Anda di halaman 1dari 2

Kelompok Heterogen

Kelompok heterogen adalah kelompok yang dibentuk berdasarkan beberapa


pertimbangan, misalnya jenis kelamin, kepintaran, latar belakang, suku dan agama. Dalam
satu kelompok anak yang pintar dikelompokkan dengan anak yang kurang pintar, anak yang
berasal dari suku berbeda dijadikan satu kelompok.
Metode kelompok heterogen cukup baik dalam mendidik anak untuk saling
menghargai satu sama lain, saling membantu satu sama lain. Kelompok heterogen sangat
tepat dalam mengajarkan nilai-nilai kebersamaan pada anak tanpa melihat latar belakang
siswa tersebut, peringkat dalam kelas, suku dan agamanya.
Untuk membentuk kelompok yang heterogen, kita harus mengetahui mana peserta
didik yang pintar dan yang kurang pintar, lau bagi kedalam beberapa kelompok siswa yang
pintar ke dalam beberapa kelompok dengan latar belakang, suku dan agama yang berbeda.

Metode discovery learning


Menurut Syah (2004) dalam mengaplikasikan metode discovery learning di kelas,ada
beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar secara umum
sebagai berikut:
a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama pelajar dihadapkan pada fenomena yang mengandung permasalahan, sesuatu
yang menimbulkan kebingungannya dan timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru
dapat memulai kegiatanpembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca
buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat
mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan.

b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)


Setelah dilakukan stimulation guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,
kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara
atas pertanyaan masalah).

c.Data collection (pengumpulan data)


Pada saat peserta didik melakukan eksperimen atau eksplorasi, guru memberi
kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyakbanyaknyayang
relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis.Data dapat diperoleh melalui
membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan narasumber, melakukan uji coba
sendiri dan sebagainya.

d. Data processing (pengolahan data )


Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah
diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan.

e. Verification (pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan,dihubungkan dengan hasil data processing.
Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau
hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak,
apakah terbukti atau tidak.

f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)


Tahap generalisasi/menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan
yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semuakejadian atau masalah yang
sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan
prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi.

Anda mungkin juga menyukai