Anda di halaman 1dari 6

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

MK : ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN


DOSEN : DR. Dr. MEILY WIJAYA
BLOK : JAKARTA

Disusun Oleh :

RAFIE RESTIANI
NPM : 130510050

UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA (URINDO)


PROGRAM STUDI PASCASARJANA
JAKARTA
2013

1
HAZARD DI TEMPAT KERJA
(HEALTH RISK ASSASEMENT)

A. LATAR BELAKANG
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan hak setiap orang (pekerja), hal mana
segala risiko terkait dengan pekerjaan sering dalam penerapannya di lingkungan masyarakat
kerja sering terabaikan, karena terbatasnya pemahaman. Selain itu, dalam lingkungan
masyarakat umum (menengah ke bawah), terlebih masyarakat kecil, yang mana mereka
bekerja untuk kehidupan dan penghidupan dirinya sebagai individu dan keluarganya,
sehingga faktor utama yang dipertimbangkan oleh mereka adalah “asal menghasilkan
uang“, tanpa mempertimbangkan keselamatan dan kesehatannya di dalam bekerja.

Sedangkan dari sisi keselamatan dan kesehatan kerja itu sendiri berfokus pada
pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan pekerja, perbaikan kondisi lingkungan
kerja dan pekerjaan yang kondusif, serta pengembangan organisasi dan budaya kerja yang
mendukung keselamatan dan kesehatan kerja itu sendiri. Selain itu, kesehatan kerja
merupakan upaya yang bertujuan memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik
kesehatan fisik, mental, dan kesejahteraan sosial bagi setiap pekerja. Di samping
itu,kesehatan dan keselamatan kerja yang biasa disebut dengan “K3”, berupaya mencegah
terjadinya gangguan kesehatan di antara pekerja itu sendiri yang disebabkan oleh pekerjaan
dan lingkungan kerjanya.

B. TUJUAN
Untuk memahami tentang recognisi hazard pekerja, yang dikaitkan dengan pemahaman
keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

C. MANFAAT
Setelah mempelajari dan memahami recognisi hazard di dalam keselamatan dan kesehatan
kerja (K3), pemahamannya dapat diaplikasikan pada kehidupan dan lingkungan masyarakat.

2
D. KETERANGAN GAMBAR :
RISIKO HAZARD DI TEMPAT
KERJA

GAMBAR 1
ergonomik dari kondisi tempat duduk
pekerja. Hazard somatik yang ada, antara
lain, usia pekerja diatas 30 tahun, disertai

prilaku pekerja terkait hazard ergonomik


dengan waktu kerja relatif panjang. Risiko
terjadi kebakaran dari faktor hazard
lingkungan yang dipenuhi oleh bahan dan
barang yang mudah terbakar, serta pekerja
merokok sambil bekerja sebagai hazard

Foto tersebut menunjukkan masalah perilaku. Hazard lingkungan yang

kesehatan yang ditimbulkan hazard berpengaruh pada risiko dari faktor

kesehatan di tempat kerja, atau mekanik, antara lain, pekerja tidak memakai

menimbulkan risiko kesehatan pekerja, alas kaki, sementara di lantai ada paku

antara lain hazard lingkungan, baik fisik, berserakan, ada peralatan pisau, jarum dan

mekanik, dan kimia. Selain itu, hazard sebagainya

3
GAMBAR 2

Foto tersebut menunjukkan adanya hazard selutut orang dewasa), mengakibatkan risiko
lingkungan, yaitu adanya risiko terjatuh terjadi gangguan musculoscletal, gangguan
dengan kondisi tangga yang curam yang pada pergelangan kaki dan lutut. Kondisi ini
harus dilalui oleh pekerja dengan usia diatas juga merupakan adanya risiko dari hazard
50 tahun, saat mereka harus mengambil somatik. Risiko terjatuh berakibat pada
barang atau bahan di loteng. Hazard segala sesuatu yang berhubungan dengan
ergonomik yang ada adalah, selain kondisi adanya hazard lingkungan seperti, terjatuh,
tangga yang curam / terjal, jarak antara anak maupun terbentur.
tangga yang cukup jauh / tinggi (hampir

4
GAMBAR 3

Hazard lingkungan yang ada adalah kondisi lantai yang licin, sangat berisiko terpeleset, terjatuh
dengan segala akibatnya.

Hazard yang lain, selain yang dijelaskan pada penjelasan di atas, seperti risiko yang
ditimbulkan oleh lingkungan kimia, biologi seperti konsekuensi infeksi pencernaan air bekas
ditergen.

Risiko hazard biologi seperti, gangguan pada kulit terlihat adanya panu pada daerah sekitar
lengan.

5
E. KESIMPULAN
Setelah mencoba melakukan survei kemudian mencoba memilah-milah permasalahan yang
ditemukan pada sebuah obyek analisa yaitu, tempat pekerja , maka dapat disimpulkan bahwa :

Permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja benar-benar menjadi kebutuhan bagi setiap orang
yang melakukan aktifitas kerja setiap saat. Keprihatinan yang ada adalah, betapa masyarakat
sangat memerlukan kesempatan untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan hazard di
tempat kerja, hazard pekerjanya, dan lain sebagainya terkait dengan hazard dan risiko. Lebih
prihatin lagi adalah, sementara para pekerja itu bekerja demi “kelangsungan hidup” mereka,
tetapi di sisi lain hal-hal yang terkait dengan kesehatan dan keselamatan mereka saat mereka
bekerja untuk sebuah kehidupan menjadi taruhannya.

Maka semua yang terkait dengan K3 atau keselamatan dan kesehatan kerja adalah tanggung
jawab seluruh komponen masyarakat, sesuai dengan porsi masing-masing, baik dari lingkungan
masyarakat, maupun dari penanggung jawab pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai