Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIK KKMP ANAK

ASUHAN KEPERAWATAN AN. H DENGAN ACUTE MYELOID LEUKEMIA


GEDUNG A LANTAI 1 RSUPN CIPTO MANGUNKUSUMO

OLEH:

THATIANA DWI ARIFAH 1206244346

STASE KEPERAWATAN ANAK

PROGRAM PROFESI NERS FIK UI 2017

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2018
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN – UI
FORMAT PENGKAJIAN ANAK
Nama Mahasiswa : Thatiana Dwi Arifah
Tempat Praktek : Gedung A lt 1 RSCM
Tanggal Praktek : 26 – 29 November 2018

I. Identitas Anak
Nama : An. M
Alamat : Perum BDNI, RT 04/06, Sumber Jaya, Bekasi, Tambun
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 29 November 2006
Agama : Kristen Protestan
Usia : 12 th
Suku Bangsa : Ambon
Nama Ayah : Bapak Z
Nama Ibu : Ibu F
Pendidikan Ayah : S1
Pekerjaan Ayah : Karyawan Swasta
Pendidikan Ibu : SLTA
Pekerjaan Ibu : IRT
II. Keluhan Utama
Pasien datang untuk kemoterapi protokol AML minggu ke 6. Klien mengatakan mual
tapi saat ini belum ada muntah

Riwayat kehamilan dan kelahiran


1. Prenatal : Selalu memeriksakan kehamilan ke puskesmas dan meminum rutin
vitamin yang diberikan
2. Intranatal : lahir cukup bulan usia 38 minggu, BL : 2700. Lahir spontan.
3. Postnatal : Tidak ada masalah kesehatan setelah bayi lahir

2
III. Riwayat Masa Lampau
1. Penyakit waktu kecil : Klien terkadang mengalami batuk pilek
2. Pernah dirawat di RS : Klien sudah ke 3x dirawat di RSCM. Terakhir dirawat
dengan febrile neutropenie setelah menyelesaikan kemoterapi siklus pertama
3. Obat-obatan yang digunakan: klien minum obat PCT jika demam saat dirumah
4. Tindakan : Klien mendapat kemoterapi siklus pertama protocol
AML
5. Alergi : Tidak ada
6. Kecelakaan : Tidak ada
7. Imunisasi : Imunisasi lengkap BCG, Polio 1-4, DPT, Campak

IV. Riwayat Keluarga

An. H
Tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit serupa

V. Riwayat Sosial
1. Yang mengasuh : Klien diasuh oleh kedua orang tuanya
2. Hubungan dengan anggota keluarga: Klien dekat dengan kedua orang tua dan juga
kakak kandungnya. Klien sering mengajak main dan mengobrol dengan kakaknya
3. Hubungan dengan teman sebaya : klien terkadang bermain dengan teman
sebayanya di dekat rumah, jika kondisi kesehatannya memungkinkan
4. Pembawaan secara umum : klien kooperatif dengan perawat dan petugas
kesehatan. Tampak ceria dan terbuka.
5. Lingkungan rumah : klien tinggal di perumahan. Jarak antar rumah
tidak berdempetan dan akses jalan di depan rumah klien cukup luas.

3
VI. Kebutuhan Dasar
1. Makanan yang disukai/tidak disukai: Klien menyukain makanan yang gurih. Klien
tidak menyukai makanan dari RS
Selera : Klien habis ½ porsi makanan yang dibeli dari luar
Alat makan yang dipakai : sendok garpu
Pola makan/jam : makan biasa 3x/hari
2. Pola tidur : Klien biasa tidur pukul 21.00 hingga jam 5.00
Kebiasaan sebelum tidur : bermain hp
Tidur siang : 1 jam
3. Mandi : mandi diseka dibantu oleh ibunya
4. Aktifitas bermain : Klien menonton video dan games melalui hp
5. Eliminasi : BAB 1x sehari konsistensi padat warna kecoklatan

VII. Keadaan dan Kesehatan Saat Ini


1. Diagnosa medis : AML pro kemoterapi
2. Tindakan operasi : belum pernah dilakukan operasi
3. Status nutrisi : BB = 45 kg
TB = 144 cm
IMT = 22,9 (normal)
LLA/U = 22 (normal)
4. Status cairan : Terpasang infus KAEN 1B 62,5 ml/jam. Input 1737,5 ml.
Output 1825 ml. BC: -87,5. Balans negatif tanpa tanda-tanda dehidrasi.
5. Obat-obatan : Ondansentron 4 mg/ 8 jam (IV), Minosep 5 ml/ 8 jam
(kumur), lactulax 5 ml/ 12 jam (PO).
Obat Kemoterapi:
Methotrexate 12 mg + dexamethasone 1 mg (IT)
6. Aktifitas : Berbaring dan duduk di tempat tidur sambil bermain hp
7. Tindakan Keperawatan:
Tindakan keperawatan yang dilakukan pemantauan intake output, pemberian cairan
infus, pemantauan mual muntah, pemantauan dan pencegahan infeksi
8. Hasil Laboratorium 23/11/18:

4
Hb 11,6 g/dl ↓ Eritrosit 3880000 µL ↓ RDW-CV 20,4
Ht 33,4 % ↓ MCV 86,1 fL RDW SD 63
Leukosit 4700 µL MCH 29,9 pg SGOT 34 U/L
Trombosit 79000 µL ↓ MCHC 34,7 g/dL SGPT 58 U/L
Basofil 0,2% Limfosit 57,2% ↑ Kreatinin 0,5 mg/dL
Eosinofil 4,5% ↑ Monosit 10,6% ↑ Urea 14 mg/dL
Neutrofil 27,5% ↓
9. Hasil Rontgen : Tidak ada
10. Data tambahan :
(Tidak ada)
VIII. Pemeriksaan Fisik
Keaadaan Umum : Compos mentis GCS 15
TB/BB : 144 cm / 45 kg
Lingkar kepala : 52 cm
Mata : letak simetris, penglihatan baik, sklera tidak ikterik ,
konjungtiva tidak anemis, refleks pupil +/+ isokor diameter 2
mm/2 mm
Hidung : Bersih, tidak ada sumbatan, tidak ada massa
Mulut : Mukosa bibir kering, tidak terdapat sariawan, tidak ada
ginggivitis, tidak ada pembesaran tonsil, gigi tidak berlubang,
Telinga : bersih, pendengaran baik, tidak ada serumen
Tengkuk : tidak ada nyeri
Dada : Bersih, simetris, tidak ada massa
Jantung : BJ I dan II, murmur (-), gallop (-)
Paru-paru : suara napas vesikuler, bronkovesikuler, ronkhi (-), mengi (-),
tidak ada nafas cuping hidung
Perut : Bising usus 6x/mnt, supel, pembesaran hepar tidak ada, tidak
ada distensi
Punggung : Tidak ada nyeri, tidak ada massa
Genitalia : Tidak berbau, bersih

5
Ekstremitas : Rentang pergerakan sendi normal, akral hangat, CRT < 2
detik
kekuatan otot

5555 5555

5555 5555

Kulit : bersih, turgor kulit baik, tidak ada memar


Tanda vital : TD: 110/68 mmHg, N: 98x/mnt, RR: 24x/mnt, S: 36,8oC,

IX. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan


1. Kemandirian dan bergaul
Anak masih sangat bergantung dengan orang tuanya untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya. Klien hanya dekat dan mau berkomunikasi dengan keluarganya
saja,orang tua beserta kakaknya. Klien tampak terlihat diam jika diajak mengobrol
dengan perawat dan orang tua pasien lain.
2. Motorik halus
Anak sudah dapat menulis, menggambar, dan mengetik
3. Kognitif dan Bahasa
Anak tidak melanjutkan sekolahnya semenjak didiagnosis leukemia. Sebagai
gantinya, anak belajar secara mandiri melalui internet pelajaran-pelajaran
sekolahnya. Anak dapat mengolah informasi yang diterima dan menyatakan
gagasannya.
4. Motorik kasar
Anak sudah dapat melakukan aktivitas berjalan, berlari, bermain kasti, berenang,
dan senam.
X. Informasi Lain
(Tidak ada)
XI. Ringkasan Riwayat Keperawatan
An. H dengan dx medis AML masuk RS tanggal 26 Novemver 2018 karena dijadwalkan
untuk kemoterapi. Klien terdiagnosis AML M2 tanggal 27 September 2018 lalu. Saat
dikaji, klien tidak ada keluhan. Kesadaran compos mentis GCS 15. TD: 110/68 mmHg,
N: 98x/mnt, RR: 24x/mnt, S: 36,8oC. Klien sudah dilakukan IT pukul 16.00. Obat

6
keomterapi yang diberikan secara IT adalah Methotrexate 12 mg + dexamethasone 1 mg.
Kemudian diberikan Asparaginase – C 130 mg melalui bolus dan Daunorubicin 65 mg
melalui infus selama 4 jam. Saat pemeriksaan fisik, tidak ada tanda-tanda infeksi lokal
ataupun perdarahan. Sebelumnya klien pernah dirawat di RSCM karena febril neutrepeni
sebulan yang lalu. Klien mengatakan saat ini merasakan mual dan tidak ada muntah.
Terpasang infus KAEN 1B kecepatan 62,5 ml/jam. Diet makan biasa 1900 kal. Status
gizi: normal. Tingkat perkembangan anak sesuai usia. Obat-obat lain selain kemoterapi
yang didapat pasien: Ondansentron 4 mg/ 8 jam (IV), Minosep 5 ml/ 8 jam (kumur),
lactulax 5 ml/ 12 jam (PO).
XII. Analisa Data

Data Klien Masalah Keperawatan


DS Risiko infeksi b.d imunosupresi
- Anak mengatakan saat ini anak tidak
demam

DO
- TTV: TD: 110/68 mmHg, N:
98x/mnt, RR: 24x/mnt, S: 36,8oC
- Ketidakadekuatan imunitas
Leukosit 4700 µL
Basofil: 0,2 %
Eosinofil: 4,5 %
Neutrofil: 27.5 %
Limfosit : 57.2 %
Monosit : 10,6 %
- Klien terpasang kateter intravena

DS Mual b.d regimen perawatan (kemoterapi)


- Klien mengatakan mual, tidak ada
muntah
- Klien mengatakan banyak mengeluarkan
saliva
- Klien mengatakan makan hanya ½ porsi

DO
- Klien mendapatkan obat kemoterapi
Methotrexate (IV), Asparaginase (IV),
Daunorubicin (IV)

XIII. Prioritas Masalah


1. Risiko infeksi b.d imunosupresi
2. Mual b.d regimen perawatan(kemoterapi)

7
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

DATA DIAGNOSIS NURSING OUTCOME NURSING INTERVENTION


KEPERAWATAN CLASSIFICATION (NOC) CLASSIFICATION (NIC)
DS Risiko infeksi b.d Setelah dilakukan tindakan Kontrol infeksi
- Anak mengatakan saat ini imunosupresi keperawatan selama 3 x 24 jam - Bersihkan lingkungan setelah dipakai
anak tidak demam masalah risiko infeksi pada anak pasien lain
tidak terjadi dengan kriteria hasil : - Batasi pengunjung bila perlu
DO - Gunakan sabun anti mikroba untuk cuci
- TTV: TD: 110/68 mmHg, Status Imun tangan
N: 98x/mnt, RR: 24x/mnt, - Anak terbebas dari tanda dan - Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
S: 36,8oC gejala infeksi tindakan keperawatan
- Jumlah leukosit dalam batas - Gunakan sarung tangan sebagai
- Ketidakadekuatan
normal pelindung
imunitas
- Pertahankan lingkungan aspetik selama
Leukosit 4700 µL Pengetahuan: Kontrol Infeksi pemasangan alat
Basofil: 0,2 % - Mendeskripsikan proses - Berkolaborasi dalam pemberian terapi
Eosinofil: 4,5 % penularan penyakit, faktor yang antibiotik sesuai instruksi
Neutrofil: 27.5 % mempengaruhi penularan serta - Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik
Limfosit : 57.2 % penatalaksanaannya dan lokal
Monosit : 10,6 % - Keluarga menunjukkan - Monitor kadar granulosit dan WBC
- Klien terpasang kateter kemampuan untuk mencegah - Berikan perawatan kulit pada area
intravena timbulnya infeksi epidermis
- Keluarga menunjukkan perilaku - Inspeksi kulit dan membrane mukosa
hidup sehat terhadap kemerahan, panas, drainase
- Dorong masukkan nutrisi yang cukup
- Dorong masukkan cairan
- Dorong istirahat
- Ajarkan keluarga tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan keluarga cara menghindari
infeksi

8
DS Mual b.d regimen Setelah dilakukan tindakan Manajemen mual
- Klien mengatakan mual, tidak perawatan keperawatan selama 3 x 24 jam mual - Monitor riwayat mual muntah pada anak
ada muntah (kemoterapi) pada pasien teratasi dengan kriteria (warna, konsistensi muntah, ada/tidaknya
- Klien mengatakan banyak hasil: darah, frekuensi mual muntah)
mengeluarkan saliva - Identifikasi faktor yang berkontribusi
- Klien mengatakan makan Kontrol mual dan muntah menyebabkan mual
hanya ½ porsi - Klien dan keluarga - Berikan edukasi manajemen mual muntah
menggunakan catatan waktu - Evaluasi dampak mual muntah terhadap
DO untuk memonitor mual muntah kualitas hidup anak (pengaruh terhadap
- Klien mendapatkan obat - Klien dan keluarga dapat aktivitas, selera makan, tdiur)
kemoterapi Methotrexate (IV), menghindari faktor penyebab - Berikan posisi pada anak untuk mencegah
Asparaginase (IV), yang memungkinkan terjadinya aspirasi saat muntah
Daunorubicin (IV) mual - Lakukan tindakan kolaborasi pemberian
- Klien dan keluarga melaporkan obat antiemetik
dapat mengontrol mual dan - Pantau keefektifan antiemetik yang
muntah diberikan

Tingkat mual dan muntah


- Tidak ada peningkatan saliva
- Frekuensi dan intensitas mual
berkurang

9
DOKUMENTASI

WAKTU JAM IMPLEMENTASI EVALUASI


27/11/18 8.30 - Memonitor tanda dan gejala Subjektif:
infeksi sistemik dan lokal - Ibu pasien mengatakan anak
- Memonitor kerentanan terhadap berkumur minosep jika terjadi
infeksi sariawan saja
- Mendorong masukkan nutrisi - Ibu mengatakan paham tentang
yang cukup tanda dan gejala infeksi
- Mendorong masukkan cairan - Anak mengatakan menghabiskan
yang cukup makanan ½ yang dibeli diluar
- Mendorong istirahat - Ibu mengatakan anaknya cukup
- Mengedukasi anak dan ibu tidur
tentang gejala dan tanda infeksi
- Berkolaborasi dalam pemberian Objektif:
minosep - Saat ini anak terpasang stopper
di tangan kiri
- Sariawan (-), demam (-), tidak
ada kemerahan, bengkak, dan
panas di area stopper
- S: 35,9oC, RR: 20x/mnt
- Input: 1435 ml Ouput: 1350 ml
BC: +85 ml

Analisis:
Masalah risiko infeksi teratasi
sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
- Ajarkan anak dan keluarga
tentang pencegahan infeksi

10.30 - Memonitor mual muntah pada Subjektif:


anak (warna, konsistensi - Anak mengatakan saat ini agak
muntah, ada/tidaknya darah, mual
frekuensi mual muntah) - Tidak ada muntah
- Mengidentifikasi faktor yang - Saat ini anak baru bisa
berkontribusi menyebabkan menghabiskan makan ½ porsi
mual - Anak mengatakan setelah
- Memberikan edukasi tentang pemberian kemoterapi anak
manajemen mual muntah menjadi mual, namun setelah
- Evaluasi dampak mual dan diberikan obat ondansentron
muntah terhadap kualitas hidup mual berkurang
anak (pengaruh terhadap - Anak dan keluarga paham
aktivitas, selera makan, tidur) mengenai mengenai manajemen
- Melakukan tindakan kolaborasi mual muntah
pemberian obat ondansentron 4
mg (IV)

10
Objektif:
- Anak mendapat kemoterapi
ARA-C 120 mg pukul 5.00
- TTV
TD: 129/68 mmHg, N:
102x/menit, RR: 20x/mnt, S:
35,9oC
- Input: 1435 ml Ouput: 1350 ml
BC: +85 ml
- Sudah diberikan ondansentron 4
mg (IV)
- Produksi saliva normal

Analisa:
Masalah mual teratasi sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi
- Berikan terapi non farmakologis
untuk mengurangi mual muntah

28/11/18 8.30 - Memonitor tanda dan gejala Subjektif:


infeksi sistemik dan lokal - Ibu mengatakan akan berkumur
- Memonitor kerentanan terhadap minosep untuk mencegah
infeksi sariawan
- Mendorong masukkan nutrisi - Ibu mengatakan paham tentang
yang cukup cara pencegahan infeksi
- Mendorong masukkan cairan
yang cukup Objektif:
- Mendorong istirahat - Sariawan (-), demam (-), tidak
- Mengedukasi anak dan ibu ada kemerahan, bengkak, dan
tentang pencegahan infeksi panas di area stopper
- Berkolaborasi dalam pemberian - S: 36,5oC, RR: 22x/mnt
minosep - Input: 1050 ml Ouput: 950 ml
BC: +100 ml

Analisis:
Masalah risiko infeksi teratasi
sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

10.30 - Memonitor mual muntah pada Subjektif:


anak (warna, konsistensi - Anak mengatakan saat ini
muntah, ada/tidaknya darah, sedang tidak mual, namun
frekuensi mual muntah) semalam anak merasakan mual
- Mengidentifikasi faktor yang sehingga sulit tidur
berkontribusi menyebabkan - Tidak ada muntah
mual

11
- Menyarankan anak untuk - Saat ini anak baru bisa
meminum air yang menghabiskan makan ¾ porsi
menyegarkan (agak dingin) dan - Anak mengatakan mual
mencium aromaterapi berkurang setelah meminum air
- Evaluasi dampak mual dan yang menyegarkan dan mencium
muntah terhadap kualitas hidup aroma terapi
anak (pengaruh terhadap
aktivitas, selera makan, tidur) Objektif:
- Melakukan tindakan kolaborasi - Anak mendapat kemoterapi
pemberian obat ondansentron 4 ARA-C 120 mg pukul 20.00
mg (IV) - TTV
TD: 129/68 mmHg, N:
102x/menit, RR: 20x/mnt, S:
35,9oC
- Input: 1435 ml Ouput: 1350 ml
BC: +85 ml
- Sudah diberikan ondansentron 4
mg (IV)
- Produksi saliva lebih banyak dari
biasanya

Analisa:
Masalah mual teratasi sebagian

Perencanaan:
- Lanjutkan intervensi

29/11/18 14.30 - Memonitor tanda dan gejala Subjektif:


infeksi sistemik dan lokal - Anak dan keluarga dapat
- Evaluasi tentang tanda dan menyebutkan tanda dan gejala
gejala infeksi serta pencegahan beserta pencegahan infeksi
infeksi
- Melakukan discharge planning Objektif:
- Saat ini anak terpasang stopper
di tangan kiri
- Sariawan (-), demam (-), tidak
ada kemerahan, bengkak, dan
panas di area stopper
- S: 36,7oC, RR: 20x/mnt
- Input: 250 ml Ouput: 200 ml
BC: +50 ml

Analisis:
Masalah risiko infeksi teratasi

Perencanaan:
- Intervensi selesai

16.30 - Memonitor riwayat mual Subjektif:


muntah pada anak (warna,

12
konsistensi muntah, - Keluarga dapat menyebutkan
ada/tidaknya darah, frekuensi cara mengurangi mual muntah
mual muntah) - Anak dapat menghabiskan 1
- Mengidentifikasi faktor yang porsi makanan
berkontribusi menyebabkan - Anak dan keluarga paham
mual mengenai mengenai manajemen
- Evaluasi dampak mual dan mual muntah
muntah terhadap kualitas hidup
anak (pengaruh terhadap Objektif:
aktivitas, selera makan, tidur) - TTV
- Melakukan tindakan kolaborasi TD: 114/81 mmHg, N:
pemberian obat ondansentron 4 78x/menit, RR: 20x/mnt, S:
mg (IV) 36,7oC
- Melakukan discharge planning - Input: 250 ml Ouput: 200 ml
BC: +50 ml
- Sudah diberikan ondansentron 4
mg (IV)

Analisa:
Masalah mual teratasi

Perencanaan:
- Intervensi selesai

13

Anda mungkin juga menyukai