BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan pendidikan ini dapat terwujud jika peserta didik atau murid
mengembangkan bakat atau potensi dalam dirinya secara utuh. Namun, tidak semua
peserta didik memahami tentang dirinya sendiri, tentang potensi yang ia miliki
ataupun kelemahan yang ia miliki. Pada umumnya dalam jenjang pendidikan peserta
didik hanya diberikan materi-mataeri pelajaran secara umum.
dilaksanakan oleh seorang manajer dan merupakan fungsi yang terakhir. Dan
kesemuanya tersebut terangkum dalam manajemen bimbingan konseling.
Pada dasarnya setiap kehidupan pasti ada masalah. Memang sebagian orang
biasa mengatasi masalahnya sendiri, tetapi tidak sedikit juga orang yang memerlukan
bantuan orang lain untuk menyelesaikan masalah – masalah tersebut. Jadi apabila
peserta didik tetap dibiarkan memiliki masalah tanpa dibantu, bagaimana mungkin
peserta didik bisa berkonsentrasi untuk memahami atau berfikir mengenai
pelajarannya. Kalau ia masih punya beban fikiran yang lain. Maka dari itu bimbingan
dan konseling disekolah sangatlah diperlukan. Apa pengertian serta bagaimana
Bimbingan Konseling yang terdapat di lembaga
Berdasarkan apa yang telah disampaikan pada latar belakang masalah, maka
yang menjadi rumusan masalah di sini adalah :
1.3. Tujuan.
Sesuai dengan apa yang telah dijelaskan dalam latar belakang masalah dan
rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah ini adalah :
1.4. Manfaat
1.5 Metode
BAB II
KAJIAN TEORI
suatu upaya bersama agar lebih efektif dalam berhubungan dengna dirinya
dan lingkungannya.
Konseling, menurut Division of Conseling Psychologi merupakan
suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatan-hambatan
perkembangn dirinya,dan untuk mencapai perkembangan yang optimal
kemampuan pribadi yang dimilikinya ,proses tersebuat dapat terjadi setiap
waktu.
Jones menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu hubungan
profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan
ini biasanya bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-
kadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk membantu
klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup
hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya.
Dari pendapat para ahli saya simpulkan bahwa Konseling itu
merupakan suatu bantuan yang diberikan oleh seorang Konselor yang
terlatih pada individu yang mengalami masalah (klien), secara tatap muka,
yang bertujuan agar individu tersebut dapat mengambil keputusan secara
mandiri atas permasalahan yang dihadapinya baik masalah psikologis,
social, dan lain-lain dengan harapan dapat memecahkan masalahnya,
memahami dirinya, mengarahkan dirinya sesuai dengan kemampuan dan
potensinya sehingga mencapai penyesuaian diri dengan lingkungannya.
Konseling juga merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan
hubungan yang bersifat pribadi dan memerlukan tingkat keterampilan
yang tinggi. Oleh karena itu dalam kegiatannya konseling melibatkan
emosional dan intelektual untuk memiliki pengendalian perilaku yang
cermat, kepekaan terhadap manusia dan masalahnya, dan keterampilan-
keterampilan teknis yang memadai.
9
BAB III
PEMBAHASAN
3. Mengembangkan sikap yang lebih positif agar proses belajar siswa lebih
efektif
4. Mengatasi masalah-masalah yang ditemui guru dalam melaksanakan
tugasnya.
Jadi, dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa peran bimbingan dan
konseling didalam meningkatkan mutu pendidikan terletak pada bagaiaman
bimbingan dan konseling itu membangun manusai yang seutuhnya dari
dberbagai aspek yang ada didadalam diri peserta didik. Karena seperti diawal
telah dijelaskan bahwa pendidikan yang bermutu bukanlah pendidikan yang
hanya mentransformasikan ilmu pengetahuan dan teknologi saja tetapi juga
harus meningaktkan profesionalitas dan sistem manjemen, dimana
kesemuanya itu tidak hanya menyangkut aspek akademik tetapi juga aspek
pribadi, sosial, kematangan intelektual, dan sistem nilai. Peran BK dalam
keempat aspek inilah yang menjadikan bimbingan konseling ikut berperan
dalam peningkatan mutu pendidikan.
13
Bimbingan belajar
Bimbingan sosial
Dalam proses belajar dikelas siswa juga harus mampu menyesuaikan diri
dengan kehidupan kelompok. Bimbingan sosial ini dimaksudkan untuk membantu
siswa dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan
masalah sosial, sehingga terciptalah suasana belajar mengajar yang kondusif.
Menurut Abu Ahmadi (1977) bimbingan sosial ini dimaksudkan untuk :
Landasan Filosofis
Kata filosofi atau filsafat berasal dari bahasa Yunani: philos berarti
cinta, dan shopos berarti bijaksana. Jadi filosofis berarti kecintaan terhadap
kebijaksanaan. Landasan filosofis merupakan landasan yang dapat
memberikan arahan dan pemahaman khususnya bagi konselor dalam
melaksanakan setiap kegiatan bimbingan dan konseling yang lebih bisa
dipertanggungjawabkan secara logis, etis maupun estetis.
17
1. Hakikat Manusia
Dari berbagai aliran filsafat yang ada, para penulis Barat telah
mendeskripsikan tentang hakikat manusia sebagai berikut :
Landasan Religius
18
2. Sikap Keberagamaan
3. Peranan Agama
Landasan Psikologis
Landasan Pedagogis
depan dilihat sebagai dampak dan memiliki keterkaitan dengan apa yang ada
dan diperbuat peserta didik (klien) pada saat sekarang.
7. Asas Kedinamisan; yaitu asas yang menghendaki agar isi layanan terhadap
sasaran layanan (peserta didik/klien) hendaknya selalu bergerak maju, tidak
monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan
dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
8. Asas Keterpaduan yaitu asas yang menghendaki agar berbagai layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru
pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan terpadukan.
Dalam hal ini, kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait
dengan bimbingan dan konseling menjadi amat penting dan harus
dilaksanakan sebaik-baiknya.
9. Asas Kenormatifan yaitu asas yang menghendaki agar segenap layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada norma-norma, baik norma
agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan –
kebiasaan yang berlaku. Bahkan lebih jauh lagi, melalui segenap
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling ini harus dapat meningkatkan
kemampuan peserta didik (klien) dalam memahami, menghayati dan
mengamalkan norma-norma tersebut.
10. Asas Keahlian yaitu asas yang menghendaki agar layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling diselnggarakan atas dasar kaidah-kaidah
profesional. Dalam hal ini, para pelaksana layanan dan kegiatan bimbingan
dan konseling lainnya hendaknya tenaga yang benar-benar ahli dalam
bimbingan dan konseling. Profesionalitas guru pembimbing (konselor) harus
terwujud baik dalam penyelenggaraaan jenis-jenis layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling dan dalam penegakan kode etik bimbingan dan
konseling.
11. Asas Alih Tangan Kasus yaitu asas yang menghendaki agar pihak-pihak yang
tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara
23
tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik (klien) kiranya dapat
mengalih-tangankan kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing
(konselor)dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-guru lain,
atau ahli lain. Demikian pula, sebaliknya guru pembimbing (konselor), dapat
mengalih-tangankan kasus kepada pihak yang lebih kompeten, baik yang
berada di dalam lembaga sekolah maupun diluar sekolah.
12. Asas Tut Wuri Handayani yaitu asas yang menghendaki agar pelayanan
bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana
mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan, dan
memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang seluas-
luasnya kepada peserta didik (klien) untuk maju.
24
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Suatu kemampuan dapat berkembang secara optimal apabila mendapat
bimbingan dan konseling yang terarah. Karena itu untuk jenjang pendidikan
25
DAFTAR PUSTAKA
Kosasi, Raflis dan Soetjipto. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta
http://belajarpsikologi.com/sejarah-lahirnya-bimbingan-dan-konseling/
http://belajarpsikologi.com/pengertian-bimbingan-dan-konseling/
http://makalahpendidikan-sudirman.blogspot.com/2012/02/fungsi-bimbingan-
konseling.html
http://warnaa-warnii.blogspot.com/2012/12/pengertian-bimbingan-konseling-
menurut.html