Anda di halaman 1dari 75

Proses dan Industri Urea

Kelompok 2:
1. Arnan Kuncoro (1506738044)
2. Jihan Mutiah (1506673201)
3. Luh Putu Devina I.P (1506746355)
4. Wahidhin (1506673536)

Pendahuluan
Sifat Fisika Properties
dan Kimia Chemical formula CH4N2O
Urea Molar mass 60.06 g·mol−1
Appearance White solid
Density 1.32 g/cm3
Melting point 133 to 135 °C (271 to 275 °F;
406 to 408 K)
Solubility in water 1079 g/L (20 °C)
1670 g/L (40 °C)
2510 g/L (60 °C)
4000 g/L (80 °C)
Solubility 500 g/L glycerol

50g/L ethanol
~4 g/L acetonitrile
Basicity (pKb) 13.9
Magnetic susceptibility (χ) -33.4·10−6 cm3/mol
Produksi
Pupuk di Produk pupuk urea diproduksi oleh beberapa perusahaan
Indonesia BUMN di Indonesia yang tergabung dalam 1 holding PT Pupuk
Indonesia, berikut adalah rincian kapasitas produksi urea
(Tahun 2017) di dalam negeri :
Kapasitas
No Nama Perusahaan Tempat
(Ton/Tahun)
1 PT Petrokimia Gresik Gresik, Jawa Timur 460.000
2 PT Pupuk Kujang Cikampek, Jawa Barat 1.140.000
PT Pupuk Kalimantan Bontang, Kalimantan
3 3.430.000
Timur Timur
4 PT Pupuk Iskandar Muda Lhokseumawe, NAD 1.140.000
PT Pupuk Sriwidjaya Palembang, Sumatera
5 2.650.000
Palembang Selatan
Total 8.820.000
Produsen pupuk Urea di Indonesia Sumber: http://pupuk-indonesia.com/id
Produksi
Pupuk Urea Produsen Urea di dunia diproduksi oleh beberapa negara
di Dunia dengan negara China sebagai produsen terbesar di dunia,
gambaran produksi urea di dunia adalah sebagai berikut:

Grafik produsen pupuk urea di dunia (Sumber: https://npk101.wordpress.com/category/fertilizers/)


Spesifikasi produk pupuk Urea yang diproduksi di PT Pupuk
Kaltim adalah sebagai berikut :
▸ N2 : 46.0 % berat min
▸ H2O : Max 0,5 %
▸ Biuret : Max 1 %
▸ Fe : 1 ppm
▸ Free NH3 : 100 ppm
▸ Debu : 15 ppm
▸ Crushing Strength : min 25 kg/cm2
Produksi
Urea-
Kapasitas
No Nama Perusahaan

Formaldehid ▹ Urea-formaldehid dikenal juga PT Pamolite Adhesive


(Ton/Tahun)

sebagai urea-metanal adalah 1 55.000


pada Urea suatu resin atau plastik 2
Industry
PT Arjuna Utama Kimia 43.000
thermosetting yang terbuat dari 3 PT Korindo Ariabimasari 24.000
urea dan formaldehid 4 PT Dyno Mugi Indonesia 42.000
▹ Seiring dengan perkembangan
5 PT Superin
PT Intanwijaya
48.000

industry kayu, peralatan listrik, 6


Internasional
56.000
dan pupuk maka kebutuhan 7. PT Batu Penggal 41.000
akan urea formaldehyde 8 PT Sabak Indah Jambi 69.000
semakin meningkat 9 PT Dover Chemical 50.000
10. PT Nusa Prima Pratama 50.400
11 PT Uforin Prajen 45.000
PT Duta Pertiwi
12. 45.000
Nusantara
13. PT Glora Citra Kimia 124.000
Total 692.400
Produsen
Urea
Formaldehyd
di Dunia No Nama Perusahaan Kapasitas (Ton/Tahun)

1 Georgia-Pacific Resins, Iinc (AS) 424.100

2 Dynea (AS) 406.000

3 Borden Chemical, Inc (AS) 338.400

4 La Porte, Texas (AS) 362.900

5 JSC Metafrax (Rusia) 62.000



Ekspor dan Impor Urea
Pengertian
Ekspor dan
Impor ▹ Berdasarkan UU No 17 tahun 2006 tentang kepabeanan,
Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah
pabean. (uu pdf)
▹ Berdasarkan UU No 17 tahun 2006 tentang kepabeanan
Impor adalah Kegiatan memasukan barang ke dalam Daerah
Pabean. (uu pdf)
▹ Sesuai dengan UU No 17 tahun 2006 tentang kepabeanan
daerah pabean ialah wilayah Republik Indonesia yang
meliputi wilayah darat, perairan, dan ruang udara di atasnya,
serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan
landas kontinen yang di dalamnya berlaku Undang-Undang
Kepabeanan.
Aturan
Ekspor dan
Impor
Aturan
Ekspor Urea

Reaksi Kimia
Reaksi Kimia

𝟐 𝑵𝑯𝟑 + 𝑪𝑶𝟐 ⇄ 𝑵𝑯𝟐 𝑪𝑶𝑶𝑵𝑯𝟒 (𝒂𝒎𝒐𝒏𝒊𝒖𝒎 𝒌𝒂𝒓𝒃𝒂𝒎𝒂𝒕)


H = -37.64 kcal/gmol

▹ karbon dioksida dikonversi menjadi amonium karbamat


▹ reaksi berlangsung dengan cepat
▹ bersifat eksotermis
Reaksi Kimia

𝑵𝑯𝟐 𝑪𝑶𝑶𝑵𝑯𝟒 ⇄ 𝑵𝑯𝟐 𝑪𝑶𝑵𝑯𝟐 + 𝑯𝟐 𝑶


H = 6.32 kcal/gmol
▹ Amonium karbamat diurai untuk membentuk urea dan
air.
▹ Reaksi dengan lambat dan bersifat endotermik.
▹ Konversi karbon dioksida menjadi urea yang
didapatkan sekitar 60%.
Reaksi Kimia

Reaksi Samping

𝟐𝑵𝑯𝟐 𝑪𝑶𝑵𝑯𝟐 → 𝑵𝑯𝟐 𝑪𝑶𝑵𝑯𝑪𝑶𝑵𝑯𝟐 + 𝑵𝑯𝟑

▹ terjadi saat recovery dan purifikasi urea


▹ akibat dari temperatur yang tinggi dan waktu tinggal
yang tinggi
▹ Memperkecil jumlah urea yang dihasilkan, bersifat
toksik bagi tanaman

Bahan Baku
Bahan Baku

Amonia
▹ Berbentuk gas pada suhu kamar
▹ Gas ammonia lebih ringan daripada
udara
▹ Mempunyai bau khas yang tajam
▹ 80% digunakan sebagai bahan pupuk.
Sifat (NH3) Nilai

Berat Molekul 17,03 g/mol

Titik Didih -33,4

Titik Leleh -77,70

Temperatur Kritis 405,65 K

Tekanan Kritis 11,30 . 10-6 Pa

Tekanan uap cairan 8,5 kg/cm2

Spesifik Volume pada 70 22,7 kg/m3

Spesifik Gravity pada 0 0,77 kg/m3


Karbon dioksida
▹ Berwujud gas yang tak berbau dan tak berwarna
pada suhu dan tekanan atmosfer.
▹ Jumlah CO2 di atmosfer bumi berkisar 0,03%
▹ Gas CO2 dilepaskan ke udara dari pembakaran
kendaraan bermotor, pernapasan makhluk hidup, dan
beberapa limbah industri.
▹ CO2 juga bisa diperoleh dari hasil samping industri
amonia
Sifat (CO2) Nilai

Berat Molekul 44,01 g/mol

Titik Leleh -56,6

Titik Didih -78,5

Temperatur Kritis 304,21 K

Tekanan Kritis 7,39.21 K

Panas Peleburan 1900 kal/mol

Panas Pembakaran 6030 kal/mol



Sumber Bahan Baku
Sumber
Bahan Baku

▹ Bahan baku urea, yaitu amonia dan karbondioksida,


didapatkan melalui proses sintesis amonia.

▹ Amonia disintesis dari hidrogen yang berasal gas alam


(metana). Metode untuk menghasilkan hidrogen dari
hidrokarbon disebut Steam Reforming.
Sumber
Bahan Baku

Skema Produksi Amonia: (1) Desulfurization, (2) Feed Gas Saturator,


(3) Primary Reformer, (4) Secondary Reformer, (5) Shift Converter, (6)
Methanator, (7) Ammonia reactor.
Proses
Produksi
Amonia 1.Penghilangan Senyawa Sulfur
▹ Gas alam masih mengandung beberapa senyawa sulfur
yang dapat merusak katalis yang digunakan pada proses
sintesis amonia.
▹ Penghilangan sulfur membutuhkan reaksi hidrogenasi
katalitik untuk mengubah senyawa sulfur organik dalam
feed menjadi H2S dengan reaksi sebagai berikut:
𝐻2 + 𝑅𝑆𝐻 → 𝑅𝐻 + 𝐻2 𝑆 (𝑔𝑎𝑠)
▹ Gas H2S kemudian dimasukkan ke dalam reaktor yang
berisi seng oksida (ZnO) sehingga terjadi reaksi sebagai
berikut:
𝐻2 𝑆 + 𝑍𝑛𝑂 → 𝑍𝑛𝑆 + 𝐻2 𝑂
Proses
Produksi
Amonia 2. Catalytic Steam Reforming
▹ Gas yang sudah murni kemudian dicampur dengan steam
dan masuk ke reaktor pertama (primary reformer).
▹ Reaksi membutuhkan katalis nikel dengan temperatur 700-
800oC dan tekanan 30-50 atm.
▹ Produk dari primary reformer adalah H2, CO, CO2, sisa
CH4 dan steam.

𝐶𝐻4 + 𝐻2 𝑂 → 𝐶𝑂 + 3𝐻2 ∆𝐻 = +206 𝑘𝐽


𝐶𝐻4 + 2𝐻2 𝑂 → 𝐶𝑂2 + 4𝐻2 ∆𝐻 = +164.8 𝑘𝐽
Proses
Produksi
Amonia 2. Catalytic Steam Reforming
▹ Hasil reaksi dari primary reformer kemudian akan masuk
ke dalam reaktor kedua (secondary reforming).
▹ Reaksi yang terjadi adalah oksidasi parsial metana dengan
jumlah udara yang terbatas.
▹ Produk yang dihasilkan adalah H2, CO, CO2 dan N2.
▹ Reaksi pada secondary reformer:

1
𝐶𝐻4 + (𝑂2 +3.76𝑁2 ) → 𝐶𝑂 + 2𝐻2 + 1.88𝑁2 ∆𝐻 = −32.1 𝑘𝐽
2
Proses
Produksi
Amonia 3. Catalytic Shift Conversion dan Absorpsi CO2
▹ Produk dari secondary reformer didinginkan kemudian
dimasukkan ke dalam shift converter. Reaksi yang terjadi
adalah
𝐶𝑂 + 𝐻2 𝑂 → 𝐶𝑂2 + 𝐻2 ∆𝐻 = −41 𝑘𝐽
▹ Reaksi di atas membutuhkan katalis besi-krom oksida pada
temperatur 425-500oC.
▹ Gas yang keluar dari shift converter akan dihilangkan
kandungan CO2 dengan absorpsi atau adsorpsi.
▹ Karbon dioksida ini akan digunakan sebagai bahan baku
untuk produksi urea.
Proses
Produksi
Amonia 4. Methanation
▹ Reaksi ini digunakan untuk menghilangkan sisa CO
atau CO2 dari gas hidrogen yang telah melalui
proses absorpsi CO2. Reaksi yang terjadi adalah

𝐶𝑂 + 3𝐻2 → 𝐶𝐻4 + 𝐻2 𝑂 ∆𝐻 = −206 𝑘𝐽


𝐶𝑂2 + 4𝐻2 → 𝐶𝐻4 + 2𝐻2 𝑂 ∆𝐻 = −164.8 𝑘𝐽

▹ Reaksi ini menggunakan katalis nikel dengan


temperature 200-300OC dan tekanan 10 atm.
Proses
Produksi
Amonia 5. Proses Haber-Bosch
▹ Hidrogen direaksikan secara katalitik dengan nitrogen
untuk menghasilkan amonia.
▹ Nitrogen yang dibutuhkan untuk reaksi ini berasal dari
produk yang dihasilkan pada secondary reformer. Reaksi
Haber-Bosch:
𝑁2 + 3𝐻2 → 2𝑁𝐻3 ∆𝐻 = −46.1 𝑘𝐽/𝑚𝑜𝑙
▹ Reaksi ini menggunakan katalis besi oksida-alumunium
oksida pada temperatur 450OC.
▹ Gas hasil reaksi yang mengandung amonia akan
dikondensasi sehingga didapatkan amonia cair dan sisa gas
hidrogen dan nitrogen di daur ulang.

Proses Manufaktur Urea
Berbagai
Proses
Manufaktur Berdasarkan metode untuk penggunaan kembali material
Urea yang tidak bereaksi, proses sintesis urea secara
komersial dibagi menjadi beberapa kategori:

1. Proses Sekali Lewat (Once-through urea process)


2. Proses Daur Ulang Larutan (Solution recycle
urea process)
3. Proses Daur Ulang Karbamat Internal (Internal
Carbamate Recycle Urea Process)

Once-through Urea Process
Once-
through urea
process ▹ Karbamat yang tidak terkonversi diurai menjadi gas
amonia dan karbon dioksida dengan memanaskan
campuran efluen dari reaktor sinstesis urea pada
tekanan yang rendah.
▹ Gas amonia dan karbon dioksia dipisahkan dari
larutan urea
▹ Gas digunakan untuk memproduksi garam amonium
dengan mengabsorbsi amonia dalam asam nitrat atau
asam sulfat.
Once-
through urea
process
Once-
through urea
process
1. Amonia cair dipompa melalui pompa plunger dan
gas karbon dioksida dikompresi dengan kompresor
mencapai tekanan reaktor sintesis urea.
2. Rasio mol umpan NH3 dan CO2 adalah 2/1 atau 3/1
3. Reaktor beroperasi pada temperatur dari 175 -
190OC
4. Efluen reaktor kemudian diturunkan tekanannya
sampai 2 atm
Once-
through urea
process 5. Karbamat diurai dan dipisahkan dari larutan produk
urea dalam alat penukar panas shell dan tube yang
dipanaskan dengan steam.
6. Gas yang dipisahkan mengandung sekitar 0.6 ton
gas amonia per ton urea yang diproduksi
7. Konversi rata-rata karbamat menjadi urea yang
dicapai sekitar 60%.

Solution Recycle Urea Process
Solution
recycle urea
process ▹ Gas amonia dan karbon dioksida diperoleh
kembali dari larutan efluen reaktor dengan
menggunakan satu atau lebih bagian
dekomposisi dengan tekanan bertahap.
▹ Gas-gas tersebut akan diabsorbsi dalam air dan
digunakan kembali ke reaktor dalam bentuk
larutan aqueous amonium karbamat

Internal Carbamate Recycle Urea Process
Internal
Carbamate
Recycle Urea ▹ Karbamat yang tidak bereaksi dan sisa amonia
Process dipisahkan dari efluen reaktor sintesis urea
pada tekanan reaktor.
▹ Gas karbon dioksida dan amonia kemudian
dikondensasi dan dikembalikan ke reaktor
▹ 3 proses: Stamicarbon, Mitsui Toatsu atau
Toyo Koatsu, Snamprogetti
Stamicarbon
Stamicarbon

1. Proses stripping CO2 dilakukan pada tekanan


sintesis oleh aliran umpan reaktor gas CO2 dalam
alat penukar panas vertical,
2. Stripper tekanan tinggi beroperasi pada tekanan 140
atm dan temperatur 190 OC.
3. Larutan urea yang mengalami proses stripping masih
mengandung 15% karbamat yang tidak terkonversi
4. Tekanannya diturunkan sampai 3 atm untuk
menghilangkan gas lebih lanjut dalam dekomposer
tekanan rendah pada temperatur 120 OC
Stamicarbon

5. Gas dari stripper bertekanan tinggi akan


dikondensasi dalam kondenser bertekanan tinggi
yang beroperasi pada 170 OC dan 140 atm
6. Campuran gas dan cairan dari kondenser bertekanan
tinggi akan diumpankan ke reaktor untuk
direaksikan kembali menjadi urea
Mitsui
Toatsu atau
Toyo Koatsu
Mitsui
Toatsu atau
Toyo Koatsu 1. Reaktor pada proses ini beroperasi pada temperatur
sekitar 195OC dan tekanan 240 atm.
2. Sekitar 67% dari amonium karbamat total akan
dikonversi menjadi urea.
3. Karbamat yang tidak terkonversi akan
didekomposisi dan dipisahkan (stripped) dari
larutan urea bersama dengan sisa amonia dalam
dekomposer dengan tiga tekanan bertahap
Mitsui
Toatsu atau
Toyo Koatsu
4. Dekomposer: 18 atm dan 150OC, 3.06 atm dan
130OC, tekanan atmosfer dan 120OC.
5. Ciri utama dari proses Mitsui Toatsu adalah fasa
gas dari setiap tahap dekomposisi akan dikontakkan
dalam aliran berlawanan arah dengan larutan
produk urea yang dikeluarkan dari tahap
dekomposisi sebelumnya.
Mitsui
Toatsu atau
Toyo Koatsu 6. Gas dari setiap tahap dekomposisi akan
dikondensasi menjadi larutan dan dipompa kembali
ke kondenser tekanan tinggi bertahap.
7. Sisa amonia dipisahkan dari larutan aqueous
karbamat di absorber bertekanan tinggi.
8. Sisa amonia murni yang didapatkan akan
dikondensasi dengan air pendingin dan didaur ulang
ke reaktor

Deskripsi Proses Manufaktur Urea
(Snamprogetti)
Snamprogettti
Sintesis Urea

Reaktor:
▹ Kondisi Operasi:
▸ Temperatur : 190oC
▸ Tekanan : 162 atm
▹ Feed: CO2 dan NH3
▹ Reaksi:
2 𝑁𝐻3 + 𝐶𝑂2 ⇄ 𝑁𝐻2 𝐶𝑂𝑂𝑁𝐻4
𝑁𝐻2 𝐶𝑂𝑂𝑁𝐻4 ⇄ 𝑁𝐻2 𝐶𝑂𝑁𝐻2 + 𝐻2 𝑂
▹ Produk: Sisa CO2, Sisa NH3, Sisa
Amonium Karbamat, Urea
Sintesis Urea
Stripper:
▹ Kondisi Operasi:
▸ Tekanan : 162 atm

▹ Feed: Sisa CO2, Sisa NH3, Sisa Amonium


Karbamat, Urea

▹ Produk: Sisa CO2 (komposisi lebih rendah), Sisa


NH3 (komposisi lebih rendah), Sisa Amonium
Karbamat (komposisi lebih rendah), Urea
Sintesis Urea

1. Karbon dioksida pada tekanan 1.6 ata dan


temperatur 40OC akan dikompresi oleh kompresor
sentrifugal mencapai 162 ata.
2. Amonia cair akan dikumpulkan dalam tangki
penerima amonia dan dikompresi sampai tekanan
23 ata dengan pompa sentrifugal.
3. Sebagian dari amonia tersebut akan dialirkan ke
absorber tekanan medium dan sebagian lagi masuk
ke siklus sinstesis bertekanan tinggi.
Sintesis Urea

4. Dalam reaktor, amonia dan karbon dioksida


bereaksi membentuk amonium karbamat yang akan
terdehidrasi membentuk urea dan air.
5. Fraksi karbamat yang terdehidrasi ditentukan oleh
rasio reaktan, temperature operasi, waktu tinggal
dalam reaktor dan tekanan reaktor.
6. Rasio mol NH3/ CO2 sekitar 2:1 dan rasio mol air/
CO2 sekitar 0.67:1.
Sintesis Urea

7. Reaktor urea adalah tipe reaktor plug flow dengan


10 sieve tray untuk mencegah terjadinya
pencampuran balik dan mencegah lepasnya gas
CO2 yang harus bereaksi pada bagian bawah reaktor
8. Dekomposisi bertahap digunakan untuk
mengurangi air yang masuk ke dalam rekator yang
dapat mempengaruhi konversi.
9. Larutan urea yang mengandung urea, karbamat, air,
CO2 dan NH3 masuk ke dalam stripper bertekanan
tinggi dimana tekanannya bernilai sama dengan
tekanan reaktor.
Purifikasi
Urea
Medium Pressure Decomposer:
▹ Kondisi Operasi:
▸ Tekanan : 18 atm (ata)

▹ Feed: Efluen/Produk Stripper


▹ Reaksi:
𝑁𝐻2 𝐶𝑂𝑂𝑁𝐻4 ⇄ 2 𝑁𝐻3 + 𝐶𝑂2
𝑁𝐻2 𝐶𝑂𝑂𝑁𝐻4 ⇄ 𝑁𝐻2 𝐶𝑂𝑁𝐻2 + 𝐻2 𝑂

▹ Produk: Sisa CO2 (komposisi lebih rendah), Sisa


NH3 (komposisi lebih rendah), Sisa Amonium
Karbamat (komposisi lebih rendah), Urea
Purifikasi
Urea
Low Pressure Decomposer:
▹ Kondisi Operasi:
▸ Tekanan : 4.5 atm (ata)
▹ Feed: Efluen/Produk Low Pressure Decomposer
▹ Reaksi:
𝑁𝐻2 𝐶𝑂𝑂𝑁𝐻4 ⇄ 2 𝑁𝐻3 + 𝐶𝑂2
𝑁𝐻2 𝐶𝑂𝑂𝑁𝐻4 ⇄ 𝑁𝐻2 𝐶𝑂𝑁𝐻2 + 𝐻2 𝑂

▹ Produk: Urea dengan kadar air tinggi


Purifikasi
Urea Tahap 1 Medium Pressure Decomposer (Tekanan =
18 ata)

▹ Dekomposer yang digunakan memiliki tipe falling film


▹ Dekomposer dibagi menjadi dua bagian, yaitu separator
atas dan bagian dekomposisi.
▹ Separator atas di mana gas akan terpisah dari cairan dengan
proses flash.
▹ Bagian dekomposisi adalah bagian dimana residu karbamat
didekomposisi dengan panas yang disuplai dari kondensat
steam yang keluar dari stripper pada tekanan 24 ata.
Purifikasi
Urea Tahap 2 Low Pressure Decomposer (Tekanan = 4.5
ata)

▹ Larutan yang meninggalkan bagian bawah Medium


Pressure Decomposer akan diekspansi pada tekanan
4.5 ata
▹ Larutan masuk ke dalam Low Pressure Decomposer
dengan tipe falling film.
Konsentrasi
Urea

Vacuum Evaporator:
▹ Kondisi Operasi:
▸ Tekanan : 0.23 atm (ata) dan 0.03 atm (ata)

▹ Feed: Efluen/Produk Low Pressure Decomposer

▹ Produk: Urea pekat (kadar air rendah)


Konsentrasi
Urea
▹ Proses ini bertujuan untuk mengurangi kandungan
air sampai 1%.

▹ Alat yang digunakan adalah konsentrator vakum


dalam dua tahap.

▹ Larutan yang meninggalkan Low Pressure


Decomposer bagian bawah dengan urea sekitar 72%
akan dikirim menuju konsentrator vakum pertama
yang beroperasi pada tekanan 0.23 ata.
Konsentrasi
Urea
▹ Campuran dua fasa akan keluar kemudian masuk ke
dalam separator gas cair.

▹ Gas (uap) akan dipisahkan oleh sistem konsentrator


pertama dan cairan akan masuk ke dalam
konsentrator kedua yang beroperasi pada tekanan
0.03 ata.

▹ Kedua konsentrator menggunakan steam pada


tekanan 4.5 ata.
Prilling Urea

Prilling Tower:
▹ Spesifikasi:
▸ Tinggi : 55-80 m

▹ Feed: Efluen/Produk Vacuum Evaporator

▹ Produk: Butiran Urea


Prilling Urea

▹ Urea cair yang meninggalkan separator vakum


kedua akan diumpankan ke dalam prilling bucket
dengan menggunakan pompa sentrifugal.
▹ Urea yang keluar dari prilling bucket akan berbentuk
tetesan yang jatuh di sepanjang menara prilling dan
berkontak dengan aliran udara dingin yang
menyebabkan pengerasan (solidifikasi).
▹ Hasil tersebut kemudian dibawa ke mesin
penimbangan dengan menggunakan konveyor dan
menuju bagian penyimpanan.

Penggunaan Urea
Resin Urea
Formaldehid
▹ Merupakan resin thermosetting non-transparan atau
plastic yang terbuat dari urea formaldehid
▹ Pertama kali disintesis pada tahun 1884 oleh Holzer
yang bekerja sama dengan Bernhard Tollens
▹ Resin ini memiliki sifat tensile-strength dan
hardness permukaan yang tinggi dan absorpsi air
yang rendah
▹ Contoh penggunaannya adalah termasuk laminasi
dekoratif, tekstil, kertas, pengecoran cetakan pasir,
dll.
Pupuk Urea

▹ Merupakan pupuk kimia yang mengandung unsur nitrogen


dengan kadar tinggi dan memiliki rumus Kimia
NH2CONH2
▹ Termasuk pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya
sangat mudah menghisap air (higroskopis)
▹ Berdasarkan proses terjadinya, pupuk dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu pupuk alami dan pupuk buatan
Industri
Pupuk Urea
Limbah
Industri
Pupuk Limbah Cair
▹ Mengandung ammonia dan urea dari pabrik
ammonia dan urea
▹ Mengandung minyak dari kompresor dan pompa
▹ Mengandung asam/basa dari unit demineralisasi
▹ Mengandung lumpur dari unit pengolahan air
▹ Sanitasi mengandung suspended soild, BOD, dan
koliform
Limbah
Industri
Pupuk Limbah Gas dan Kebisingan
▹ Limbah gas buang/stack gas berasal dari emisi boiler-
boiler dan reformer dari pabrik utilitas dan pabrik ammonia
▹ Emisi gas NH3 dan debu urea diatasi dengan pengendalian
urea dust separator system wet scrubber dan penggantian
filter secara kontinu
▹ Limbah gas buang (purge gas) diatasi dengan memasang
Unit Hydrogen Recovery untuk memisahkan H3 dan H2
▹ Sumber kebisingan yang berasal dari pabrik utilitas, pabik
ammonia, dan pabrik urea diatasi dengan keharusan
menggunakan alat penyumbat telinga
Limbah
Industri
Pupuk Limbah Padat
▹ Limbah katalis bekas yang mengandung oksida
diatasi dengan penyimpanan sementara di tempat
yang aman
▹ Limbah debu urea diatasi dengan pemasangan
peralatan dust collector, dehumidifier dan exhaust
fan, urea dust dan waster dilarutkan kembal
kemudian di-recycle
Unit
Pengolahan
Limbah Cair ▹ Kolam pengendap lumpur
▹ Kolam netralisasi
▹ Unit sanitasi
▹ Unit pemisah air berminyak
▹ Unit pemisah ammonia
▹ Kolam ekualisi/stabilisasi
Thank you

Anda mungkin juga menyukai