TENTANG
2. Undang-Undang ...
-2-
Nomor 53 Tahun 1999 tentang
2 Undang-Undang
pemberrt t r,r,
-Kabup;;J pelalawan, Kabupaten
Rokan Hilir, Kabupaten
Rokan Hulu, Kabupaten
*-iit'gingi'
Siak,Kabupatenf"ti*'"t'KabupatenNatuna'Kota Batam
' dan Tahun 1999
-Kuant"tt
Kabupaten
(Lembaran Negara T"pr-uiir. .i"a_"nesia
Nomorlsl,Tambar,anLembaranNegaraRepublik
t1"1 diubah
Indonesia tomor sg62l
""u.g"iman-a
dengan undang-Undang
beberapa k;1i terakhir
Nomor34Tahun20ostentangPerubahanKetiga
53 lahun t999 tentang
atas undang-undarrg-lll*or Kabupaten
Pembentukan r<tUuiatl; -Pelalawan'
Rokan Hilir, Kabupaten
Rokan Hulu, t<auuplien Natuna'
*-Si"gingi' Kabupaten Batam
Siak, Kabupaten f"ti*""' dan Kota
Kabupaten Kuant"" ' Tahun 2008
(Lembar;; Negara 1.rr-uiir. .i"aonesia
Nomorlo1,Tambak,a^nLembaranNegaraRepublik
irraot Nomor 4880);
"sia
Undang-Und'ang Nomor
31 Tahun 2OO4 tentang
3. Indonesia
perikanan (Lembaran Negara Republik Lembaran
Tambahan
Tahun 2oo4 No*J,^ i L;, Nomor 4433)
Negara Republik Indonesia
sebagai*'""ttelahdiubahdenganUndang-
2OOg tentang Perubahan
Undang Nomor as-fahun 31 tahun 2OO4
atas perikarr"rr--
Und'ang-Undang Nomor
Republik
tentang tiembaran Negara ,
Nomor-
Indonesia Tahun 2OOg ''51'^^I"*Oahan
LembaranNegara-n.p,bliklndonesiaNomor
5o73);
N-omor N:-Tot 23
Tahun 2Ol4
4. Undang-Undang ^ (Lembaran Negara
tentang Pemerintahan Daerah2OL4 Nomor 244 '
RepuUiit< Indonesia Tahun
TambahanLembaranNegaraRepublik.Indonesia
diubah beberapa
Nomor 5587) "tU"g"imana ::lah Nomor 1 Tahun
kali terakhir deng#u"aang-Undang
Keuangan antara
2022 tentang Hubungan
Pemerintahan Daerah
Pemerintah pu"^i dan I;donesia Tahun 2022
(Lembaran N"g.,J n"|,,u,ik Negara Republik
Nomor 4, Tambah; Lembaran
Indonesia Nomor 6757);
5. Undang-Undang "'
-3-
MEMUTUSI(AN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
8. Nelayan ...
-5-
Pasal 2
Peraturan Wali Kota ini dimaksudkan untuk:
a. menjamin keberlanjutan program pemberdayaan
Pelaku Usaha Perikanan di Daerah;
b. meningkatkan kemampuan Kelompok Usaha
Perikanan dalam mengelola keuangan dan
administrasi kelompok; dan
c. meningkatkan kemampuan Kelompok Usaha
Perikanan dalam mengelola dan mengembangkan
bantuan.
Pasal 3 ...
-7-
Pasal 3
Peraturan Wali Kota ini bertujuan untuk mewujudkan
Pelaku Usaha Perikanan di Daerah menjadi Kelompok
Usaha Perikanan yang bermartabat, sejahtera, dan
mandiri.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 4
Ruang lingkup Peraturan Wali Kota ini, meliputi:
a. Penyelenggaraan pemberdaYaan;
b. Pola Pemberdayaan Pelaku Usaha Perikanan;
c. Pendanaan;
d. Pengawasan; dan
e. Sanksi dan Penghargaan.
BAB III
PENYELEN GGARAAN PEM B ERDAYAAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 5
(1) Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
melaksanakan Pemberdayaan kepada Pelaku Usaha
Perikanan.
(2) Pemberdayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui strategi:
a. penumbuhan Kelompok Usaha Perikanan;
b. pendampingan manajemen kelompok;
c. pengembangan kelomPok; dan
d. fasilitasi bantuan.
Bagian Kedua
Kelompok Usaha Perikanan
Pasal 6
Bentuk Kelompok Usaha Perikanan, terdiri dari:
a. KUB yang dibentuk oleh nelaYan;
b. POKDAKAN yang dibentuk oleh pembudidaya ikan;
dan
c. POKLAHSAR yang dibentuk oleh pengolah dan
pemasar ikan.
Bagian ...
-8
Bagian Ketiga
Penumbuhan Kelompok Usaha Perikanan
Pasal 7
(1) Kelompok Usaha Perikanan berfungsi sebagai
lembagalbadan usaha bagi Pelaku Usaha Perikanan
untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan
keluarganya.
(2\ Manfaat Kelompok Usaha Perikanan bagi Pelaku
Usaha Perikanan:
a. menumbuhkan rasa kepentingan bersama;
b. menyelesaikan masalah yang dihadapi secara
bersama;
c. mempermudah proses kemitraan usaha;
d. mempermudah akses teknologi, informasi, pasar,
dan permodalan;
e. meningkatkan kemampuan pengelolaan,
pengembangan, dan diversifikasi usaha;
f. sebagai wadah yang efektif dan efisien untuk
belajar; dan
g. sebagai fasilitator penyampaian dan pelaksanaan
kebijakan pemerintah bagi Pelaku usaha
Perikanan.
(3) Tahap Pembentukan Kelompok Usaha Perikanan:
a. melakukan rapat rencana pembentukan Kelompok
Usaha Perikanan yang difasilitasi oleh tenaga
fasilitator Dinas danlatau penyuluh perikanan
yang dibuktikan dengan berita acara
pembentukan Kelompok Usaha Perikanan yang
diketahui oleh lurah setemPat;
b. rapat rencana pembentukan Kelompok Usaha
Perikanan sekurang-kurangnya dihadiri oleh 10
(sepuluh) orang Pelaku Usaha Perikanan;
c. menyusun AD/ART yang memuat paling sedikit:
1. nama KelomPok Usaha Perikanan;
2. waktu dan temPat Pembentukan;
3. keanggotaan dan kePengurusan;
4. tujuan, fungsi, dan asas;
5. bentuk usaha dan kegiatan;
6. besar dan asal modal;
7 . pembagian ...
-9-
7. pembagian keuntungan;
8. pembagian kerugian;
9. mekanisme rapat dan musyawarah; dan
10. aturan tambahan.
d. membentuk dan memilih pengurus Kelompok
Usaha Perikanan paling sedikit terdiri dari ketua,
sekretaris, dan bendah ara;
e. keanggotaan dan kepengurusan dengan jumlah
anggota paling sedikit 10 (sepuluh) orang dan
paling banyak 25 (dua puluh lima) orang Pelaku
Usaha Perikanan; dan
f. membuat rencana kerja Kelompok Usaha
Perikanan;
(4) Pembentukan Kelompok Usaha Perikanan ditetapkan
melalui Keputusan Lurah.
(5) Kelompok Usaha Perikanan yang telah dibentuk
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) mendaftarkan
kepada Dinas.
(6) Dinas menerima pendaftaran sebagaimana dimaksud
pada ayat (5) dengan menerbitkan Surat Pendaftaran
Kelompok Usaha Perikanan.
Bagian KeemPat
Pend,ampingan Manajemen Kelompok Usaha Perikanan
Pasal 8
(1) Dinas melakukan pendampingan kelompok baik
manajemen kelompok, keuangan, dan pengelolaan
bantuan.
(2) Dalam melakukan pendampingan kelompok
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Dinas dapat
menunjuk petugas pendampingan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Pendampingan manajemen kelompok sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur melalui keputusan
Kepala Dinas.
(4) Administrasi Kelompok terdiri dari :
d. rencana ...
- 10-
d. rencana kerja;
e. buku tamu;
f. laporan produksi;
g. berita acara kesepakatan pengelolaan bantuan;
h. papan nama; dan
i.buku aset.
(5) Administrasi keuangan terdiri dari :
Bagian Kelima
Pengembangan Kelompok Usaha Perikanan
Pasal 9
Pengembangan Kelompok Usaha Perikanan diarahkan
agar kelembagaan yang telah terbentuk dan tumbuh
dapat melaksanakan fungsi secara efisien dan efektif
melalui:
a. Penilaian kelas Kelompok Usaha Perikanan
diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelas Kelompok
Usaha Perikanan, yaitu:
1. Kelas Pemula, merupakan kelas terbawah dan
terendah dari segi kemampuan, dengan batas nilai
skoring penilaian 0 s.d. 350;
2. Kelas Madya, merupakan kelas menengah di
mana kelembagaan pada kelas madya sudah
melakukan kegiatan perencanaan meskipun
masih terbatas, dengan batas nilai skoring 351
s.d. 650; dan
3. Kelas Utama, menrpakan kelas yang tertinggi di
mana kelembagaan pada kelas utama sudah
melakukan kegiatan dalam perencanaan sampai
pelaksanaan meskipun masih terbatas, dengan
batas nilai skoring 651 s.d. 1.000.
b. Kriteria penilaian kelas Kelompok Usaha Perikanan
sebagaimana dimaksud pada huruf a tercantum
dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Wali Kota ini.
c. Pengklasifikasian ...
-11-
8. kas
- 13-
BAB IV
POLA PEMBERDAYAAN PELAKU USAHA PERIKANAN
Bagian Kesatu
Pengelolaan Bantuan
Pasal 10
(1) Pengelolaan bantuan berupa sarana usaha perikanan
diberikan kepada Kelompok Usaha Perikanan sesuai
pengelompokan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6.
(2) Bantuan berupa sarana usaha perikanan
sebagaimana dimaksud Pada aYat (1) menjadi
modal/aset Kelompok Usaha Perikanan.
(3) Kelompok Usaha Perikanan menyepakati dan
menetapkan nilai bantuan sarana usaha perikanan
sebagaimana dimaksud pada ayat (21 sesuai dengan
harga yang disepakati sebelum diserahterimakan
kepada anggota Kelompok Usaha Perikanan yang
dituangkan dalam berita acara.
(41 Kelompok Usaha Perikanan menyepakati dan
menetapkan anggota yang menerima bantuan Sarana
usaha perikanan untuk dikelola dan dimanfaatkan
dan dituangkan dalam berita acara.
(5) Anggota Kelompok Usaha Perikanan yang menerima
bantuan sarana usaha perikanan sebagaimana
dimaksud pad a ayat (4) mengembalikan dengan cara
mengangsur sesuai dengan kesepakatan yang
dituangkan dalam berita acara sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dalam jangka waktu tertentu.
Pasal 1 1
-14-
Pasal 11
Bagian Kedua
Pengelolaan Kas Kelompok Usaha Perikanan
Pasal 12
Pengelolaan kas Kelompok Usaha Perikanan terdiri dari:
a. kas Kelompok Usaha Perikanan bersumber dari iuran
anggota, simpanan anggota, dan pengembalian nilai
bantuan yang diterima anggota dan sumber-sumber
lain yang sah dan tidak mengikat;
b. biaya operasional Kelompok Usaha Perikanan dapat
menggunakan/memanfaatkan kas Kelompok Usaha
Perikanan yang berasal dari iuran anggota dan
sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat;
c. kas Kelompok Usaha Perikanan dapat dimanfaatkan
anggota Kelompok Usaha Perikanan dalam
pengembangan usaha anggota berupa sarana
prasarana perikanan;
d. anggota yang memanfaatkan Kas Kelompok Usaha
Perikanan wajib mengembalikan sejumlah uang
senilai barang yang diterima dalam jangka waktu
yang telah disepakati; dan
e. membuat kesepakatan pemanfaatan kas Kelompok
Usaha Perikanan untuk usaha anggota berupa sarana
prasarana perikanan, sekurang-kurangnya memuat
nilai barang, nilai pengembalian barang ke Kelompok
Usaha Perikanan, jangka waktu, dan sanksi.
Bagian
- 15-
Bagian Ketiga
Fasilitasi Bantuan
Pasal 13
(1) Pemerintah Daerah berdasarkan kewenangannya
dapat memberikan bantuan pengembangan usaha
dalam rangka penguatan modallaset Kelompok Usaha
Perikanan.
(2) Pemberian bantuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berupa sarana usaha perikanan yang
ditetapkan melalui Keputusan Kepala Dinas.
(3) Persyaratan penerima fasilitasi bantuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. syarat Kelompok Usaha Perikanan; dan
b. syarat Teknis dan Jenis Bantuan.
(41 Syarat Kelompok Usaha Perikanan sebagaimana
disebutkan pada ayat (3) huruf a, meliputi:
a. Kelompok Usaha Perikanan yang telah terdaftar
pada Dinas;
b. Kelompok Usaha Perikanan dan anggota
Kelompok Usaha Perikanan yang telah memiliki
kartu KUSUKA atau telah terdaftar pada modul
KUSUKA dalam laman satudata.kkp. go.id;
c. Kelompok Usaha Perikanan yang berdomisili di
Daerah/Memiliki Kartu Tanda Penduduk di
Daerah dan bukan ASN/TNI/ Polri/Anggota
Legislatif, Penyuluh / PPB ;
d. Kelompok Usaha Perikanan yang telah memiliki
rekening tabungan;
e. diutamakan Kelompok Usaha Perikanan yang
belum pernah menerima bantuan sarana
prasarana perikanan dari Pemerintah Daerah;
f. penerima bantuan tidak boleh menerima bantuan
2 (dua) tahun secara terus menerus;
g. telah menjalankan manajemen Kelompok Usaha;
dan
h. berkomitmen mengelola bantuan menjadi modal
Kelompok Usaha Perikanan dengan dituangkan
dalam surat pernyataan.
(5) Syarat Teknis dan Jenis Bantuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf b tercantum dalam
Lampiran II, Lampiran III, dan Lampiran IV yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Wali Kota ini.
(6) Calon ...
-16-
BAB V
PENDANAAN
Pasal 14
Biaya yang ditimbulkan akibat dari Peraturan Wali
Kota ini dibebankan kepada Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) Kota Batam dan sumber-
sumber lain yang sah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
BAB VI
PENGAWASAN
Pasal 15
(1) Pengawasan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan
Kelompok Usaha Perikanan dilakukan secara
periodik oleh Dinas melalui bidang yang membidangi
pemberdayaan pelaku usaha perikanan dengan
melibatkan bidang teknis terkait.
(2) Hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) digunakan sebagai bahan perbaikan dan
pembinaan dalam pelaksanaan kegiatan.
(3) Waktu dan metode pelaksanaan pengawasan dapat
dilakukan melalui observasi lapangan, diskusi
danlatau analisa dokumenllaporan secara berkala,
antara lain:
a. melakukan penilaian aset Kelompok Usaha
Perikanan dengan menilai kekayaan Kelompok
Usaha Perikanan baik aset lancar maupun tidak
lancar; dan
b. melakukan ...
-17-
BAB VI
SANKSI DAN PENGHARGAAN
Pasal 16
(1) Setiap Kelompok Usaha Perikanan yang melakukan
pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10, Pasal 11, dan Pasal L2
dikenakan sanksi beruPa:
a. teguran tertulis; dan latau
b. tidak diberikan bantuan dalam bentuk apa pun
selama 2 (dua) tahun berturut-turut.
(2) Tata cara pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Keputusan
Kepala Dinas.
Pasal 17
(1) Setiap Kelompok Usaha Perikanan yang melakukan
ketentuan Pasal 10, Pasal 1 1 , dan Pasal 12 dapat
diberikan penghargaan beruPa:
a. piagam penghargaan; danlatau
b. sarana prasarana perikanan.
(2) Tata cara pemberian penghargaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan
Keputusan Kepala Dinas.
Pasal 18
(1) Informasi dan pelayanan Pemberdayaan Pelaku
Usaha Perikanan diperoleh melalui Aplikasi Si-Ikan
berbasis website dan Android.
(2) Dalam hal Aplikasi Si-lkan berbasis website dan
Android terjadi gangguan, maka dapat melakukan
pelayanan langsung di Dinas.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18
Pada saat Peraturan Wali Kota Batam ini mulai berlaku:
a. Peraturan Wali Kota Batam Nomor t4 Tahun 2Ol3
tentang Kriteria Calon Penerima dan Prosedur
Penyaluran Bantuan Kegiatan Pengembangan
Sarana Usaha Perikanan Budidaya dan Pengolahan
Hasil Perikanan Program Penanggulangan
Kemiskinan (Berita Daerah Kota Batam Tahun 2Ol3
Nomor 284); dan
b. Peraturan Wali Kota Batam Nomor 48 Tahun 2022
tentang Pola Jitu Pemberdayaan Nelayan Kota
Batam (Berita Daerah Kota Batam Tahun 2022
Nomor 9L6),
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 19
Peraturan Wali Kota ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar
-t9-
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Wali Kota ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kota Batam.
Ditetapkan di Batam
pada tanggal 29 Asvxlr 2O2"
RUDI
Diundangkan di Batam
Pada tanggal lg Aorlrts L6Lg
IN
KRITERIA PENILAIAN
KELOMPOK USAHA PERIKANAN
c. Ooh - 33 o/o
kemampuan dalam 15 Nilai Ma><
men S1S eluan sar
d. tidak mampu dalam menganalisis peluang 0
asar
F. Kemampuan dalam menciptakan peluang 40
a
a. semua anggota berusaha menciptakan 40 Nilai Max
ke a
b. semua pengurus berusaha menciptakan 25 Nilai Mo<
peluang kerja
c. hanya ketua yang berusaha menciptakan 15 Nilai Ma>r
peluang kerja
d. tidak ada yang berusaha menciptakan 0
peluang kerja
G. Kemampuan dalam menumbuhkan dan 40
m ,emban aset usaha
a. > 66 % kemampuan dalam menumbuhkan 40 Nilai Ma><
dan mengemban aset usaha
b. 34 o/o - 66 oh kemampuan dalam 25 Nilai Ma>r
menumbuhkan dan mengembangkan aset
usaha
c. 0 % - 33 o/o kemampuan dalam 15 Nilai Max
menumbuhkan dan mengembangkan aset
usaha
d. tidak mampu menumbuhkan dan 0
mengembangkan aset usaha
V KEMANDIRIAN 200
A. Kemampuan merespons lnovasl 50
a. > 66 oh kemampuan dalam merespons 50 Nilai Mo<
inovasi
b. 34 % - 66 o/o kemampuan dalam 30 Nilai Max
merespons inovasi
c. O o/o - 33 %o kemampuan dalam merespons 10 Nilai Max
inovasi
d. tidak mampu merespons in ovasl 0
B. Kemampuan mengelola risiko usaha 50
a. > 66 oh kemampuan dalam mengelola 50 Nilai Max
risiko usaha
b. 34 o/o - 66 o/o kemampuan dalam mengelola 30 Nilai Ma<
risiko usaha
c. O % - 33 oh kemampuan dalam mengelola 10 Nilai Max
risiko usaha
d. tidak mampu mengelola risiko usaha 0
C. Kemampuan menganalisis dan memecahkan 50
masalah
a. > 66 o/o kemampuan dalam menganalisis 50 Nilai Max
dan memecahkan masalah
b. 34 oh - 66 oh kernampuan dalam 30 Nilai Max
men sis dan memecahkan masalah
c. 0 o/o - 33 o/o kemamPuan dalam 10 Nilai Mor
menganalisi s dan memecahkan masalah
d. tidak mampu menganalisis dan 0
memecahkan masalah
D. Kemam meres S 1 usaha 50
a. semua anggota mamPu meresPons 50 Nilai Max
usaha
b. semua pengurus mampu merespons 30 Nilai Max
uan usaha
c. hanya ketua yang mampu merespons 10 Nilai Mar
usaha
d. tidak ada yang mampu meresPons 0
peluang usaha
1.000
MU MAD RUDI
LAMPIRAN II PERATURAN WALI KOTA BATAM
NOMOR : ,37 TAHUN 2023
TENTANG : PEMBERDAYAAN PELAKU USAHA
PERIKANAN MELALUI SISTEM
INTEGRASI KEGIATAN DAN
BANTUAN PERIKANAN (PERLAKUAN
sr-rKAN)
A. JENIS BANTUAN:
1. Perahu lkapal penangkap ikan berukuran sampai dengan dari 5 (lima)
GT beserta mesin, alat penangkapan ikan, dan sarana pendukung
kegiatan penangkapan ikan, terdiri dari:
B. SYARAT TEKNIS:
1. Perahu lkapal penangkap ikan berukuran sampai dengan 5 (lima) GT
beserta mesin, alat penangkapan ikan, dan sarana pendukung kegiatan
penangkapan ikan.
a. Pengertian
1) yang dimaksud dengan pengadaan perahu lkapal penangkap
ikan berukuran sampai dengan 5 (lima) GT beserta mesin, alat
penangkapan ikan, dan sarana pendukung kegiatan
penangkapan ikan adalah pengadaan dalam 1 (satu) paket;
2) kapal penangkap ikan berukuran sampai dengan 5 (lima) GT
adalah kapal yang dilengkapi dengan mesin utama yang
digunakan untuk menangkap ikan termasuk menamPunE,
menyimp&fl, mendinginkan, dan latau mengawetkan serta
berukuran sampai dengan 5 (lima) GT;
3) alat penangkapan ikan adalah alat penangkap ikan yang
diizinkan yaitu alat penangkapan ikan yang tidak mengganggu
dan merusak keberlanjutan sumber daya ikan serta tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku; dan
4) sarana pendukung penangkapan ikan adalah sarana dan
perlengkapan atau benda-benda lainnya yang digunakan untuk
mendukung kegiatan penangkapan ikan.
b. Persyaratan Teknis
1) Anggota KUB yang menjadi sasaran penerima adalah nelayan;
dan
2) melengkapi surat pernyataan kesanggupan memanfaatkan
kapal.
2. Perahu lkapal penangkap ikan berukuran sampai dengan 5 (lima) GT
beserta mesin dan alat penangkapan ikan kegiatan penangkapan ikan.
a. Pengertian
1) yang dimaksud dengan pengadaan perahu lkapal penangkap
ikan berukuran sampai dengan 5 (lima) GT beserta mesin dan
alat penangkapan ikan adalah pengadaan dalam 1 (satu) paket;
2) kapal penangkap ikan berukuran sampai dengan 5 (lima) GT
adalah kapal yang dilengkapi dengan mesin utama yang
digunakan untuk menangkap ikan termasuk menamPung,
menyimpofl, mendinginkan, dan latau mengawetkan serta
berukuran sampai dengan 5 (lima) GT;
3) alat penangkapan ikan adalah alat penangkap ikan yang
diizinkan yaitu alat penangkapan ikan yang tidak mengganggu
dan merusak keberlanjutan sumber daya ikan serta tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku; dan
b. Persyaratan Teknis
1) Anggota KUB yang menjadi sasaran penerima adalah nelayan;
dan
2) melengkapi surat pernyataan kesanggupan memanfaatkan
kapal.
3. Perahu lkapal penangkap ikan berukuran sampai dengan 5 (lima) GT
beserta mesin.
a. Pengertian
1) yang dimaksud dengan pengadaan perahu lkapal penangkap
ikan berukuran sampai dengan 5 (lima) GT beserta mesin adalah
pengadaan dalam 1 (satu) Paket;
2) kapal penangkap ikan berukuran sampai dengan 5 (lima) GT
adalah kapal yang dilengkapi dengan mesin utama yang
digunakan untuk menangkap ikan termasuk menamPung,
menyimp?o, mendinginkan, dan latau mengawetkan serta
berukuran sampai dengan 5 (lima) GT;
b. Persyaratan Teknis
1) Anggota KUB yang menjadi sasaran penerima adalah nelayan;
dan
2) melengkapi surat pernyataan kesanggupan memanfaatkan
kapal.
4. Mesin kapal perikanan untuk perahulkapal penangkap ikan berukuran
sampai dengan 5 (lima) GT
a. Pengertian
Mesin kapal perikanan untuk perahu lkapal penangkap ikan
berukuran sampai dengan 5 (lima) GT adalah sarana yang
dipergunakan sebagai sumber penggerak pada kapal penangkap
ikan berukuran sampai dengan 5 (lima) GT.
b. Persyaratan Teknis
Anggota KUB yang menjadi sasaran penerima adalah nelayan yang
telah memiliki kapal penangkap ikan berukuran sampai dengan 5
(lima) GT yang didukung dengan dokumen:
1) legalitas kepemilikan kapal dibuktikan dengan dokumen
kepemilikan kapal atau Tanda Daftar Kapal Perikanan (TDKP)
dan berukuran sampai dengan 5 (lima) GT; dan
2) surat pernyataan nelayan penerima yang berisi pernyataan
kesanggupan memanfaatkan mesin kapal perikanan.
5. Alat penangkapan ikan (API) ramah lingkungan
a. Pengertian
Alat penangkapan ikan ramah lingkungan adalah alat penangkapan
ikan yang tidak mengganggu danlatau merusak keberlanjutan
sumber daya ikan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan Nomor IB/PERMEN-KP l2O2L tentang
Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan AIat Bantu Penangkapan
Ikan di WPPNRI dan Laut Lepas serta Penataan Andon Penangkapan
Ikan.
b. Persyaratan Teknis
1) Anggota KUB yang menjadi sasaran penerima adalah nelayan.
2) surat pernyataan nelayan penerima yang berisi pernyataan
kesanggupan memanfaatkan alat tangkap.
6. Sarana pendukung kegiatan penangkapan ikan
a. Pengertian
Sarana pendukung kegiatan penangkapan ikan adalah sarana dan
perlengkapan atau benda-benda lainnya yang dipergunakan untuk
membantu kegiatan penangkapan ikan.
b. Persyaratan Teknis
Anggota koperasi atau KUB yang menjadi sasaran penerima adalah
nelayan yang telah memiliki kapal penangkap ikan berukuran
sampai dengan 5 (lima) GT yang didukung dengan dokumen:
1) legalitas kepemilikan kapal dibuktikan dengan dokumen
kepemilikan kapal atau Tanda Daftar Kapal Perikanan (TDKP)
dan berukuran sampai dengan 5 (lima) GT; dan
2) surat pernyataan nelayan penerima yang berisi pernyataan
kesanggupan memanfaatkan alat penangkapan ikan.
7. Sarana keselamatan PelaYaran
a. Pengertian
Sarana keselamatan pelayaran adalah sarana dan perlengkapan
atau benda-benda lainnya yang digunakan untuk menunjang
keselamatan kegiatan PelaYaran.
b. Persyaratan Teknis
Anggota koperasi atau KUB yang menjadi sasaran penerima adalah
nelayan yang telah memiliki kapal penangkap ikan berukuran
sampai dengan 5 (lima) GT yang didukung dengan dokumen:
1) legalitas kepemilikan kapal dibuktikan dengan dokumen
kepemilikan kapal atau Tanda Daftar Kapal Perikanan (TDKP)
dan berukuran sampai dengan 5 (lima) GT; dan
2) surat pernyataan nelayan penerima yang berisi pernyataan
kesanggupan memanfaatkan sarana dan prasarana keselamatan
pelayaran.
MU MAD RUDI
LAMPIRAN III PERATURAN WALI KOTA BATAM
NOMOR I lfl TAHUN 2023
TENTANG : PEMBERDAYAAN PELAKU USAHA
PERIKANAN MELALUI SISTEM
INTEGRASI KEGIATAN DAN
BANTUAN PERIKANAN (PERLAKUAN
sr-rKAN)
A. JENIS BANTUAN:
1 Benih Ikan Air Laut meliputi Ikan Kerapu, Ikan Kakap, Ikan Bawal
dan lain-lain;
2 Benih Ikan Air Payau meliputi Udang, Ikan Bandeng, Ikan Kakap,
Ikan Bawal, Ikan Nila Salin dan lain-lain;
3 Benih Ikan Air Tawar meliputi Lele, Patin, Nila, Gurami, Bawal Ikan
Mas, Udang dan lain-lain;
4 Paket Indukan Air Laut terdiri dari Calon Induk Ikan Kerapu, Calon
Induk Ikan Kakap, Calon Induk Ikan Bawal dan lain-lain;
5 Paket Indukan Air Payau terdiri dari Calon Induk Udang, Calon Induk
Ikan Kakap, Calon Induk Ikan Bawal, Calon Induk Ikan Bandeng,
Calon Induk Ikan Nila Salin dan lain-lain;
6 Paket Indukan Air Tawar terdiri dari Calon Induk Ikan Lele, Calon
Induk Ikan Patin, Calon Induk Ikan Nila, Calon Induk Gurami, Calon
Induk Ikan Bawal, Calon Induk Ikan Mas, Calon Induk Udang dan
lain-lain;
7 paket Sarana dan Prasarana Budidaya Ikan Air Laut terdiri dari benih
ikan, pakan ikan, keramba jaring apung, keramba jaring tancap,
bagan apung, Obat-obatan dan Vitamin serta peralatan pendukung
kegiatan budidaya Ikan air laut lainnya;
8 Paket Sarana dan Prasarana Budidaya Ikan Air Payau terdiri dari
benih ikan, pakan ikan, keramba jaring apung, keramba jaring
tancap, Terpal, kincir Tambak, Obat-obatan dan Vitamin serta
peralatan pendukung kegiatan budidaya lainnya;
9 Paket Sarana dan Prasarana Budidaya Ikan Air Tawar terdiri dari
benih ikan, pakan ikan, keramba jaring apung, keramba jaring
tancap, Terpal, kincir Tambak, Obat-obatan dan Vitamin serta
peralatan pendukung kegiatan budidaya Ikan Air Tawar Lainnya;
10. Paket Analisa Kualitas Air dan Tanah adalah Paket Pengadaan untuk
menganalisa air dan tanah yang ditujukan pada Pokdakanl
Masyarakat dan lingkungan perairan. Hasil analisanya merupakan
pemeriksaan yang dilakukan Unit Laboratorium Berstandar SNI
(Laboratorium PT. Sucofindo I Laboratorium Karantina Ikan);
11. Paket Kolam Fiber berupa Kolam yang terbuat dari Fiber dengan
berbagai ukuran. Adapun jenis kolam fiber yang biasanya tersedia
adalah Kolam Fiber yang dibuat secara manual maupun pabrikasi;
t2. Paket Kolam terpal berupa Kolam Terpal dengan berbagai ukuran.
Adapun jenis kolam terpal yang biasanya tersedia adalah Kolam terpal
yang berada di atas permukaan tanah dan kolam terpal di dalam
tanah;
13. Paket Obat dan Vitamin Ikan terdiri dari Obat-obatan dan Vitamin
yang terdaftar di Kementerian Kelautan dan Perikanan;
14. Paket Budidaya Ikan Hias terdiri dari Benih ikan hias berbagai jenis,
pakan ikan, wadah berbagai jenis, serta sarana dan prasarana,
coaching klinik dan lain-lain;
15. Paket Budidaya Ikan Sistem Bioflok terdiri dari Benih Ikan Nila, Benih
Ikan Lele, Benih Ikan Patin, Benih Ikan Bawal, Pakan ikan, wadah
Terpal, Aerator, Filter air, dan peralatan lainnya;
L6. Paket Budidaya Ikan Dalam Ember terdiri dari Benih Ikan Nila, Benih
Ikan Lele, Benih Ikan Patin, Benih Ikan Bawal, Pakan ikan, Aerator,
Filter air, dan peralatan lainnya;
17. Paket Budidaya Rumput Laut terdiri dari Benih Rumput laut berbagai
jenis, Perahu, Mesin penyemprot, Waring, Jaring, Tali, Skop net,
Timbang&n, dan peralatan lainnya;
18. Pakan Ikan Air Laut terdiri dari Pakan Ikan Terapung dan Pakan Ikan
Tenggelam serta Rucah, Obat dan vitamin yang dapat di campur
dalam pakan;
19. Pakan Ikan Air Payau terdiri dari Pakan Ikan Terapung dan Pakan
Ikan Tenggelam serta Rucah, Obat dan vitamin yang dapat di campur
dalam pakan;
20. Pakan ikan Air Tawar terdiri dari Pakan Ikan Terapung dan Pakan
Ikan Tenggelam dan Pakan ikan tambahan, Artemia, Cacing sutera,
Tubifex Kutu air, moina sp, serta Obat dan vitamin yang dapat di
campur dalam pakan;
2L. Keramba Jaring Apung HDPB adalah Jenis Keramba jaring Apung
berbahan HDPE dengan berbagai ukuran;
22. Keramba Jaring Apung adalah Jenis Keramba jaring Apung berbahan
Biasa (Orchid) dengan berbagai ukuran;
23. Keramba Jaring Tangkap adalah Keramba jaring Apung berbahan
biasa, Kayu untuk pembuatan rangka keramba, serta pengikat dan
dilengkapi peralatan pendukung;
24. Paket Sarana Pendukung Kegiatan Budidaya terdiri dari Genset,
peralatan kelistrikan, timbang&fl, Pupuk, Obat dan Vitamin, kapur,
Alat sortir, Anco, gunting, penggaris, tali temali, alat ukur kualitas air
dan tanah, gerobak sorong, cangkul, Excapator mini, tangguk, waring,
jaring, paranet, kincir, Aerator, dan lain-lain.
B. SYARAT TEKNIS:
MU MAD RUDI
LAMPIRAN IV PERATURAN WALI KOTA BATAM
NOMOR : l?L TAHUN 2023
TENTANG : PEMBERDAYAAN PELAKU USAHA
PERIKANAN MELALUI SISTEM
INTEGRASI KEGIATAN DAN
BANTUAN PERIKANAN (PERLAKUAN
sr-rKAN)
A. JENIS BANTUAN:
1. Freezer,
2. Chest Freezer,
3. Mesin Cetak Bakso;
4. Mesin Cetak Sosis;
5. Mesin Vaqtm Sealer,
6. Spinneri
7. Meqt Grinder,
8. Food Processor;
9. Blenda;
10. Mixer,
1 1. Insect Killen
12. Kompor 2 Tungku;
13. Kompor Portable;
14. Alat Pemotong Kerupuk;
15. Pengukus Susun;
16. Panci Perebusan stainless;
LT . Panci Presto;
18. Dandang Besar;
19. Deep Friaer,
20. Kuali Penggorengan;
2L. Baskom Stainless;
22. Cool Box;
23. Keranjang berlubang;
24. Keranjang tanpa lubang;
25. Bahan Alat Packing;
26. Hand Sealer,
27 . Paket Pisau Stainless Steel;
28. Timbangan Digital;
29. Tabung Gas;
30. Therma Gel lce;
31. FrizJel;
32. Talenan;
33. Meja Sfainless.
B. PERSYARATAN TEKNIS DAN KRITERIA:
1. Persyaratan Teknis:
a. Mengajukan usulan/proposal bantuan pemerintah ke Dinas;
b. Melampirkan profil POKLAHSAR, fotokopi KTP ketua dan anggota
POKLAHSAR, serta foto kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil
perikanan; dan
c. Telah melaksanakan kegiatan pengolahan dan pemasaran hasil
perikanan.
2. Kriteria:
a. Kelompok calon penerima bantuan tergabung dalam Kelompok
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan skala mikro dan kecil;
b. Kelompok calon penerima bantuan secara aktif melakukan kegiatan
pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; dan
c. Ketua kelompok pengolahan dan pemasaran calon penerima
bantuan bersedia menandatangani surat pernyataan bermeterai,
yang memuat kesediaan menerima bantuan, mengelola bantuan
barang yang diterima dan memanfaatkannya.
MU MAD RUDI