Anda di halaman 1dari 30

INDUSTRI PULP DAN KERTAS

( Tugas Makalah Mata Kuliah Proses Industri Kimia )

Disusun Oleh:

ZURRAHMI (170140027)
MUHAMMAD RIFALDI NASUTION (170140037)
MAHYUNI MARITO HARAHAP (170140041)
MASYTHAH HANDAYANI HARAHAP (170140042)
KHOIRUNNISA AL FADHILAH RITONGA (170140057)
SRY WAHYUNI DAMANIK (170140058)
WAIZUL FAHRI PURBA (170140144)
Kelas : A1

JURUSAN TENIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena atas limpahan
nikmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini yang
berjudul “Industri Pulp dan Kertas”. Makalah ini disusun dalam rangka untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah “Proses Indusrti kimia” yang telah diberikan.

Kami menyadari sepenuhnya, dalam penyusunan makalah ini jauh dari


kesempurnaan, masih banyak kekurangan dan kelemahan. Hal ini tidak lain
karena keterbatasan kami dalam mencari sumber-sumber yang dapat dijadi
kansebagai referensi dan juga keterbasan pengetahuan yang kami miliki. Kami
sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca. Oleh
karena itu kepada semua pihak kiranya dapat memberikan kritik dan saran demi
perbaikan penulisan makalah ini.

Bukit Indah, November 2018

Penulis

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 2


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................. 2


Daftar Isi ............................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 5
1.3 TujuanMakalah ................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarahindustri pulp dankertas ........................................................................... 6
2.2 Bahanbakupembuatanpulp dankertas ................................................................. 8
2.3 Proses pembuatan pulp dankertas ....................................................................... 13
2.4 Manfaat pulp dankertas ...................................................................................... 19

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 28
3.2 Saran ................................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 3


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Agroindustri merupakan salah satu sektor industri yang memegang
peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan karena
produk agroindustri memiliki nilai tambah yang lebih tinggi dibandingkan dengan
sektor lain. Salah satu sektor agroindustri yang berkembangpesat di Indonesia
pada saatini adalah industri pulp dan kertas. Produksi pulp yang dihasilkan
Indonesia pada tahun 1993 yaitu sebesar 900 ribu M.ton, kemudian pada tahun
2000 mengalami peningkatan lagi menjadi 4,089 juta M.ton atau nilainya
meningkat sebesar 50,57% per tahun. Sementara itu produksi kertas pada tahun
1993 adalah sebesar 2,572juta M.ton dan pada tahun 2000 meningkat menjadi
6,849 juta M.ton atau nilainya meningkat sebesar 23,71 % per tahun (Biro Pusat
Statistik, 2009).
Peningkatan produksi pulp dan kertas menyebabkan peningkatan nilai
tambah. Pada tahun 1990 nilai tambah dari industri ini sebesar 820,90
milyar,meningkat menjadi 21045,48 milyar pada tahun 2002, atau nilainya
meningkatsebesar 213,64% per tahun (Biro Pusat Statistik, 2009). Industri pulp
dan kertas merupakan salah satu industri penyumbang devisaterbesar. Pada tahun
2003 industri ini menyumbangkan devisa sebesar US$2029,60 juta dan nilainya
meningkat menjadi US$ 3923,12 juta pada tahun 2008 atau rata-rata sebesar 18,66
% per tahun. Sejak tahun 2005 nilai ekspor pulp dankertas nilainya lebih besar
bila dibandingkan nilai impornya. (Biro Pusat Statistik, 2009).
Pertumbuhan sektor industri pulp dan kertas yang pesat memungkinkan
bermunculannya perusahaan-perusahaan besar yang memiliki modal yang kuat
dan berskala besar. Dalam kenyataannya, perusahaan-perusahaan besar yang
bermodal kuat ini akan memiliki kekuatan yang besar di dalam pasar. Kekuatan
ini bisa diperoleh karena perusahaan-perusahaan mempunyai kemampuan untuk
memanfaatkan kebijakan proteksi dan penanaman modal asing.

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 4


Oleh karena itu, makalah ini ditulis untuk menjelaskan industri pulp dan
kertas.

1.2 RumusanMasalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah sejarah perkem bangan industri pulp dankertas?
2. Apa sajakah bahan baku yang digunakan dalam industri pulp dan kertas?
3. Bagaimanakah proses pengolahan industri pulp dan kertas?
4. Apakah manfaat dari industri pulp dan kertas?

1.3 TujuanMakalah
Adapun tujuan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui sejarah perkembangan industri pulp dan kertas?
2. Mengetahui bahan baku yang digunakan dalam industri pulp dan kertas?
3. Menjelaskan proses pengolahan industri pulp dankertas?
4. Menjelaskan manfaat dari industri pulp dan kertas?

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 5


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah industri pulp dan kertas


Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi
serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan
mengandung selulosa dan hemiselulosa.
Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta
melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya
kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun
toilet. Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang
menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas,
bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal
ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu,
bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai
seperti dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau.
Peradaban Mesir Kuno menyumbangkan papirus sebagai media tulis
menulis. Penggunaan papirus sebagai media tulis menulis ini digunakan pada
peradaban Mesir Kuno pada masa wangsa firaun kemudian menyebar ke seluruh
Timur Tengah sampai Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke seantero Eropa,
meskipun penggunaan papirus masih dirasakan sangat mahal. Dari kata papirus
(papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa Inggris, papier dalam bahasa
Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis misalnya atau papel dalam bahasa
Spanyol yang berarti kertas. Tercatat dalam sejarah adalah peradaban Cina yang
menyumbangkan kertas bagi Dunia. Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas
dari bahan bambu yang mudah didapat di seantero China pada tahun 101 Masehi.
Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya
bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu
meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat
rahasia.

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 6


Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ketangan orang-
orang Arab pada masa Abbasiyah terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti
Tang dalam Pertempuran Talas pada tahun 751 Masehi dimana para tawanan-
tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang Arab
sehingga pada zaman Abbasiyah, muncullah pusat-pusat industri kertas baik di
Bagdad maupun Samarkand dan kota-kota industri lainnya, kemudian menyebar
ke Italia dan India, lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya
Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-orang Spanyol serta ke seluruh dunia.
Pada tahun 1799, seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert
menemukan proses untuk membuat lembaran-lembaran kertas dalam satu wire
screen yang bergerak, dengan melalui perbaikan-perbaikan alat ini kini dikenal
sebagai mesin Fourdrinier. Penemuan mesin silinder oleh John Dickinson di
tahun 1809 telah menyebabkan meningkatnya penggunaan mesin Fourdrinier
dalam pembuatan kertas-kertas tipis. Tahun 1826, steam cylinder untuk pertama
kalinya digunakan dalam pengeringan dan pada tahun 1927 Amerika Serikat
mulai menggunakan mesin Fourdrinier.
Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telah
menyebabkan meningkatnya kebutuhan bahan baku kain bekas yang makin lama
makin berkurang. Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan proses
mekanik pembuatan pulp dari kayu, tapi kualitas kertas yang dihasilkan masih
rendah. Sekitar tahun 1853-1854, Charles Watt dan Hugh Burgess
mengembangkan pembuatan kertas dengan menggunakan proses soda. Tahun
1857, seorang kimiawan dari Amerika bernama Benjamin Chew Tilghman
mendapatkan British Patent untuk proses sulfit. Pulp yang dihasilkan dari proses
sulfit ini bagus dan siap diputihkan. Proses kraft dihasilkan dari eksperimen dasar
oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig. Proses ini biasa disebut proses sulfat,
karena Na2SO4 digunakan sebagai make-up kimia untuk sisa larutan pemasak.

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 7


2.2 Bahanbakuindustripulp dankertas
A. Bahan Baku
Bahan dasar pembuatan kertas adalah selulosa, suatu produk fotosintesa
tumbuh-tumbuhan, yang berarti bahwa produksi kertas menggunakan bahan baku
yang senantiasa dapat diperbaharui (renewable rescurce). Selulosa ini adalah
polisakarida (C6H10O5)nyang berupa serat dan berwarna putih ( n = 250-1500 ).
Adapun rumus bangunnya sebagai berikut :

Atas dasar kelarutannya dalam larutan NaOH 17,5% dikenal 3 jenisselulosa, yaitu
:
a. α- selulosa, tidak larut dalam pelarut tersebut pada 200C.
b. β- selulosa, larut dan mengendap lagi bila ditambahkan asam.
c. γ- selulosa, larut dan mengendap bila ditambah alkohol.

Bahan pembuat kertas adalah α- selulosa, sedangkan yang larut (β-


selulosa, γ- selulosa, pentosa, heksosa, dan lain-lain )disebut hemi selulosa. Sifat
kimia selulosa sesuai dengan gugus aktif alkoholyang demikiannya (dapat
mengalami oksidasi), dan derajat polimerisasinya ( panjang serat ). Semakin
panjang rantai selulosa semakin kuat dan tahan degradasi baik secara panas, kimia
maupun biologis. Sedangkan sifat fisiknya tergantung dari dimensi serat (panjang
rantai 500-1000 A, lebar 9 A, tebal 4,7 A), semakin panjang semakin kuat.
Beberapa contoh jenis serat yang dapat diperoleh di indonesia adalah
sebagai berikut :

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 8


Karakteristik Serat Bambu Kayu Kayu Bagase Jerami
Lunak Kertas
Panjang serat 3-4 1,6 - 2,7 0,7 - 1,6 1,7 1,5
Diameter serat 14 32 - 43 20 - 40 20 8,5
% Abu 1-3 1 1 2 10 - 15
% Lignin 22 - 30 26 - 30 18 - 25 19 - 21 14 - 21
% Pentosan 16 - 20 6-9 16 - 18 30 - 32
% Selulosa 50 - 52 40 – 45 38 - 49 40 – 43 30 - 38

Pada proses pembuatan pulp dan kertas, bahan baku yang digunakan
adalah kayu. Kualitas pulp sangat ditentukan oleh jenis kayu yang digunakan.
Diharapkan jenis kayu yang digunakan untuk menghasilkan kualitas pulp yang
bagus adalah kayu yang mempunyai kandungan selulosa yang tinggi, lignin yang
rendah, tidak rapuh, tidak banyak getah dan tidak berkulit tebal.

Dalam proses pembuatan pulp digunakan dua jenis bahan baku, yaitu:
a. Bahan baku primer
Untuk memperoleh serat ini diperoleh dari tumbuh-tumbuhan dengan jenis
kayu (wood) atau bukan kayu (non wood).
1. Kayu (wood)
Kayu dapat dibedakan berdasarkan ukuran daun yang dimiliki yaitu kayu
berdaun lebar (hard wood), dan kayu berdaun jarum (soft wood).Kayu berdaun
lebar (hard wood), umumnya menggugurkan daunnya pada musim kemarau
seperti Albazia falcatera, Euclyptus sp, dan Antochehalus candabia.Sedangkan
kayu berdaun jarum (soft wood), sering disebut kayu jarum adalah jenis daun
yang bersal dari pohon berdaun jarum. Jenis pohon ini selalu hijau sepanjang
tahun dan tidak menggugurkan daunnya pada musim kemarau, seperti Pinlis sp
(tusam) dan Aganthis sp (dammar).
Analisis sifat pengolahan kayu digunakan untuk mengetahui jenis kayu
yang cocok sebagai bahan baku pulp. Analisis ini meliputi rendemen pulp,
konsumsi alkali, bilangan permanganate, panjang putus dan factor retak.
2. Bukan Kayu (non wood)
Beberapa jenis tumbuhan bukan kayu merupakan sumber serat untuk
bahan baku pulp, baik itu yang berasal dari kulit batang, daun, tangkai, buah/biji

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 9


dan bulu biji. Berdasarkan sumber serat, tumbuhan bukan kayu dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
Serat kulit batang : Fax, Jule, Hemo, Rami Kenaf, Haramay
Serat daun : Manila, Abaca, Sisal, Palm, Nenas
Serat bulu biji : Kapas, Kapuk
Serat rerumpunan : Merang, Jerami, Baggase, Bambu, Gelaga

Tabel: Rata-rata komposisi kimia kayu dan bukan kayu


Kandungan Serat Panjang Serat Pendek Bukan Kayu
Bahan Kimia (soft wood) (hard wood) (non wood)
Selulosa 42 +/- 2 % 40 +/- 2 % (36 – 38) %
Hemiselulosa 27 +/- 2 % 30 +/- 5 % (38 – 40) %
Lignin 28 +/- 3 % 28 +/- 3 % (12 – 16) %
Zat ekstraktif 5 +/- 3 % 3 +/- 3 % -

b. Bahan Baku Sekunder


Guna penghematan atau efisiansi serat dari bahan baku primer, maka
dewasa ini telah diusahakan pemanfaatan kertas bekas (waste paper) dari berbagai
jenis kertas dan karton sebagai bahan baku pulp. Serat yang dihasilkan dari kertas,
karton bahkandari baju bekas yang dikenal sebagai sebutan “serat primer”.
Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam dan merupakan
bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan
teknologi.

B. Kualitas Bahan Baku


Pada proses pembuatan pulp digunakan bahan baku chip yang berasal dari
kayu. Kualitas chip yang digunakan dalam proses pembuatan pulp merupakan
factor yang sangat penting baik dalam proses pengoperasian di pabrik maupun
kualitas chip yang dihasilkan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas chip pada produksi pulp. Faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pembuatan pulp dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 10


1. Chip Quality
Kualitas chip yang digunakan dalam pulping adalah faktor yang sangat
penting dalam kualitas akhir pulp. Faktor-faktor kualitas chip yang perlu
diperhatikan adalah:
a. Wood Related Variable
Meliputi sifat-sifat kayu seperti spesies, densitas dan decay (kerusakan).
 Wood spesies
Chip-chip softwood menghasilkan pulp yang lebih kuat daripada
hardwood karena fiber-fibernya lebih panjang dan lebih fleksibel daripada
hardwood. Softwood umumnya menghasilkan yield yang lebih rendah daripada
hardwood bila dimasak dibawah kondisi biasanya.
 Wood Density
Density kayu adalah factor ekonomi yang penting dalam pulping. Dengan
suatu kayu yang padat (denser wood)akan membuat lebih banyak dalm volume
digester dam ini akan meningkatkan produksi pulp.Kualitas pulp maupun kertas
juga dipengaruhi oleh densitas kayu yang digunakan. Serat yang didapat dari kayu
dengan densitas rendahakian menghasilkan serat yang fleksibel serta kertas yang
berkekuatan baik.
 Wood Decay
Pembusukan kayu disebabkan oleh mikroorganisme seperti fungi, bakteri,
ragi dan lin-lain. Pembusukan terjdi pada saat tanaman masih ditanam maupun
dstronge chip (tempat penyimpanan chip).

b. Process Related Variable


 Chip Size
Ketebalan chip sangat penting dalam proses pulping, ketika cairan
pemasak akan menembus chip pada semua sisi. Jika chip tebal, cairan pemasak
tidak akan menembus secara sempurna kepusat chip sehingga pusat chip tidak
masak.

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 11


 Chip Bulk Density
Merupakan parameter yang penting pada saat pengisian digester.Hal ini
menentukan jumlah pulp yang dapat masuk dan dinyatakan dalam kg/m3.Chip
Bulk Density dipengaruhi oleh wood density dan chip size.

 Chip moisture
Mempunyai pengaruh terhadap pulp yield, kappa number, dan kualitas
pulp. Jika moisture terlalu rendah, maka akan mempersulit dalam menghasilkan
chip. Dengan mengetahui moisture content chip dapat dihitung wood input yang
masuk kedalam digester, supaya terjaga konsentrasi liquor dan alakali secara
konstan. Moisture level sebaiknya dalam range 40%-50%.
 Bark (kulitkayu) dan kontaminasi lainnya
Bark merupakan komponen yang tidak diinginkan dalam produksi pulp
karena bark berisi 20-30% selulosa dan 20-30% ekstraktif dan selebihnya lignin.
Bark sendiri akan menaikkan konsumsi alkalidan mengurangi kekuatan pulp.
Kandungan ekstraktif yang tinggi menyebabkan masalah di evaporator dan pitch
pada pulp machine.

2. White Liqour Properties


White Liqour merupakan bahaan kimia pemasak dengan metode sulfat
(kraft cycle) dalam bentuk aqueous solution, dimana kandungannya terdiri dari
NaOH, Na2S, Na2SO4, Na2CO3).White Liquor digunakan untuk mengurangi
kandungan lignin dalam digester dan juga untuk ekstraksi selulosa. Digester yang
digunakan adalah digester continue.

3. Cooking Control Variable


Variabel-variabel yang digunakan untuk mengontrol cooking adalah:
a. Waktu dan Temperatur
Reaksi delignifikasi bergantung paada temperature. Kenaikan temperature yang
kecil mempunyai pengaruh besar terhadap reaksi delignifikasi seperti kenaikan
10˚C dari 160˚C - 170˚C akan menyebabkan dua kali delignifikasi.

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 12


b. Alkali Charge
Efektivitas normal alakali charge memiliki nilai antara 10%-18% Na2O
dalam drywood tergantung dari jenis kayu, kondisi pemasakan, dan derajat
delignifikasi yang dibuttuhkan. Kelebihan alkali dapat menyebabkan kenaikan
angka delignifikasi, dan mengurangi yield ‘’as the mount of dissolved
hemicellulosa increase’’.
c. Liqour to Wood Ratio
Rasio liquor :wood (rasio normal3:1 atau 5:1), kelebihan black liquor yang
berasal dari digester ke chip untuk menaikkan rasio liquorwood.

2.3 Proses pembuatan pulp dankertas


Industri pulp dan kertas mengubah bahan baku serat menjadi pulp, kertas
dan kardus. Urutan proses pembuatannya adalah persiapan bahan baku,
pembuatan pulp (secara kimia, semi‐kimia, mekanik atau limbah kertas),
pemutihan, pengambilan kembali bahan kimia, pengeringan pulp dan pembuatan
kertas. Skema diagram prosesnya terlihat pada gambar 1, dibawah ini. Proses
yang membutuhkan energi paling tinggi adalah proses pembuatan pulp dan proses
pengeringan kertas. Tahapan utama dan proses sederhana dalam pembuatan pulp
dan kertas adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan pulp pada Pulper:
Dalam tanki pencampur, pulp dicampur dengan airmenjadi slurry. Slurry
kemudian dibersihkan lebih lanjut dan dikirimkan ke mesinkertas. Bahan baku
dimasukkan kedalam PULPER untuk defiberization danmempercepat beating
serta fibrillation dikarenakan pemekaran serat.
2. Cleaner:
Proses pemutihan untuk tipe pulp Kraft dilakukan dalam beberapa menara
dimana pulp dicampur dengan berbagai bahan kimia, kemudian bahan kimia
diambil kembali dan pulp dicuci.
3. Pemurnian
Pulp dilewatkan plat yang berputar pada alat pemurnian bentuk disk. Pada
proses mekanis ini terjadi penguraian serat pada dinding selnya, sehingga serat

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 13


menjadilebih lentur. Tingkat pemurnian pada proses ini mempengaruhi kualitas
kertas yang dihasilkan.
4. Pembentukan
Selanjutnya, proses dilanjutkan dengan proses sizing dan pewarnaan untuk
menghasilkan spesifikasi kertas yang diinginkan. Sizing dilakukan untuk
meningkatkan kehalusan permukaan kertas; pada saat pewarnaan ditambahkan
pigmen, pewarna dan bahan pengisi. Proses dilanjutkan dengan pembentukan
lembaran kertas yang dimulai pada headbox, dimana serat basah ditebarkan pada
saringan berjalan.
5. Pengepresan
Lembaran kertas kering dihasilkan dengan cara mengepres lembaran
diantara silinder pada calendar stack.
6. Pengeringan
Sebagian besar air yang terkandung didalam lembaran kertas dikeringkan
dengan melewatkan lembaran pada silinder yang berpemanas uap air.
7. Calender Stack
Tahap akhir dari proses pembuatan kertas dilakukan pada calendar Stack,
yang terdiri dari beberapa pasangan silinder dengan jarak tertentu untuk
mengontol ketebalan dan kehalusan hasil akhir kertas.
8. Pope Reel
Bagian ini merupakan tahap akhir dari proses pembuatan kertas yaitu
pemotongan kertas dari gulungannya. Pada bagian ini, kertas yang digulung dalam
gulungan besar, dibelah pada ketebalan yang diinginkan, dipotong menjadi
lembaran, dirapikan kemudian dikemas.

Pulping adalah proses untuk memisahkan serat selulosa dari pencampuran


lignin dan pentosan, serta melepaskannya dari bentuk bulk menjadi bentuk serat
atau kumpulan kecil serat yang terpisah. Selulosa terdapat dalam tumbuhan
bercampur dengan lignin, pentosan, gum, tanin, dan sebagainya. Lignin adalah
senyawa polimer 3 dimensi, strukturnya belum diketahui pasti, hanya diketahui
cincin aromat dan bermacam-macam gugus fungsional seperti hidroksil, karbonil,

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 14


metoksil, dan lain-lain, sehingga mudah mengalami degradasi. Karena itulah
selulosa harus bersih dari lignin supaya kualitas kertas yang dibentuknya tidak
berubah warna selama pemakaian.
Pemisahan serat selulosa dari bahan-bahan bukan serat kayu dan bukan
kayu dapat dilakukan dengan berbagai proses, yaitu proses mekanik, proses semi-
kimia dan proses kimia.

A. Proses Mekanik
Kayu gelondongan dihancurkan dengan gilingan batu sambil
menyemprotkan air ke permukaan gilingan batu untuk mengeluarkan bahan yang
sudah digiling. Metode ini hanya digunakan untuk jenis kayu lunak yaitu jenis
kayu yang berasal dari pohon berdaun jarum. Dalam proses mekanik ini tidak ada
bagian kayu yang terbuang.

B. Proses Kimia
Pada metode ini serpihan kayu dimasukkan ke dalam bahan kimia untuk
mengeluarkan lignin dan karbohidrat. Ada 3 proses kimia yang digunakan yaitu :
1. Proses Soda
Proses soda ditemukan di Inggris tahun 1851 dan merupakan proses kimia
yang tertua. Pada proses soda, bahan kimia yang digunakan untuk melarutkan
komponen kayu yang tidak diinginkan adalah soda kaustik (sodium hidroksida)
dan soda abu(sodium karbonat). Proses soda digunakan untuk pembuatan pulp
dari kayu kerasyaitu kayu yang berasal dari pohon yang daunnya lebar,
mempunyai panjang seratlebih kecil 0,25 cm.

2. Proses Kraft
Proses Kraft atau proses sulfat menggunakan bahan kimia berupa sodium
sulfat sebagai pengganti sodium karbonat. Hasil dari proses kraft adalah pulp kraft
yang keras tetapi berwarna coklat dan sulit untuk diputihkan, sedangkan pulp soda
berwarna lebih putih dan teksturnya halus.

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 15


3. Proses sulfit
Proses sulfit dengan menggunakan bahan kimia berupa larutan kalsium
atau magnesium bisulfit dan asam sulfit. Metode ini digunakan untuk kayu lunak
dan dihasilkan pulp yang berwarna lebih terang., kekuatannya lebih tinggi dari
pulp soda api tidak sekuat pulp kraft (Smook, G.A., 1992).

C. Proses Semi Kimia


Proses ini merupakan kombinasi cara kimia dan alat - alat mekanis dalam
pembuatan pulp kayu. Untuk melunakkan lignin dan karbohidrat yang terikat
dengan serat, maka kayu direndam dalam soda kaustik atau sodium sulfi netral.
Kemudian digiling dalam piringan penghalus. Metode semi kimia digunakan
untuk kayu keras, biaya prosesnya rendah dan pulp yang dihasilkan masih
mengandung sebagian besar lignin. Pulp semi kimia digunakan untuk kayu keras,
biaya prosesnya rendah dan pulp yang dihasilkan masih mengandung sebagian
besar lignin. Pulp semi kimia sukar diputihkan, dan jikaterkena sinar matahari
akan berwarna kuning.
Biasanya digunakan untuk bahan yangmembutuhkan kekuatan dan
kekakuan seperti media kardus. Kayu yang dijadikan pulp dipotong menjadi
potongan yang tipis dan kecil yang disebut dengan chips, dimasak beberapa jam
dengan menggunakan alat penghancur yang dioperasikan pada suhu 150 oC
dengan tekanan 4-5 atm, pencucian, dilakukan pemutihan (bleaching) dengan
menggunakan kalsium hipoklorit, hidrogen peroksida atau kalsium dioksida.
Proses pemutihan dapat menurunkan kekuatan pulp, sehingga perlu diperhatikan
hubungan antara derajat putih pulp dan kekuatan kertas yang dihasilkan (Elisa
Julianti, 2007), (Smook, G.A., 1992).

Dalam pembuatan pulp di Indonesia banyak digunakan proses soda,


dimana bahan kimia yang digunakan adalah NaOH (4 bagian) dan Na2CO3 (1
bagian). Alasannya adalah karena:

 Cocok untuk bahan baku serat pendek seperti merang, bagase, dan lain-
lain.

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 16


 Tidak menggunakan senyawa sulfu r, sehingga bahaya polusinya tidak
terlalu besar dan tak perlu recovery bahan kimia dari buangannya.
 Kapasitas ekonomisnya kecil 25-50 ton per hari dan ongkos operasinya
murah.
Di Indonesia juga, pabrik pulp dan kertas biasanya didirikan secara
terpadu (integrated). Hal ini karena:
 Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar pada kapasitas pabrik
kertas yang tak terlalu besar.
 Untuk menjamin kontinuitas produksi yang leih baik.
 Untuk mendapatkan kualitas kertas yang lebih terjamin.
 Pelaksanaan penggabungan kedua pabrik tesebut tak terlalu sulit

Secara umum gambaran proses pembuatan pulp dan kertas adalah sebagai berikut:

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 17


Dari stock preparation sebelum masuk ke headbox dibersihkan dulu
dengan alat yang disebut cleaner. Untuk pembentukan kertas pulp masih perlu
ditambah beberapa bahan penolong lainnya antara lain:

1. Bahan pengisi (filter), yang berfungsi sebagai perata permukaan (clay),


atau untuk memperbaiki keputihannya (TiO2, BaCO4, ZnS). Penambahan filter
mengurangi daya lipat.
2. Bahan sizing, baik ssecara internal yang dicampurkan beserta pulp atau
secara surfacesizing yang diberikan hanya dipermukaannya saja. Gunanya untuk
mencegah penetrasi zat cair pada pori-pori kertas, selain juga untuk memperbaiki
disperse serat dan menaikkan retensi filter. Contohnya : resin size, resin sintetis,
kanji, dan sebagainya.
3. Alum (Al2(SO4)3, 18 H2O), ditambahkan sebagai koagulan untuk
mendapatkan sizing agent diatas permukaan serat.
4. Bahan penambah lainnya seperti zat pewarna atau resin sintetis untuk
meningkatkan kekuatan kertas basah (resin amino-aldehida).

Fungsi dari masing-masing perangkat adalah sebagai berikut :

 Dari cleaner stock masuk ke headbox, headbox berfungsi untuk


membentuk lembaran kertas (membentuk formasi) diatas fourdinier table.
 Fourdinier berfungsi untuk membuang air yang berada dalam stock
(dewatering). Hasil yang keluar disebut dengan web (kertas basah). Kadar
padatnya sekitar 20%.
 Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar
padatnya mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara
kerja press part ini adalah. Kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll
bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat
menghemat energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah dibuang 30
%).
 Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai
6 %. Hasilnya digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 18


besar (paper roll).Paper roll ini yang dipotong - potong sesuai ukuran dan dikirim
ke konsumen.

Manfaat pulp dan kertas

TIP 0404-36

Tappi yang berpusat di Atlanta, Georgia, USA dalam “TIP 0404-36 Paper
Grade Classification” membuat standar berdasarkan pertimbangan kegunaaan
kertas dan jenis pulp. TIP adalah “technical information paper”, ada 12 jenis
kertas yang digolongkan didalamnya.

1. Uncoated groundwood
Kertas yang tidak mempunyai lapisan “coating” pigmen dan diproduksi
menggunakan pulp mekanis (mechanical pulps), bubur kertas yang diproduksi
tanpa proses kimiawi. Kurang lebih 80% kertas jenis ini adalah kertas koran
(newsprint). Gramatur (berat kertas dalam gram per satu meter persegi) adalah 24-

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 19


75 g/m2, dengan kertas koran dari 38 g/m2 to 52 g/m2. Disamping itu, jenis kertas
lainnya adalah kertas untuk direktori (seperti yellow page), computer paper,
katalog, dan “advertising supplements” (brosur sisipan yang umumnya dicetak
dengan sistim rotogravure).

2. Coated groundwood
Kertas jenis ini paling tidak mempunyai 10% pulp mekanis (umumnya 50-55%
groundwood) dengan sisanya menggunakan pulp kimia. Kategori kertas ini di
USA masuk dalan kertas No. 5 “enamel paper” (kertas coated dengan brightness –
tingkat kecerahan paling rendah, sekitar 80%) dan kertas No. 4 (brightnes sekitar
85%), keduanya mempunyai lapisan “coating” pigmen dikedua sisi.

Umumnya kertas ini berwarna kekuningan karena banyak pulp mekanis dan
mempunyai gramtur dari 45 g/m2 to 130 g/m2. Kertas ini umumnya ditemukan
pada kegunaan kertas dengan mesin cetak letterpress dan offset, seperti LWC
(light weight coated – kertas yang mempunyai lapisan coating rendah sekitar 7-10
gr/m2 dan kertas coated untuk majalah.

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 20


2. Uncoated woodfree
Kertas jenis ini mempunyai kandungan pulp mekanis lebih rendah dari 10%
umumnya bisa 0% dan tidak mempunyai lapisan coating pigmen sama sekali.
Kegunaan kertas ini termasuk "office papers" (formulir, kertas fotokopi, kertas
buku tulis, dan kertas amplop), kertas carbonless (NCR), dan kertas cetak atau
anda biasa sebut HVS untuk brosur, selebaran, iklan, dan bahkan kartu pos bila
tebal.Bila anda sering bergelut dengan pasar ekspor, jenis kertas ini sering juga
disebut "printing, writing, and book papers" (kertas cetak, tulis dan buku).

3. Coated woodfree
Jenis kertas ini juga mengandung kurang 10% pulp mekanis, tetapi mempunyai
lapisan coating pigmen baik dua sisi atau satu sisi. Di USA kertas ini disebut No.

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 21


1-3 enamel (dimana kertas coated dengan brightness atau tingkat kecerahan
berkisar dari 88% sampai dengan 96%).
Di pasar lokal anda sering mendengar Art Paper dan Art Board yang
mempunyai lapisan coating dua sisi yang bisa berkisar antara 20 gr/m2 dan 35
gr/m2. Kertas C1S Label masuk dalam kategori ini dimana hanya mempunyai
lapisan coating disatu sisi.Gramatur kertas berkisar antara 70 gr/m2 dan 300
dr/m2. Art Paper umumnya mulai dari 70 gr/m2 samapai dengan 150 gr/m2,
sementara Art Board mulai dari 170 gr/m2 sampai dengan 300 gr/m2. Kegunaan
paling umum adalah untuk majalah, buku, cetak commercial dengan mutu yang
tinggi dan mahal karena brightness yang relatif tinggi dibanding kertas uncoated
groundwood.

5. Kraft paper
Kertas kraft, arti harfiahnya adalah kertas kuat, mempunyai 4 kegunaan utama:
1. Kertas bungkus (wrapping) seperti untuk bungkus kertas plano, kertas bungkus
nasi dll.
2. Kantong (bag/sack) - seperti kantong belanja atau "shopping bag",
3. Karung (shipping sack) - seperti karung atau kantong semen, dan
4. Berbagai fungsi "converting".

Gramatur berkisar antara 50 gr/m2 dan 134 gr/m2. Pulp kertas yang dipakai bisa
melalui proses pemutihan atau "bleaching" atau tidak. Bila tidak diputihkan maka
berwarna coklat.

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 22


5. Bleached paperboard
Pulp kertas yang dipakai adalah "beached sulfate" dan kegunaan utama
adalah "folding carton" - untuk membuat box, dan kertas karton susu atau juice.
Karena "bleach" maka warna kertas karon ini putih dan sekitar setengah jumlah
produksi adalah coated. Biasanya di pasar USA, kertas ini dipanggil dengan nama
SBS atau "solid bleached board". Gramatur bervariasi mulai dari 200 gr/m2
sampai dengan 500 gr/m2. Golongan jenis kertas ini termasuk untuk membuat
gelas kertas, piring kertas, karton tebal cetak, "tag stock" (kertas karton untuk
gantungan, kartu komputer, "file folders" (map folio), dan kartu index (kartu
index nama). Dipasar lokal sering kita temukan sebagai C2S Board atau C1S
Board tergantung jumlah sisi yang mepunyai lapisan coating pigmen.
Dipasar lokal, sering anda temui Ivory Boars yang bisa dikategorikan
dalam jenis kertas ini. Namun sebetulnya sedikit berbeda karena dicampur dengan
pulp mekanis, jadi warna agak sedikit kekuningan bila dibanding SBS. Ivory juga
terdiri dari beberapa lapisan kertas yang digabung jadi satu, sementara SBS hanya
satu lapisan yang tebal saja. Tidak jarang anda mungkin mendengar SBB atau
"solid bleached board" yang bubur kertasnya adalah pulp kimia seperti SBS tetapi
mempunyai sususunan lapisan yang berlapis layaknya Ivory.

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 23


7. Unbleached paperboard
Kertas karton ini tidak diputihkan dengan bleaching dan diproduksi dari
"virgin kraft" (pulp kimia dengan serat non-recycle) atau "neutral
sulfitesemichemical pulp" (bubur kertas dengan proses semi-kimia sulfite yang
netral). Produk utama adalah linerboard, jenis kertas yang digunakan untuk
membuat "corrugated containers" (corrugated box yang biasanya berwarna
coklat). Berat gramatur umumnya 130 gr/m2 sampai dengan 450 g/m2.
"Ccorrugating medium" atau kertas medium juga masuk dalam kaetgori ini yang
dibuat dengan sebagian campuran kertas recycle.

8. Recycled paperboard
Pulp yang digunakan terdiri atas kertas recycle atau daur ulang. Jenis
kertas ini meliputi rentang variasi kertas yang luas mulai dari kertas medium
untuk "corrugated box", folding boxboard atau clay coated news back - anda
sering mendengar sebagai Duplex dan Triplex, setup boxboard - layaknya duplex
tetapi uncoated, and berbagai jenis kertas dan kertas karton. Juga gypsum liner -
kertas yang digunakas sebagai pelapis luar gypsum board, kertas untuk "core
tube" dan lain sebagainya.

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 24


9. MG Kraft specialties
Kertas jenis ini mempunyai permukaan dengan penampakan yang licin
dan seperti kaca (glaze) dimana kertas tersebut diproduksi diatas mesin yang
memounyai silinder pengering / pemanas yang diametrnya sangat besar.Di pasar
lokal anda sering mendengar kertas Litho, Doorslag. Jenis kertas lainnya seperti
kertas dasar (base paper) untuk "wax paper", kertas bungkus, "carbonizing", dan
kraft specialties.

10. Tissue
Bubur kertas yang dipakai untuk tisu adalah pulp kimia yang di-bleach
dengan tambahan bisa 50atau lebih pulp mekanis. Mayoritas kertas tisu digunakan
untuk produk sanitari seperti tisu gulung, "towel", "bathroom", "napkins"
dll.Gramatur mempunyai rentang dari 13 gr/m2 sampai dengan 75 gr/m2. Jenis
kertas ini diproduksi dengan sistim "through air dried" (TAD) or mesin kertas

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 25


Yankee (silinder pemanas yang diameternya sangat besar) yang
mempunyai "wet atau dry crepe operation".

11. Market pulp


Pulp atau bubur kertas juga dikategorikan sebagai kertas yang dibagi
jenisnya berdasarkan jenis kayu, proses pembuatan pulp, dan proses pemutihan
atau "bleaching". Bubur kertas dijual dalam bentuk lembaran, bal, dan gulungan.

12. Others
Kategori lain-lain digunakan untuk jenis kertas yang tidak masuk dalam ke
11 golongan kertas diatas. Kurang dari 5% jumlah kertas dunia masuk dalam
kategori ini, jadi sebetulnya relatif kecil. Contohnya seperti kertas "hardboard",
"asbestos board", kertas cigarette, "condenser", kertas bible), glassine, kertas

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 26


tahan minyak, kertas release untuk sticker, dan kertas yang tersusun dari serat
tetumbuhan bukan pohon (sperti kertas serat pisang abaca dll.).

Dari tahun ke tahun kebutuhan pulp sebagai bahan baku utama pembuatan
kertas semakin meningkat. Karena kebutuhan pulp yang meningkat maka jumlah
produksi pulp dunia pun mengalami kenaikan yang cukup drastis.Tabel 1.2
menunjukkan bahwa pulp dari segi impor, ekspor, produksi dan konsumsi
semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan pabrik pulp yang akan
dibuat diharapkan mampu memenuhi sebagian permintaan pulp baik untukdalam
maupun luar negeri.

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 27


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat
yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan
mengandung selulosa dan hemiselulosa.
2. Untuk memperoleh serat ini diperoleh dari tumbuh-tumbuhan dengan jenis
kayu (wood) atau bukan kayu (non wood).
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembuatan pulp dibagi menjadi tiga
kategori, yaitu: Chip quality, White Liqour Properties, Cooking Control Variable

4. Tahapan utama dan proses sederhana dalam pembuatan pulp dan kertas adalah
sebagai berikut:
 Pembuatan pulp pada Pulper
 Cleaner
 Pemurnian
 Pembentukan
 Pengepresan
 Pengeringan
 Calender Stack
 Pupe Reel
5. Pemisahan serat selulosa dari bahan-bahan bukan serat kayu dan bukan kayu
dapat dilakukan dengan berbagai proses, yaitu proses mekanik, proses semi-kimia
dan proses kimia.
6. Manfaat Kertas/Pulp:
 Uncoated groundwood
 Coated groundwood
 Uncoated groundwood
 Coated woodfree
 Kraft Paper
 Bleached paperboard
 Unbleached paperboard

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 28


 Recycled paperboard
 MG kraft specialties
 Tissue
 Market Pulp
 Others

3.2 Saran
Dalam proses pembuatan pulp harus diperhatikan mengenai bahan baku,
proses pembuatan serta dampak dari proses tersebut. Serta juga hasil industry dari
kertas tersebut

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 29


DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 1989-2006. Statistik Industri Besar dan Sedang Volume IIII
2006 Tahun 1989-2006. Badan Pusat Statistik: Jakarta
PedomanEfisiensiEnergiuntukIndustri di Asia– www.energyefficiencyasia.org

Industri pulp dan kertas kelompok 3 Page 30

Anda mungkin juga menyukai