PENDAHULUAN
I-1
I.1.3 Ketersediaan Bahan Baku
Asam fosfat dapat dibuat dari bahan dasar batuan fosfat yang dicampurkan dengan
asam sulfat, di Indonesia asam sulfat telah cukup banyak diproduksi. Data pabrik asam sulfat
di Indonesia dapat dilihat pada Tabel I.1 berikut :
I-2
Asam sulfat yang digunakan dalam produksi asam fosfat berasal dari PT. Petrokimia
Gresik. Dengan pertimbangan, PT Petrokimia Gresik memiliki kapasitas produksi yang
paling besar di Indonesia serta lokasi yang dekat dengan lokasi pabrik. Sedangkan untuk
batuan fosfat, menggunakan batuan yang berasal dari China. Data jumlah batuan fosfat yang
ada di dunia dapat dilihat pada Tabel I.2 berikut :
I-3
Pemilihan kapasitas perancangan didasarkan pada kebutuhan Asam Fosfat di
Indonesia, tersedianya bahan baku, serta ketentuan kapasitas minimum. Data pabrik asam
fosfat yang ada di Indonesia dapat dilihat pada Tabel I.3 berikut :
I-4
Gambar I.1 Grafik Hubungan antara Tahun dan Jumlah Impor Asam Fosfat di Indonesia
y = 1133x – 2X106
= 1133 (2023) – 2X106
= 292.059 Ton/Tahun
Dari Gambar I.1 didapatkan persamaan linier kebutuhan Asam Fosfat di Indonesia
adalah y = 1133x – 2X106. Sehingga dapat diperkirakan bahwa kebutuhan impor Asam Fosfat
di Indonesia tiap tahun meningkat. Pada tahun 2023 diperkirakan kebutuhan Asam Fosfat
akan meningkat jika masih sedikitnya pabrik Asam Fosfat di Indonesia, diperkirakan
kebutuhan Asam Fosfat mencapai 292.059 ton/tahun.
Gambar I.2 Grafik Hubungan antara Tahun dan Jumlah Expor Asam Fosfat di Indonesia
y = 20,034x – 40262
= 20,034 (2023) – 40262
= 266,782 Ton/Tahun
I-5
Dari Gambar I.2 didapatkan persamaan linier kebutuhan Asam Fosfat di Indonesia
adalah y = 20,034x – 40262, sehingga dapat diperkirakan bahwa kebutuhan expor Asam
Fosfat pada tahun 2023 berkisar 266,782 ton/tahun.
Berdasarkan data-data diatas, dapat dihitung kebutuhan Asam Fosfat dalam negeri
pada tahun 2023 sebagai berikut :
Pendirian pabrik Asam Fosfat dengan kapasitas yang cukup besar dirasa perlu,
mengingat jumlah impor Asam Fosfat yang cukup tinggi, serta kebutuhan Asam Fosfat yang
relatif meningkat dalam industri setiap tahunnya.
Kapasitas produksi untuk pabrik yang akan didirikan direncanakan akan mendominasi
40% dai total kebutuhan H3PO4 di Indonesia yang belum terpenuhi, maka kapasitas produksi
menjadi :
I-6
Gambar 1.3 Peta Desa Roomo, Kec. Manyar, Kab. Gresik
I-7
I.2.1 Proses Industri Asam Fosfat
Perkembangan pesat dalam pembuatan asam fosfat proses basah terjadi karena
meningkatnya permintaan terhadap pupuk analisis tinggi seperti tripel superfosfat, amonium
dan juga dikalsium fosfat.
Jauh sebelum itu, banyak dihasilkan asam ortofosfat yang dibuat dengan mereaksikan
asam sulfat encer dengan serbuk batuan fosfat atau tulang. Metode ini dilengkapi lagi dengan
proses asam kuat yang menghasilkan asam kuat yang ekonomis. Peralatan yang digunakan
untuk proses ini harus dilengkapi dengan timbal, baja tahan karat, atau baja tahan asam dan
membutuhkan waktu yang lama agar reaksinya berlangsung sempurna. Suhu didalam proses
ini tidak boleh terlalu tinggi agar zat yang mengendap adalah gipsum (CaSO 4.2H2O) dan
bukan anhidritnya. Jika yang tebentuk adalah anhidratnya, maka akan terhidrasi kemudian
dapat menyebabkan kebuntuan pada pipa. Asam yang dibuat dengan proses ini hampir
seluruhya digunakan untuk pembuatan pupuk dan setelah dimurnikan biasanya digunakan
untuk pembuatan berbagai natrium fosfat.
Asam fosfat banyak digunakan adalah untuk pupuk, bahan deterjen, pakan ternak, dan
bahan makanan, minuman, dan tapal gigi.
Proses utama yang digunakan untuk membuat asam fosfat proses basah ialah dengan
menggunakan asam sulfat yang direaksikan dengan batuan fosfat.
Reaksi pokok ialah :
Batuan fosfat mentah dicampurkan dalam asam sulfat. Waktu retensi berkisar antara
1,5 sampai 12 jam dan kondisinya dikendalikan agar menghasilkan kristal gipsum yang
mudah disaring. Reaksi itu didinginkan dengan menggunakan pendingin vakum. Campuran
reaksi itu disaring dengan filter. proses ini menghasilkan asam 28% sampai 32% yang
kemudian harus dipekatkan untuk nantinya dapat dimanfaatkan dalam berbagai hal.
Proses lain ialah reaktor asam fosfat isotermal Swenson yang menggunakan satu
bejana kristalisator vakum. Proses ini mempunyai beberapa keunggulan sebagai berikut;
biaya investasi lebih rendah, demikian pula konsumsi utilitas dan biaya pemeliharaan,
efisiensi operasi lebih tinggi dan hasil P2O5 lebih baik. Akhir-akhir ini, telah dicoba pula
gagasan untuk membuat kalsium fosfat hemihidrat (CaSO4.½H2O) dan bukan dihidrat yang
biasa. Kerugiannya dari hemihidrat adalah tidak stabil dan dapat membeku di dalam pipa,
tetapi keunggulannya dari hemihidrat sendiri dapat menghasilkan asam 42% sampai 50%
secara langsung tanpa memerlukan evaporasi yang mahal yang harus dilakukan apabila kita
membuat hidrat. Di Amerika Serikat hampir semua produsen menggunakan prosess dihidrat.
Pada tahun 1981 hanya ada satu produsen yang menggunakan proses hemihidrat, tetapi
dengan meningkatnya biaya energi, diperkirakan akan banyak lagi pabrik yang akan
menggunakan proses hemihidrat (Austin, 1984).
I.2.2 Kegunaan
I-8
Menurut Salas, 2017, Asam fosfat merupakan bahan dasar yang digunakan untuk
pembuatan pupuk yang banyak digunakan untuk meningkatkan hasil pertanian. Selain untuk
bahan dasar pembuatan pupuk, asam fosfat juga dapat digunakan dalam berbagai hal. Berikut
merupakan beberapa kegunaan dari asam fosfat :
1. Pupuk
Asam fosfat dengan proses basah merupakan bagian penting dalam industri pupuk
semenjak unsur utama dalam pupuk merupakan triple superfosfat, amonium fosfat,
dan pupuk NPK campuran. Negara industri menghasilkan pupuk NPK untuk
digunakan secara domestik maupun untuk diekspor. Pupuk sendiri dapat bersifat
asam, netral, maupun basah.
2. Metalurgi
Pelapisan dengan konversi kimia diterapkan pada permukaan baja dan alumunium
untuk perlindungan terhadap korosi. Larutan berfosfat, yang mengandung asam fosfat
digunakan untuk melindungi kendaraan baja, perabot kantor, pesawat, kapal militer,
dan senjata. Pelapisan konversi fosfat merupakan teknik yang paling banyak
digunakan untuk menghasilkan perlindungan korosi yang baik untuk lembaran baja,
khususnya pada industri otomotif.
3. Bahan Kimia
Asam fosfat banyak digunakan pada perangkat dan operasi kimia, antara lain: untuk
menghilangkan endapan mineral, untuk membersihkan noda air keras, untuk
menyesuaikan pH dalam produk kosmetik dan perawatan kulit, sebagai katalis dalam
polimerisasi polipropilen, dan sebagainya.
4. Obat
Asam fosfat yang ditambahkan zinc bubuk akan membentuk zinc fosfat yang mana
dapat digunakan sebagai semen gigi. Garam fosfat juga digunakan untuk mengurangi
rasa nyeri pada gigi sensitif
2. Phosphat Rock
- Specific Gravity : 0,47
I-9
- pH : 6-7
- Solubility in water : 1-5%
- Bentuk Fisik : Bubuk warna coklat
- Bau : Tidak berbau
I.4.2 Produk
I.4.2.1 Produk Utama
1. Asam fosfat
- Bentuk Fisik : Cair
- Bau : Tidak berbau
- Rasa : Asam
- Berat Molekul : 98
- Warna : Tidak Berwarna
- pH (1% soln/water) : Asam
- Titik Didih : 158°C (316,4°F)
- Titik Leleh : 21°C (69,8°F)
- Specific Gravity : 1,685 pada suhu 25° C (Air = 1)
- Vapor Pressure : 0,3 kPa (pada suhu 20°C)
- Vapor Density : 3,4
- Solubility : Mudah larut dalam air panas. Larut dalam air
dingin.
I.4.2.2 Produk Samping
1. Gypsum
- Bentuk Fisik : Padat (Kristal padat. Bubuk padat.)
- Bau : Tidak berbau
- Berat Molekul : 136.14 g/mol
- Warna : Putih
- Titik Leleh : 1450°C (2642°F)
- Specific Gravity : 2,96
- Kelarutan : Sangat sedikit larut dalam air dingin
I.4.3 Pengotor
1. Asam Fluorida (HF)
- Berat Molekul : 20,01 g·mol−1
-
Bentuk Fisik : Gas atau cairan tak berwarna (dibawah 19,5°C)
- Densitas : 1,15 g/L, gas (25°C)
0,99 g/mL, cairan (19.5°C)
- Titik lebur : −83,6°C (−118,5 °F; 189,6°K)
- Titik didih : 19,5°C (67,1°F; 292,6°K)
- Kelarutan dalam air : Dapat larut dalam air
- Tekanan uap : 783 mmHg (20°C)
I-10