Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Semakin besar suatu organisasi atau perusahaan tersebut maka semakin banyak pula tuntutan
masyarakat terhadap organisasi atau perusahaan tersebut. Banyak perusahaan yang menggunakan segala
cara untuk memenangkan persaingan oleh karena itu manajer diharapkan dapat menjalankan bisnis yang
memenuhi syarat dalam etika bisnis. Organisasi atau perusahaan sebagai suatu sistem diharapkan dapat
memiliki tanggung jawab sosial dalam masyarakat.

Yang menjadi pusat perhatian pimpinan adalah segala kegiatan perusahaan, dari program
pelaksanaan yang dilakukan sampai kebijaksanaan jangka panjang maupun jangka pendek terhadap
lingkungan sekitar. Semua ini menuntut manajer untuk menaikan level kemampuan mereka dalam
mengatasi berbagai macam isu-isu peraturan dan hal teknis tentang lingkungan sekitar. Misalnya ada
perusahaan DuPont setiap tahun dilakukan penilaian terhadap para line manajer tentang seberapa baiik
mereka mengelola tanggung jawab lingkungan yang di berikan.

1.2. PERMASALAHAN

Meningkatanya perhatian terhadap program CSR (Corporate Sosial Responbility) ini pada dunia
bisnis membuat kami tertarik untuk ingin mengetahui bagaimana program CSR(Corporate Sosial
Responbility) ini berjalan di dalam perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Maka dari itu kami
mencoba mencari tahu bagaimana program CSR(Corporate Sosial Responbility) ini berjalan di salah satu
perusahaan terbesar di indonesia yaitu PT. Djarum , dengan merumuskan beberapa pertanyaan yaitu:

1. Bagaimana---------------- PT. Djarum menjalankan program CSR(Corporate Sosial Responbility) nya ?

2. Apa saja program CSR(Corporate Sosial Responbility) yang PT. Djarum jalankan?

BAB 2

PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN CSR (Corporate Sosial Responbility)

Menurut Kotler dan Nancy : CSR(Corporate Sosial Responbility) adalah kotmitmen perusahaan untuk
meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian
sumber daya perusahaan

CSR(Corporate Sosial Responbility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan
(sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap lingkungan
sekitar perusahaan itu berada.

Bentuk tanggung jawab itu bermacam-macam, contohnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat


sekitar, perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak-anak yang tidak memiliki biaya untuk
sekolah, dan sumbangan untuk mendirikan fasilitas desa yang bisa memberi banyak manfaat bagi
masyarakat sekitar.

Program CSR sudah mulai memasuki indonesia seiring terlah disahakannya UU No.40 Thun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (PT) dan UU yang berkaitan dengan CSR,yaitu pada UU No. 40 tahun 2007 pasal 74
yang berbunyi:

1) Perseroan yang menjalakan kegiatan usaha nya dibidang atau berkaitan dengan SDA (Sumber Daya
Alam) wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

2) Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud oleh ayat (1) merupakan kewajiban
Perseroan yang dianggarkan dan di perhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaanya dilakukan
dengan memperhatikan kepatuatan dan kewajaran.

3) Perseroan yang tidak menjalankan kewajiban sebagaimana yang di maksud pada ayat (1) dikenai
sanksi sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan siatur dengan peratuaran
pemerintah sedangkan pada pasal 25 (b) UU penaaman modal wajib melaksanakan tanggung jawab sosial
perusahaan.

Dari kedua pasal tersebut dapat kita lihat bagaimana pemerintah Indonesia berusaha untuk mengatur
kewajiban pelaksanaan CSR oleh perusahaan atau oleh penanam modal.

2.2. MODEL CSR(Corporate Sosial Responbility)

Ada 4 model CSR yang umum diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, yaitu :
1. Keterlibatan Langsung

Perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial
atau menyerahkan sumbangan langsung ke masyarakat.dalam menjalankan usaha ini biasanya
perusahaan menugaskan salah satu penjabat seperti penjabat public relation atau affair manager.

2. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan

Model ini adalah adopsi model dari model yang biasa di terapkan perusahaan-perusahaan pada negara
maju. Biasanya perusahaan menyediakan dana awal, dan dana abadi yang dapat digunakan secara teratur
bagi kegiatan yayasan. Beberapa yayasan yang didirikan oleh perusahaan-perusahaan besar, yaitu:

a. Yayasan Coca cola Company

b. Yayasan Sahabat Aqua

c. Yayasan Dharma Bakti Astra, dll

3. Bermitra dengan pihak lain

Model ini adalah melaui kerjasama dengan lembaga sosial/ organisasi non-pemerintah(NGO/LSM),
instansi pemerintah atau universitas dan media massa, baik dalam mengelola dana maupun dalam
melaksanakan kegiatannya. Beberapa lembaga sosial yang bekerjasama denga perusahaan dalam
menjalakan CSR ,yaitu:

a. Palang Merah Indonesia (PMI)

b. Dompet Dhuafa

c. Kita peduli Indosiar, dll.

4. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium

Dibandingkan dengan model lainnya pola ini lebih berorientasi pada pemberian hibah perusahaan yang
bersifat “hibah pembangunan”. Pihak konsorsium biasanya dipercayai oleh perusahaan yang didukungnya
mencari mitra kerjasama dari kalangan lembaga operasional dan dikembangkan denganprogram yang
disepakati bersama.

2.3. TUJUAN CSR (Corporate Sosial Responbility)


Tujuannya adalah untuk mencipatakan dan memelihara hubungan yang harmonis dengan lingkungan
sekitar perusahaan dan bekerjasamaan untuk memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar
juga.pemerintah dalam hal ini juga berperan penting dalam mengatur kegiatan produksi perusahaan,
selain mendapatkan pajak dari perusahaan tersebut. Perusahaan berperan dalam melakukan kegiatan
produksi dan masyarakat berperan dalam pemberdayaan dan pengembangan masyarakat.

Setiap perusahaan memiliki bentuk perusahaan yang berbeda beda dan tergantung dari kompetensi
perusahaan serta kebutuhan masyarakat di sekitarnya. Adabaiknya jika perusahaan melakukan survei
terlebih dahulu sebelum melaksanakan CSR sehingga yang dilakukan tepat guana dan tepat sasaran.

Dalam upaya meningkatakan kepedulian pada masyarakat sekitar ada 5 macam kegiatan yang dapat
dilakukan oleh perusahaan dengan memberdayakan masyarakat dalam bidang :

1) Pengembanagan Ekonomi

Mislanya : kegiatan di bidang pertanian, peternakan, koperasi, dan UKM (Usaha Kecil Menengah).

2) Kesehatan dana Gizi Masyarakat

Mislanya penyuluhan, pengobatan, imunisasi pada balita, program sanitasi, dll

3) Pengelolaaan Lingkungan

Mislanya penanganan limbah yang ada di sungai sekitar perusahaan dan pemukiman warga, pengelolaan
sampah rumah tangga, dll.

4) Pendidikan, Keterampilan, dan pelatihan

Mislanya pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi dan tidak mampu, pemberiaan sarana pelatihan, dll.

5) Sosial, Budaya, Agama dan Infrastruktur

Mislanya kegiatan bakti sosial di desa desa, perbaikan infrastruktur bangunan keagamaan di wilayah
masyarakat sekitar, dll.

2.4. MANFAAT BAGI MASYARAKAT DAN KEUNTUNGAN BAGI PERUSAHAAN


CSR(Corporate Social Responbility) akan berdampak positif dan lebih berguna bagi masyarakat ini akan
tergantung dari orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain, terutama pemerintah. Di Indonesia,
bisa dibayangkan pelaksanaan CSR(Corporate Social Responbility)sangat membutuhkan dukungan
pemerintah daerah, kepastian hukum dan jaminan ketertiban sosial.

Pemerintah di Indonesia bisa mengambil peran penting tersebut tanpa harus melakukan regulasi di
tengah situasi hukum dan politik saat ini. Seperti persoalan kemisikinan yang semakin bertambah
jumlahnya dan keterbelakangan indonesia dalam menghadapi kemajuan dunia, pemerintah harus
berperan sebagai koordinator penanganan krisis yang terjadi di Indonesia melalui CSR ini.

Pemerintah dapat menentukan titik fokus didalam bidang apa yang akan ditangani dan
memasukkanpihak yang kompeten atau ahli di bidang tersebut. Dan setelah itu, pemerintah harus
memfasilitasi, mendukung, memberi penghargaan, pada kalangan yang mau terlibat. Pemerintah juga
dapat mengawasi proses antara pelaku bisnis dan kelompok-kelompok lain agar terjadi proses interkasi
yang adil dan menghindarkan interaksi ini dari manipulasi atau pengancaman dari satu pihak ke pihak
yang lain.

BAB 3

DESKRIPSI DATA PERUSAHAAN

Adanya intensitas persaingan dan perang harga antar industri konstruksi menjadikan Perseroan
melakukan redefinisi visi dan misi: Menjadi Korporasi Inovatif dan Berbudaya Unggul Untuk
Pertumbuhan Berkelanjutan

Architecten-Ingenicure-en Annemersbedrijf Associatie Selle en de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V.


(Assosiate N.V.) merupakan Perusahaan milik Belanda yang menjadi cikal bakal pendirian ADHI hingga
akhirnya dinasionalisasikan dan kemudian ditetapkan sebagai PN Adhi Karya pada tanggal 11 Maret
1960. Nasionalisasi ini menjadi pemacu pembangunan infrastruktur di Indonesia. Berdasarkan
pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia, pada tanggal 1 Juni 1974, ADHI berubah status
menjadi Perseroan Terbatas. Hingga pada tahun 2004 ADHI telah menjadi perusahaan konstruksi
pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Status Perseroan ADHI sebagai Perseroan Terbatas mendorong ADHI untuk terus memberikan yang
terbaik bagi setiap pemangku kepentingan pada masa perkembangan ADHI maupun industri konstruksi
di Indonesia yang semakin melaju. Adanya intensitas persaingan dan perang harga antarindustri
konstruksi menjadikan Perseroan melakukan redefinisi visi dan misi: Menjadi Perusahaan Konstruksi
terkemuka di Asia Tenggara. Visi tersebut menggambarkan motivasi Perseroan untuk bergerak ke bisnis
lain yang terkait dengan inti bisnis Perseroan melalui sebuah tagline yang menjadi penguat yaitu
“Beyond Construction”. Pertumbuhan yang bernilai dan berkesinambungan dalam Perseroan menjadi
salah satu aspek penting yang senantiasa dikelola ADHI untuk memberikan yang terbaik kepada
masyarakat luas.

ADHI telah mampu menunjukkan kemampuannya sebagai perusahaan konstruksi terkemuka di Asia
Tenggara melalui daya saing dan pengalaman yang dibuktikan pada keberhasilan proyek konstruksi yang
sudah dijalankan. Keberhasilan usaha yang sudah diraih ADHI bukan berarti tanpa dukungan dan peran
serta masyarakat, untuk itu ADHI berperan aktif dalam mengembangkan program uCSR serta Program
Kemitraan & Bina Lingkungan Perseroan.

Anda mungkin juga menyukai