Anda di halaman 1dari 6

Penyebab sesak nafas

1. Gangguan parenkim paru


2. Peningkatan tekanan intrapleura
3. Sumbatan jalan nafas
4. Gangguan dinding thorax
5. Penurunan Hb
6. Kerusakan neurologis
7. Pengikatan O2 jelek
8. Demand O2 tinggi
9. PaO2 tinggi
10. Pompa jantung baik

- Syok obstruktif karena tension pneumothorax


- Bentuk asimetris paru o.k peningkatan volume pada 1 sisi dada
- Sesak karena paru kolaps
- Trachea bergeser karena geseran mediastinum
- Tensi turun karena vena-vena besar tertekan sehingga venous return rendah  cardiac output
turun  tensi turun

10 Penyebab sesak napas


1. Airway track problem
Obstruksi : -bronkospasme
-oedema : inflamasi, inhalasi
-mukus, makanan
Klinis : snoring  lidah jatuh  partial obstruction
Wheezing  spasme  bronkodilator
Gargling  darah  suction
2. Gangguan parenkim paru  gangguan pertukaran udara
a. Eksudasi
b. Pneumonia
c. Atelektasis  kolaps  alveoli kolaps o.k. oedem paru, contusion paru, inflamasi
d. Hb sebagai transportasi O2. Syok hemorrhagic  O2 tidak berguna  harus transfuse
e. Pompa jantung menurun, O2 distribusi menurun, o.k. kardiomiopati (coronary disease),
katup tidak bekerja baik, gangguan congenital, trauma (cardiac tamponade)
Jantung tidak bergerak o.k. pericardium yang berisi darah  JVP meningkat, output
menurun, gerakan jelek, hipotensi
f. Respiratory distress, berkaitan dengan saturasi O2, SaO2 <40  buruk
g. PO2 < 60 (tek.oksigen arteri)  hipoksia
h. Central program
i. Gangguan dinding thorax misalnya : fraktur costae  yang anterior lebih nyeri

Grading Syok
I II III IV
Tekanan Nadi N/meningkat Menurun Menurun Menurun +
penurunan
kesadaran
Blood loss < 15%, 750 cc 15-30%, 750- 30-40%, 1500- 40%, 2000cc
1500cc 2000cc
TD N N, ada perubahan Menurun Menurun sistol
sistol maupun diastole
Nadi < 100 >100 >120 lemah >140
Urine output 30cc 30-200cc 15cc <10cc
Akral dingin,
capp.refill >2”,
oliguria

10 penyebab sesak napas


1. Airway tracks problems
Klinis : snoring  lidah jatuh biasanya pada posisi supine
Wheezing : spasme
Gargling : sekret
2. Tekanan pleura meningkat  pneumothorax dekompresi
Hematothorax
3. Gangguan parenkim paru : Contusio paru
o 4-6 jam setelah trauma, intinya contusion itu adalah pembuluh clot di paru-paru
o Gejala klinis : RR meningkat, VBS menurun; ga boleh cumin liat 1 gejala aja, minimal
harus 2
o So, ulang foto Ro Thorax 6 jam setelah trauma
o Taunya berat ringannya contusion : luasnya opasitas di Ro thorax, konfirmasi dengan
klinis dan AGD
o Indikasi intubasi :
 RR > 30x / menit
 PaO2 < 50, sat <90
 PCO2 meningkat
 Kolaps paru
4. Hb menurun  pada blood loss  oksigen ke perifer menurun
Makanya untuk ganti volume blood loss pada syok grade III & IV (sumber thorax, abdomen,
pelvis)  darah
>30%  ganti volume + hentikan sumber perdarahan + masukin darah
MAP > 60  perfusi ke jaringan supaya cukup
MAP < 60  iskemik jaringan  organ failure
5. Pumping jantung tidak baik  distribusi O2 menurun
O.k. : tamponade jantung
Contusio jantung  ada jejas di sternum
TD menurun
Tergantung lokasi jejas pada jantung
Gejala sama kaya coronary disease
EKG : ada gangguan ritme
6. Saturasi oksigen menurun, kemampuan Hb mengikat O2  C lebih kuat dari O.
Normalnya saturasi : 95-100%
Saturasi O2 < 90  indikasi intubasi  konfirmasi dengan pemeriksaan fisik dan Blood gas
Dari AGD : PaO2 menurun artinya
7. PaO2 < 50  O2 ga bisa masuk  indikasi untuk intubasi + ventilator
8. Fraktur costa  pain pada fraktur costa anterior (karena paling banyak bergerak pada respirasi)
Yang posterior  ga banyak bergerak
9. Peningkatan tekanan intraabdominal  diafragma naik, tidak dapat bergerak dengan normal
10. Central problem

Penyebab sesak nafas (oksigenasi jaringan terhambat):


1. Airway track problems

- Total obstruction : tak ada udara pernafasan

- Partial obstruction : ada suara nafas tambahan

Snoring : pangka lidah jatuh ke belakang

Th/ - mayo, - tidur miring

Gurgling : secret muntahan jatuh ke jalan nafas

Th/ - suction, - perbaiki posisi

Wheezing : bronkhospasme, odem mukosa jalan nafas

Th/ - bronchodilator, antiedema, O2

2. Tekanan intrapleural meningkat ( sehingga paru kolaps) (N: -4 mmHg)


Ex: pneumothorax, hematothorax

Th/ dekompresi (tujuannya supaya paru bisa berkembang / reekspansi)

3. Masalah pada parenkim paru

Ex: - edema paru

- kontusio paru (no sign, hemoptisis)  ventilator & balance cairan (-)

Perifer/hilus

Th/Ventilator

Batuk  k/ ada ggg mukosa airway, adalah mekanisme pertahanan tubuh yang mengganggu

4. Hemoglobin

Terutama pada syok hemoragik kelas III dan IV

Th/ penggantian darah (bkn sekedar kristaloid, krn hanya bertahan 1 jam)

Bila ada respon  cepat ganti dengan koloid (untuk bertahan di intravascular)

Bila terlalu lama kehilangan darah  trombosit akan berkurang  masalah di factor
pembekuan. So, depat ganti dengan darah (PRC)

5. Pumping Jantung Jelek

Causa:

a. Kel.anatomis (ggg.katup, otot, sekat)

b. Tamponade jantung  venous return tgg, pump jelek

Trias Beck :

- Distended jugular vein

- TD

- BJ menjauh

6. Gangg.dinding toraks

Ex.Fracture costae N.intercostal rusak  nyeri menjalar

Periosteum robek ada saraf  nyeri terlokalisir


Menyebabkan nyeri  hipoksia

7. K/Blood Loss  kemampuan mengikat O2 , saturasi O2 . Normal saturasi?

Ex. Cardiomegali

Bila SaO2 50%, berarti hanya 50% O2 terikat dengan Hb

Afinitas O2

8. Pa O2

O2 butuh tekanan partial +++ bila akan masuk ke dalam sel.

Kurva disosiasi O2

Left shift (high affinity for O2) Right shift (low affinity for O2)

Temperature low High

2.3.DPG Low High

p(CO2) Low High

p(O2) High low

pH (Bohr effect) High (alkalosis) Low (acidosis)

Type of haemoglobin Foetal haemoglobin Adult haemoglobin


9. Tekanan intraabdominal meningkat, akibatnya diafragma tidak bisa bergerak  RR

Ex.asites, peritonitis

10. Problem sentral (neurologis)

Hipoksia --- PaO2

Hipoksemia ---- Sat O2

Anda mungkin juga menyukai