Anda di halaman 1dari 28

L

PH,ITATURAN DAF:RATI KOTA Btr,ITAR


NOMOR 1$ TAHUNzOO4

TE}TTA.NG

P$RUS.{I{AAN PANR-4}T N

. T}A}\I{ PENKRSDITAN RAKYAT'


PIiMERINTA,H KOTA BT,ITAII

PHIWERIHTATtr KOTA ffiI,ITAR


TATTUN 2hfl,4 r
PEMHRINTA H KOTA BLITI\R

PEM'TURAN D.{EMH KOTA BLITAR

NOMOR 15 TAHUN 2OO4

TEiNTANG

PERIJSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKVP


PEMERINTAH KOTA BLITAR

DENGAN MHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

wnuxdre BLTTAR

'''L'trrlltlbtrrl!J : {,1. bahwa dalarn ponyolenggaraan otonomi Daerah


sebagairnana
clianranatkan oreh U,dang - undang Nomor
22 Tahun lggg dan
a Peraturan pernerintah Nomor 2s rahun 2000, pemerintah
a Kota
rnempunyai kewenangan untuk membentuk
Badan Usaha,Mirik
t)aerah (AUiUO);
b' bahwa untuk mendorong pertumbuhan ekonorni daerah
dan
meringkatkan perayanan masyarakat di bidang
perbankan
serbagai upaya menciptakan kesempatan
usaha bagi
masyarakat, maka dipandang perlu membentuk perusahaan
Daerah berupa Bank perkreditan Rakyat
;

c' bahwa berdasar*an sebagaimana dimaksud


huruf a dan b diatas
perlu diatui'dan ditetapkan dengan peraturan
Daerah.

[iengingat : 1. undang- undang Nomor 17 Tahun ,1950 tentang pembentukan


Daerah Kota Kecir daram Lingkungan propinsi
Jawa
Timur/Tengah/Barat;
2. Undang -' undang f'lomor 5 Tahun 1962 tentang perusahaan
Daerah (Lembaran ilegara Tahun 1g62 Nomor 10, Tambahan
Lembaran Negara Nc,mor2g01)
;
3. undang -
undang Nomor 7 Tahun lggz tenlang perbankan ,

(l-embaran Negara Tahun 1992 l{omor 31, Tambahan Lembaran


Negara Nomor 3472), sebagaimanil telah cJiubah dengan
undang -
undang Nomor 10 Tahun 1gg8,..(Lernbaran Negara
'fairun 1998 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara'
Nomor
3790);
4, undang - undang Nomor 22 Tahun lggg tentang pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Tahun lggg Nomor 60, Tambahan
Lembaran Negara Nomor g83g);
5. undang undang Nomor zs rahun lggg tentang Barrk
lndonesia ( Lembarari Negara Tahun l ggg Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3S43);
6. Undang -
undang lrjomor 25 Tahun lggg tentang perimbangan
Keuangan antara pemerintah pusat dan Daerah (Lembaran
Nogara Telrun 199$| Nomor Tz., Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3B4B);
7 . Peraturan Pernerirrtah Nomor 30 , Tahun l ggg tentang
Pencabutan. peraturan pemerintah Nomor za rahun lggz
tentang Bank umurn sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan peraturan pemerintah Nomor 73 Tahun lgg8
,

Peraturan Pemerintsh Nomor T1 Tehun. lggz tentang Bank


Pengkrcditan Rakyat dan peraturan pemerintah Nomor Tz
Tahun 1992 tentang Bank Berdasarkan prinsip Bagi Hasil
(Lembaran Negara Tahun lggg Nomor 63, Tambahan
Lembaran
Negara Nomor 3B4Z');
B. Peraturan Menteri craram Negeri Nomor 1 Tahun 1gg4 tentang
Tata cara pembinaan dan pengawasan perusahaari Daerah
di
Lingkungan pernerintah Daerah;
3. Keputusan Menteri lfaram Negeri Nomor 30 Tahun 2000 tentang
Pedonra;r Pengeloi,raan Perusahaan Daerah Bank perkreditan
?:.:'::'

=',:'.-.- :*^:a.g =::=^a- l-;=- s:,


:*-_S=*aa- ]e=.A- *=i,l i.3-r,rg,i:i!-,
= an .,al
l

, 11. Keputusan MenteriDalam Negeri


dan Otc..rc:- l::-:- ..t*_,:i
Tahun 2000 tentang Direksi dan Dewan penga;,as
=e,-i=-::-
Daerah Bank perkreditan Rakyat;
i /6
I {,. Keputusan Menteri Daram Negeri
dan otonomi Daerah Nonis: rf
Tahun 2000 tentang Pegawai perusahaan
Daerah Bar<
Perkreditan Ralcy'at.

Dengan persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT
DAERAH KOTA BLITAR

MEMUTUSKAN

PERATURAN DAERAH KOTA


BLITAR T'ENTANG PERUSAHA^^I
DAEI.AH BANK PERKREbITAN
MKYAT I(OTA BLITAR.

BAB I

. KETENTUAN UMUM

pasal 1

Dalarn peraturan Daerah ini


yang dimaksud dengan
;

a, {faerah adalah Kota Blitar;


b' pemerintah oaerah adarah pemerintah
Kota Britar ;
c. Walikota aclalah Walikota
Blitar;
d' Dewan perwakiran Rakyat
-.-''E' r v\
Daerah aoarah Dewan perwakiran
Rakyat Daerah Kota Blitar
;
e' Perusahaan Daerah Bank perkreditan
Rakyat yang seranjutnya
disebut pD' BpR adarari
suatu Badan uuun, Mirik Daerah
yang
bergerak di bidang perbankan
yang mo<larnya baik
seluruhnya
maupun sebagian merupakan
kekayaar dae'ah yang dipisahkar
f. Fengur,:s aialah Direksr
can Je,val ier,.ga,,vas Fe.,sa^:= _

3ae.al Banx .Deik,.ei;ta. la<,r,a:


{::a 3 :a:
; I 'e:ls;, e:a a^ -)i:e<s. :e,-S ?- * :: _. : -. - .:
la<_. a: {:.: i =?- l:=,: =..
.

::-
4

h. Dewan Pengawas, adalah Dewan Pengawas Perusahaan Daerah


Bank Perkreditan Rakyat Kota Blitar ;

i. Pegawai, adalah pegavrai Perusahaan Daerah Eank Perkreditan


Rakyat Kota'Blitar ;

j, Satuan Pengawas lntern adalah $atuan Pengawas 'lntern


Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Kota Blitar'

BAB II

PENDIRIAN DAN BENTUK BADAN HUKUM


Pasal 2

(1) PD. BPR didirikan ole h Penrerintah Kota Blitar


(2) Bentuk Badan Hukurn Bank Perkreditan Rakyat Kota Blitar
aclalah Perusahaan Milik Daerah .

BAt3 lll '

"TEMTTAT KEDUDUKAN DAN TUJUAN


Pasal 3

PD. BPR berkedudukan rli Kota Blitar dan dapat membuka kantor I
cabang pembantu, kantor kas atau unit pelayanan di wilayah Kota,
Kecamatan dan Kelurahan sesuai dengan kebutrlhan berdasarkan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 4

PD, BPR didirikan dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan


ekonodri daerah dan meningkatkan pelayanan masyarakat di bidang
perbankan sebagai upay:3 menciptakan (esempatan usaha bagi
masyarakat serta sebagai upaya 'peningkatan Pendapatan Asli
laerah.;
Pasal S

Untuk mencapai tujuan dimaksud pada Pasal 4 P] 3=r


menyelenggarakan usaha - usaha:
5

d, Menghimpun dana dari masyarakat datam bentuk tabungan dan


deposito berjangka den atau bentuk lain yang dipersamakan
dengan itu;
b, Memberikan kredit I pinjaman guna menjalankan usaha - usaha
dalam bidang perdagarrgan, pertanian, industri dan bidang usaha
lainrya khususnya pe.ngusaha golongan ekonomi lemah serta
para karyawan, PNS maupun TNlipolri yang menerima
penghasilan dari Kas Negara / Kas Daerah dan Kantor kantor
-
pembayaran gaji yang berkedudukan di Kota Blitar dan sekitarnya
berdasarkan kernampuan modal , pD, BpR dengan syarat -
syarat yang telah ditentukan;

Melakukan kerjasama,antar BpR dan dengan lembaga perbankan


atau keuangan lainrrya;
d, Menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat Bank lndonesia
(Sl3l), $ortifikat Dc1:osito dan Taburrgan Bank lainnya;

MenJalnnknrr usalra usaha lainnya sepanjang ridak


trt'rtelrlangan dengan peraturan perundang
-undangan yang
berlaku.

BAB IV

MODAL
Pasal 6
(1) Modal dasar pD, BpR ditetapkan Rp. 2.000,000,000,00 (dua
milyar rupiah);
(2) Modal PD. BPR msruprlksn kekayaan daer.ah yang dipisahkan,

Pasal 7

t1) Perubahan modal dasar sebagaimani: dirnaksud pasal 6 ayat


(1), ditetapkan Cengan peraturan Daerah:

Penamtaha:r rc::ai :ls*:cr Ff,.3:i:.:e:a:{a:r ier,cz .

r-- . \-
\vvr,eii -- .J-'2
*.; a^- _ f, ;;=-, --=-
',= ;a _- ?- :-::r.Z-
"-
*:":3:::3- l:- - i-l- ?t:
i.,: *::-:'-
l::-:,- ::-
-i :-=_ t: :_.
-'" _:
X' " .-*
6

BAB V
PENGURUS

Ba.qian Pertama

Dewan Pengawas
Paragraf 1

Syarat - Syarat Pengangkatan Dewan Pettgawas


Pasal B

(1) Untuk dapat diangkat merrjadi Dewan Pengawas harus memenuhi


persyaratan umum sebagai berikut:

a, Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, mempunyai akhlak


dan moral yang baik;

b. Warga Negara lndonesia ;

c.. Sehat jasmani dan rchanil


d, Tidak terlibat baik, secara langsung rJupun tidak langsung
dalam setiap kegiatan pengkhianatan terhadap Negara;

o, l''lcJak pt:rrralr nrr:lakukart kogiatan atau tindakan tercela;


f , 'l'idark Uicabut ltak pilihnya berdasarkan Keputusan
Perrgadilan yang teiah mempunyai kekuatan hukurr tetap;
(2) Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud a5at (1),
juga harus memenuhi persyaratan khusus sebagai berikut:

a, Mempurryai pengetahuan dibidang perbankan , dedikasi,


ahlak dan moral yang baik serta mampu menjalankan
kebijaksanaan Penrerintah Daerah dalam pembinaan dan
pengawasan PD, BPR;
b. Tidak termasuk dalam daftar orang tercela di bidang
perbankan sesuaI dengan yang ditetapkan oleh Bank

.'indonesia;
c, Menurut penilaian Bank lndonesia yang bersangkutan
memiliki integritas antara lain ;

1. Memiliki ahlak dan moral yang baik:

2 i.le:,.;atuhr oeraiJran per-1:a^g *-:ai;a^ ia^;


3. Bersedia mengembangkan dan melakukan kegiatan
usaha PD, BPR ,

(3) Anggclta Dewan Pengawas diuiamakan bertempat tinggat di


Kota Blitar
(4) Walikota ticlak boleh menjadi ketua/anggota Dewan Pengawas;

(5) Walikota menunjuk pejabat untuk menjadi ketua / artggota


Dewan Pengawas

Pasal 9

(1) l\ntar sesama Llewan Pengawas dan atau antar Dewan


Pengawas dengan Direksi tidak boleh ada hubungan
keluarga sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus
maupun garis kesamping termasuk menantu dan ipar;

{2} Af:rbila hubungan keluarga sebagaimana dimaksud ayat


( 1), torjac'li s,.:sucJalt pongangkatan salah satu lrarus

rnottgultclurkarr diri;
(3) Dewal: Pongilw;rs tidak boleh rnenrpunyai kepentingan pribadi
baik langsung marrpun tidak langsung pada pD. BpR ataupr.:n
Badan Hukum / perorangan yang diberi kredit oleh PD, BPR.

Paragraf 2

Pengangkatan Dewan Pengawas


Pasal 10

{rggota Derran Pengawas terdiri dari paling sedikit 2 (dua)


ci'ang dan paling banyak 3 (tiga) orang, salah seorang ditu,njuk
se:agai Ketua,
n^
Jat.ti ^- Fer,ga',vas diangkat cleh Walikota untuk masa
- ;y*.d

.;:3:3- 3'3'! z.'? 3 -:,ga :a^-^ :e- Jalat diangkat


Paragraf 3
Tata Cara Pengangkatan Dewan Pengawas

,
Pasal 11

(1) Dalanr menetapkan pengangkatan Dewan Pengawas


diperlukan pertimbangen sebagai berikut :

a, Surat Keterangan tfialikota tentang tidak ada hubungan


keluarga antar Desamo Anggota Dewan Pengawas dan
antara Anggota Dewan Pengawas dengan Anggota Direksi;

b, Daftar riwayat hidup lengkap yang memuat pendiclikan dan


pengalamam kerja;
c, Daftar Penilaian Felaksanaan Pekerjaan (Dp3) dari inetansi
yang bersangkutan atau keierangbn dari instansi calon yang
meliputi loyalitas, disiftin, tanggung jawab, kejujuran clan
kepemimpinan e.pabila calon berasal dari suatu instansi
pcnrerintah atau su'asta;

(l) vl;;lrkota berrclusarhln pertirnbangan sebagailnana dimaksud


avat (1), nrenerbitkan surat Keputusan tentang pengangkatan
Anggota Dewan Pengawas untuk d'imintakan pertimbangan "

kepada Eank lndonesia.

Pasal 12
(1) sebelum Dewan Pengawas menjalankan tugas , teriebih
dahulu dilantik dan diambil surnpah jabatan oleh walikota;
(2) setiap pegangkatan Dewan Pengawas pD, BpR diberitaiiukan
kepada Bank lndonesia setempat.

, paragraf 4

Tugas, Fungsi, Wewenang dan Tanggpng Jawab Dewan pengawas


Pasal 13
Dewan Pengawas mempunyai tugas menetapkan kebijaksanaan
umurn, melaksanakan pengawasan, pengendalian dar, pembinaan
terhadap PD, BPR.
Pasal 14

(1) Perngawasan yang dilakukan oleh Dewan Pengawas

mengandung pengertian pengenclatian dan


pembinaan

terhadap cara penyelengggaraan tugas Direksi;


(z) Pengawasan sebagairnana dimaksud ayal (1)'. merupakan
pengawasan l<edalam tanpa
'mengurangi kewenangan
pengawasan dari instansi pengawas diluar PD' BPR '
(3) Pengendalian sebagaimana dimaksud 'ayat (1)' dilakukan

dalam bentuk petujuk dan pengarahan kepada Direksi dalam


pelaksanaan tugas; '

(4) Pembinaan sebagaimana dimaksud ayat (1), dilakul<an dalam


bentr,rk meningkatl<an dan menjaga kelangsungan PD'
BPR'

(5) pengawasan dirnaksud ayat (1), dilakukan dengan cara :

a. Periodik sesuaijaclwal yang telah ditentukan;


b. Sewaktu - waktu bila dipandang perlu'

Pirsal 15

Urrtuk rneluksltttakatt tugas sebagaintana clirnaksud Pasal 14'


Dewan Pengawas mempunyai fungsi :
a. Menyusun tata cara pengawasan dan pengelolaan PD,BPR
b, Melakukan pengawa3an atas pengurusan PD' BPR '

c. lrdenggariskan kebijaksanaan anggaran dan l<euangan PD. BPR'


d. h{ambantu clan nrendorong usaha peinbinaan dan
pengembangan PD' BPR '

Pasal 16

Dewan Pengalvas mempunyai wewenang :

a, lr{enyampaikan Rencana Kerja Tahunan dan Anggaran PD. BPR


kepada Walikota untuk mendapatkan pengesahani

b. l';leneliti Neraca dan Perhitungan Iaba/rugi yang disarnpaikan


i:ieks: unlu< nenoapatkan per'lgesahal',^"a i(cla
r0

mengenai hal * hal yang


t. Merninta keterangan kepada direksi
berhubungan dengan pengurusan
dan pengelolaan PD' BPR :

I Mengusulkan. pemberhentian sementara. Anggota Direksi

kepada Walikota.

Pasal 17
fungsi dan
(1) DeWan Pengawas clalam melaksanakan tugas '
wewgnang bertarrgungjawab kepada Walikota ;
Pertanggungjawaban Dewan Pengawas dilakukan
secara
(2)
terlulis yang ditandatangarti oleh Ketua Dewan Pengawas'

Paragraf 5
Pemtragian Tugas Dewan Pengawas
"Pasal 18

(1) Ketua Dewan Pengavlas mempunyaitu$as :

a. Merrrirnpin semux kegiatan anggota Dewan Pengawas;

b. Menyusun Ptog;'am kerja pelaksanaan tugasnya sesual


dengan kebijaksanaan yqng telah ditetapl<an oleh walikota;
Memimpin raPat Dewatr Pengawas ;

d . Menetapkan pembagaian tugas diantara para Anggota

Dewan Pengawas;

e, Membina dan meningkatkan tugas para Anggota Dewan


. Pengawa$'

(2) Anggota Dewan Pengawas mempunyai tugas :

a, Membantu Ketua Dewan Pengawas dalam melaksanakan


tugasnya menurut pernbidangan yang telah ditetapkan oleh
oteh Ketua Dewan Pengawas ;

b. Melakukan tugas - tugas lairi yang. diberikan oleh Ketua


Dewan Pengawas,
li

Paragraf 6

Rapat Dewan Perrgawas


Pasal 19
(1) Untuk menyelenggQralian tugas, fungsi dan wewenang
seb,agaimana dimaksud Pasal 17 dan Pasal 18, Dewan
Peirgawas sewaktu - waktu dapat mengadakan rapat atas
permintaan Dewan Pengawas;

(2) Rapat sebagaimana climaksud aiyat (1), dipimpin oleh Ketua


Dewan Pengawas atau anggota yang ditunjuk oleh Ketua
Dewan Pengawas dan dianggap sah apabila dihadiri oleh
kurangnya,lsbih dari separoh Dewan Pengawas;
.sekurang =
(3) Keputusan rapat sebagaimana dimaksud ayat (1), ditetapkan
atas dasar prinsip musyawat'ah dan mufakat;
(4) Apabila dalam rapat ticak diperoleh kata mufakat sebagaimana
dimaksud ayat (3), pimpinan rapat menunda rapat tersebut
paling lanra 3 (tiga) lrari;

(5) Ponundaan mpi_rt sr:bagarirnana dimafisud ayat (4), dapat


dilakukan sebanyak-- banyaknya 2 (dua) kali;
(6) Apabila setelah ditunda sampai 2 (dua) kati sebagaimana
dimaksud ayat (5), belum dapat kata mufakat , maka keputusan
diambil oleh Ketua Sewan pengawas setelah berkonsultasi
dengan \Atalikota dan memperhatikan pendapat para anggota
Dewan Pengawas ,

Paragraf 7

Rapat Dewan pengawas dan Direksi


,
Pasal 20

(1) Rapat antara Dewan pengawas dengan Direksi dapat diadakan


minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun atas undangan
Ketua Dewan Pengawasi
(2) Rapat antara Dewan pengawas clengan Direksi dapat
diadakan sewaktu - waktu bira dianggap perlu, atas unclangan
lieiua De';rai P=rqa*ras atau atas oermintaan Dileksi.
it2

Paragraf B

Laporan Dewan Pengawas

i Pasal 21
t,

.'l
Dewan Pengawas haruo memberikan laporan secara berkala /
periodik kepada walikota dan Bank rndonesia setempat'mengenai
pelaksanaan tugasnya spkurang - kurarrgnya sekali dalam 6 (enam)
bulan dan tembusannya disanrpaikan kepada Menteri Dalam Negeri
dan Otonorni Daerah.,
!

: ,.

paragraf 9

Sekretariat Dewan pengawas


'Pasat 22
(1)Apabila dipandang untuk kelancaran tugas Dewan perlu
Pengawas dnpat dibentuk sekretariat Dewan pengawas, ata$
biayo PD. tlPlt atas persetujuan Walikota ;

(2) $ekretariat Dewrrr Pengawas dipinrpin oleh seorang Kepala


sekretariat yang diangkat dan cJiberhentikan oleh walikota
;

(3) Kepala sekretariat Dewan pengawas bukan Anggota Dewan


Pengawas;
(4) Tugas sekretariat Dewan pengawas ditetapkan oleh
walikota ;

(5) Kepala dan $taf $ekretariat Dewan p€ngawas diangkat dari


Pejabat Pemerintah Daerah dan atau pegawai pD, BpR sesuai
dengan kebutuhan

Paragraf 10
Penshasiran dln Dewan pengawas
,:'*, :H::'an
'

(1) Ketua dan anggota Dewan pengawas karena jabatannya


:;. :.,
=,,
x.a,1 i, :
--
:1 i :3 i; u P'l ya n g bes a rn ya .

: -{::-a =a ri ti:rggr '40:,i da. c,e:::he*c,:a^ J::e<:*-


l4

Pasal 25

(1) Dewan Pengawas yang diduga melakukan perbuatan


sebagaimana Pasal 24 ayat (2) huruf b, c, d, dan e ,

diberhentikan sementara oleh Walikota ;

(2) Walikota memberitahukan secara tertulis pemberhentian


sementara sebagaimana dimaksud ayht (1), kepada yang
bersangkutan disertai alasan - alasannya.

asal 26
(1) Selambat 1
(satu) bulan sejak pemberhentian
lambatnya
sernentara, Walikota sudah melaksanakan rapat yang dihadiri
oleh Dewan Pengarvas untuk menetapkan apakah yang
bersangkutan diberhentikan atau direhabilitasi ;

(2) Apabila dalam waktu 1 isatu) butan


sebagaimana dimaksud
ayat (1), Walikota belum melaksanakan rapat, maka surat
pemberhentian senrr:ntara batal demi hukum dan yang
borsangkutan rnelaksanakan tugas kembari sebagaimana
rnestihya ;

(3)Apabila dalam rapat yang diadakan oleh walikota sebagaimana


dimaksud ayat (1), Dewan Pengawas sebagaimana pasal 25
ayat (2), tidak hadir tanpa alasan yang sah, maka yang
bersangkutan dianggap menerima keputusan yang telah
ditetapkan
(4) Keputusan rapat sebagaimana dimaksud ayat (3), ditetapkan
dengan Keputusan Walikota,

Pasal 27

i1) Dewan Pengawas yang diberhentikan selambat - lambatnya 15


(lima belas) hari sejak diterimanya Keputusarr Walikota tentang
pemberhentian capat mergajukan keberatan secara tertulis
kg * a; a r,,,.,,1a i; XCia
^ .l-. t'
=*a t---^=-^
at. .== a) :
---
-

CeimCi iOnan Keteral?i-1, ljvEiiri0';Q


l5

(3) Apabita dalamWaktu'2 (dua) bulan sebagaimana dimaksucj


ayat (2), Walikota belum mengambil keputusan terhadap
permohonan keberatan, maka Keputusan Walikota tentang
pemberhentian batal dqmi hukum rJan yang bersangkutbn
melaksanakan tugas kembali sebagaimana nrestinya,

Bagian Kedua
Direksi

Paragraf 1

Syarat-syarat Pengang katan Direksi


Pasal 28

(1) Untuk dapat diangkat rnenjaOi anggota Direksi harus memenuhi


persyaratan urnum sehagai berikut :

a, Bertaqwa Kepada fuhan Yang Maha Esa, mempunyai akhlak


dan moral yang baik;
b, Warga Nbgara lnd,:nesia ;

c, Sehat jasmani dan rohani;


d. Tidak terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung
dalatn setiap kegislsn pengkhianatan terhadap Negara;

e. Tidak pernah melakukan kegiatan atau tindakarn tercela;


f, Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan Keputusan
Pengadilan yang telah mempunyai kekuatarr hukum tetap;
(2) Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud ayat (1),
juga lrarus memenuhi persyaratan khusus sebagai berikut ;

a. Memiliki latar belakang pendidikan' ,ekurrng - kurangnya


sarjana muda / D3 dan diutamakan Sarjana Lengkap (S1) di
bidang ekonomi, keuangan atau perbankan ;

b. Memiliki pengalarnan kerja di bidang perbankan minimal 2


(dua) tahun ;

; U.e:a maks::lai 5e tahun .

* -; ---:
16

pasal 2g
(1) Anggcta Direksi tidak diperkenankan merangkap
pekerjaan /
jabatan eksekutif lainnya
;

(2) Antar $esama Anggota Direksi dan atau antara Anggota Direksi
dan Anggota Dewan pengawas tidak boreh
ada hubungan
keruarga sampai denjat ketiga, baik
menurut garis rurus
maupun garis ke samping, termasuk
menantu dan ipar;
(3) Apabira hubungan keruarga sebagaimana dimaksud ayat (2),
terJadi setelah pengangkatan, salah
satu harus mengundurkan
diri ;
(4) Anggota Direksi tidak boreh mempunyai
kepentingan pribadi
baik secara tangsung tnaupun tidak
langsung pada pD. BpR
(5) Anggota Direksi dilarang secara sendiri
sendiri atau
bersama- sama memiriki saham pada pD,
BpR dan atau pada
perrusaha;rrr lain;

, paragraf 2
' Pengangkatan Anggota Direksi
pasal 30
,
(1) A'ggota Direksi diangkat .oreh warikota untr.rk
masa jabaran
serama - ramanya 4 (empat) tahuri dan
dapat diangkat kembari;
(2) $erbelum dikeluarkan Keputusan
Walikota tentang
pengangkatan Anggota Direksi,
terebih dahuru dimintakan
persetujuan dari D'RD dan Bank
rndonesia setempat;
(3) Pemimpin Bank rndonesia'- berdasarkan
data yang ada, ,
memberikan pertimbangan tentang
derpat / tidak dapert diangkat
calon direksi yang diusulkan sebagaiAnggota
Direksi ;
(4) walikota seterah menerima pertimbangan pemimpin
dari Bank
rndonesia segera menerbitkan
Keputusan warikota tentang
pengangkatan Arrggota Direksi.
,:

l7

Paragraf 3

,t Tata Cara Pengangkatan Anggota Direksi


Pasal 31

f'.u,,.,, .-
(1) \Valikota meminta pertimbangan kepada Bank lndonesia
setempat dilampiri : '

e, $urat Keterangan Walikota tentang tidak ada hubungan


keluarga sebagaimana dimaksud Pasal 29 ayat (2);

b, Surat Keterangan dari instansi atau lembaga dirnana yang


bersangkutan bekerja apahila calon terseburt ber'asal dari
luar Pemerintah Daerah atau PD, BPR ,

c. Daftar riwayat hidup lengkap yang memuat pendidikan dan


pengalaman kerja ,

(2) Bagi anggota Direksl lama yang berakhir masa jabatan dan
dlangkat komball,,'permlntaan pertimbangannya selambat-
lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum masa jabatan berakhir;
(3) walikota setelah menerima persetujuan dari DPRD dan Bank
lndonesia setempai segera menerbitkan Kep-utusan len!?fg
Fe-li ga 1o kala n Alge pta ojrg5pi,

Pasal 32
(1) sebelum menjalankan tugas Anggota Direksi dilantik dan
diarnbil sumpah jabatan oleh Walikota atau pejabat yang
ditunjuk oleh Walikota ;

(2) Setiap pengangka'ran Anggota direk'si PD, BpR diberitahukan


kepada Gubernui, Menteri Dalam Negeri cq Direktur Jenderar
Pemerintahan Umum dan otonomi Daerah dan Bank rndonesia
setempat.
k

18

Paragraf 4 ,

Tugas, Fungsi, Wewenang,Jan Tanggungjawab


Direksi
Pasal 33

(1) Direksi mempunl,ai tugas menyusun perencanaan,


melaksanakan koor.Jinasi dan pengawasan
seluruh kegiatan
operasional PD, BpR .
(2) Direksi merupakan satu kesatuan pimpinan,

pasal 3,t
Untuk melaksanakan trrgas' sebadaimana pasal
dimaksud 33,
Diroksi mempunyai fungsi :

*, M'nrinrpin pD. Bprl bercJasarkan kebijaksaraan umum ).ang


dltotnpkan olch Dewan pongawas;
b' Monyusurr clan rnonyampaikan rencara
kerja tahunan dan
anggaran pD, EJ'R kepada warikota
merarui Dewan pengawas
yang meriputi kebijaksanaan cri
bidang organisasi, puruncanrrn
, perkreditan, keuangan,. kepegawaian, umum
dan pengawasan
untuk mendapatkan pengesahan;

c' Menyusun dan menyampaikan raporan hasir usaha


berkara dan
kegiatan PD. BPR setiap 3 (tiga)
bulan sekali kepada walikota
melalpi Dewan pengawas;
d. Menyusun dan rnenyampaikan laporan
tahunan yang terdiri atas
neraca dan perhitungan Laba/Rugi pD.
BpR kepada Watikota
melalui Dewan pengawas untuk
mendapatkan pengesahan.

pasal 35
Direksi mempunyai wewenang ;

a. Mengurus kekayaan pD. BpR;

b. Mengangkat dan membe,.hentifisp pegawai pD. BpR


:eriasarkan peraturan llepegawaian dengan persetujuarr
t9

d' /rpabira dipandang


perru dapat menunjuk
seorang kuasa atau
rebih untuk mewakiri pD,
BpR sebagaimana dirnaksud
huruf c;
e' Membuka Kantor cabang atau
unit perayanan berdasarkan
persetujuan Walikota
atas pertimbangan Dewan pengawas
seterah mendaptakan ijin
Bank rndonesia;
f' fi'rembeli, menjuar atau
dengan cara rain mendapatkan
merepaskan hak atas barang atau
mirik pD. BpR berdasarkan
persetuiqan warikota
atas pertimbangan Dewan pengawas,
g' Menggadaikan barang barang
- mirik pD, BpR berdasarkan
persetujuan warikota
atas pertinrbangan Dewan pengawas
,

pasal 36
(1) Direksi daram rneraksana*an
tugas, fungsi dan wewenang
bertanggungjawab kepada Walikota melalui
Dewan pengarvas;
(2) Pertangungjawaban Direksi
dilakukan secara tertulis
ditandatangarri oleih Diroktur, yang

paragraf
S
pembagian
Tugas Direksi
pasal 37
(1) Direktur Utama mempunyai
perencanaan dan
tugas menyelenggarakan
koordinasi daram mer'ksanakan
serta merakukan pernbinaan tugas Direksi
dan pengendarian
atas bagian ;
(2) Direktur mempunyai
tugas melakukan pernbinaan
pengendalfan atas dan
bagian;
(3) Daram meraksanakan
tugas sebagaimana
dan ayat (2)' masing dimaskud ayat (1)
- masing Anggota Direksi mempunyai
kewenangan ya^g diatur
d,3ilgo. Keputusan
walikota;
(4) Apabira' Direktur Lftama
berharangan daram
tugasriya meraksanakan
rlapatdiwakili, oleh
Direktur;
(5) Direktur daram menyerenggarakan
tqgasnya b*rtanggungjawab
pada Direktur Utama;
20

6) Apabila .semua Anggota Direksi terpaksa tidak berada di


ternpat / berhalangan, maka Dewan Pengawas segera
menunjukseorangatauduaorangKepalaBagianuntuk
pelaksana
diusutkan fgnaoa walikota untuk ditunjuk, selragai.
tugas direksi yang dituangkan dalam keputusan walikota;
Direksi dapat mengadr.rkan kerjasama dengan pihak lain
dalam
(7)
upays mengembangkan usaha PD. BPR'dengan persetujuan .,

Walikota.

Paragraf 6
Rapat Direksi

Pasal 38

(1) Rapat Direksi diseler:ggaraKan secara periodik minimal satu


knli dalam 1 (satu) bulan;

(2) Direktur tJtartt;"t rllorrllnpin llapat Diroksi

Paragraf 7

Hak - hak Direksi


Pasal 39

(1) Direksi berhak memperoleh penghasilan yang terdiri dari :

a. Gaji;
I

b, Tunjangan .

(2t Jenls dan besarnya gaji serta tunjangan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1), ditetapkan berdasarkan Keputusan
Walikota.

Pasal 40

(1) Direksi mempunyai irak untuk cuti yang meliputi ;

a. Cuti tahunan selama 12 (dua belas) hari kei'ja;


b. Cuti.besar I cuti panjang selama 2 (dua) bulan untuk setiap
1 (satu) kali masa jabatan;
e Crrti hersalin'selarna 3 (tioa) bulan baoi Direktris:
| )1

nbf cuti sebagaimana dimaksud ayat (1)'


(2) Pelaksanaan
setelah,mendapat persetujuan dari Walikota atau
dilaksanakan
Pejabat Yang ditunjuk;
cuti mondapatkan penghasilan
(3) Direl<si selamalmelakspnakan
penuh dari PD' BPR; i
porusahaan' Direktur tidak
(4) Apabila. karena 'kesibukan
mengambilcutibesar/cutipanjangdiberikangantiuang
yang diterima pada bulan terkhir'
V sebesar 1 (satu) Xali:gaji

Paragraf B

Pemberhentian Direksi
. Pasal 41

Anggota Direksi diberhentikan karena


I
(1)
o. Masa jabatannYa berakhir;
b, Monlrrggal dunia ;
c. Pernrintaan sondirii

d. Sesuatu. hal !€rn$ mengakibatkan ia tidak dapat


wajar;
melaksanakan tugasnya secara

e, Melakukan tindakan yang dapat


rnerugikan PD' BPR ;

f.Tidakrnelaksanakantugasnyasesuaidenganperundang-
undangan Yang t)erlaku;
!:

g.Terlibatdalamtindakpidanaberdasarkankeputusan
pehgaoitan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap'

(2) Anggota Direks! yang diberhentikan karena alasan


r iialam ayat (1) huruf b dan huruf d'
' sehagaimnq' oimlxouo
penghargaan yang tresarnya
diborikan uang duka dan uang
ditetapkansecaraproporsionalsesuaidenganmasa
jabatannYa;'

(3)Anggota:Direksi)'angdidugamelakukantindakansebagaimana
' dan huruf 9' f
Oimafsud pada ayat (1) huruf c' huruf
jabatannya oleh walikota atas
diberhentikan senrentara dari
usul Dewan Pengawas'
22r

Pasal 42

(1)Selambat-lambatnyal'(satu)bulansejakpemberhentian
.sementara, Dewan Pengawas rnelakukan rapat yang dihadiri
oleh Anggofa Direksi ,,sebagaimana dimaksud Pasal,41
ayat

(3),untuk,menetapkandanmengusulkankepadaWali}<ota
apakah yang'bersangi<utan diberhentikan aiau direhabilitasi;
(2) Apabila dalam 1 (satrr) bulan sebagaimana dimaksud ayat

(1), Keputusan Waliiiotd belum ada, maka pemberhentian

sementara batal denri hirkum dan yang bersangkutan dapat


rnelaksanakan tugasttya kentbali sebagaimana mestinya;
(3) Apabila dalam rapat sebagaimana dimaksud ayat (1)' Anggota
Direksi tidak hadir. tanpa alasan yang sah, mal<a yang
bersangkutan dianggap.rnenerima keputusan yang ditetapkart
oleh Walikota ;

(4) Apabila porbttirtirtt cJilakukan oleh Anggota Direksi merupakan

, rnaka yang bersangkutan diberhentikan tidak


tlnclsk pic,laner
dengan hormat dan diproses, sesuai dengan ketontuan
perundang - undangan Yang berlaku,

BAE VI
,.1, STRUKTUR ORGANISASI , TATA KERJA DAN UMIAN TUGAS
Pasal 43

Struktur Organisasi, Tata Kefja dan Uraian Tugas akan diatur lebih
.;

lanjut dalam {rylY-*-n w?!i{91".

BAB VII

" KEPEGAWAIAN
Pasal 44

(1) Kedudukan hukum , gaji dan tunjangan hari tua serta


penghasilan lainnya dari pegawai PD. BPR diatur dongan
Kgp.u_lqqan Walikota;
,tj
k'' tr

23

lri
(2) Direksi rpengangkat dan atau memberhentikan pegawar
lr
menltrut I,l Peraturan Kepegawaian' PD, BPR setelah
mendapatkan persetujuan Walikota , sesuai dengan peraturan
',;ni tu ' lil'lll,i'i'tr'f'
perundang - undangan yang berlaku.
il
lr.
I BAB v*r
TUTJJANGAN HARI 'IUA
Pasal 45

(1) PD, BPR fejiO mengadakan tunjangan hari tua bagi pegawai
, PD, BPR .i
i'
(2) Tunjangaq:.''' .hari tua .sebagaimana dimaksud ayat (1),
bersumber dari :

a. luran p'onsiun clan tunjangan hari tua dari pegawai PD.


gJrp; ,l tr' ' r'l"" '"
l

ll, Bagian: cJari darta kdsejnlrteraan;


I

c. Usaha - usaha lain'yang sal;r.


i.
i ,: BAB lX
l"
IRENCANA KERJA DAN ANGGAMN
r;i
; I ii Pasal46
i::
(1) Selambat
:l:if';lambatnya
1 (satu) bulan sebelum tahun buku
berakhir, Oireksi menyampaikan Rencana Kerja Tahunan dan
i!.
Anggaran PD. BPR kepada Walikota melalui Dewsn Pengawas
r il
untuk menp?pat penggsahan;

't'i. saqpai dengan permulaan tahun buku Wallkota tidak-


(21 Apabila
memberikanii pengesahan , maka rencana kerja tahunan dan
anggaran PD. BPR tlinyatakan tidak ber{aku.
(3) $etiap perubahan rencana kerja tahunan dan anggaran PD.
,BPR yang terjadi dalam tahun buku yang bersangkutan harus
I
mendapat'peirgesahan Walikota;

{4; ,Rencana ker;a Teihunan dan Anggaran PD. BPR yang


?4

BAB X
TAHUN BUKU , I.APOB{\N, D,AN PERHITUNGAN TAHUNAN

(1) rahun buku PD, BPR #Tfin takwim;


121' Laba bersih pD, BpR seterah dipotong pajak yang
terah
disahkan oreh warikora ditetapkan sebagai berikut :

a. Bagian laba untuk daerah 40 %;


b, Cadangan Umum Z0 a/oi
c, 'Cadangan Tujua n ZA o/o
. d. Dana Kesejahteraan 10 %
e. Jasa produksi 10'%
(3) Laba untr.rk pernerintah Daerah sob;rgairna'a
climaksild ayat
(2), akalr drarrggarkan dararn eryat penerimaan
Anggaran
Pondapatar darr t3oranJa osorah tahun anggaran
berikutnya;
(4) Dana Kesejahteraan sebagaimana dimaksud
ayat (2)
huruf d, diarokasikan untuk dana pegawai,
kepentingan sosial
dan sejenisnya;
(5) penggunaan jasa produksi
critetapkan oreh Direksi dengan
persetujuan Walikcjta .

,. pasal 48
(1) selambat - rambartnya 3 (tiga) bulan seterah berakhir tahun
buriu, Direksi menyampaikan perhitungan
Tahunan yang
terdiri dari Neraca dan perhitungan Laba
/ Rugi kepada
Dewan Pengawas dan diteruskan kepada walikorta
untuk
mendapatkan pengesahan ;

(2) Neraca dan perhitungan Laba / Rugi sebagaimana dimaksud


daram ayat (1), oitlandatangani oreh Direksi
dan Dewan
Pengawas atau seorang anggota serta
disahkan oreh
Waiikota i
25

(3) Direksi *ajib


membuat Laporan '[ahunan tentang
perkembangan usaha pD. BpR yang telah disahkan oleh
walikota untuk disampaikan kepada Bank Indonesia ;

(4) Direksi,wajib men$umumkan Neraca dan perhitungan Laba i


Rugi rahunan yang telatr disahkan pada papan pengumuman
PD. BPR ;'
(5) Neraca dan perhitungan Laba / Rugi yang disahkan oleh
walikota memberikan pembebanan tanggung jawab kepada
Direktur dan Dewan pengawas.

BAB XI
TANGGUNG JAWAB DAN TUNTUTAN GANTI RUGI
pasal 49
(1) Anggota Direksi pD, BpR yang dengan
cJan atau pegawai
sengaja maupun iioals sengaja atau karena kelalaiannya
menimburkan ke^rgian, bagi pD. BpR, wajib
mengganti
kerugian dimaksud ;

(2) Tata cara penyelesaian ganti rugi sebagaimana


dimaksud
ayat (1), sesuai dengyn ketentuan perundang _
unclangan
yang berlaku.

I ,ou
^,,
KERJASAMA

(1) PD. BPR dapat meJakukan kerjasama dengan. Lembaga


Keuangan i perba'kan serta rembaga
rainnya daram usaha
peningkatan modal,' mdnajemen, profesionaiisme
perbankan
dan lain - lain ;
(2) Kerjasanra sebagaimana dimaksud ayat (1),
setelah
mendapat persetujuan'Walikota dan DpRD.
26

. BAB XIII

A$OSlASl
Fasal 51

(1) Setiap PQ Bgnk Perk"editan Rakyat dapa! menjadi anggota


PERBARIIDo (Perhrmpunan Bank Perkreditan Rakyat
lndonesla);
(2) Untuk mendukung kqrjqsama sebagaimana dimaksud daram
rehaoaimana dima

PasalsldapatmemanfaatkanPERBAR|NDosebagai
asosiasi yang ditugasi menjembatani kegiatan |<erjasama
antar PD Bank Perkreditan Rakyat ;

BAB XIV

PEMBINAAN,
'Pasal 52

(1) Wallkota tnolakukitrr pombinaan terhadap PD' BPR '

(2) tSank lrrdonesia setempat nrelakukart pembinaan dan


pengawasan perbanl<an terhadap PD. BPR,
:

.Pasal 53
(1) Pembubaran PD BPR ditetapkan dengan Peraturan Daeralt ;

(2) Walikota' menunjuk Panitia Permbubaran PD' BPR

sebagaimana dimaksud . aYat (t);


(3) Rpanila PD. BPR dibubartan, hutang dan kervajiban keuangan
dibayar dari harta kekayaan PD. BPR dan sisa lebih kurang
menjadi milik / tangguitg jawab Pemerintah Daerah ;

(4) Panitia Pembuba:an PD. EPR menyarnpaikan

pertanggungjawaban pembubaran PD. BPR kepada Walikota'


:
l^.1
*
2i
t

Pasaj 54

(1)Walikotamenyelesa:kankekaryaanDireksi<janPegawaiPD.
BPR Yang dibubarkafl in*"'

(2)PembubaranPD.BPRdilakukansetelahmendapat
dari Bank lndonesia'
'--'---'- dan keputusan
nertimbapgan
i
(3) Semua liekayaan/aset termasuk hutang piutang PD'
BPR
' yang ditetapkan dalam
menjadi l*"*uy""n/aset PD' BPR
Peraturar,l Daerah. i

BAB XVI

KETENTUAN PENUTUP
Pasal 55

l..lul lral yillla bolut,r diatrrr rJalarn Peraturan Daerah ini,


t ' " -r--^ diatur lebih
sopanJang nlollgonar tol(nis pelaksanaannya akan I

lanjut dongan l(eputusarr Walikota

i
!
Pasal 56'
.i
Peratuian Daerah ini'rnulai berlaku sejak tanggal diundangl<an'
I
I

pengundangan
Agar setiap orang niengetahuinya rnemerintahkan
peraturan Daeirah ini dengan penempatannya dalam Lembaran
Daerah. \

i.
Ditetapkan di Blitar
parla tanggal 2i Juli 2004
i

j WALIKOTA BLI.TAR

TirJ.

I lii;-Ji
'
ilHH?:rii?iir;'*
BL|IAR
DAERAH KOTA
SEKRETARIS
Ttd-

Sxrysoto
TAHLN 2OO4 NOMOIT 26iD
DAERAH KOTA BLITAR
LEMBARA{

lffiHfr8t'f utIrAR
dan Tata Laksalta

Agus'Basuki

Anda mungkin juga menyukai