Anda di halaman 1dari 3

a.

Definisi
Tekanan darah merupakan kekuatan berupa tekanan yang diberikan darah dalam arteri
(dinding pembuluh darah). Tekanan ini diperlukan oleh tubuh untuk menjaga aliran darah
diseluruh tubuh.
b. Cara pengukuran
Terdapat beberapa aspek yang terlebih dahulu harus kita ketahui sebelum dapat
melakukan pengukuran tekanan darah seperti teknik dasar pengukuran tekanan darah
seperti lokasi pengukuran yang pada umumnya menggunakan arteri brakialis. Metode
auskultasi yang paling sering digunakan adalah sphygmomanometer merkuri yang dianggap
sebagai standar emas untuk pengukuran tekanan darah, namun baru ini terdapat perangkat
baru yaitu sphygmomanometers hibrid yang telah dikembangkan sebagai pengganto
perangkat merkuri. Pada dasarnya perangkat ini menggabungkan fitur dari kedua perangkat
elektronik dan auskultasi sedemikian rupa sehingga kolom merkuri diganti oleh pengukur
tekanan elektronik yang mirip dengan perangkat osilatorik, tetapi tekanan darah diambil
dengan cara yang sama seperti alat merkuri atau aneroid, yaitu pengamat tetap
menggunakan stetoskop dan mendengarkan suara korotkoff(Pickering, 2005).
Selain itu terdapat pula teknik osilometri yang pertama kali ditunjukkan oleh Marey
pada tahun 1876 yang menunjukkan bahwa ketika osilasi tekanan dalam manset
sphygmomanometer dicatat selama deflasi bertahap, titip osilasi maksimal sesuai dengan
tekanan intra-arteri rata-rata. Osilasi dimulai pada sekitar tekanan sistolik dan berlanjur
dibawah diastolik, sehingga tekanan sistolik dan diastolik danya dapat diperkirakan secara
tidak langsung menurut beberapa alogaritma yang telah diturunkan secara empiris. Metode
ini dianggap menguntungkan karena tidak terdapat tranduser yang perlu dtempatkan diatas
arteri brakialis serta manset dapat dilepas dan diganti oleh pasien selama pemantauan
rawat jalan. Namun kerugian utama dari metode ini adalah perekam tersebut tidak
berfungsi dengan baik selama aktivitas fisik ketika mungkin terdapat gerakan yang cukup
besar(ogedegbe,2010).

Figure 1 perubahan terjadi pada bagian distal sphygmomanometer saat deflasi. jejak atas : bunyi korotkoff. jejak kedua:
merupakan tekanan manset. jejak ketiga: osilasi dalam tekanan manset. osilasi maksimal terjadi pada tekanan
108mmHg. jejak bawah : pulsa radial (ogedegbe,2010)

Terdapat pula perangkat yang menggabungkan teknik pemancar dan penerima


ultrasound yang ditempatkan diatas arteri brakialis dibawah sphygmomanometer cuff. Saat
manset mengempir, pergerakan dinding arteri pada tekanan sistolik menyebabkan
pergeseran fase doppler pada ultrasound yang dipantulkan dan tekanan diastolik dicatat
sebagai titik dimana berkurangnya gerakan arteri. Pada pasien dengan suara korotkoff yang
sangat lemah misalnya pasien dengan atrofi otot maka doppler ditempatkan diatas arteri
brakialis dapat membantu untuk mendeteksi tekanan sistolik lebih keras (ogedegbe,2010) .
Metode lain yang menarik adalah metode manset jari penaz. pulsasi-pulsasi pada
jari terdeteksi oleh foto-plethysmograph dibawah tekanan manset. Output dari
plethysmograph digunakan untuk menggerakkan loop servo, yang dengan cepat akan
mengubah tekanan manset untuk menjaga output tetap konstan. Osilasi tekanan dalam
manset diukur dan ditemukan telah menyerupai gelombang tekanan intra-arteri pada
sebagian besar subjek (ogedegbe,2010). Menurut Elseed Metode ini memberikan perkiraan
akurat dari perubahan tekanan sistolik dan diastolik bila dibandingkan dengan tekanan arteri
brakialis. Sekarang telah tersedia secara komersial sebagai perekam finometer dan
portapres yang divalidasi dalam beberapa studi terhadap tekanan intra-arteri.
c. Faktor yang mempengaruhi
Terdapat beberapa faktor yang dapat menjadi masalah teknis dalam pengukuran
tekanan darah, seperti Efek postur, banyak studi merekomendasikan untuk duduk namun
dalam sebuah survei terhadap 245 subjek menemukan bahwa tekanan sistolik sama untuk
posisi duduk ataupun terlentang. Namun terdapat perbedaan usia yang berkaitan dengan
sistematik untuk tekanan diastolik sehingga pada usia 30 tahun diastolik posisi duduk lebih
tinggi sekitar 10mmHg dari terlentang. Sedangkan pada usia 70 tahun perbedaanya hanya 2
mmHg (Pickering,2005).
Kedua, Posisi tubuh, pengukuran tekanan darah juga dipengaruhi oleh posisi lengan
beberapa studi menunjukkan terdapat adanya peningkatan tekanan secara progresif sekitar
5 sampai 6 mmHg saat lengan dipindahkan kebawah dari posisi horizontal ke posisi vertikal.
Perubahan ini berkaitan dengan adanya perubahan tekanan hidrostatik(Netea,2003).
Ketiga, Ukuran manset, ukuran manset relatif terhadap diameter lengan sangat
penting. Kesalahan yang paling umum adalah menggunakan manset yang terlalu kecil, yang
akan mengakibatkan terlalu tinggi tekanan. Secara umum, kesalahan ini dapat dikurangi
dengan menggunakan manset berukuran dewasa besar untuk semua kecuali lengan yang
paling kurus. British Hypertension Society (BHS) merekomendasikan bahwa jika lingkar
lengan melebihi 33 cm, manset dewasa besar harus digunakan (lebar 12,5 hingga 13 cm,
panjang 35 cm)(ogedegbe,2010).
Figure 2 ukuran manset yang direkomendasikan oleh American Heart Association (Ogedegbe,2010).

d. Tekanan darah pada usia lanjut


Pada beberapa pasien lanjut usia terdapat adanya peningkatan tekanan sistolik tanpa
peningkatan tekanan diastolik (hipertensi sistolik), yang dikaitan dengan berkurangnya
distensibility arteri dengan bertambahnya usia. Dalam kasus yang lebih ekstrim ini hal ini
dapat mengakibatkan berkurangnya kompresibilitas arteri oleh manset
sphygmomanometer, sehingga pembacaan yang salah (lebih tinggi) dapat dicatat, hal ini
sering disebut sebagai pseudohipertensi pada orang tua. Pasien-pasien ini mewakili
pengecualian daripada aturan, bagaimanapun karena penelitian subjek lansia yang sehat
belum menunjukkan perbedaan yang lebih besar antara pengukuran lansung dan tidak
langsung tekanan darah dibandingkan pada subjek yang lebih muda (Ogedegbe,2010).

Daftar Pustaka
1. Pickering TG, Hall JE, Appel LJ, et al. Recommendations for blood pressure
measurement in humans and experimental animals: Part 1: blood pressure
measurement in humans: a statement for professionals from the Subcommittee of
Professional and Public Education of the American Heart Association Council on
High Blood Pressure Research. Hypertension. 2005;45:142. [PubMed]
2. Marey EJ. Physiologie Experimentale. Paris: 1876. Pression et vitesse du sang.
3. Ogedegbe G, Pickering T. Principles and techniques of blood pressure
measurement. Cardiol Clin. 2010;28(4):571-86.
4. Elseed AM, Shinebourne EA, Joseph MC. Assessment of techniques for
measurement of blood pressure in infants and children. Arch Dis
Child. 1973;48:932. [PMC free article][PubMed]
5. Netea RT, Elving LD, Lutterman JA, et al. Body position and blood pressure
measurement in patients with diabetes mellitus. J Intern
Med. 2002;251:393. [PubMed]
6. Netea RT, Lenders JW, Smits P, et al. Both body and arm position significantly
influence blood pressure measurement. J Hum Hypertens. 2003;17:459. [PubMed]

Anda mungkin juga menyukai