Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Penelitian Operasional II

Kamis 10:30 -13:30

BAB I

PEMROGRAMAN LINIER

A. Tujuan
1. Memahami bagaimana merumuskan/memformulasikan permasalahan
yang terdapat dalam dunia nyata.
2. Memahami dan dapat memformulasikan permasalahan yang telah
dirumuskan, dalam format pemrograman linier.
3. Memahami dan dapat mencari solusi/menyelesaikan permasalahan yang
telah diformulasikan tersebut menggunakan pemrograman linier.

B. Landasan Teori
Pemrograman linier merupakan suatu alat (tools) dalam penelitian
operasional yang sering digunakan menyelesaikan permasalahan-
permasalahan yang terdapat dalam dunia nyata. Mulai dari
militer,industri,pertanian,transportasi,ekonomi,dan lain sebagainya dapat
menggunakan pemrograman linier untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalahan yang dihadapi. Pemrograman linier merupakan deterministic
tools yang berarti bahwa semua parameter yang terdapat dalam model
diasumsikan dengan pasti dan fungsi-fungsi matematis yang disajikan
dalam model ini haruslah fungsi-fungsi linear yang menggambarkan
hubungan antara dua atau lebih variabel.
Pemrograman linier merupakan perencanaan kegiatan-kegiatan
untuk mencapai suatu hasil yang ‘optimal’, yaitu suatu hasil yang
mencerminkan tercapainya sasaran tertentu yang lebih baik (menurut model
matematis) di antara alternatif-alternatif yang mungkin, dengan
menggunakan fungsi linier. Pemrograman linier juga memungkinkan
pengambil keputusan untuk melakukan pengujian terhadap sensitivitas

Jurusan Teknik Industri


IST AKPRIND YOGYAKARTA 1
Laporan Praktikum Penelitian Operasional II
Kamis 10:30 -13:30

solusi optimal yang didapatkan dengan melakukan perubahan terhadap nilai


parameter yang digunakan.

Tahapan dalam penyelesaian optimasi dari Linear programming ini adalah


sebagai berikut :

1. Menentukan decision of variables


2. Membuat objective function
3. Memformulasikan constraints
4. Menggambarkan dalam bentuk grafik
5. Menentukan daerah kemungkinan/ "feasible"
6. Menentukan solusi optimum.

Dua jenis pendekatan yang sering digunakan dalam metode pemrograman


linier ini, yaitu:

1. Metode grafik
a. Digunakan untuk menyelesaikan optimasi dengan maksimum 2
variabel.
b. Untuk variabel lebih dari 2, penyelesaiannya menggunakan metode
kedua.
2. Metode simpleks
a. Digunakan untuk proses dengan jumlah variabel lebih dari 2.
b. Tahapan dalam metode simpleks ini lebih kompleks dibandingkan
dengan metode grafik.

Model matematis perumusan masalah umum pengalokasian sumberdaya


untuk berbagai kegiatan, disebut sebagai model pemrograman linear. Model
pemrogram linear ini merupakan bentuk dan susunan dalam menyajikan
masalah-masalah yang akan dipecahkan dengan teknik pemrogram linear.
Masalah pemrograman linear secara umum dapat ditulis dalam bentuk
sebagai berikut:

Jurusan Teknik Industri


IST AKPRIND YOGYAKARTA 2
Laporan Praktikum Penelitian Operasional II
Kamis 10:30 -13:30

Persamaan (2. 1) dan (2. 2) bisa dikatakan sebagai model standar dari
masalah pemrograman linear. Sebuah formulasi matematika yang sesuai
dengan model ini adalah masalah program linier batas normal.
Umumnya terminologi untuk model program linier sekarang dapat
diringkas. Fungsi objektif, c1x1 + c2x2+ … + cnxn,dengan kendala sebagai
pembatas. Batasan m (dengan fungsi semua variabel a11x1 + a12x2 + …
+ a1nxn) kadang-kadang disebut fungsi pembatas. Sama halnya dengan
kendala xj ≥ 0 disebut pembatas non negatif.
Beberapa aturan bentuk program linear baku/standar:
1. Semua batasan/kendala adalah persamaan (dengan sisi kanan yang non-
negatif).
2. Semua variabel keputusan adalah non-negatif.
3. Fungsi tujuan dapat berupa maksimasi atau minimasi.

Jurusan Teknik Industri


IST AKPRIND YOGYAKARTA 3
Laporan Praktikum Penelitian Operasional II
Kamis 10:30 -13:30

C. Tugas
1. Soal
Nb: Setiap angka ditambahkan 3 digit angka belakang NIM
(060 + 057= 117)

PT.JAPFA Comfeed Indonesia Tbk Unit Tangerang adalh sebuah


perusahaan yang bergerak dibidamg pakan ternak. Perusahaan ingin
memproduksi pakan ternak kualitas A dan B. Untuk memproduksi pakan
ternak dibutuhkan bahan baku utama berupa jagung,Soy Bean Meal
(SBM) dan feed wheat. Dalam memproduksi pakan ternak kualaitas A
dibutuhkan 127 ton jagung ,125 ton SBM dan 119 ton feed Wheat dengan
waktu 122 menit/ton, sedangkan untuk memproduksi pakan ternak
kualitas B dibutuhkan 126 ton jagung, 122 ton SBM dan 118,5 ton feed
wheat dengan waktu 121 menit/ton. Perusahaan harus menyelesaikan
produksi kedua jenis pakan ternak dalam waktu 120 hari kerja (20 jam
kerja/hari). Jumlah karyawan perusahaan adalah 217 orang dan
persediaan bahan baku jagung (1117 ton),SBM (8117 ton),dan feed
wheat (5117 ton). Perusahaan hanya dapat menggunakan persediaan
bahan baku yang tersedia karena bahan baku berikutnya akan datang 121
hari lagi. Keuntungan yang diperoleh perusahaan dengan menjual pakan
ternak kualitas A adalah Rp.5500/kg dan pakan ternak kualitas B adalah
Rp.4800/kg.

Selesaikan dengan menggunakan programa linear dan simpleks!

2. Pengerjaan Manual
a. Programa Liniear
Misalkan : X1= Jumlah produksi pakan ternak kualitas A
X2= Jumlah produksi pakan ternak kualitas B

Jurusan Teknik Industri


IST AKPRIND YOGYAKARTA 4
Laporan Praktikum Penelitian Operasional II
Kamis 10:30 -13:30

Fungsi tujuan : Z maksimum= 5.500.000 .X1 + 4.800.000 .X2


Fungsi Pembatas: Pembatas 1= 127 X1+ 126 X2 ≤ 1117
Pembatas 2= 125 X1+ 122 X2 ≤ 8117
Pembatas 3= 119 X1+ 118,5 X2 ≤ 5117

Persamaan 1:
X1=0 X2= 0
127.(0) + 126.X2 = 1117 127.X1 + 126.(0)= 1117
0 + 126X2 = 1117 127X1 + 0 = 1117
X2 = 1117/126 X1 = 1117/127
= 8,86 = 8,79
Persamaan 2:
X1=0 X2= 0
125.(0) + 122.X2 = 8117 125.X1 + 122.(0)= 8117
0 + 122X2 = 8117 125X1 + 0 = 8117
X2 = 8117/122 X1 = 8117/125
= 66,53 = 64,93
Persamaan 3:
X1=0 X2= 0
119.(0) + 118,5.X2 = 5117 119.X1 + 118,5.(0)= 5117
0 + 118,5X2 = 5117 119X1 + 0 = 5117
X2 = 5117/118,5 X1 = 5117/119
= 43,18 = 43

Z maksimum = 5.500.000 .X1 + 4.800.000 . X2


A => (0, 8,86) = 5.500.000 . (0) + 4.800.000 . (8,86) = Rp.42.528.000
B => (0, 0) =0
C => (8,79 , 0) = 5.500.000 . (8,79) + 4.800.000. (0)= Rp.48.345.000

Jurusan Teknik Industri


IST AKPRIND YOGYAKARTA 5
Laporan Praktikum Penelitian Operasional II
Kamis 10:30 -13:30

Jadi untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal maka


perisahaan harus memproduksi pakan ternak kualitas A sebanyak
8,79 ton dan kualitas B sebanyak 0 dengan memperoleh keuntungan
maksimal Rp. 48.345.000.

b. Metode Simpleks
Z - 5.500.000 .X1 - 4.800.000 .X2= 0
127 X1+ 126 X2 + S1 = 1117
125 X1+ 122 X2 + S2 = 8117
119 X1+ 118,5 X2 + S3 = 5117

Tabel 1.1 Iterasi 0


Koefisien
Iterasi VB Z X1 X2 S1 S2 S3 RHS Rasio
Z 1 -5,5 -4,8 0 0 0 0 0
Jt Jt
0 S1 0 127 126 1 0 0 1117 8,79
S2 0 125 122 0 1 0 8117 64,93
S3 0 119 118,5 0 0 1 5117 43
Sumber : Data Praktikum Penelitian Operasional 2, 2018

Dari hasil perhitungan dengan metode simplek maka didapatkan


kolom pivot = X1 dan baris pivot = S1 dengan elemen pivot = 127
dan rasio 8,79. Yang berarti bahwa solusi optimum yang didapatkan
adalah dengan memproduksi X1 sebanyak 8,79 ton. Sehingga
didapatkan:
Z maksimum= 5.500.000 . (8,79) + 4.800.000. (0)= Rp.48.345.000

Jurusan Teknik Industri


IST AKPRIND YOGYAKARTA 6
Laporan Praktikum Penelitian Operasional II
Kamis 10:30 -13:30

3. Pengerjaan Win QSB


a. Membuka program LP pada software WinQSB.
b. Setelah jendela LP muncul,kemudian membuat program baru
dengan memilih File > New Problem sehingga akan muncul kotak
dialog LP-ILP Problem Specification. Kemudian mengisi kotak
dialog tersebut.

Gambar 1.1 Pengisian Kotak Dialog untuk permasalah PT.JAPFA


Comfeed Indonesia Tbk
(Sumber: Data Praktikum Penelitian Operasional 2, 2018)
Setelah kotak dialog terisi, kemudian klik ‘OK’.
c. Menginputkan formulasi masalah

Gambar 1.2 Penginputan Formulasi Masalah


(Sumber: Data Praktikum Penelitian Operasional 2, 2018)

Jurusan Teknik Industri


IST AKPRIND YOGYAKARTA 7
Laporan Praktikum Penelitian Operasional II
Kamis 10:30 -13:30

d. Menghitung Solusi
Setelah pengisian selesai, maka dengan meng-klik menu solve and
analize > solve problem maka didapatkan hasil perhitungan dengan
WinQSB. Adapun untuk membuka hasil dapat dilakukan dengan meng-
klik ‘OK’ pada dialog yang muncul.
Sehingga program akan langsung memunculkan hasil perhitungan
seperti pada gambar berikut:

Gambar 1.3 Hasil Output Perhitungan


(Sumber: Data Praktikum Penelitian Operasional 2, 2018)
e. Mencari solusi grafik
Setelah penginputan data selesai, maka dengan meng-klik menu solve
and analize | Graphic Method kemidian akan muncul kotak dialog dan
klik OK.

Gambar 1.4 Hasil Output Grafik


(Sumber: Data Praktikum Penelitian Operasional 2, 2018)

Jurusan Teknik Industri


IST AKPRIND YOGYAKARTA 8
Laporan Praktikum Penelitian Operasional II
Kamis 10:30 -13:30

Dalam grafik tersebut tidak muncul outputnya dikarenakan error


aplikasi.

D. Analisa
Dari ketiga metode yang dikerjakan maka untuk mendapatkan
keuntungan yang maksimal PT.JAPFA Comfeed Indonesia Tbk Unit
Tangerang perlu memproduksi pakan ternak kualitas A sebanyak 8,79 ton
dan tidak perlu memproduksi pakan ternak kualitas B. Dengan keuntungan
maksimum yang didapatkan dengan metode programa linier dan metode
simplek adalah sebagai berikut:
Z maksimum= 5.500.000 . (8,79) + 4.800.000. (0)= Rp.48.345.000
Sedangkan dengan perhitungan aplikasi WinQSB didapatkan
Solution values, X1=8,7953 ton dan X2=0 yang berarti perusahaan perlu
memproduksi pakan ternak kualitas A sebanyak 8,7953 ton. Dengan Total
Contribution= 48.374.020 yang berarti dengan perusahaan memproduksi
pakan ternak kualitas A sebanyak 8,7953 ton maka perusahaan akan
mendapatkan keuntungan maksimal Rp.48.374.020.
Dari perhitungan dengan cara manual dan perhitungan dengan
aplikasi WinQSB didapatkan selesih jumlah keuntungan maksimum yang
didapatkan yaitu dengan pengerjaan secara manual = Rp.48.345.000
sedangkan dengan aplikasi WinQSB= Rp.48.374.020. Hal tersebut
dikarenakan terdapat selisih pada jumlah pakan ternak kualitas A yang harus
di produksi yaitu 8,79 dan 8,7953. Walaupun terdapat selisih pada kedua
model pengerjaan akan tetapi masih normal dan selisihnya tidak terlalu
besar karena hanya selisih 0,0053 saja. Sehingga rata-rata jumlah pakan
ternak kualitas A yang harus diproduksi adalah 8,79 ton.

Jurusan Teknik Industri


IST AKPRIND YOGYAKARTA 9
Laporan Praktikum Penelitian Operasional II
Kamis 10:30 -13:30

E. Kesimpulan
Dari hasil praktikum programa linier maka kami dapat merumuskan
formulasi permasalahan pada PT.JAPFA Comfeed Indonesia Tbk Unit
Tangerang yaitu dengan formulasi masalah sebagai berikut:
Fungsi tujuan : Z maksimum= 5.500.000 .X1 + 4.800.000 .X2
Fungsi Pembatas : Pembatas 1 = 127 X1+ 126 X2 ≤ 1117
Pembatas 2 = 125 X1+ 122 X2 ≤ 8117
Pembatas 3 = 119 X1+ 118,5 X2 ≤ 5117
Solusi permasalahan yang didapatkan dari permasalahan jumlah produksi
pada PT.JAPFA Comfeed Indonesia Tbk Unit Tangerang adalah dengan
memproduksi pakan ternak kualitas A rata-rata sebesar 8,79 ton sehingga
perusahaan akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp.48.374.020.

Jurusan Teknik Industri


IST AKPRIND YOGYAKARTA 10

Anda mungkin juga menyukai