1
.l
MEMUTUSKAN
2
J-!
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
3
1 S. Tim Koordinasi Kerja Sama selanjutnya disingkat TKKS adalah tim yang
dibentuk oleh Kepala Dinas untuk membantu Pemimpin BLUD UPTD
Fuskesmas dan Labkesda dalam mempersiapkan kerja sama UPTD
Puskesmas dan Labkesda.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Bagian Kesatu
Maksud
Pasal 2
Bagian Kedua
Tujuan
Pasal 3
Tujuan dibentuknya Peraturan Wali Kota ini adalah untuk mengatur tatacara
p*iu.k*u.rraan kerja salna BLUD UPTD Puskesmas dan Labkesda yang telah
*"n.r*pkan pola fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan BLUD dengan pihak
lain d,alam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 4
Ruang lingkup Peraturan Wali Kota ini mengatur tata cara pelaksanaan kerja
sama BLUD UFTD Puskesmas dan Labkesda dengan pihak lain, yang meliputi:
a. prinsip kerja sama;
b. bentuk keq'a sama;
c. mitra;
d. perencanaan kerja sama;
e. pelaksanaan kerja sama;
f. pelimpahan kewenangan penandatanganan kerja sama; dan
g. TKKS.
BAB IV
PRINSIP KERJA SAMA
Pasal 5
(1) BLUD UPTD Puskesmas dan Labkesda dapat melakukan ke{a sama
dengan pihak lain, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan.
4
{ J\
(2) Kery'a sarna sebagaimana dimaksud pada ayat {1}, dilakukan berdasarkan
prinsip:
a. efisiensi yaitu dalam melaksanakan kerja sama, harus
mempertimbangkan nilai e{i.siensi yaitu bagaimana menekan biaya
guna memperoleh suatu hasil tertentu atau bagaimana menggunakan
biaya yang sarna tetapi dapat mencapai hasil yang maksimal;
b. efektivitas yaitu dalam melaksa:rakan kerja sama harus
mempertimbangkan nilai efektivitas yaitu mendorong pemanfaatan
sumber daya secara optimal dan bertanggungjawab untuk
ke sejahteraan masyarakat I
c. sinergi yaitu dalam melaksanakan ke{a sarna, diharapkan untuk bisa
mewujudkan harmoni demi terwujudnya kesejateraan masyarakat;
d. saling menguntungkan yaitu dalam pelaksanaan kerja sama,
pelaksanaannya harus dapat memberikan keuntungan bagi para pihak
dan dapat memberikan manfaat bagi masya.raka!
e. kesepakatan bersama yaitu dalam melaksanakan kerja sarna, harus
dicapai kesepakatan atau persetujuafl para pihak untuk melakukan
kerja sama;
f. itikad baik yaitu dalam melaksanakan kerjasama, para pihak harus
mempunyai kemauan untuk secara sungguh-sungguh melaksanakan
kerja sama;
g. mengutamakan kepentingan nasional dan keutuhan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yaitu dalam melaksanakan kerja sarna,
harus dapat memberikan dampak positif terhadap upaya mewujudkan
kemakmuran, kesejahteraan masyarakat dan memperkokoh Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
h. persamaan kedudukan yaitu dalam melaksanakan ke{a sama, para
pihak w4jib menjunjung persElmaarl dalam kesederajatan dan
kedudukan hukurn;
i. transparansi yaitu dalam melaksanakan kerja salna, para pihak harus
mempunyai keterbukaan dalam pelaksanaan kerjasarna, untuk dapat
mengembangkan kerjasama dengan hasil yang maksimal efektif dan
efisien, maka perlu menerapkan :
j. keterbukaan kepada masyarakat dalam proses dan pelaksanaan kerja
sama sehingga masyarakat bisa berfungsi sebagai kontrol bagr
tindakan yang dilakukan dalam pelayanan publik;
k. kompetisi, semua pihak mendapatkan informasi dan kesempatan yang
sama, kompetisi akan menciptakan keterbukaan dalam proses kerja
sama.
1. keadilan yaitu dalam melaksanakan kerja sama, para pihak wajib
menjunjung persElmaan hak dan kewajiban dalam melaksanakan kerja
sama daerah; dan
m. kepastian hukum yaitu dalam melaksakan kerja sama, para pihak
harus mempunyai pemaharnan bahwa kerja sama yang dilakukan
dapat mengikat secara hukum bagl para pihak yang melakukan
kerjasama.
(3) Prinsip saiing menguntungkan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf
d dapat berbentuk finansial dan/atau nonfinansial.
(4) Pendapatan yang berasal dari kerja sama yang sepenuhnya untuk
menyelenggarakan tugas dan fungsi kegiatan BLUD UPTD Puskesmas/
Labkesda.
5
,! .!
BAB V
BENTUK KERJA SAMA
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 6
(U Kerja sarna dengan pihak lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat
(1) dilaksanakan dalam bentuk:
a. KSO terhadap aset pihak lain;
b. Kerja Sama Pemanfaatan BMD; dan
c. KSM.
(21 KSO sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan melalui
pengelolaan manajemen dan proses operasional secara bersama dengan
mitra kerjasama dengan tidak menggunakan barang milik daerah.
(3) Kerja Sama Pemanfaatan BMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b dilakukan melalui pendayagunaan barang milik daerah dan/atau
optimalisasi barang milik daerah dengan tidak mengubah status
kepemilikan untuk memperoleh pendapatan dan tidak mengurangi
kualitas pelayanan umum yang menjadi kewqjiban BLUD.
Pasal 7
(1) Pemimpin BLUD UPTD Puskesmas dan Labkesda melakukan kerja $ama
dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi pada BLUD UPTD
Puskesmas dan l-abkesda.
{21 Kerja Sama sebagaimana dimaksud pad.a ayat {1}, dilaksanakan dengan
melibatkan pihak lain sebagai mitra.
(3) Kerja Sama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dituangkan dalam
naskah perjanjian antara pemimpin BLUD UPTD Puskesmas dan Labkesda
dengan Mitra.
Pasa1 I
(1) Tarif yang dikenakan kepada masyarakat terhadap layanan yang
dihasilkan dari kerja sama ditetapkan oleh Kepala Dinas berdasarkan
rekomendasi TKKS sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Tarif sebagaimana dimaksud pada ayat {1} merupakan tarif yang tidak
diatur dalam Peraturan \fali Kota
Bagran Kedua
KSO Terhadap Aset Pihak Lain
Pasal 9
(1) KSO terhadap aset pihak lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat
(1) huruf a dilakukan melalui pengelolaan manajemen dan proses
operasional secara bersanta dengan mitra kerjasama, yarrg meliputi:
a. KSO terhadap aset pihak lain yang berwujud meliputi tanah,
gedung/hanguna"n dan/atau peralatan atau mesin.
6
b. KSo terhadap aset pihak lain yang tidak berwujud meliputi:
1. perangkat lunak komputer (safttuarel;
2. lisensi dan franchise;
3. hasil kajian/penelitian yang memberikan manfaat jangka panjang;
4. hak cipta, paten dan hak kekayaan intelektual lainnya;
5. merk dagang;
6. karya seni yang mempunyai nilai sejarah/budaya; dan
7. aset tak berwujud lainnya.
(21 KSO terhadap aset pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan cara BLUD up?D Fuskesmas/Labkesda
mendayagunakan aset milik Mitra, untuk selanjutnya digunakan dalam
pemberian pelayanan umum BLUD UPTD Puskesmas dan Labkesda sesuai
jangka waktu tertentu yang disepakati.
(3) KSO terhadap aset pihak lain sebaqaimana dimaksud pada ayat t1)
dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. dilakukan berdasarkan keputusan pemimpin BLUD uprD
Puskesmas/Labkesda.
b. jangka waktu KSO dapat dilakukan berdasarkan periodesitas
pendayagunaan per tahun, per bulan, per hari, atau per jam.
c. jangka waktu KSO sebagaimana dimaksud pada huruf b paling lama 5
{lima} tahun sejak ditandatanganinya perjanjian.
d. jangka waktu KSO sebagaimana dimaksud pada huruf b apabila telah
berakhir dapat diperpanjang setelah dilakukan evaluasi.
(4) Setelah berakhirnya jangka waktu KSO sebagaimana dimaksud pada ayat
3 huruf c BLUD UPTD Puskesmas/Labkesda dapat memiliki asset yang
dikerjasamakan sesuai kesepakatan dengan Mitra.
Bagian Ketiga
Kerja Sama Pemanfaatan BMD
Pasal 10
{1) Kerja Sama Pemanfaatan BMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat
(1) huruf b, meliputi:
a. tanah dan/atau bangunan; dan
b. selain tanah dan/atau bangunan.
{2) Kerja Sama Pemanfaatan BMD berupa tanah dan/atau bangunan
sebagaimana dimaksud pada ayat {1) huruf a, dapat dilakukan untuk
sebagian atau keseluruhannya.
(3) Dalam hal Kerja Sama Pemanfaatan BMD berupa sebagian tanah dan/atau
bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat {2}, luas tanah danlatau
bangunan yang menjadi objek pemanfaatan BMD adalah sebesar luas
bagian ta"nah dal/atau bangunan yang dimanfaatkan.
(4) Kerja sama Pemanfaatan BMD sebagaimana dimaksud pada ayat tl)
mengikuti peraturan perundang-undangan yang mengatur pengelolaan
barang milik daerah.
r-7
I
BAB VI
MITRA
Pasal 11
BAB VIT
PERENCANAAN KERJA SAMA
Pasal 12
(U Pemimpin BLUD menyusun rencana kerja sama yang paling sedikit
menjelaskan secara ringkas mengenai maksud dan tujuan, bentuk, dan
hasil analisis dan evaluasi dari aspek teknis, aspek keuangan, dan aspek
hukum.
(2) Analisis dan evaluasi dari aspek teknis sebagaimana dimaksud pada ayat
(U termasuk berupa spesifikasi teknis/kualifikasi dan/atau kegiatan
terkait objek kery'a sarna.
(3) Analisis dan evaluasi dari aspek keuangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (U termasuk proyeksi pendapatan dan biaya yang timbul dari
pelaksanaan kerja sarna.
(4) Analisis dan evaluasi dari aspek hukum sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) termasuk kelengkapan bukti kepemilikan aset, resiko, dan/atau rekam
jejak Mitra.
(5) Rencana Kerja Sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicantumkan
dalam Rencana Bisnis Anggaran danlatau perubahan Rencana Bisnis
Anggaran.
BAB VIII
PELAKSANAAN KERJA SAlVlA
Bagian Kesatu
Pelaksanaan KSO atau KSM terhadap Aset Pihak Lain
Pasal 13
{2) Besaran imbal hasil sebtrgaimena dimaksud pad* ayat {1) ditetapkan
dengan memperhitungkart :
a. omzet;
8
b. keuntungan; atau
c. biaya operasional.
Bagian Kedua
Pelaksanaan Kerja Sama pemanfaatan BMD
Pasal 14
Bagian Ketiga
Pelaksanaan KSM
Pasal 15
BLUD UPTD Puskesmas/Labkesda dapat melakukan KSM dalam bentuk:
a. pendayagunaan BMD dan/atau aset milik Mitra dalam rangka
menghasilkan layanan, dengan menggunakanl menyertakan sumber dlya
manusia dan/atau kemanrpuan manajerial yang dimiliki BLUD UptO
PuskesmaslLabkesda;
b. pendayagunaan BMD danf atau aset milik Mitra dalam rangka
menghasilkan layanan, dengan menggunakwrl menyertakan sumber dlya
manusia dan/atau kemampuan manajerial yang dimiliki Mitra.
Pasal 16
t1) KSM yang menggunakan aset milik Mitra dilaksanakan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. dilakukan berdasarkan keputusan pemimpin BLUD uprD
PuskesmaslLabkesda;
b. jangka waktu KSM palflng lama 5 (lima] tahun sejak ditandatanganinya
pe{anjian;
c. jangka waktu KSM sebagaimana dimaksud pada huruf b apabila telah
berakhir dapat diperpanjang setelah dilakukan evaluasi dan
penyesuaian klausul dalam perjanjian.
{21 Setelah berakhirnya jangka waktu KSM sebagaimana dimaksud pada ayat
t huruf b BLUD UPTD Puskesmasll"abkesda dapat memiliki aset yang
dikerjasamakan sesuai kesepakatan dengan Mitra
Pasal 17
I
Pasal 18
BLUD UPTD Puskesmas/Labkesda mendapatkan imbalan dari pelaksanaan
KSM sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 sesuai dengan pery'anjian.
Bagran Keempat
Pemilihan Mitra
Paragraf 1
KSO atau KSM
Pasal 19
(1) Pemilihan Mitra kerjasama KSO atau KSM da.pat dilakukan dengan cara:
a. penunjukan langsung;
b. lelang umum;
c. lelang terbatas.
(21 Pemilihan Mitra dengap cara penunjukan langsung sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan dengan syarat:
a. barang atau asset yang dikeq'asamakan merupakan barang I aset
berwujud; dan
b. besaran nilai investasi tidak lebih dari Rp1.000.000.000,00 (1 milyar
rupiah).
(3) Pemilihan Mitra dengan cara lelang umum sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b dilakukan dengan syarat:
a. barang atau aset yang dikeq"asamakaa merupakan barang / aset
berwujud; dan
b. besaran nilai investasi diatas dari Rp1.000.000.000,00 (1 milyar
rupiah).
(41 Pemilihan Mitra dengan c&ra lelang terbatas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf c dilakukan dengan syarat:
a. barang atau aset yang dike{asamakan merupakan barang / aset tidak
berwujud; dan
b. besaran nilai investasi diatas dari Rp1.O00.00O.000,00 (1 milyar
rupiah).
Paragraf 2
Kerja Sama pemanfaatan BMD
Pasal 20
10
Bagian Kelima
Tata Cara Pemiliha:r Mitra Kerja Sama
Paragraf 1
Pasal 21
{41 Tata cara Pemilihan Mitra KSO dan KSM terhadap aset mitra melalui lelang
umum dan lelang terbatas tercantum dalam lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Wali Kota ini.
Paragraf 2
Kerja Sama Pemanfaatan BMD
Pasal 22
Tata cara pemilihan mitra kerja sama pemanfaatan BMD dilaksanakan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur pengelolaan BMD.
Bagian Keenam
Naskah Pedanjian Kerja Sama
Pasal 23
{2) Naskah perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit
memuat:
a. para pihak dalam petjanjian;
b. obyek kerja sama;
c. bentuk kerja sama;
d. jangka waktu kerja sama;
e. volume kegiatan;
11
f. besaran kompensasi tetap, imbal hasil, bentuk imbalan lainya dgdrrl
atau besaran biaya yang harus dikeluarkan kepada pihak lain;
g. jadwal pembayaran kompensasi tetap, imbal hasil, bentuk imbalan
lainya dan/ atau besaran biaya yang harus dikeluarkan kepada pihak
lain;
h. hak dan kewa,iiban para pihak yang terikat daram peq'anjian;
i. evaluasi;
j. terminasi atau pengakhiran kontrak lebih awal;
k. sanksi;
1. force majeur;
m. penyelesaian perselisihan.
BAB IX
PELIMPAHAN KE\MENANGAN PENANDATANGANAN KERJA SAMA
Pasal 24
wali Kota melimpahkan penandatanganan kerja sama BLUD upTD
Puskesmas/Lahkesda dengan mitra kepada Pemimpin BLUD dalam rangka
meningkatkan pelayanan.
BAB X
TKKS
Pasal 25
(2'l TKKS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas sebagai
berikut:
a. melakukan inventarisasi dan pemetaan bidanglpotensi yang akan
diselenggarakan melalui kerja sarta;
b. menyusun prioritas objek yang akan diselenggarakan melalui kerja
sama;
c. memberikan saran terhadap proses pemilihan mitra kerja sama;
d. menyiapkan kerangka acuan/proposrf objek keq'a
e. menilai proposal yang di ajukan oleh pihak lain; "*i;
f. menyiapkan materi rancangan pefanjian ke{a sama;
g. memberikan rekomendasi kepada pemimpin BLUD uprD
Puskesmas/ Labkesda untuk penandatanganan pedanj ian kerj asama.
(3) Segala biaya yang timbul berkenaan dengan pembentukan TKKS
sebagaimana dimaksud pada ayat (U, dibebankan pada Anggaran
Pendapatan BLUD UPTD Puskesmas/Labkesda atau yang bersumber dari
pendapatan lain yang sah dan tidak mengikat.
t2
BAB XI
KE.TENTUAN PERALIHAN
Pasal 26
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 27
Peraturan wati Kota ini mulai berlaku pada tanggat diundangkan.
Agar setiap oraIlg mengetahqinya, memerintahkan pengundangan peraturan
wali Kota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Eogor.
Ditetapkan di Bogor
pada tanggal I November 2o2L
*
/r
or sF
4Betl.
Diundangkan di Bogor
pada tanggal 1
BOGOR,
SOFIAH D.
BOGOR
MOR 13s
OG
13
LAh4PIRAN PERATURAN WALI KOTA BOGOR
NOMOR : 135 Tahun 2O2l
TANGGAL : 8 November 2O2L
TENTANG : PEDOMAN KERJA SANIA PADA BADAN LAYANAN
UMUM DAERAH UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DAN UNIT
PELAKSANA TENNIS DAERAH LABORATORIUM
KESEHATAN DAERAH
TATA CARA PEMILIHAN MITRA KSO DAN KSM TERHADAP ASET MITRA
A. TATA CARA PEMILIHAN MITRA KSO DAN KSM TERHADAP ASET MITRA
MELALUI LELANG UMUM
I. Tahap Persiapan, meliputi:
a. Pembentukan TKKS.
2. Jadu,al Pemilihan
Jadnal Pemilihan ditetapkan oleh TKKS, meliputi:
a) Pengumuman di papan pangumuman dan webslfe resmi uF{|D
Puskesmasllabkesda selama 5 hari;
b) Pendaftaran dan pengamtrilan dokumen pemilihan;
c) Pemberian penjeiasan;
d) Pemasukan Proposal;
e) Evaluasi Pemeriksaan Administrasi dan penilaian proposal;
f) Pembuktian Kualifikasi dan Presentasi;
g) Klarifikasi dan Negosiasi;
h) Pembuatan Berita Acara Hasil Pemilihan/Pelelangan;
r) Penetapan dan Pengumuman Pemenang;
j) Masa Sanggah;
k) Penunjukan Mitra Kerjasama;
1) Penandatanganan Naskah Perjanjian.
l4
3. Metode Penilaian dan Evaluasi
Proses Metode Penilaian dan evaluasi adalah meliputi:
a) EvaluasiAdministrasi
Penilaian mengenai syarat-syarat adminstrasi diiakukan dengan
menggunakan sistem gugur, apabila salah satu unsur atau lebih
yang dipersyarakan tidak terpenuhi.
b) Evaiuasi Teknis
Dilakukan penilaian kualitas penawaran teknis dengan sistem
kemudian dipilih penawaran-penawaran yang lulus ambang
batas nilai teknis (passfng gradeJ
Asnek iPeni!+ipn
vrrii*i*i telrnie
LuiiiiiJ e,.{ Ie}r iiiuiiijij
l;,.L:-.ia:i r-nalinrrti.
Ll..
(1) Pengalaman Perusahaan;
{2J Pendekatan dan Metodologi, seperti:
(a) Tanggapan atas Kerangka Acuan Kerja;
(b) Kualitas Metodologi;
{c} Rencana Kerja_;
(d) Organisasi pelaksana proyek;
(e) Alih Pengetahuan;
(3) Jadwal Pelaksanaall;
(a) Kualifikasi Tenaga Ahli:
(5) Spesifikasi Teknis Oh;rek yang dikeqjasamakan.
c) Evaluasi Presentasi
Dilakukan penilaian kualitas penawaran presentasi dengan
sistem kemudian dipilih penawaran-penawaran yang lulus
ambang batas nilai presentasi Qtassing gracle)
Aspek Peni-laran presentasr ada-lah mehputr :
1) Demo Kinerja;
2j Demo Konektifitas;
3) Presentasi Maintanance;
4) Presentasi Metode Tahapan Pengerjaan;
5i Presenrasi Objek.
d) Evaluasi Harga
Dilakukan penilaian penawaran biaya terhadap peserta yang
lulus ambang batas teknis (passing gradeJ.
B. TATA CARA PEMILIHAN MITRA KSO DAN KSM TERHADAP ASET MITRA
MELALUI LELANG TERBATAS
I. Tahap Persiapan, meliputi:
a. Pembentukan TKKS.
h,. Penyusunan Kerangka Acuan Kery'a KSO/KSM.
c" Penyusunan dokumen pemilihan calon mitra KSO/KSM, paling sedikit
berisi:
i. Kuaiifikasi Calon Mitra, terdiri dari:
a) berbarian hukurn;
L7
b) memenuhi legalitas perrzinan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan seperti Tanda Daftar Perusahan/Nomor
Induk Berusaha yang masih trerlaku;
c) memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak;
d) Surat Keterangan Domisili Perusahaan;
keterangan tidak sedang dalam pangawasan pengadiian tidak
") dalam keadaan pariit dan tr<iak sedang dthentrkan kegratan
usahanyal
0 pernyataan tidak masuk dalam daftar hitam;
g) pernyataan Pakta Integritas;
t t mempunyai pengaiaman dalam bidang usahanya Lraik
diiingkungan pemerintah maupun swasta.
2. Jadwal Pemilihan
Jadwal Pemilihan ditetapkan oleh TKKS, meiiputi:
a) TKKS rnengundang beberapa calon Mitra yang memenuhi kriteria
untuk kerja sama;
b) Pendaftaran dan pengamhilan dokumen pemilihan;
c) Pemberian penjelasan;
d) Pemasukan Proposal;
e) Evaluasi Pemeriksaan Administrasi dan penilaian proposal;
t, Pembukttan Kualrtrkasr dan Presentasl;
g) Klarifikasi dan Negosiasi;
h) Pembuatan Berita Acara Hasil Pemilihan/Peielangan;
i) Penetapan dan Pengumuman Pemenang;
j) Masa Sanggah;
k1 Penunjukan iviitra Kerjasama;
1) Penandatanganan Naskah Perjanjian.
3. Metode Penilaian dan Evaluasi
Prnses Metode Penilaian dan evaiuasi adalah meiiputi:
a) Evaiuasi aciministrasi
Penilaian mengenai syarat-syarat adminstrasi dilakukan dengan
menggunakan sistem gugur, apabila salah satu unsur atau lebjh
yang dipersyarakan tidak terpenuhi.
b) Bvaluasi Teknis
Dilakukan penilaian kualitas penawaran teknis dengan sistem
kemudian dipilih penawaran-penawaran yang lulus ambang
batas nilai teknis fu:assing grade\
Aspek Penilaian teknis adalah meliputi:
(1) Pengalaman Perusahaan;
\'2) Pendekatan clan Metodologr, sepertl:
(a) Tanggapan atas KAK;
(b) Kualitas Metodologi;
{c) Rencana Kerja;
(d) Organisasi pelaksana proyek;
(ei aiih Pengetahuan;
(3) Jadwal Pelaksanaan;
(4) Kualifikasi Tenaga Ahli;
{5) Spesifikasi Teknis Obyek yang dikerjasamakan.
18
ar:
c) Evaluasi presentasi
Dilakukan penilaian kuaritas penawaran presentasi
sistem kemudian dipilih penawaran-pena\^,aran yangdengan
iulus
ambang batas nilai presentaii
{passing $rade}
Aspek Penilaian presentasi aaaiah meiifuti :
1) Demo Kineqja;
2) Demo Konektifitas;
3) PresentasiMaintanance;
4) Presentasi Metode Tahapan pengerjaan;
5) Presentasi Objek.
d) Evaluasi Harga
Dilakukan penilaian penawaran biaya terhadap peserta yang
luius ambang batas teknis {passing giade}.
e) Perhitungan Nilai Skor
Dilakukan penjumlahan atau perhitungan kombinasi nilai
pena!'varanteknis, peiiaivaran pi-eseiitasi daa pena-v,,,s.raa bia5ra,
dengan cara perhitungan sebagai berikut:
NILAI AKHIR = {Nilai/skor penawaran Teknis x Bobot
Penawaran Teknis) + {Nilai/skor penawaran
Presentasi x Bobot penanvaran presentasi) +
Penar'r''aran Bia5'a :r Bobet Pena''^''a:-an
$lli:iiskor
f) Pembobotan nilai/skor teknis, presentasi dan biaya sesuai
dengan bobot yang telah ditentukan dalam Dokumen pemilihan.
Pada saat menyusun Dokumen pemilihan, acuan yang
digunakan untuk pembobotan sesuai dengan rentang sebagal
berikut:
1) Bobot pena\\.raran teknis antara 0,30 sampai 0,50;
2l Bobot penawaran presentasi antara 0,30 sampai 0,50;
3) Bobot penawaran biaya antara 0,20 sampai 0,50;
4) Penawaran braya terenciah diberikan nriar/skor tertinggi.
g) Diadakan klarifikasi dan negosiasi terhadap peserta yang
mempunyai nilai kombinasi penawaran teknis dan penawaran
bia.va terbaik.
2A
III. Tahap Pelaksanaan
a. Pelaksanaan KSOIKS sesuai perjanj ian kerj asama
2l