Disusun Oleh:
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Maha Esa, karena berkat rahmatNya
makalah ini dapat diselesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini berisi
tentang pembahasan permasalah “Anilin”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mahasiswa
mengenai Anilin serta mengetahui Pelung Pasar dari Anilin tersebut,
diperuntukkan untuk mendapatkan nilai tugas Proses Industri Kimia. Dalam
proses pendalaman materi ini, tentunya dibantu dengan bimbingan, arahan,
koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih disampaikan kepada:
Bapak Ir. Slamet Priyanto, MS selaku dosen mata kuliah “Proses
Industri Kimia”.
Rekan-rekan kelompok 2 yang telah menyumbangkan tenaga dan
pikiran sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan
untuk makalah ini.
Materi yang dipaparkan dalam makalah ini tentunya masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik yang bersifat membangun sangat
dibutuhkan untuk kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah ini dibuat
semoga bermanfaat.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Bagaimana tinjauan thermodinamika, tinjauan kinetika, penentuan suhu dan
konversi optimum dalam reaksi pembentukan anilin?
4. Apa saja pertimbangan yang dilakukan dalam pemilihan kapasitas perancangan
pabrik anilin?
5. Apa saja faktor dalam menentukan lokasi pabrik anilin?
6. Bagaimana gambaran diagram alir proses produksi produk anilin?
I.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam proses industri kimia pembuatan anilin
adalah:
1. Mengetahui mekanisme reaksi pembentukan anilin.
2. Mengetahui deskripsi proses pembentukan anilin.
3. Mengatahui tinjauan thermodinamika, tinjauan kinetika, penentuan suhu dan
konversi optimum dalam reaksi pembentukan anilin.
4. Mengetahui pertimbangan apa saja yang dilakukan dalam pemilihan kapasitas
perancangan pabrik anilin.
5. Mengetahui faktor - faktor dalam menentukan lokasi pabrik anilin.
6. Mengetahui gambaran diagram alir proses produksi produk anilin.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Anilin pertama kali diisolasi dari distilasi destruktif indigo pada tahun 1826
oleh Otto Unverdorben, yang menamakan itu kristalisasi. Pada 1834, Friedrich Runge
mengisolasi dari tar batubara zat yang menghasilkan warna biru yang indah pada
pengobatan dengan klorida kapur , yang bernama kyanol atau cyanol. Pada tahun
1841, CJ Fritzsche menunjukkan bahwa, dengan memperlakukan indigo dengan potas
api itu menghasilkan minyak, yang ia beri nama anilina, dari nama spesifik dari salah
satu tanaman nila, dari Portugis anil “semak indigo" dari bahasa Arab an- nihil "nila"
asimilasi dari al-nihil, dari nila Persia, dari nili "indigo" dengan Indigofera anil, anil
yang berasal dari Sansekerta yang berarti nila, biru tua, nila, dan pabrik nila. Dalam
waktu yang sama NN Zinin menemukan bahwa, untuk mereduksi nitrobenzena dasar
terbentuk yang ia beri nama benzidam. Agustus Wilhelm von Hofmann menyelidiki
zat tersebut siap dengan berbagai cara dan terbukti mereka menjadi identik (1855)
dan sejak itu mereka menyatukan konsep dengan nama Fenilamin anilin.
(Rizki A.,2011)
3
a. Sifat Fisis
Berat molekul : 93,128 gram/mol
Temperature kritis : 699 K
Tekanan kritis : 53,09 bar
Volume kritis : 270 cm3/mol
Titik lebur : 267,13 K
Titik didih : 457,6 K
IG heat of formation : 86,86 kJ/mol
IG Gibbs of formation : 166,69 kJ/mol
Panas penguapan : 41,84 kJ/mol
Specific gravity 60 F : 1,023553
(Yaws C.L.,1997)
b. Sifat Kimia
Anilin larut pada pelarut organik dengan baik, larut pada air dengan tingkat
kelarutan 3,5% pada 25oC.
Anilin adalah basa lemah ( Kb = 3,8 x 10-10 ).
Halogenasi senyawa anilin dengan brom dalam larutan sangat encer
menghasilkan endapan 2,4,6 tribromanilinm sedang halogenasi dengan klorin
menghasilkan trikloroanilin.
Pemanasan anilin hidroklorid dengan senyawa anilin sedikit berlebihan pada
tekanan 6 atm menghasilkan senyawa diphenilamida.
C6H5NH2 + C6H5NH2HCl C6H5NHC5H5 + NH3 + HCl
Anilin Anilin hidroklorid Diphenilamida Amonia Asam
klorida
Hidrogenasi katalitik pada fase cair pada suhu 140oC dan tekanan 250 atm
menghasilkan 80% cyclohexamine ( C6H11NH2 ). Sedangkan hidrogenasi anilin
pada fase uap dengan menggunakan katalis nikel menghasilkan
diclorohexamine.
4
Nitrasi anilin dengan asam nitrat pada suhu -20oC menghasilkan
mononitroanilin dan nitrasi anilin dengan nitrogen oksida cair pada suhu 0oC
menghasilkan 2,4 dinitrophenol.
Anilin bereaksi dengan gliserol membentuk quinoline dengan adanya
nitrobenzene dan asam sulfat.
Anilin bereaksi dengan hidrogen peroksid dan arctonitril dalam larutan
metanol membentuk azoxybenzene.
Hidrogenasi anilin dengan menggunakan brom menghasilkan 2,4,6
tribromoanilin.
(Othmer D.F.,1997)
5
II.4 Spesifikasi Bahan Baku
1. Nitrobenzene
Benzen merupakan suatu zat cair yang membiaskan cahaya bersifat
non polar, tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut organik seperti
dietil eter, CCl4 dan heksana. Benzen ini digunakan secara luas sebagai
pelarut.
Senyawa ini memiliki sifat yang sangat berguna yakni membentuk
azeotrop dengan air (azeotrop adalah campuran yang tersuling pada
susunan konstan terdiri dari 91% benzen, 9% air, dan mendidih pada suhu
69,4˚C). Senyawa yang larut dengan benzen mudah dikeringkan dengan
menyuling azeotrop itu. Benzen dapat dibuat dari gas batu bara dan eter,
tidak bisa dioksidasi dengan permanganat biasa disebabkan karena benzen
adalah senyawa aromatis sederhana.
Nitrobenzen jika dipanaskan pada suhu 200˚C tidak akan mengalami
perubahan apapun. Pada pembuatan netrobenzen ini, saat merefluk harus
benar-benar diperhati-kan. Sebab jika suhu melebihi 55˚C, maka akan
terbentuk senyawa dinitrobenzene maupun trinitrobenzen. Namun jika
suhunya terlalu kecil maka nitrobenzene tidak akan terbentuk. Dan
kemungkinan larutan terdiri dari H2SO4, HNCO3, dan benzen tidak akan
bereaksi sempurna.
Terdapat prinsip utama dalam sintesis nitrobenzene yaitu:
a. Nitrasi
yaitu menerapkan suatu reaksi yang melibatkan pemasukan gugus
nitro kedalam sebuah molekul
b. Subtitusi
yaitu penggantian salah satu atom atau gugus atom dalam sebuah
molekul oleh atom atau gugus atom lain.
Molekul benzen terletak pada suatu bidang datar dan keenam atom C-
nya membentuk heksagonal beraturan (segi enam beraturan). Masing-
6
masing atom C baru menggunakan tiga elektron valensi untuk
mengadakan ikatan.
Biasanya benzen digunakan sebagai pelarut. Sifat benzen yaitu
membentuk azeotrop dengan air, disamping sebagai bahan dasar
pembentukan nitrobenzen. Dalam senyawa nitrobenzen, tidak ada atom
nitrogen yang dapat diganti oleh logam-logam seperti pada senyawa-
senyawa nitriolifatik primer dan sekunder, karena disini gugus nitro terikat
secara tersier. Artinya, pada atom karbon yang mengikat gugus nitro tidak
ada hidrogen. Senyawa nitrogen dapat disuling tanpa terjadi penguraian,
karena gugus nitro sangat kuat ikatannya.
Dengan adanya gugus NO2, menyebabkan cincin kurang reaktif jika
dibandingkan dengan gugus metal dan hidrogen karena gugus nitro
bersifat menarik electron.
Kegunaan dari Nitrobenzen adalah:
1. Unutuk pembuatan aniline
2. Untuk membuat parfum dalam sabun
3. Semir sepatu
4. Campuran pyroclin
2. Gas Hidrogen
Hidrogen (bahasa Latin: hydrogenium, dari bahasa Yunani: hydro: air,
genes: membentuk) adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki
simbol H dan nomor atom 1. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen
tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan
merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan massa atom
1,00794 amu, hidrogen adalah unsur teringan di dunia. Hidrogen juga
adalah unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira 75% dari total
massa unsur alam semesta.
Isotop hidrogen yang paling banyak dijumpai di alam adalah protium,
yang inti atomnya hanya mempunyai proton tunggal dan tanpa neutron.
7
Senyawa ionik hidrogen dapat bermuatan positif (kation) ataupun negatif
(anion). Hidrogen dapat membentuk senyawa dengan kebanyakan unsur
dan dapat dijumpai dalam air dan senyawa-senyawa organik. Hidrogen
sangat penting dalam reaksi asam basa yang mana banyak reaksi ini
melibatkan pertukaran proton antar molekul terlarut. Oleh karena hidrogen
merupakan satu-satunya atom netral yang persamaan Schrodingernya
dapat diselesaikan secara analitik, kajian pada energetika dan ikatan atom
hidrogen memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan
mekanika kuantum.
(Rizki A.,2011)
8
tidak bereaksi dan 5% air didistilasi di kolom pertama dan selanjutnya
didistilasi lagi dalam kolom kedua.
Proses ini menghasilkan anilin dengan yield 99%. Dengan adanya
produk yang mengandung nitrobenzen menandakan bahwa katalis
mengalami deaktivasi dan harus digenerasi. Hal ini dilakukan dengan
menghentikan aliran nitrobenzen dan gas H2 dan melewatkan udara ke
dalam reaktor pada suhu 250-350 oC. Dengan adanya regenerasi, tiap
gram katalis dapat menghsailkan minimum 600 gr anilin.
9
anilin sebagai fraksi berat dipisahkan dari air. Lapisan atas yang masih
mengandung 3 – 5 % selanjutnya didistilasi sampai kadarnya rendah.
Residu anilin-air dikembalikan ke reaktor anilin di distilat kemudian
dipisahkan dengan dekantasi dan lapisan air di redistilasi. Prosedur
alternatif yang lain adalah dengan ekstraksi anilin – air dengan
menggunakan nitrobenzen.
Aliran anilin dari separator dan dekanter selanjutnya menuju distilasi
vakum untuk mendapatkan anilin dengan kemurnian yang lebih tinggi.
Yield yang diperoleh dengan menggunakan proses ini adalah 95%
terhadap nitrobenzen.
10
diphenilamin. Sedangkan lapisan atas terdiri dari 5% anilin, 9% NH4Cl,
3% cuprous oxide dan sekitar 14% amonia. Lapisan air yang berada di
atas selanjutnya dialirkan menuju netralizer dimana akan dinetralkan
menggunakan sodium hidroksida atau lime. Sedangkan lapisan bawah
yang mengandung anilin – air dipisahkan melalui dekantasi. Larutan
residu yang terdiri dari sodium phenate dan sodium klorida difiltrasi
untuk menghilangkan cooper oxide.
Lapisan anilin dari bagian bawah separator dinetralkan dengan
sodium hidroksida 50%. Campuran selanjutnya didistilasi. Hasil bawah
distilasi adalah untuk merecovery phenol menggunakan acidifier. Yield
yang diperoleh dari proses ini 85 – 95% terhadap klorobenzen.
(Othmer D.F.,1997)
11
Dari proses yang telah diuraikan sebelumnya dapat dibuat tabel perbandingan
dari keempat macam proses tersebut.
12
BAB III
PEMBAHASAN
𝑠𝑖𝑙𝑖𝑘𝑎𝑔𝑒𝑙
𝐶6 𝐻5 𝑁𝑂2 + 3𝐻2 → 𝐶6 𝐻5 𝑁𝐻2 + 2𝐻2 𝑂
Aniline yang dibuat dengan proses ini dibuat dengan nitrobenzene sebagai
bahan baku utama serta menggunakan tembaga sebagai katalis. Katalis dibuat dari
silica hidrogel diatas absorbed cupproaammonium sulfate. Katalis yang berbentuk
(10-20% tembaga) (20-15- µm) powder diaktifkan didalam tempat sebuah reactor
memalui perlakuan dengan hydrogen pada suhu 250℃.
(Rizki A.,2011)
Reaksi pembuatan anilin dari nitrobenzen dan gas hydrogen merupakan reaksi
hidrogenasi fase uap yang mekanismenya dapat dilihat pada skema berikut ini:
13
Gambar 3.1. Mekanisme Reaksi Hidrogenasi Nitrobenzen
14
2) Tahap pengolahan
Bahan baku nitrobenzen dan gas hidogen masuk reaktor fluidized bed dalam
fase gas dan dengan gas hidrogen berlebih. Reaktor beroperasi isotermal 270 oC dan
tekanan 2,3 atm. Yield yang diperoleh adalah 99% terhadap nitrobenzene. Reaksi
yang terjadi adalah reaksi eksotemis, sehingga untuk mempertahankan kondisi
isotermal, perlu dilakukan pengambilan panas. Panas yang dihasilkan dari reaksi
diserap oleh media pendingin berupa dowtherm A yang melewati internal coil.
15
spesifikasi produk tersebut, kemudian disimpan dalam tangki T-03 dan siap untuk
dipasarkan.
(Sthevane,dkk.,2013)
16
III.4. Tinjauan Thermodinamika
C6H5NO2 158
H2O -228,6
H2 0
C6H5NH2 166,69
17
Tabel 3.2. Harga ∆Hof masing-masing komponen
Komponen Harga ∆Hof (kJ/ mol)
C6H5NO2 67,6
H2 0
H2O -241,8
C6H5NH2 86,86
( Levenspiel, 1999)
18
∆G
lnK= −𝑅𝑇
𝐾
x = 𝐾+1
448,51
1. ln K = 8,314 𝑥 393,15
= 0,137
K = 1,15
1,15
x=
1 + 1,15
= 0,535
448,51
2. ln K= 8,314 𝑥 443,15
= 0,12
K = 1,13
1,13
x = 2,13
= 0,530
448,51
3. ln K= 8,314 𝑥 493,15
= 0,109
K = 1,115
1,115
x = 2,115
= 0,527
19
693,15 1,081 0,519
0.54
0.535
0.53 Grafik Tinjauan Thermodinamika
0.525
X
0.52
0.515
0.51
120 170 220 270 320 370
T oC
20
−𝑟𝐴 = 𝑘𝐶𝐴
𝑑𝐶𝐴
− = 𝑘𝐶𝐴
𝑑𝑡
𝐶𝐴 𝑡
𝑑𝐶𝐴
∫ − = ∫ 𝑘𝑑𝑡
𝐶𝐴0 𝐶𝐴 0
𝐶𝐴
−𝑙𝑛 = 𝑘𝑡
𝐶𝐴0
𝐶𝐴0 (1 − 𝑋𝐴 )
−𝑙𝑛 = 𝑘𝑡
𝐶𝐴0
− ln(1 − 𝑋𝐴 ) = 𝑘𝑡
(1 − 𝑋𝐴 ) = 𝑒 −𝑘𝑡
𝑋𝐴 = 1 − 𝑒 −𝑘𝑡
Atau
( Levenspiel, 1999)
21
Tabel 3.4. Hubungan suhu dengan konversi pada tinjauan kinetika
Suhu (oC) K Konversi
(x)
120 3,242.10-5 0,1
170 3,45.10-4 0,55
220 2,27.10-3 0,89
270 0,01 0,97
320 0,038 0,993
370 0,110 0,997
420 0,280 0,999
1.2
1
X 0.8
0.6
0.4
0.2 Grafik Tinjauan Kinetika
0
120 170 T 220
(oC) 270 320 370 420
T (oC)
Gambar 3.3. Grafik hubungan tinjauan kinetika dan thermodinamika
22
Menurut data referensi, reaksi berlangsung pada suhu 270 oC, tekanan 1,4 atm
dengan konversi 98%. Akan tetapi dari grafik diperoleh suhu optimum pada 170 oC
dengan konversi 55%.
Penyimpangan konversi
Penyimpangan suhu
Kebutuhan Nitrobenzen untuk pabrik ini sebanyak 1.564,7 kg per jam atau
13.519,01 ton per tahun dan kebutuhan Gas Hidrogen sebanyak 80,4 kg per jam atau
694,7 ton per tahun. Produk berupa Anilin sebanyak 1.136,3 kg per jam. Kapasitas
anilin 9.000 ton per tahun beroperasi selama 330 hari per tahun. Harga hidrogen
sebagai bahan baku adalah US $ 100/kg. Menurut Badan Pusat Statistik bahwa harga
bahan baku anilin adalah US $ 837,8 /ton, sehingga produksi ini sangat
menguntungkan.
Berikut industri yang menggunakan anilin sebagai bahan baku, antara lain:
Industri Karet 20
23
Fiber 10
Industri Farmasi 3
Dye intermediate 9
Hydroqoinon 3
(Sumber: Othmer,1989)
Aplikasi anilin terbesar adalah sebagai bahan baku pada pembuatan methyl
xylen diphenyl Isocianat (MDI) yang digunakan pada pembuatan polyurethane.
Di industri karet untuk pembuatan antioksidan, anti degradasi, dan accelerator
vulkanisasi seperti mercapobenzothioazole, diphenylguanidine dan
diphehylthiourea. Pada industri pertanian derivative dipakai untuk pembuatan
herbisida, fungisida, dan insektisida. Pada industri farmasi, anilin dipakai untuk
pembuatan analgesik, seperti asam sulfanida, formalida, dan pembuatan
antipiretik seperti asetanilida dan derivative anilin merupakan bahan baku
pembuatan zat warna sintetik, seperti azo dan triphenyl methane. Anilin derivatif
seperti fenilendiamin dan difenilamin, merupakan antioksidan. Ilustrasi obat
yang terbuat dari anilin adalah parasetamol (acetaminophen, Tylenol).
Penggunaan utama dari anilin dalam industri pewarna adalah sebagai
prekursor untuk nila, biru dari blue jeans. Anilin juga digunakan pada skala yang
lebih kecil dalam produksi polimer melakukan inheren polianilin. Anilin juga
digunakan sebagain tambahan pada mesin, dan digunakan untuk parfum, shoe
blacks, dan varnish.
(Speight G., 1978)
24
2001 1.090.223
2002 2.151.680
2003 1.172.352
2004 1.836.745
25
luar negeri masih sangat besar. Belum ada pabrik di Indonesia yang mampu
memenuhi kebutuhan bahan baku tersebut. Sehingga, peluang pasar untuk pemasaran
anilin di Indonesia sangat terbuka lebar.
Selain itu, terdapatnya pabrik-pabrik untuk industri karet dan tekstil, industri
zat warna, industri farmasi yang menghasilkan obat-obatan merupakan salah satu
bentuk peluang pasar yang sangat menjanjikan.
26
Tabel 3.7. Kebutuhan Anilin di Indonesia
Bahan baku pembuatan aniline yang berupa nitrobenzene cair masih diimpor
dari PT.Rubicon, Geismar, LA di Amerika dengan kapasitas 1,140 milion ib/tahun.
Sedangkan bahan baku berupa gas hydrogen dari PT. Air Liquid yang berlokasi di
Cilegon, Banten dengan kapasitas 15.000 Nm3/jam.
27
(Sumber: www.the-inovation-grup.com)
Sehingga apabila dilihat dari segi ketersediaan bahan baku, maka bahan baku
nitobenzen cair dan gas hydrogen cukup terpenuhi.
Berikut ini data mengenai produsen serta kapasitas penghasil aniline yang
telah beroperasi:
(Sumber: www.the-inovation-grup.com)
28
ekonomis di masa yang akan datang. Oleh karena itu, ada beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pabrik, antara lain :
29
Cilegon dipilih sebagai lokasi pendirian pabrik anilin karena dekat dengan
sumber bahan baku. Bahan baku gas hidrogen dapat diperoleh dari PT. Air
Liquid Indonesia, Cilegon, Banten.
2. Pasar
Dipilihnya Cilegon sebagai lokasi pendirian pabrik dengan pertimbangan
bahwa sebagian besar industri ada di Pulau Jawa yang merupakan sasaran
pemasaran produk anilin.
3. Transportasi
Tersedianya sarana transportasi dan jalan raya memudahkan dalam
pendistribusian produk ke konsumen ke berbagai kota di Pulau Jawa dan
sarana pelabuhan untuk pendistribusian ke luar pulau Jawa.
4. Tenaga kerja
Banten merupakan daerah yang pmempunyai kepadatan penduduk cukup
tinggi sehingga kebutuhan tenaga kerja dapat terpenuhi.
5. Utilitas
Cilegon merupakan daerah pantai dengan sungai yang cukup besar, sehingga
kebutuhan air untuk pabrik maupun untuk karyawan mudah untuk terpenuhi.
Kebutuhan listrik, didapatkan dari generator dan PLN Suralaya sebagai
cadangan. Sementara itu, bahan bakarnya diperoleh dari PERTAMINA.
30
III.11. Diagram Alir
31
III.12. Reaktor yang Digunakan
Umumnya dalam proses pembuatan aniline digunakan reaktor kimia yang
berdasarkan proses semi-batch (reaktor semi- batch). Jenis reaktor semi-batch
yang digunakan dalam proses pembuatan aniline adalah Fluidized Bed Reactor
(FBD). Pada proses pembuatan aniline menggunakan Fluidized Bed Reactor
(FBD) dikarenakan: (Shela M., 2012)
- Suhu konstan sehingga mudah dikontrol
- Reaksinya memiliki efek panas yang tinggi
- Regenerasi bed yang mudah
- Dapat mereaksikan bahan dalam keadaan banyak fasa
Reaksi yang terjadi saat proses pembuatan aniline pada reaktor adalah
isotermis. Bahan baku nitrobenzene dan gas hydrogen masuk reaktor fluidized
bed dalam fase gas dan dengan 200 % gas hydrogen berlebih. Reaktor
beroperasi isotermal 2700 C dan tekanan 2,3 atm dan katalis yang digunakan
Cu dalam silika ( silica-supported copper catalyst).
(Dwiandini,N.,2013)
32
BAB IV
PENUTUP
IV.I. Kesimpulan
IV.2.Saran
Dari makalah ini, kami menyarankan untuk membangun lebih banyak lagi
pabrik anilin di Indonesia. Hal ini mempunyai peluang pasar yang besar karena saat
ini masih sedikit pabrik anilin di Indonesia, sedangkan kebutuhan anilin di Indonesia
semakin mening
33
DAFTAR PUSTAKA
34
www.the-innovation-grup.com/chemprofile.htm diakses pada tanggal 20 September
2014, pukul 16.15 WIB
35