Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Biodiesel secara kimia didefinisikan sebagai metil ester yang diturunkan dari
minyak/lemak alami, seperti minyak nabati, lemak hewan, atau minyak goreng bekas. Biodiesel
merupakan bahan bakar yang bersih dalam proses pembakaran, bebas dari sulfur dan benzen
karsinogenik, dapat didaur ulang dan tidak menyebabkan akumulasi gas rumah kaca. Biodiesel
dapat digunakan langsung atau dicampur dengan minyak diesel (IPB, 2013).
Karena bahan bakunya berasal dari minyak tumbuhan atau lemak hewan, biodiesel
digolongkan sebagai bahan bakar yang dapat diperbarui. Biodiesel dapat diproduksi dari minyak
nabati maupun lemak hewan, namun minyak nabati lebih umum digunakan sebagai bahan baku.
Minyak nabati tidak dapat digunakan langsung sebagai bahan bakar karena berat molekul dan
viskositas lebih besar dari minyak diesel atau solar, sehingga pompa penginjeksi bahan bakar di
dalam mesin diesel tidak mampu menghasilkan pengkabutan (atomization) yang baik ketika
minyak nabati disemprotkan ke dalam kamar pembakaran. Selain itu, molekul minyak nabati
relatif lebih bercabang dibanding ester metil asam-asam lemak yang menyebabkan angka setana
minyak nabati lebih rendah daripada metil ester.

I.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana membuat biodiesel dari minyak goreng bekas dengan menggunakan proses
transesterifikasi?
2. Apa saja parameter-parameter yang diuji untuk mengetahui kandungan yang terdapat
dalam biodiesel?

I.3 Tujuan Percobaan


1. Untuk mengetahui proses pembuatan biodiesel dari minyak goreng bekas dengan
menggunakan proses transesterifikasi.
2. Untuk mengetahui parameter-parameter yang diuji (viscositas, densitas, flash point, dan
fire point)

I-1

Anda mungkin juga menyukai