Anda di halaman 1dari 10

BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Definisi UKGS

Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah salah satu kegiatan pokok

puskesmas yang bersifat menyeluruh, terpadu dan meliputi upaya peningkatan,

pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan penyakit gigi dan mulut. UKGS ini

suatu komponen dari UKS yang merupakan suatu paket pelayanan asuhan sistemik

yang ditujukan bagi anak usia sekolah dalam bentuk pelayanan promotif, preventif

dan kuratif (Silfia, 2014).

2. 2 Tujuan UKGS

2. 2. 1 Tujuan Umum

Tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut peserta didik yang optimal.

2. 2. 2 Tujuan Khusus

1. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan tindakan peserta didik dalam

memelihara kesehatan gigi dan mulut.

2. Meningkatnya peran serta guru, dokter kecil, orang tua dalam upaya

promotif - preventif.

3. Terpenuhinya kebutuhan pelayanan medik gigi dan mulut bagi peserta

didik yang memerlukan (Kemenkes RI, 2012).

2. 3 Landasan Hukum

1. UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Bab V Pasal 48, menyebutkan:


Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memulihkan dan

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan

kesehatan gigi, pencegahan dan pengobatan penyakit gigi dan

pemulihan kesehatan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan atau

masyarakat yang dilakukan secara terpadu terintegrasi dan

berkesinambungan.

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 89 Tahun 2015

Pasal 14, menyebutkan:

 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut anak usia sekolah tingkat dasar

dan tingkat menengah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)

huruf ‘d’ dan huruf ‘e’ berupa Usaha Kesehatan Gigi Sekolah

(UKGS) dan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) tingkat lanjut

yang dilakukan secara terpadu dengan program Usaha Kesehatan

Sekolah atau Madrasah (UKS/M).

 Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dan Usaha Kesehatan Gigi

Sekolah (UKGS) tingkat lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan dalam bentuk kegiatan:

a. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut.

b. Pendidikan kesehatan gigi dan mulut.

c. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut secara berkala.

d. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut lanjutan.

 Penjaringan kesehatan gigi dan mulut sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) huruf ‘a’ dilaksanakan di sekolah oleh tenaga kesehatan.


 Pendidikan kesehatan gigi dan mulut sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) huruf ‘b’ dilaksanakan di sekolah oleh tenaga kesehatan,

guru dan/atau Kader kesehatan sekolah yang terlatih.

 Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut secara berkala sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf ‘c’ dilaksanakan di sekolah oleh tenaga

kesehatan untuk pencegahan dan deteksi dini gangguan pengunyahan.

 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut lanjutan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf ‘d’ dilaksanakan di fasilitas pelayanan

kesehatan oleh tenaga kesehatan dalam rangka menindaklanjuti hasil

penjaringan kesehatan dan/atau pemeriksaan berkala kesehatan gigi

dan mulut yang membutuhkan pendekatan kuratif.

2. 4 Sasaran Kegiatan

Sasaran pelaksanaan dan pembinaan UKGS meliputi:

1. Sasaran primer: peserta didik TK–SD-SMP-SMA dan sederajat.

2. Sasaran sekunder: guru, petugas kesehatan, pengelola pendidikan, orang

tua murid serta Tim Pembina UKS disetiap jenjang.

3. Sasaran tersier:

a. Lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah sampai pada

sekolah lanjutan tingkat atas, termasuk perguruan agama serta

pondok pesantren beserta lingkungannya.

b. Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan.

c. Lingkungan, yang meliputi: lingkungan sekolah, keluarga dan

masyarakat (Kemenkes RI, 2012).


2. 5 Kegiatan UKGS

Kegiatan UKGS terbagi menjadi tiga, yaitu (Kemenkes RI, 2012) :

1. Kegiatan promotif, berupa:

 Pelatihan guru dan tenaga kesehatan dalam bidang kesehatan gigi.

 Pendidikan atau penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang

dilakukan oleh guru.

2. Kegiatan preventif, berupa sikat gigi massal minimal untuk siswa kelas

1, 2 dan 3 memakai pasta gigi mengandung fluor minimal 1 kali sebulan.

3. Kegiatan kuratif, berupa:

 Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit.

 Pelayanan medik gigi dasar.

 Pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal.

 Rujukan bagi yang memerlukan.

2. 6 Tahapan UKGS

UKGS terbagi menjadi tiga tahap, yaitu (Kemenkes RI, 2012) :

a. UKGS Tahap I / Paket Minimal UKGS

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk murid SD dan MI yang belum

terjangkau oleh tenaga dan fasilitas kesehatan gigi.

Tim Pelaksana UKS di SD dan MI melaksanakan kegiatan yaitu:

1. Pelatihan kepada guru Pembina UKS dan dokter kecil tentang pengetahuan

kesehatan gigi dan mulut secara terintegrasi. Pelatihan dilaksanakan oleh dinas

pendidikan dengan narasumber tenaga kesehatan gigi.


2. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dilaksanakan oleh guru penjaskes

atau guru pembina UKS/dokter kecil sesuai dengan kurikulum yang berlaku

(Buku Pendidikan Olahraga dan Kesehatan) untuk semua murid kelas 1-6,

dilaksanakan minimal satu kali setiap bulan.

3. Pencegahan penyakit gigi dan mulut dengan melaksanakan kegiatan sikat gigi

bersama setiap hari minimal untuk kelas 1, 2 dan 3 dibimbing oleh guru dengan

memakai pasta gigi yang mengandung fluor.

b. UKGS Tahap II / Paket Standar UKGS

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk murid SD dan MI sudah terjangkau

oleh tenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang terbatas, kegiatannya adalah:

1. Pelatihan kepada guru Pembina UKS dan dokter kecil tentang pengetahuan

kesehatan gigi dan mulut secara terintegrasi. Pelatihan dilaksanakan oleh dinas

pendidikan dengan nara sumber tenaga kesehatan gigi.

2. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dilaksanakan oleh guru penjaskes

atau guru pembina UKS/ dokter kecil sesuai dengan kurikulum yang berlaku

(Buku Pendidikan Olahraga dan Kesehatan) untuk semua murid kelas 1-6,

dilaksanakan minimal satu kali tiap bulan

3. Pencegahan penyakit gigi dan mulut dengan melaksanakan kegiatan sikat gigi

bersama setiap hari minimal untuk kelas 1, 2 dan 3 dibimbing oleh guru dengan

memakai pasta gigi yang mengandung fluor.

4. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit oleh guru.

5. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas 1 pada awal tahun ajaran

diikuti dengan pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal, dengan
persetujuan tertulis (informed consent) dari orang tua dan tindakan dilakukan

oleh tenaga kesehatan gigi.

6. Surface protection pada gigi molar tetap yang sedang tumbuh (dilakukan di

sekolah atau dirujuk sesuai kemampuan), bila pada penjaringan murid kelas 1

dijumpai murid dengan gigi tetap ada yang karies atau bila gigi susu karies lebih

dari 8 gigi dilakukan fissure sealant pada gigi molar yang sedang tumbuh.

7. Rujukan bagi yang memerlukan.

c. UKGS Tahap III / Paket Optimal UKGS

Pelatihan kepada guru Pembina UKS dan dokter kecil tentang pengetahuan

kesehatan gigi dan mulut secara terintegrasi. Pelatihan dilaksanakan oleh dinas

pendidikan dengan nara sumber tenaga kesehatan gigi.

1. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dilaksanakan oleh guru penjaskes

atau guru pembina UKS/dokter kecil sesuai dengan kurikulum yang berlaku

(Buku Pendidikan Olahraga dan Kesehatan ) untuk semua murid kelas 1-6,

dilaksanakan minimal satu kali tiap bulan.

2. Pencegahan penyakit gigi dan mulut dengan melaksanakan kegiatan sikat gigi

bersama setiap hari minimal untuk kelas 1, 2 dan 3 dibimbing oleh guru dengan

memakai pasta gigi yang mengandung fluor.

3. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit oleh guru.

4. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas 1 pada awal tahun ajaran

diikuti dengan pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal, dengan

persetujuan tertulis (informed consent) dari orang tua dan tindakan dilakukan

oleh tenaga kesehatan gigi.


5. Surface protection pada gigi molar tetap yang sedang tumbuh pada murid kelas

1 dan 2 atau dilakukan fissure sealant pada gigi molar yang sedang tumbuh.

6. Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada murid kelas 1 sampai dengan

kelas 6 (care on demand).

7. Rujukan bagi yang memerlukan.

2. 7 Waktu Pelaksanaan UKGS

Kegiatan UKGS dibagi menjadi kegiatan umum, penyuluhan dan sikat gigi

bersama serta pemeriksaan dan perawatan gigi mulut. Pelaksanaan kegiatan umum

dilakukan setiap hari sesuai dengan jam sekolah. Kemudian, untuk penyuluhan dan

sikat gigi bersama dilakukan setiap tiga bulan sekali dan untuk pelaksanaan

pemeriksaan dan perawatan gigi dilakukan setiap enam bulan sekali (Silfia, 2014).

2. 8 Petugas UKGS

Tenaga dari sekolah terdiri dari kepala sekolah, guru SD dan dokter kecil.

Sedangkan tenaga dari puskesmas terdiri dari kepala puskesmas, dokter gigi,

perawat gigi dan petugas UKS.

1. Kepala sekolah, perannya yaitu (Kemenkes RI, 2012) :

 Membantu tenaga kesehatan gigi dalam pengumpulan data (screening)

yaitu pemeriksaan seluruh murid secara berkala.

 Pendidikan kesehatan gigi pada murid seperti penyuluhan tentang

kesehatan gigi dan mulut pada waktu pelajaran Orkes.

 Pembinaan dokter kecil.

 Latihan gosok gigi.


 Merujuk murid ke puskesmas untuk dilakukan perawatan bila menemukan

murid dengan keluhan penyakit gigi.

 Membina kerjasama dengan petugas kesehatan dalam kesehatan

lingkungan dan makanan yang dijual di lingkungan sekolah.

 Membantu guru dalam sikat gigi bersama.

 Merujuk ke puskesmas.

2. Guru, perannya yaitu (Ikenasya, 2017) :

 Guru memiliki peran dalam mencegah terjadinya permasalahan dalam

kegiatan UKGS. Guru dapat dijadikan panutan dan sumber informasi bagi

muridnya dalam perencanaan dan pelaksanaan program pencegahan

kesehatan gigi dan mulut, karena pada umumnya murid akan melakukan

dan mengikuti apa yang dikatakan oleh guru mereka.

3. Dokter Kecil, perannya yaitu (Kemenkes RI, 2012) :

 Membantu guru dalam memberi dorongan agar murid berani untuk

diperiksa giginya.

 Membantu guru dalam memberikan penyuluhan kesehatan gigi.

 Memberi petunjuk kepada murid mengenai tempat berobat gigi (klinik

gigi).

4. Kepala Puskesmas, perannya yaitu (Kemenkes RI, 2012) :

 Sebagai koordinator pelaksanaan UKGS.

 Sebagai pembimbing dan motivator.

 Bersama dokter gigi melakukan perencanaan kesehatan gigi dan mulut.


5. Dokter gigi, perannya yaitu (Kemenkes RI, 2012) :

 Sebagai penanggungjawab pelaksanaan operasional UKGS.

 Bersama kepala puskesmas dan perawat gigi menyusun rencana kegiatan,

memonitoring program, dan evaluasi.

 Membina integrasi dengan unit terkait di tingkat Kecamatan, Dati II dan

Dati I.

 Memberi bimbingan dan pengarahan kepada tenaga perawat gigi, UKS,

guru SD, dan dokter kecil.

 Dapat bertindak sebagai pelaksana UKGS jika tidak ada perawat gigi.

6. Perawat gigi, perannya yaitu (Kemenkes RI, 2012) :

 Bersama dokter gigi menyusun rencana UKGS dan pemantauan SD.

 Membina kerja sama dengan tenaga UKS dan Depdikbud.

 Melakukan persiapan atau lokakarya mini untuk menyampaikan rencana

kepada pelaksana terkait.

 Pengumpulan data yang diperlukan dalam UKGS berupa data

sosiodemografis dan data epidemiologis.

 Melakukan kegiatan analisis teknis dan edukatif seperti : a) Pengarahan

kepada tenaga UKS, guru SD, dokter kecil, dan orang tua murid. b)

Pembersihan karang gigi. c) Pelayanan medik gigi (menerima rujukan dari

guru dan petugas kesehatan lainnya).

 Monitoring pelaksanaan UKGS.

 Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.

7. Petugas UKS, perannya yaitu (Kemenkes RI, 2012) :


 Terlibat secara penuh dalam penentuan SD, pembinaan guru dan dokter

kecil, monitoring program, dan hubungan dengan Depdikbud.

 Pemeriksaan murid (screening).

 Melaksanakan rujukan.

 Menunjang tugas perawat gigi dalam penyuluhan dan pendidikan

kesehatan gigi.

Anda mungkin juga menyukai