Biodiesel secara kimia didefinisikan sebagai metil ester yang diturunkan dari minyak/lemak alami, seperti minyak nabati, lemak hewan, atau minyak goreng bekas. Biodiesel merupakan bahan bakar yang bersih dalam proses pembakaran, bebas dari sulfur dan benzen karsinogenik, dapat didaur ulang dan tidak menyebabkan akumulasi gas rumah kaca. Biodiesel dapat digunakan langsung atau dicampur dengan minyak diesel (IPB, 2013). Karena bahan bakunya berasal dari minyak tumbuhan atau lemak hewan, biodiesel digolongkan sebagai bahan bakar yang dapat diperbarui. Biodiesel dapat diproduksi dari minyak nabati maupun lemak hewan, namun minyak nabati lebih umum digunakan sebagai bahan baku. Minyak nabati tidak dapat digunakan langsung sebagai bahan bakar karena berat molekul dan viskositas lebih besar dari minyak diesel atau solar, sehingga pompa penginjeksi bahan bakar di dalam mesin diesel tidak mampu menghasilkan pengkabutan (atomization) yang baik ketika minyak nabati disemprotkan ke dalam kamar pembakaran. Selain itu, molekul minyak nabati relatif lebih bercabang dibanding ester metil asam-asam lemak yang menyebabkan angka setana minyak nabati lebih rendah daripada metil ester.
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana membuat biodiesel dari minyak goreng bekas dengan menggunakan proses transesterifikasi? 2. Apa saja parameter-parameter yang diuji untuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam biodiesel?
I.3 Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui proses pembuatan biodiesel dari minyak goreng bekas dengan menggunakan proses transesterifikasi. 2. Untuk mengetahui parameter-parameter yang diuji (viscositas, densitas, flash point, dan fire point)