Anda di halaman 1dari 32

REFERAT:

Analisis Gas Darah

Disusun oleh:
Windi Yuliarini
Definisi
Analisis Gas Darah
• Suatu prosedur diagnostik dimana darah
diambil dari arteri secara langsung dengan
punktur arteri atau menggunakan akses
kateter arterial
Manfaat
Analisis Gas Darah

Membantu Membantu Membantu


penegakan perencanaan manajemen
diagnosis terapi ventilator

Perbaikan dalam Status asam-basa dapat


manajemen asam- mempengaruhi perubahan
basa, membantu kadar elektrolit yang
medikasi berfungsi mempengaruhi status kritis
optimal pasien
Informasi
Analisis Gas Darah

Informasi asam
Informasi
basa: pH, PCO2,
oksigenasi: PO2,
HCO3 [calculated
SO2
vs measured]
Informasi Oksigenasi
PaO2 [oxygen tension]
SaO2 [oxygen saturation]

a = arterial
Pulse Oximeter Mengukur SaO2
Informasi Asam Basa
Regulasi Ion Hidrogen

Buffer kimia Eliminasi CO2 Eliminasi HCO3-


(ekstraseluler dan dikontrol oleh paru- dikontrol oleh ginjal.
intraseluler) bereaksi paru (sistem Butuh waktu beberapa
secara cepat untuk respirasi). jam hingga hari untuk
mengompensasi Memberikan respon sistem renal untuk
penambahan dan dalam beberapa mengompensasi
pengurangan ion H+ menit. perubahan pH.
Sistem Buffer
• Buffer adalah larutan yang memiliki
kemampuan untuk meminimalisasikan
perubahan pH ketika terjadi penambahan
asam atau basa.
• Buffer terdiri atas larutan yang mengandung
asam lemah HA dicampur dengan garam dari
asam tersebut serta basa kuat.
Sistem Buffer
Bikarbonat – Asam Karbonat
Nilai AGD Normal
• pH 7.35 – 7.45

• PCO2 35 – 45 mmHg

• PO2 80 – 100 mmHg

• HCO3 22 – 26 mmol/L

• BE -2 - +2

• SaO2 >95%
http://umed.med.utah.edu/MS2/renal/AcidBaseTables/img001.JPG
Langkah-Langkah Membaca
Analisis Gas Darah
1. Periksa konsistensi analisis gas darah
• Persamaan Henderson yang dimodifikasi:
(H+)(HCO3-) = 24
PaCO2
• Ion hidrogen dihitung dengan mengurangi 2 digit angka
setelah desimal pH dari 80, misalnya bila pH 7,23
maka:
(H+) = 80 – 23 = 57
atau
(H+) = 10 (9-pH)
• Bila hasil perhitungan menyimpang > + 10%, maka hasil
AGD yang diperoleh tidak dapat diaplikasikan
2. Memeriksa adakah kelainan asam
basa
3. Memeriksa apakah kelainan asam
basa respiratorik atau metabolik
• Bila PaCO2 meningkat  asidosis respirasi primer
– Untuk menentukan apakah akut atau kronik
• Bila ∆H+/ ∆PaCO2 <0,3  kronik
• Bila ∆H+/ ∆PaCO2 >0,8  akut
• Bila ∆H+/ ∆PaCO2 0,3-0,8  akut pada kronik
• Hitung kompensasi dengan:
– Akut: (HCO3-) meningkat 1 mEq/L untuk setiap kenaikan PaCO2
10 mmHg di atas 40
– Kronik: (HCO3-) meningkat 3,5 mEq/L untuk setiap kenaikan
PaCO2 10 mmHg di atas 40
4. Asidosis Metabolik
Bila PaCO2 menurun dan HCO3- juga menurun 
asidosis metabolik primer
• Hitung perubahan PaCO2 yang diharapkan
sebagai berikut:
(1,5 x HCO3 + 8) + 2
– PaCO2 = PaCO2 yang diharapkan  asidosis metabolik
– PaCO2 < PaCO2 yang diharapkan  alkalosis respirasi
– PaCO2 > PaCO2 yang diharapkan  asidosis respirasi
bersamaan
5. Menghitung Gap Anion
Bila HCO3- menurun, maka gap anion harus
diperiksa (nilai normal 8-12 mEq/L)  Na – (Cl +
HCO3)
– AG tidak berubah  asidosis metabolik hiperkloremia
– AG meningkat  anion yang tak terukur dalam
plasma yang bersifat asam (fosfat, sulfat, laktat, keton)
– AG menurun  penurunan albumin atau peningkatan
kation tidak terukur (Ca, Mg, K, Br, Ig)
– Rasio delta  rasio antara peningkatan gap anion
dengan penurunan HCO3- (∆AG/∆HCO3-)
6. Menghitung Rasio Delta
7. Alkalosis Respiratorik
• Bila PaCO2 menurun  alkalosis respirasi primer.
• Apakah akut atau kronik
• Bila ∆H+/ ∆PaCO2 <0,3  kronik
• Bila ∆H+/ ∆PaCO2 >0,8  akut
• Bila ∆H+/ ∆PaCO2 0,3-0,8  akut pada kronik

• Kalkulasi kompensasi dengan metode berikut:


• Kronik: (HCO3-) menurun 5 mEq/l untuk setiap 10 mmHg
penurunan PaCO2 di bawah 40
• Akut: (HCO3-) menurun 2 mEq/l untuk setiap 10 mmHg
penurunan PaCO2 di bawah 40
8. Alkalosis Metabolik
Bila PaCO2 meningkat dan HCO3- juga meningkat
 alkalosis metabolik primer
• Hitung PaCO2 yang diharapkan dengan (0,7 x
HCO3- + 2) + 2 atau 40 + (0,7 ∆HCO3-).
– Bila PaCO2 = PaCO2 yang diharapkan  alkalosis
metabolic
– Bila PaCO2 < PaCO2 yang diharapkan  alkalosis
respirasi konkomitan
– Bila PaCO2 > PaCO2 yang diharapkan  asidosis
respirasi konkomitan
Mnemonic Etiologi
Gangguan Asam Basa
9. Periksa Klorida Urine
• Bila <20 maka respon klorida atau terdapat
penurunan volume ekstraselular, bila >20
maka resisten klorida.
10. Bila pH normal, maka AGD dapat
normal atau gangguan campuran
• Bila PaCO2 meningkat dan HCO3- menurun 
asidosis respirasi dan metabolik
• Bila PaCO2 menurun dan HCO3- meningkat 
alkalosis respirasi dan metabolic
• Hitung persentase perbedaannya (∆HCO3-/
HCO3- dan ∆PaCO2/ PaCO2) untuk melihat
gangguan yang mendominasi.
Pendekatan Asidosis
Pendekatan Alkalosis
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai