
glomerulus ginjal (yang disebabkan berbagai • Dependen steroid: relaps 2 x berurutan
etiologi). Kerusakan ini mengakibatkan
protein loss via urin (menimbulkan pada saat dosis steroid diturunkan
proteinuria; hipoalbumin). Hilangnya protein (alternating) atau dalam 14 hari setelah
ini menyebabkan turunnya tekananosmotik pengobatan dihentikan
sehingga timbul edema pitting.
Hiperkolesterolemia merupakan kompensasi • Resisten steroid: tidak terjadi remisipada
terhadap turut hilangnya lemak (lipid loss) pengobatan prednison dosis penuh (full
dari penyaringan glomerulus yang gagal dose) 2 mg/kgbb/hari selama 4minggu.
(lipid yang masuk ke ginjal akan diubah • Sensitif steroid: remisi terjadi pada
menjadi oval fat bodies). pemberian prednison dosis penuh selama4
minggu
TatalaksanaSN(PPM IDAI)
• Medikamentosa • Suportif
Prednison dengan dosis -tirah baring
awal 60 mg/m2/hari atau2
mg/kgbb/hari (maksimal80 -diet protein normal(1,5-2 kgbb/hari)
mg/hari) dibagi 3 dosis -diet rendah garam(1-2 g/hari)
selama 4 minggu -diuretik
dilanjutkan dengan 2/3
dosis awal dosis tunggal -jika hipertensi, tambah obat
pagi selang sehari hipertensi
(alternating) 4-8 minggu -albumin 20-25% 1 g/kgbb selama 2-4
jam atas indikasi edema refrakter, syok
atau albumin < 1
35. B. CA prostat
• usia 60 tahun
• sulit buang air kecil
• nyeri pada tulang-tulang
• RT: massa tidak simetris, dan permukaan
tidak rata
• peningkatan kadar PSA.
• Diagnosis yang paling mungkinadalah...
Karsinoma prostat
• Karsinoma yang cukup sering dijumpai pada laki-
laki
• Gejala umum
• Retensi urin, tanda-tanda obstruksi à mirip BPH
• Hematuria
• Sering disertai nyeri saat berkemih à membedakan
dengan ca buli
• Nafsu makan dan berat badan turun
• RTà prostat keras, berbenjol, bisa disertai nyeri
• Pemeriksaan lab à PSA(prostate specific antigen),
normal = 4 ng/mL
Penyakit Demam RT Hematuria
BPH - Prostat teraba -
lunak, Pool atas
tidak teraba, nyeri
tekan (-)
Prostatitis + Prostat teraba -
kenyal, pool atas
teraba, nyeri tekan
(+)
Caprostat - Prostat teraba +
keras, dapat
berbenjol-benjol,
pool atas bisa
teraba atau tidak,
nyeri tekan (+/-)
Mild : 0-7
Moderate : 8-19
Severe : 20-35
42. 38 D. Antibiotik +Sirkumsisi
• usia 5 tahun
• nyeri saat BAK
• kulit ujung penis tampak menggembung
kemungkinan fimosis
• nanah pada glans penis dan demam
balanitis
• Terapi yang tepat untuk kasus diatas
adalah...
Fimosis
• Ketidakmampuan kulit prepusium untuk ditarik ke
belakang
• Klasifikasi:
• Fisiologis à newborn
• Patologis à setelah pubertas atau setelah sebelumya
bisa ditarik
• Balanitis : peradangan pada glans penis; bila mencakup foreskindan
preputium disebut balanoposthitis
• Gejala dan tanda : penile discharge, nyeri, kesulitan retraksi foreskin,
impotensi, sulit BAK, bengkak, eritem, demam dan mual (namun jarang)
• Penyebab : DM, higienitas buruk, belum sirkumsisi, banyak smegmaà
fimosis, iritasi zat kimia, obesitas, alergi obat, infeksi candida (biasanya
pada pasien DM), streptokokus grup B dan A, N. Gonorrhoeae, Chlamydia,
HPV,gardnerella vaginalis, treponema pallidum, trichomonas,borrelia
• Jenis : balanitis xerotica obliterans (lichen sclerosus), zoon balanitis, reiter
disease
• Tx: tergantung penyebab, bila jamur àanti jamur, bila bakteri à antibiotik,
steroid bila disebabkan oleh alergi/iritasi
• Bila ada fimosis dianjurkan juga untuk
disirkumsisi
Sumber : emedicine.medscape.com
39. A. Vesikolitiasis
• hematuria dan nyeri suprapubik sejak
1 minggu yang lalu
Uretritis nongonococcal
NGU
Analisis SemenWHO2010
. 42.C. Glomerulonefritis akut
• usia 10 tahun
• bengkak pada wajah
• kencing menjadi lebih sedikit
• 2 minggu yang lalu batuk dan nyeritenggorokan
namun tidak berobat
• tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 80x/menit,
suhu 37⁰C dan laju napas 20 x/menit
• edema palpebra +/+, edema pedis+/+
hematuria dan proteinuria.
• Diagnosis yang paling tepatadalah...
Diagnosis GNAPS
• Anamnesis • Pemeriksaan penunjang
• Riwyat infeksi saluran napasatas • Urinalisis menunjukkan
1-2 minggu sebelumnya atau proteinuria, hematuria dan
infeksi kulit 3-6 minggu silinder eritrosit
sebelumnya • Ur dan Crmeningkat
• Gross hematuria atau sembabdi • ASTOmeningkat
kedua kelopak mata dan tungkai
• Komplemen C3menurun
• Terkadang kejang atau penurunan
kesadaran akibat ensefalopati • Komplikasi GGA: hiperkalemia,
hipertensi asidosis metabolik,
hiperfosfatemia dan hipokalsemia
• Oliguria/anuria akibat gagalginjal
atau gagal jantung
• Pemeriksaan fisis
• Edema kelopak mata dan tungkai
dan hipertensi
• Lesi bekas infeksi kulit
• Kejang atau penurunan kesdaran
• Gejala hipervolemia: gagal
jantung, edema paru
Tatalaksana
• Tatalaksana GNAPS
Tatalaksana Awal
• Diuretik (furosemid) untuk mengurangi edemajika terdapat tanda edema
berat
Tatalaksana Definitif
• Antibiotik: amoksisilin 50 mg/kgBB/hari tid selama 10 hari atau eritromisin 30
mg/kgBB/haritid
• Antihipertensi (Captopril) apabila adahipertensi
• Tirah baring, diet nefritis
Nefritik vsNefrotik
Nefritik Nefrotik
• Dominan hematuria • Dominan proteinuria
• Hipertensi • Hipoalbuminemia
• Biasanya post- • Gejala yang sering
streptoccal dikeluhkan à bengkak
43.C. Bedah Detorsio
• nyeri pada buah zakar sebelah kiri
• testis sebelah kiri lebih tinggi, refleks
kremaster (-), phren sign (-)
Torsio Testis
• Dipikirkan diagnosis pada
kasus ini adalah torsio testis
(“bell-clapper deformity”)
• Merupakan satu kegawatan
dalam bidang urologi
• Insidens tertinggi saatbaru
lahir dan usiapubertas
• Dapat disertai gejala mual
dan muntah
• Posisi testis cenderung
horizontal (dibandingkan
vertikal pada kondisi
normal)
DiagnosisBandingScrotalPain
• Phren sign
• Refleks Kremaster
• Elevasi testis akan
mengurangi nyeri pada • Positif pada epididimitis
epididimitis, tidak pada • Negatif pada torsio
torsio testis testis
Pemeriksaan Fisik
terkait Nyeri Testis
Akut
44. A. BNOIVP
• nyeri pinggang menjalar ke perut sejak 1
bulan SMRS
• nyeri saat berkemih dan kencing berpasir à
batu saluran kemih
• Dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda
vital dalam batas normal
BNOIVP
• Dapat mendokumentasikan
secara simultan upper tract
anatomy dan batu saluran kemih
• Menggunakan kontras sehingga
lebih invasif dibanding CTscan,
namun lebih murah, simple to
perform dan kebanyakan pasien
bisa mentoleransi teknik
pemeriksaan sehingga menjadi
pilihan awal pemeriksaan
penunjang untuk batu saluran
kemih
• Bermanfaat untuk batu
radioopaque
45.C. Ruptur Ginjal GradeIII
• jejas pada punggung kiri (+)
• hematuria makroskopis (+).
Sampaisangat
Jika melihat gambar di atas, kesan laserasi korteks renalis, tidak sampai sangatluas
luas
namun >1 cm; tidak ada injury di regio lain
Ruptur Ginjal
CT Scan Ruptur Ginjal
• Grade 1 • Grade 2
• Grade 3 • Grade 4 • Grade 5
Ruptur organ
46. E . Ruptur uretraposterior
• darah pada meatus uretra eksternus
• RT: floating prostate
Organ • Gejala
Ginjal • Nyeri di pinggang, hematuria
Ureter • Nyeri dapat menjalar ke
selangkangan, jarang terjadi,
Buli/kandung kemih hematuria
Uretra anterior • Nyeri di suprapubik, hematuria
• Nyeri di selangkangan, paling
sering karena straddle injury,
Uretra posterior butterfly hematoma
• Nyeri di selangkangan, biasanya
disebabkan fraktur pelvis, floating
prostate
Ruptur organ
47 B.BPPV
• Wanita 48tahun
• Pusing berputar, bila bergantiposisi
• Mual danmuntah
• Diagnosis ?
Vertigo
• Vertigo perifer
• Vertigo Sentral
• Nistagmus horizontal dan • Nistagmus pure horizontal atau
torsional, diinhibisi dengan vertikal atau torsional, tidak
fiksasi mata keobyek; diinhibisi fiksasi
• imbalance ringan,masih • Imbalance berat, tidakbisa
bisa berjalan; berjalan
• mual muntahberat; • Mual muntahringan
• penurunan pendengaran • Hearing loss jarang,def
sering; neurologis djarang, neurologis sering
• vertigo latendengan • Vertigo latensisebentar
dengan provokasi
provokasi
• Contoh :Tumor CPA (neuroma
• Contoh :BPPV, meniere,
Vestibular neuritis, labirintitis,
akustik), stroke vertebrobasiler,
RamsayHunt
Migrain, MS
BPPV Meniere VestibularNeuritis
Vertigo Perifer
Evaluasi
• Dxsaat ini?
Epilepsi
• Keadaan neurologik yang ditandai oleh bangkitan
epilepsi yangberulang, muncul tanpaprovokasi.
• Bangkitan epilepsi adalah manifestasi klinik yang
disebabkan muatan listrik abnormal, paroksismal
intermiten. Biasanya “self limited”
Klasifikasi Epilepsi
• Berhubungan dengan lokasi(parsial)
• Idiopatik (berhubungan dengan usia awitan),: benign childhood
epilepsy with centro-temporal spike
• Simtomatik ( etiologi spesifik dan non spesifik) :exp:sindrom
yang ditandai dengan epilepsi parsial
• kriptogenik
• Umum
• Idiopatik (berhubungan dengan usia) :benign neonatalconfusion
• Kriptogenik :lennox gastaut syndrome, epilepsi wit myoclonic
absans
• Simtomatik :myoclonicencephalophaty
• Tidak bisa diklasifikasikan parsial atauumum
• Sindrom khusus, misalnya bangkitan berkaitan dengan
alkohol, obat,dll
Pemeriksaan
• EEGiktal dan EEGsubdural / depthEEG
• Long term monitoring EEG
StatusEpileptikus
• Bangkitan epilepsi yang terjadi >30 menit tanpa
henti; atau
• Bangkitan epilepsi berulang, yang di antara
bangkitannya tidak ada pemulihan kesadaran
Bebaskejang
• Obat antiepilepsi sampai 2-5 tahun bebas kejang
49 c .TIA
• Laki laki 40tahun
• Pandangan tiba tiba buram dangelap
• Lemah sesisi
• Membaik dalam beberapajam
• Tanpa defisit neurologis
Transient IschemicAttack
• AHA / ASA2009: Episode disfungsi neurologis
transient disebabkan iskemia fokal di serebri,
medula spinalis, atau iskemia retina tanpa disertai
infark (waktu sudah tidak dibatasi as long as
reversibel) – kriteria lama menggunakan batasan 24
jam
• Risiko menjadi stroke 11%dalam 7 hari, dan 24-29%
dalam 5 tahun
• Kejadian mendadak: Paresis unilateral, gangguan
bicara, kebutaan monokular
Evaluasi
• Nervuskranial Imaging
• Diplopia, hemianopia, DW-MRI lebih sensitif
kebutaan monokular, CT scan lebih sering
disconjugate gaze, kelemahan digunakan karena
wajah, lidah, disvagia
availabilitas
• Serebelar Laboratorium
• Gerakan okular Pemeriksaan faktor risiko
• Finger to nose
• Heel to shin
• Nistagmus, past pointing
• Motorik
• Spastisitas, klonus, rigiditas
Tatalaksana
• Modifikasi FaktorRisiko
• Diabetes melitus, Dislipidemia, Hipertensi, Hypercoagulable
state, riwayatStroke
• Antiplatelet
• Aspirin
• Aspirin +dipiridamol
• Clopidogrel
• Statin, berapapun LDLnya
50 d.Hematoma Intraserebral
• Laki laki
• Penurunan kesadaran
• Krepitasi temporal kanan, otoreadarah
• CT Scan ditemukan regio hiperdens kapsula
interna
Hematomintraserebral
• Akumulasi patologis dari drah didalamparenkim
otak
• Lebih sering mengakibatkankematian
• Etiologi
• Traumatik
• Nontraumatik :stroke, kokain, tumor,avm,
Manifestasi
• Penurunan kesadaran
• Muntah
• Sakit kepala
• Kejang
• Fokal defisit
Perdarahan Kapsula
Interna
Evaluasi
• Pemeriksaan
• CTscan
• Angiografi
• MRI
• Tatalaksana
• Stop perdarahan : medikamentosa ( <10 cm3) atau
pembedahan (Craniotomy atau stereotactic aspiration)
• Monitor dan kontrol tekananintrakranial
55 51 c . Natrium Diklofenak PO
• Wanita 45tahun
• Nyeri pinggang menjalar sejak 4bulan
• Disertai kebas dankesemutan
• Tatalaksana awal untuk pasienini?
Low BackPain
• Gangguan muskuloskeletal
• Nonspesifik (tanpa gejala neurologis) :lumbar strain,
skoliosis, spondilolithesis, spondilolisis, degenerasifacet
• Spesifk (gejala neurologis) :HNP, Spinal stenosis, Sindroma
CaudaEquina
• Sistemik
• Serius dan rapid treatment: tumor, MM,Infeksi
(osteomielitis, abses paraspinal,epidural)
• Serius dan non immediate treatment:Osteoporosis fraktur
kompresi, artritis psoriasis, Reitersynd
Hernia NukleusPulposus
• Low Back Pain yang ditandai dengan
nyeri yang menjalar hingga ankle
atau kaki disertai denganparesthesia
• Penurunan kemampuan menyerap
air dan degenerasi proteoglikan à
tegangnya nukleus pulposus à
merobek anulus à menekan radiks
• Nyeri “Sciatia”
• Dipicu batuk dan mengangkatbeban
berat
Manifestasi
• Nyeri Sciatica (LR +7.9)
• Kelemahan motorik :Plantar dan dorsifleksi(distal)
• Prevalensi sering pada usia 4 -60tahun
• Paresthesia sesuai L4-L5 dan L5-S1 (paling sering)
• Herniasi unilateral tanpa gejala saluran cernadan
salura kemih
• Herniasi bilateral disertai masalah GI, GU(Cauda
Equina) à Emergency
Pemeriksaan
• Straight Leg Test (Lasegue)
• Menahan tumit dengan 1 tangan sembari mengangkat
tungkai dengan posisi lutut ekstensi. Positif bila nyeri
antara 30-600
• Crossed Straight Leg Test
• Imaging : MRI dan CTscan
hampir sama spesifisitas
dan sensitifitasnya
• EMG
Tatalaksana
• Konservatif (bila tidak ada tanda Cauda EquinaSynd
dan perburukan neurologis)
• NSAID untuk penatalaksanaan awal
• Opioid bila masih nyeri denganNSAID
• Injeksi KSepidural
• Pembedahan
• Gangguan saluran cerna dankemih
• Kelamahan motorik berat
• Nyeri berat
52. C. Kejang Parsial Kompleks
• Laki-laki, 55tahun
• Kejang sejak1 jam
• Mendelik ke atas, kepala menengok kekanan
• Gerakan lengan dan tangankanan
• Saat dipanggil tidak menunjukkanrespons
Klasifikasi BangkitanEpilepsi
• Fokal (mengenai satu hemisfer)
• Tanpa penurunan kesadaran / parsial sederhana: disertai
gejala motorik, somatosensorik, psikis danautonom
• Parsial kompleks :penurunan kesadaran, dengan atau
tanpa automatsasi, diikuti gangguankesadaran
• Umumsekunder
• Umum ( mengenai dua hemisfer)
• Lena (absence), myoklonik, klonik, tonik, tonikklonik,
atoni
53. d. Polineuropati demielinasi
akut
• Laki laki 60tahun
• Lemah keempat ekstremitas, dimulai darieks
bawah à ascending paralysis
• Motorik eks atas 2/2, eks bawah1/1
• Hb 14 g/dl, L 8900, T 250.000, GDS100, Na135,
K3,7, Ca3,5
Guillan BarreSyndrome
• Demielinasi akut mengenai : nervus perifer, nervus
kranial
• Sering didahului oleh infeksi virus, bakteri, atau
vaksinasi
• Campilobacter jejuni tersering
• Mycoplasma dan Herpes family
• Bisa menyerang bayi hingga orang dewasa
Manifestasi
• Mulai dari beberap hari hingga 1-2minggu
• Kelemahan symmetrical ascending
• Nyeri juga bisa dirasakan
• Diaforesis episodik
• Arefleksia
• Bisa diertai disfungsi autonom (sinustakukardi)
• Paresis NVIIbilateral
Evaluasi danTatalaksana
•Pungsi Lumbal • Tatalaksana
• Ditemukandisosiasi • Plasmaforesis 200-500
Albumin ml/KgBB dalam 4-6 kali
•EMG • Baik bila dberikandalm
• Penurunan 2 minggu pertama
konduktivitas onset
• Penurunan amplitudo • IVIG0,4 g/kgBB/hari
•MRI selama 5hari
Tat • Efektivitas sama dengan
plamaforesis
54.C. Radikulopati C6-C7
• Laki-laki 54tahun
• Tukangangkut
• Nyeri bahu menjalar ketangan
• Mati rasadaerahbahu
• Kelemahan fleksi dan ekstensi siku, dan ibujari
• Spurling test (+)
Cervical Syndrome
• Sekumpulan gejala berupa nyeri tengkuk, nyeri yang
menjalar, rasa kesemutan yang menjalar, spasme
otot
• Disebabkan perubahan struktural kolumnavertebra
servikalis
• Degenerasi pada diskus intrvertebra, ligamentum
flavum, facet joint
• Etiologi :Spondylosis servikalis (myelopathi),
Mekanik (neck strain, HNP), Infeksi (Osteomyelitis),
Referred ( Thoracic outlet synd, Pancoast tumor) dll
Kriteria diagnosis
• Nyeri leher, bahu, dan menjalar kelengan
• Nyeri leher sering didahului spasme otot tengkuk
yang berlansung sampai beberapa hari dan
diperburuk oleh ekstensi yang disertai rotasilateral
secara bersamaan (spurling manuver)
• Nyeri diperburuk keadaan yang meningkatkan
tekanan intradiskal seperti batuk, bersin,mengedan
Spurlingmaneuver
• Cevical Radicuopathy : Nyeri sesuai dermatomal,
cidera nervus perifer, reflek patologis (-), bisa
karena HNP
• Cervical Myelopathy : Nyeri karena penekanan
medula spinalis di servikal, refleks patologis (+),
biasanya karena stenosis (spondylosis servikal)
Tatalaksana
• Konservatif selama 3-6 minggu, berupa
• Neck Collar (istirahat servikal)
• NSAID
• Fisioterapi
• Operatif bila ada penyulit
B. Vasodilatasi Pembuluh darah
• Wanita 17tahun
• Nyeri kepala berdenyut 4jam
• Didahului melihat kilatan
• Mual danmuntah
Red flag
Imunosupresi, gejala neurologis, kaku kuduk, pasca
trauma, papillaedema, sakit kepala lebih sakit dari
biasanya
Klasifikasi sakit kepalaprimer
Migrain
• Mnemonic Migrain: POUND
Pulsatile quality, One day duration, Unilateral,
Nausea and Vomitng, Disabling Intensity
• Kriteria diagnosis
• Nyeri kepala 4 – 72 jam
• Disertai 2 dari gejalaberikut
• Diperberat oleh aktivitas
• Nyeri sedang hingga berat
• Pulsatil
• Unilateral
• Salah satu: mual muntah atau fotofobia/afonofobia
Migrain dengan Aura(Classic)
• Penyakit kepal berulang mengikuti gejala neurologis
yang muncul perlahan 5-20 menit dan bertahan
hingga 60menit
• Aura, dapat berupa (tanpa kelemahanmotor)
• Gangguan bicara disfasik yangreversible
• Gejala sensoris reversible: ditusuk tusuk (pinand
needles) ataukebas
• Gejala visual: melihat cahaya atau garis, ataukehilangan
penglihatan
56 c. N. VIIkanan sentral
• Wanita 60tahun
• Mulut mencong ke kiri wajah sebelah kanan
lumpuh
• HT dan DM
• Kelemahan tungkai dan lengankanan
• Perubahan kepribadian
• gangguan intelektual
• penurunan kesadaran
Evaluasi
• Pemeriksaan
• Ammonia
• EEG :tidakspesifik
• Tatalaksana
• Atasi pencetus: hipovolemia, GIbleeding,infeksi,
konstipasi
• Hindari benzodiazepin
• ETT bula perlu
• Turunkan kadarammonia
• Diet :low proteindiet
• Lactulosa; menghambat penyerapanammonia
• AB: neomysin, rifaximin
60 a . Anti tetanusserum
• Anak 7 hari
• Kaku seluruh tubuh
• Lahir langsung menangis,didukun
• Trismus, spasme, perut kaku
• Nadi 175, RR35
• Desebabkan neurotoksin:
C. Tetani
• Trias :muscle rigidity, muscle spasm, autonom
instability
• Infeksi olehspora
• Pathogenesis
• Tetanoplasmin :berikatan dengan NMJ,memecah
sinaptobrevin
• Gejala awal mengenai wajah à menyebar ke tubuhlain
GradingTetanus
Tinnel Sign
• Pemeriksaan dengancara
perkusi ringan pada N.
medianus
• Hasil positif à sensasi
baal/kesemutan/nyeri pada
regio distribusi N.medianus
Sumber: Urbano FL. Review of Clinical
Signs: Tinnel Sign and Phalen’s Maneuver
Pemeriksaan Fisis padaCTS
Phalen’s Maneuver
• Prosedur: fleksi keduatelapak
tangan selama 1menit
• Hasil positif à sensasi
baal/kesemutan/nyeri padaregio
distribusi N.medianus
Dislokasi posterior
Manifestasi
• Imobilitas ekstremitasbawah
• Nyeri selangkangan, bisa refered pain kelutut
• Tungkaimemendek
• Posterior :Kaki fleksi, aduksi, internal rotasi
• Anterior :fleksi, sendi rotasi eksterna, abduksi
• Dapat mengenai neurovaskulas (nervus ischiadicusbila
dislokasi osterior)
Tatalaksana
• Reduksi tertutup
• Reduksi terbuka bila
reduksi tetutup gagal
• Traksi dan bantal abduksi
selama 5hari
• No weight bering selama 3
minggu
67D.Tenosinovitis
• Laki laki 20tahun
• Bengkak jari telunjuk sejak 2hari
• Nyeri bila meluruskanjari
• Riwayat tertusuk pecahan kaca
Tenosinovitis
• Peradangan pada tendon dan sarung tendon
• Paling sering: flexor tenosynovotis
• Infeksius tenosinovitis
• Setelah trauma tusuk
• Jari tertahan dalam posisi fleksi, bengkak, dan nyeri bila
ekstensi (Kanavel sign)
Tatalaksana
Infeksius
• Antibiotik Intravena
• Elevasi
• Splint
• Rehabilitasi
Non infeksius (biasanya karena overuse)
• NSAID
• Kompres es dan istirahat
68 C.ORIF
• Laki laki 45tahun
• Nyeri pahakanan
• Deformitas, pemendekantungkai
• Fraktur 1/3 proximaltransversal
• Txterbaik?
FrakturFemur
• Mekanisme : trauma direk, atau trauma indirek
force diteruskan dari lutut
• Tipe
• Fraktur transversa
• Frakstur oblique
• Fraktur spiral
• Comminuted fracture
Tatalaksana
• Nonsurgical
• Fraktur femur umumnya terapi pembedahan
• Pada pediatribisa dipertimbangkan konservatif
• Skeletal traksi : sementara sampai terapi operatif
• Surgical
• Intermedullari nailing (most cases)
• Debridement dan irigasi (fraktur terbuka)
69 D. Melakukan jaw thrust
• Traumamultipel
• Wajah, toraks, abdomen, pahakanan
Manajemen kasustrauma
• Airway (jalan napas) + proteksi C-spine
• Pada kasus trauma, apalagi pada pasien dengan
penurunan kesadaran, selalu curigai terdapat gangguan
spinal. Dengan demikian, manuver jalan napas yang
diperlukan adalah jaw thrust.
• Breathing dan ventilasi
• Circulation (sirkulasi) dan kontrol perdarahan
• Disability (nilai motorik, GCS,refleks)
• Exposure (pemeriksaan lainnya)
70 A.Anti-CCP
• Perempuan, 30 tahun
• Bengkak sendi jari
• Nyeri sendi jari, pergelangan tangan, siku,lutut
OA RA Gout
Awitan
Perlahan Perlahan Akut
Peradangan
- + +
Patologi
Degenerasi Pannus Tofus
Jumlah sendi Poli Mono, kdg2 poli
Poli
Tipe sendi Kecil
Kecil atau besar Kecil atau besar
Lokasi Pinggang, lutut, MTP,kaki,
MCP,PIP,pergelangan
vertebra, CMC 1, DIP, tangan, kaki, pergelangan kaki, lutut
PIP pergelangan kaki
Temuan sendi khusus Nodus Bouchard, Deviasi ulnar, swan Kristal urat
nodus Heberden neck, boutonniere
Perubahan tulang Osteofit Osteopenia, erosi Erosi
Fitur ekstra-artikular Nodul subkutan, Tofus, bursitis
pulmonal, kardiak, olecranon, batu ginjal
splenomegali
Pemeriksaan Foto polos RF(+), anti CCP(+), Asam urat ↑
penunjang Foto polos Gold standar : kristal
urat pada aspirasi
cairan sendi
Rhematoid Artrhitis
• Inflamasi sistemik kronik
• Hypertrofi synovial, inflamasi
sendi kronik, manifestasi
ekstra artikular
• Diagnosis : CRP,LED,RF,ANA,
Anti CCP
• Tatalaksana : NSAID terapi
awal, DMARD untuk long term
terapi
Erosi sendi
DMARD
• Hydroxyklorokuin
• Azatiopirin
• Methotrexat
• Cyclosporin
• Minosikilin
• Etarneseb
• Infliximab
• Adalimumab
71 E. Fraktur tertutup dengan
sindroma kompartemen
• Laki laki 23tahun
• Jatuh dari tangga
• Nyeri tungkai, bengkak bawahlutut
• Nyeri menetap dankesemutan
Sindromkompartemen
• Peningkatan tekanan interstitial di area
kompartemen (calf atau forearm) daerah yang
dikelilingi fasia dan sedikit ruang
• Sebab
• Fraktur, crush injuri, cast, luka bakar
• 5 P( pain pallor paresthesia àparalysis
pulseless)
• Tatalaksana: fasiotomi
72B. Irigasi dengan cairan steril
• Mata kanan rasa mengganjal, pedih,
mata merah dan berair sejak 30 menit.
• PF: butiran pasir di konjungtiva palpebra
superior.
• Operatif à DSR
TesAnel
ADISILENSA
Usia 40 – 45th Usia 46-50th Usia 51 – 55th Usia 56 – 60th >Usia 60th
+1.0 D +1.5 D +2.0 D +2.5 D +3.0 D
JaegerTest
• Untuk pemeriksaan visus jarak dekat/ membaca.
• Terdiri dari 7 paragraf; ukuran J10 (terbesar) sampai J1
(terkecil).
• Jarak baca sekitar 14 inch
80 76B. Age related maculardegeneration
Pria 70 tahun, bayangan kehitaman pada lapang
pandangnya, sejak 2 hari.
Hipertensi terkontrol.
Funduskopi: area makula berwarna kuning kehijauan
dikelilingi lingkaran berwarna abu-abu dan drusen(+).
Uveitis Anterior
Inflamasi badan silier daniris
Gejala dan tanda:
• Mata merah, nyeri, fotofobia, visus turun
• Injeksi silier
• Pupil miosis (pembeda dengan glaukoma
akutàmidriasis)
• Dapat disertai dengan edema kornea
• Keratik presipitat (deposit sel inflamasi di kornea)
• Sinekia—komplikasi (posterior: perlengketan iris
dengan lensa, anterior: perlengketan iris dengan
kornea)
• Cell and Flare (kekeruhan cairan di bilik mata
depan) Tatalaksana:
• Hipopion (eksudat di dasar bilik matadepan) Tatalaksana: STEROID
STEROID Midriatikum (sulfas
Midriatikum (sulfas atropin) cegah sinekia atropin) cegah
sinekia
Sinekia posterior
Mutton fat/ keratik
presipitat
Non-maleficence
• First do noharm.
• Sering dalam keadaan cito.
• Dokter harus memberikan yang terbaik diantara yang buruk.
• Contoh: menolak aborsi tanpa indikasi medis
Autonomi
Justice
Observasional Crosssectional
Desain ANALITIK:
Penelitian ada
Eksperimental:
Casecontrol pembanding
ada perlakuan
Cohort
91 C.Sporadik
• Penyakit DBD:
2016 terdata 3pasien
2017 tidak adapasien
2018 terdata 5pasien
WABAH
Menyerupai KLB, di samping itu:
Jumlah kasus lebih besar
Daerah lebih luas
Waktu lebih lama
Dampak yang ditimbulkan lebih berat
Epidemi
• Suatu kejadian dengan frekuensi yang meningkat.
Endemi
• Masalah kesehatan yang menetap dalam jangka
waktu yang lama
Biopsi Total
Positif Negatif
Skrining Positif 100 50 150
Uji Baru Negatif 300 50 350
Total 400 100 500
SENSITIVITAS?
Uji Diagnostik
Sensitivitas a
Dari yang sakit, berapa yang
hasilnya positif? a+c
Spesifisitas d
Dari yang tidak sakit, berapa b +d
yang hasilnya negatif?
Uji Diagnostik
Nilai dugapositif/PPV a
Dari yang positif, berapa yang
sebenarnya sakit? a+b
Nilai duganegatif/NPV d
Dari yang negatif, berapa yang c+d
sebenarnya tidak sakit?
Biopsi Total
Positif Negatif
Skrining Positif 100 50 150
Uji Baru Negatif 300 50 350
Total 400 100 500
Sensitivitas
=100/400
ANALISAKASUS
96 b. Intususepsi
• Perut membesar, kembung
• Belum BAB, tidak kentut
• Sebelumnya diare 5 kali tanpa lendir atau
darah
• Abdomen distensi, BU menurun, massa sosis
di umbilikus